in

Mengenal Gestun (Gesek Tunai): Pengertian hingga Bahaya Penipuan!

unsplash.com

Apa sih kepanjangan dari gestun dan apakah gestun itu berbahaya? Yuk baca selengkapnya

Pengertian Gestun (Gesekan Tunai)

Gestun (Gesek tunai) merupakan cara atau sebuah solusi bagi pemilik kartu kredit yang ingin mendapatkan uang tunai tanpa harus pergi ke ATM. Dengan demikian, nasabah pemilik kartu kredit tersebut hanya perlu datang ke gerai atau toko tertentu yang memiliki mesin gesek atau kartu kredit. Metode dari gestun ini, nasabah bisa menarik tunai melalui kartu kredit.

Setiap uang yang diambil dari kartu kredit akan menjadi bunga kedepannya. Biasanya para nasabah atau pemilik kartu kredit tidak menyadari hal tersebut. Bisa diartikan bahwa gestun merupakan sebuah aktivitas gesek tunai atau tarik tunai menggunakan kartu kredit tanpa perlu datang ke ATM, tetapi hanya melalui gerai atau toko tertentu yang menyediakan layanan gesek tunai tersebut.

Gesek tunai dikatakan sebuah menarik dana dengan memakai kartu kredit di lokasi atau merchant yang memiliki layanan atau mesin gesek untuk kartu kredit. akan tetapi, masih tidak banyak yang mengetahui bahwa melakukan penarikan uang melalui kartu kredit bukanlah solusi melainkan hanya memberikan masalah baru. Pasalnya, setiap tarikan melalui kartu kredit berarti menambah jumlah hutang yang harus dibayarkan nantinya.

Dengan gesek tunai, nasabah melakukan belanja di gerai atau toko tersebut, tetapi yang didapat bukan suatu barang akan tetapi uang tunai. Tindakan ini sebagian disukai nasabah kartu kredit dengan beberapa alasan, seperti halnya:

  1. Biaya penarikan lebih murah
    Menarik uang menggunakan kartu kredit di suatu gerai, maka penarikan biayanya akan lebih murah. Nasabah biasanya hanya akan dibebankan biaya 4% di ATM kartu kredit itu sendiri. Akan tetapi saat nasabah menarik tunai di suatu gerai maka hanya akan dibebankan biaya sebesar 2% hingga 3% saja. Hal ini cukup lumayan apabila jumlah uang yang ditarik cukup besar, maka tidak heran jika nasabah menarik uang tunai di suatu gerai.
  2. Tidak ada limit penarikan
    Penarikan uang dengan kartu kredit melalui ATM memiliki limit yang mengharuskan nasabah untuk melakukan penarikan hanya beberapa kali saja. Akan tetapi, dengan menggunakan gesekan tunai ini, maka nasabah tidak perlu khawatir karena tidak ada limit penarikan sehingga nasabah bisa melakukan Tarik tunai berapa pun bahkan hingga bayar kartu kredit limit tersebut.
  3. Tagihan dipotong secara langsung
    Fitur menarik dari gesek tunai adalah tagihan yang akan dipotong secara langsung. Misalnya, nasabah tersebut sudah melakukan penarikan tunai dari kartu kredit sebesar dua juta rupiah. Maka uang yang akan nasabah terima sekitar 1,9 juta dan setelah dipotong dengan biaya Tarik tunai sebesar 2% sampai 3%.

Gestun

Benarkah Gesek Tunai Berbahaya?

Gesek tunai menggunakan kartu kredit atau gestun ternyata dilarang keras oleh pihak Bank Indonesia. Meskipun memiliki banyak nilai lebih serta kemudahan yang diberikan kepada para nasabah. Tetapi Bank Indonesia menduga akan adanya banyak kerugian yang terjadi baik bagi nasabah, bank sebagai pemberi kartu kredit dan juga negara.

Gestun memang bisa menarik uang dengan cepat dan mudah, tetapi masih banyak oramg yang tidak menyadari kalau gestun memiliki risiko dan juga potensi yang berbahaya. Banyak modus penipuan yang terjadi akibat penyalahgunaan transaksi gesek tunai oknum yang tidak bertanggung jawab.

Berikut beberapa fakta mengapa gesek tunai dilarang, yaitu:

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

1. Memiliki potensi terjadinya kartu kredit macet

Saat seorang nasabah melakukan sebuah penarikan uang tunai hingga mencapai limit yang sudah diberikan, maka potensi terjadinya kredit macet akan sangat besar karena ditakutkannya nasabah tidak mampu dalam membayar kembali tagihan tersebut.

Hal ini dikarenakan jumlah tagihan yang semakin membesar, sementara penghasilan atau pendapatan tidak mengalami adanya peningkatan atau tetap begitu saja. Ada pula bunga yang dibebankan kepada nasabah saat penagihan sebesar dua persen.

2. Berisiko tinggi terjadi pencucian uang atau Money Laundering

Larangan fitur gesek tunai untuk seorang nasabah maupun pihak penyedia layanan tersebut dilakukan untuk mencegah risiko terjadinya pencucian uang oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu, gestun dengan penggunaan kartu kredit yang dilakukan di merchant tertentu juga sangat berisiko tinggi terhadap tindak penyalahgunaan maupun pencurian data. Terlebih lagi maraknya pembobolan pada kartu kredit dan rekening yang sering terjadi pada nasabah yang melakukan pengambilan uang melalui merchant.

3. Terjadinya penyalahgunaan dan pemanfaatan kartu kredit

Pada dasarnya kartu kredit merupakan sebuah sarana yang membantu memudahkan transaksi pembayaran yang akan Anda lakukan. Namun, fitur gesek tunai ini justru akan mengubah fungsi utama pada kartu kredit tersebut sebagai alat yang justru semakin menambah hutang Anda.

4. Jumlah tagihan uang semakin naik tinggi

Semakin sering Anda melakukan transaksi dengan gesek tunai kartu kredit, maka semakin besar pula tagihan yang harus Anda bayarkan di akhir bulan nantinya. Ditambah pula dengan bunga pada tagihan yang berbeda dengan bunga yang dibebankan saat terjadinya penarikan.

5. Memicu ketagihan dalam melakukan penarikan kembali

Kemudahan yang ditawarkan saat melakukan tarik tunai dengan kartu kredit dan dibandingkan dengan ATM sangat menggiurkan. Inilah yang membuat gesek tunai sangat diminati. Hati-hati, tanpa disadari, ini akan memicu ketagihan untuk terus melakukan penarikan tunai. Jangan sampai Anda tergiur untuk melakukan penarikan tunai melalui kartu kredit atau gestun meski banyak sekali kemudahannya.

6. Masuk daftar hitam OJK

Gesek tunai atau gestun kartu kredit dinyatakan ilegal, maka melakukan praktik ini di merchant bisa membuat Anda masuk daftar hitam OJK. Kartu kredit yang Anda gunakan berpeluang mengalami masalah dan bisa saja diblokir oleh pihak bank penerbit kartu. Bank sudah melakukan berbagai upaya untuk mengnetikan praktik ilegal ini.

Mulai dari menghentikan kerjasama sampai memasukkan merchant pelaku gestun ke dalam daftar hitam merchant bermasalah. Bahkan bukan tidak mungkin pula Anda masuk ke dalam kelompok nasabah yang bermasalah karena terbukti melakukan gesek tunai atau gestun ini. Jika sudah begini, tentunya Anda akan mengalami kesulitan dalam melakukan penerbitan kartu kredit baru atau mengajukan pinjaman dana ke lembaga keuangan resmi yang terdaftar dan diawasi langsung oleh OJK.

Gestun

Ciri-Ciri Praktik Gesek Tunai/Gestun yang Berbahaya

Maraknya modus penipuan pada gesek tunai atau gestun, pada awalnya muncul melalui praktik penyalahgunaan kartu kredit. Tetapi masa kini semakin banyaknya penipuan gestun berkedok pay later ataupun kredit online yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Korbannya juga bukan hanya berada di kota-kota besar saja, bahkan sampai ke desa-desa juga. Para korban kebanyakan tergiur dengan prosesnya yang mudah serta besaran limit yang dapat dicairkan.

Yang menjadi seorang korban bukan hanya pemilik kartu kredit saja, tetapi bagi orang-orang yang tidak memiliki kartu kredit juga bisa tertipu janji manis dari modus penipuan gestun. Selain itu agar terhindar dari jebakan penipuan gestun, berikut ciri-ciri praktik gestun:

1. Cashback besar dengan harga yang lebih murah

Orang-orang mudah tergiur dengan cashback atau harga lebih murah yang pastinya dijanjikan oleh agen tertentu. Banyaknya modus penipuan gesek tunai yang menawarkan jasa Pay Later ataupun cicilan online dari travel agent seperti Traveloka. Padahal agen Traveloka menyatakan jika tidak pernah bekerjasama dengan agen atau pihak perjalanan tersebut.

Dalam praktiknya, pelaku akan mengaku sebagai pemilik agen perjalanan dan menelepon pemilik kartu kredit untuk menawarkan berbagai cashback ataupun voucher. Anda juga akan ditawarkan untuk membeli tiket pesawat atau berbelanja dengan harga sangat murah.

Jika Anda mengiyakan tawaran tersebut, pelaku akan mulai menanyakan data-data penting seputar kartu kreditmu dan menyalahgunakannya. Dan pada akhirnya cashback sama sekali tidak ada, keuntungan belanja dengan harga lebih murah juga nihil, melainkan menjadi terjerat hutang untuk sesuatu yang tidak pernah dimiliki sebelumnya.

2. Kredit besar secara instan

Banyak sekali orang-orang yang menjadi korban penipuan dikarenakan tergiur atas jasa gestun yang mampu memberikan kredit besar tanpa limit secara instan. Banyak pula oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang justru memanfaatkan kesempatan ini sebagai modus penipuan gesek tunai.

Bagi mereka yang berada dalam kondisi kepepet dan juga membutuhkan dana dalam jangka waktu yang cepat, tentunya akan sangat mudah masuk ke perangkap modus penipuan gestun yang satu ini.

Pasalnya untuk mendapatkan kredit besar dari sebuah lembaga keuangan resmi memang membutuhkan proses waktu yang cukup lama. Untuk melakukan sebuah praktiknya, para pelaku akan menawarkan diri sebagai pihak ketiga atau perantara antara korban dengan lembaga keuangan yang memberikan pinjaman tersebut. Jika Anda sudah menyerahkan proses ini ke pihak ketiga artinya data-data pribadi Anda dapat diketahui oleh orang tersebut yang bukan tidak mungkin akan menyalahgunakannya.

3. Pembuatan kartu kredit online

Dalam proses pembuatan sebuah kartu kredit secara resmi memang cukup rumit dan memakan waktu bisa sampai berhari-hari. Calon pemilik kartu kredit diharuskan melengkapi dokumen-dokumen tertentu dan harus sabar menunggu sampai pihak bank menyetujui pemerbitan kartu kredit. Modus dalam penipuan gesek tunai atau gestun ini memanfaatkan celah dengan menawarkan jasa pembuatan kartu kredit secara online secara mudah dan juga cepat. Anda tidak perlu bertatap muka dan hanya perlu melengkapi data-data yang dibutuhkan melalui telepon.

Tetapi bukan kartu kredit yang didapatkan, akan tetapi data-data yang Anda berikan disalahgunakan. Beberapa bank juga sudah menyediakan jasa dalam pembuatan kartu kredit online, tetapi perlu diperhatikan pula dalam proses pembuatan kartu kredit yang resmi, Anda akan diminta untuk melakukan video call sebagai langkah verifikasi dan tatap muka untuk penandatanganan sebuah dokumen.

4. Mengandalkan testimoni yang terpercaya

Untuk memberikan sebuah kesan pada korban, bahwa mereka merupakan agen gesek tunai atau gestun resmi dan terpercaya, maka biasanya pelaku akan mengandalkan testimoni dari para pelanggan. Padahal testimoni yang diberikan adalah palsu dan berasal dari orang-orang yang juga terlibat atau masih dalam lingkup agen penipuan tersebut.

Pastikan Anda selalu melakukan penelusuran mendalam, dan kenali modus-modus penipuan gesek tunai atau gestun serta lakukanlah konfirmasi yang berulang-ulang. Apapun keadaannya dan bagaimanapun caranya yang dilalui, gesek tunai merupakan suatu tindakan yang ilegal dan sama sekali tidak dibenarkan untuk dilakukan.

5. Meminta data penting yang seharusnya dirahasiakan

Beberapa modus penipuan selalu ada pelaku yang meminta data pribadi yang seharusnya dirahasiakan. Hal ini dilakukan pelaku untuk membuktikan kalau mereka dapat dipercaya. Apabila Anda dihubungi oleh pihak tertentu yang meminta data pribadi, maka Anda patut untuk mencurigainya. Sebab tidak ada satupun lembaga keuangan resmi dan juga terpercaya yang melakukan tindakan ini kepada para nasabahnya.

Berikut data-data rahasia yang diminta oleh para pelaku penipuan gesek tunai atau gestun, yaitu:

  1. Mengidentifikasi berupa data diri, kata sandi atau password, kode OTP, konfirmasi untuk aplikasi pinjaman, konfirmasi perubahan sandi, konfirmasi pembelian barang yang tidak Anda lakukan.
  2. Biasanya data yang diberikan oleh korban juga pastinya akan disalahgunakan oleh pelaku. Maka tidak heran jika setelah kita memberikan data tersebut munculan tagihan kredit online dengan jumlah transaksi besar atas nama Anda yang sebelumnya tidak pernah melakukan transaksi apapun.
  3. Pelaku penipuan bisa saja melakukan transaksi sebagai keperluan pribadi tanpa diketahui oleh korbannya karena telah mengetahui data-data korban yang penting dan juga yang dibutuhkan.

Gestun

Tips Agar Tidak Menjadi Korban Gestun

Penipuan yang terjadi pada gesek tunai atau gestun cukup banyak, maka perlunya Anda mengetahui tips agar tidak terjebak pada penipuan gestun ini. Berhentilah menggunakan kartu kredit dan menolak adanya inovasi alat pembayaran agar terhindar dari penipuan gestun kartu kredit.

Berikut beberapa tips-tipsnya yang bisa Anda lakukan, yaitu:

1. Menahan diri agar tidak mudah tergiur

Modus dalam penipuan gesek tunai kartu kredit menyasar orang-orang yang mudah tergiur dengan promo harga murah, cashback besar, kredit instan tanpa limit, dan sebagainya. Buat proteksi diri agar tak mudah tergiur dengan tawaran semacam itu. Kecuali, promo tersebut memang berasal dari lembaga perbankan resmi.

2. Pahami syarat dan ketentuan yang ditawarkan

Oknum-oknum penipuan gesek tunai atau gestun biasanya mengatasnamakan sebuah lembaga resmi dengan memberikan janji-janji keuntungan yang meyakinkan. Maka sangat penting bagi Anda untuk selalu membaca terlebih dahulu syarat dan juga ketentuan dari setiap promo atau tawaran yang diberikan.

Jangan langsung percaya begitu saja. Karena pada dasarnya tidak ada suatu lembaga keuangan resmi yang menawarkan promo besar-besaran tanpa adanya syarat dan juga ketentuan serta bunganya.

3. Jangan berikan celah

Praktek gesek tunai ilegal sudah merambat ke berbagai bidang. Jika mendapatkan tawaran untuk melakukan gestun di merchant, sebaiknya tolak tawaran tersebut dengan tegas. Dan apabila Anda mendapatkan sebuah telepon yang mencurigakan, maka segeralah untuk menutup telepon dan memblokir nomor tersebut.

Dan apabila ada penawaran yang datang dari email yang tidak resmi, maka jangan sekali-kali mencoba klik link apapun yang disertakan dan segeralah untuk menghapus email tersebut. Jangan berikan celah bagi penipu gesek tunai kartu kredit untuk mendapatkan informasi apapun dari dalam handphone kamu.

4. Lakukan cross check berulang

Setiap kali Anda mendapatkan penawaran atau promosi, maka lakukanlah cross check secara berulang-ulang. Cek juga situs resmi agen atau lembaga tersebut dan kebenaran dari testimoni yang dicantumkan. Lakukan pula konfirmasi ke pihak bantuan atau call center resmi terkait tawaran tersebut.

Dan apabila ada tawaran yang Anda dapatkan tidak masuk di akal atau berasal dari perusahaan, agen dan lembaga yang tidak Anda kenal sebelumnya. Lakukan pengecekan apakah mereka memiliki alamat yang jelas dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau tidak.

Jika Grameds ingin menambah informasi seputar kartu kredit dan gestun, Grameds bisa membaca buku dan dapatkan bukunya yang tersedia di www.gramedia.com. Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha memberikan yang terbaik!

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Rosyda Nur Fauziyah

Saya adalah Rosyda Nur Fauziyah dan biasa dipanggil Rosyda. Menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Linkedin saya Rosyda Nur Fauziyah