Cara Merawat Kelinci Agar Tetap Sehat – Kelinci merupakan hewan yang sering dijadikan peliharaan selain anjing dan kucing karena mempunyai badan yang gempal dan bulu yang banyak. Bukan hanya itu, kelinci juga termasuk hewan yang lucu dan menggemaskan karena sifat ini kelinci dapat dijadikan teman ketika sedang bosan atau stres.
Tertarik merawat kelinci? Memelihara kelinci bisa dibilang susah gampang, tetapi akan lebih mudah jika sudah mengenali karakter dari beberapa jenis kelinci. Hal yang perlu diperhatikan selain karakter dari beberapa jenis kelinci adalah cara merawat kelinci itu sendiri. Perawatan kelinci yang baik dan benar dapat menjaga kesehatan kelinci dan memperpanjang umur kelinci.
Table of Contents
Cara MERAWAT KELINCI
Merawat kelinci adalah kunci dari kelinci yang sehat dan panjang umur. Oleh karena itu, perawatan kelinci harus diperhatikan, dirawat dengan sungguh-sungguh, dan dilakukan secara rutin dan teratur. Berikut cara merawat kelinci yang dapat dilakukan di rumah dan mudah dilakukan bagi pemula.
1. Makanan Bergizi
Kelinci yang sudah menjadi peliharaan harus diperhatikan pola makannya agar tetap sehat. Ketika merawat kelinci harus diperhatikan jenis, jumlah, dan mutu makanan yang diberikan karena dapat mempengaruhi pertumbuhan kelinci.
Pada umumnya, kelinci membutuhkan protein berkisar 12 – 18%. Pada proses menyusui, kelinci betina membutuhkan 18% asupan protein, sedangkan asupan protein yang dibutuhkan kelinci akan berkurang ketika kelinci tumbuh dewasa.
Kesehatan pada kelinci dapat ditentukan oleh makanan yang diberikan. Makanan yang diberikan pada kelinci haruslah makanan yang bergizi. Berikut makanan-makanan bergizi untuk kelinci.
A. Sayuran Hijau
Sayuran hijau yang dimaksud bisa berupa kangkung, lobak, kol, wortel, sawim daun kacang panjang, dan lain-lain. Sebelum memberikan kepada kelinci sebaiknya pastikan bahwa di dalam semua bahan makanan tidak mengandung pestisida.
B. Rumput awetan atau Hay
Rumput awetan salah satu makanan kelinci yang baik. Rumput awetan atau Hay adalah yang dipotong tepat sebelum mengeluarkan bunga. Setelah rumput dipotong, selanjutnya dikeringkan bertahap agar kandungan gizinya tidak rusak dan kandungan serat tidak hilang.
Kelinci memerlukan makanan berserat tinggi, maka Hay adalah salah satu makanan yang cocok dengan kelinci. Hay dapat mencegah terjadi hairball di usus kelinci dan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya gigi tonggos.
C. Biji-bijian
Biji-bijian yang dimaksud adalah biji bunga matahari, padi, jagung, kedelai, dan kacang hijau, dan lain-lain. Makanan biji-bijian dapat dijadikan sebagai makanan penguat bagi kelinci yang sedang hamil atau menyusui.
Sebelum diberikan makanan biji-bijian, alangkah baiknya biji-bijian ditumbuk terlebih dahulu. Satu ekor kelinci dapat diberi sekitar 200 – 300 gram biji-bijian.
Belajar Sains Sulit dan Membosankan? Kamu Bisa Belajar Sains dengan Seru dan Menyenangkan Disini!
D. Umbi-umbian
Wortel, singkong, ubi jalar, dan talas biasanya diberikan kepada kelinci sebagai makanan tambahan dan harus dipastikan bahwa umbi-umbian tidak mengandung pestisida.
Untuk singkong sebaiknya sebaiknya dijadikan gaplek terlebih dahulu dengan cara merebusnya, lalu dikeringkan dan ditumbuk halus. Dengan cara seperti itu singkong akan mudah dimakan oleh kelinci.
E. Konsentrat atau pelet
Bagi kelinci pelet berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi. Pelet bukanlah makanan utama, tetapi hanya digunakan sebagai makanan tambahan saja. Jika pelet diberikan secara berlebihan akan mengganggu kesehatan kelinci.
2. Pemberian makanan
Pemberian makanan pada kelinci sebaiknya dibedakan berdasarkan umur. Untuk kelinci di bawah 4 bulan sebaiknya jangan diberikan makanan hijauan terlalu banyak. Jika ingin memberikan hijauan pada kelinci kecil sekitar 20% dari total ransum. Sedangkan kelinci dewasa atau di atas 4 bulan, hijauan yang diberikan sebaiknya sekitar 60% dari total ransum.
Ketika memberikan makanan hijauan sebaiknya dilakukan secara konsisten dan rutin agar kelinci tidak bingung dengan perubahan. Waktu yang ideal memberikan makanan hijauan adalah pukul 13.00 dan pukul 18.00. Pada sore hari porsi pemberian hijauan lebih banyak dibandingkan dengan pagi hari.
3. Memberikan air bersih untuk minum kelinci
Sebelum memberikan air bersih untuk minim, pastikan dulu tempat minum khusus untuk kelinci. Tempat minum kelinci berupa tempat yang rata, tidak mudah tumpah, dan dapat memuat air minum dalam jumlah yang banyak. Tempat minum yang baik adalah tempat minum yang terbuat dari bahan kaca, porselen, logam plastik, atau keramik.
Kebutuhan air minum pada kelinci dapat diatur melalui klep. Klep itu sendiri merupakan alat yang dapat membatasi keluarnya air jika tempat minum sudah terisi penuh. Penempatan air minum sebaiknya diletakkan di luar kandang dan diberi lubang kecil supaya kelinci dapat meminum air tersebut.
Air yang sudah terlalu lama berada di dalam kandang sebaiknya diganti dengan air baru agar tidak ada bakteri di dalam air. Air yang bersih dan sehat akan membuat kelinci tumbuh sehat juga.
4. Memperhatikan ukuran dan kepadatan kandang
Setiap jenis kelinci yang dipelihara biasanya memiliki ukuran tubuh berbeda. Oleh karena itu, ukuran kandang atau tempat tinggal kelinci harus disesuaikan dengan ukuran tubuh kelinci. Untuk kelinci kecil, ukuran kandang yang dibutuhkan yaitu 120 cm x 75 cm x 40 cm per ekor. Kelinci sedang, ukuran kandang yang dibutuhkan yaitu 150 cm x 75 cm x 45 cm per ekor. Kelinci yang besar, ukuran kandang yang dibutuhkan yaitu 180 cm x 75 cm x 80 cm per ekor.
5. Memperhatikan kebersihan kandang
Kebersihan kandang sebaiknya dicek selama satu hari sekali agar kandang tidak bau karena kotoran dan terhindar dari bakteri. Membersihkan kandang dapat dilakukan dengan mudah.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah melepas semua peralatan yang ada di dalam kandang, kemudian bersihkan dengan sabun pencuci piring. Pakailah sapu lidi untuk membersihkan kotoran yang sudah kering. Setelah bersih siram dengan air panas yang sudah dicampurkan dengan sabun cuci baju dan ¼ cuka. Fungsi cuka ialah untuk mendesinfeksi dan menghilangkan bau urin. Setelah kandang disiram, dilap dengan kain kering dan tunggu sampai kering. Peralatan yang sudah dilepas bisa dipasang kembali.
JENIS-JENIS KELINCI
1. Kelinci New Zealand
Gambar dari pixabay
Kelinci jenis ini termasuk kelinci yang mempunyai badan yang besar sehingga dagingnya sering dijadikan sebagai bahan makanan. Berat dari kelinci New Zealand bisa mencapai k kg lebih. Ketika melahirkan bisa mencapai 10 sampai 12 ekor.
Kelinci New Zealand memiliki tiga macam warna dan warna itu menjadi penamaan pada kelinci New Zealand, seperti New Zealand putih (white), New Zaeland merah (red), dan New Zaeland hitam (black), dan lain-lain. Di antara tiga jenis warna tadi yang paling populer adalah New Zealand putih (white) karena Kelinci ini memiliki bulu yang mulus, badan yang padat, dan mata yang merah (pada umumnya).
2. Kelinci Tan
Gambar dari hewanpeliharaan.org
Berbeda dengan kelinci New Zealand, kelin tan ini mempunyai berat badan kecil. Oleh karena itu termasuk ke dalam jenis kelinci kecil, tetapi bulu yang dimiliki oleh kelinci tan sangat indah karena bulunya mengkilap serta ada yang berwarna coklat kemerah-merahan dan hitam abu-abu. Warna yang sangat mengkilap atau sangat terang berada di bagian tubuh bawah dagu sampai ke dada, tengkuk, dan di bawah kaki.
Kelinci tan ditemukan pada tahun 1880 di Holland Hall dekat dengan Brailsford (Derbyshire). Saat ditemukan kelinci ini masih liar dan penakut, tetapi setelah dikembangbiakkan kelinci menjadi penurut dan sangat cocok dijadikan sebagai hewan peliharaan di rumah.
3. Kelinci Satin
Gambar dari kelincipedia.com
Awal mulanya kelinci ini berasal dari Amerika Serikat dengan berat tubuh yang biasa dimiliki sekitar 3,8-5,0 KG. Ciri-ciri pada kelinci ini ialah buku yang tebal dan jarak antar bulu sangat rapat, telinga yang tegak, tetapi tidak begitu panjang, dan kepala yang sedikit bulat. Warna dari kelinci Satin sangat beragam, yaitu cokelat, perak, merah, dan krem, tetapi ada juga yang memiliki warna kombinasi dengan totol putih.
Agar kualitas bulu pada kelinci satin dapat terjaga kesehatannya, maka harus diberi makan dengan protein yang tinggi dan biji bunga matahari. Menyikat atau menyisir bulu-bulu kelinci secara rutin adalah salah satu cara agar bulu-bulu tidak mudah rontok dan tetap halus.
Sudah tahu siapa penemu kelinci satin? Penemu kelinci satin adalah Walter Kwik ia seorang yang berasal dari Indiana dan bagian dari pengembangan kelinci havana tahun 1930. Kelinci ini ditetapkan oleh pakar genetika Harvard University sebagai mutasi baru yang merupakan gen resesif dengan bulu yang bersinar dan tekstur bulu pendek. Mutasi kelinci ini hampir sama dengan mutasi kelinci rex.
4. Kelinci Himalayan (kelinci Tiongkok atau Rusia)
Gambar dari kelincipedia.com
Kelinci ini mempunyai ciri-ciri yaitu bentuk telinga yang khas, mata yang berwarna merah muda, warna putih yang mendominasi, tetapi terdapat warna hitam di beberapa bagian tubuhnya. Kelinci himalayan termasuk kelinci yang ukuran tubuhnya tergolong kecil. Di alam bebas, kelinci ini merupakan hewan nokturnal atau mencari makan di malam hari dan tidur di siang hari.
Kelinci himalayan merupakan salah satu kelinci yang digemari di Indonesia karena warna yang khas dan tubuh yang ramping dan seperti tabung saat berbaring. Awal mulanya kelinci ini mempunyai berat tubuh sekitar 2,5 – 4,5 kg. Namun, saat ini ada kelinci himalayan yang memiliki berat tubuh mini atau sekitar 1 kg.
5. Kelinci Dutch (kelinci Belanda)
Gambar dari pixabay
Seperti namanya kelinci ini berasal dari Belanda. Saat melahirkan kelinci ini menghasilkan 7 – 8 ekor. Kelinci Dutch mempunyai ciri-ciri yaitu perpaduan warna pada bulu-bulunya seperti warna hitam putih, cokelat, abu-abu, atau perpaduan dari warna-warna itu. Bukan hanya perpaduan warna yang khas, bentuk bulu dari kelinci ini melingkar dengan rata, seperti dari badan ke ekor berwarna hitam melingkar, lalu dari badan hingga leher berwarna putih melingkar dan kepala berwarna hitam melingkar.
Kelinci himalayan biasanya memiliki dua perpaduan warna, tetapi terkadang ada yang memiliki tiga perpaduan warna yang sering disebut dengan istilah tricoloured dutch atau kembang telon.
6. Kelinci English Spot
Gambar dari pixabay
Seperti namanya, kelinci ini berasal dari Inggris yang mulai diternakkan pada abad ke-19. Kelinci ini juga dikenal sebagai kelinci Inggris (English Rabbit). Kelinci english spot merupakan kelinci hasil persilangan flemish giant, english lop, patagonian, anggora, dutch, silver, dan himalayan.
Warna dasar kelinci ini adalah putih yang diikuti dengan titik-titik pada seluruh tubuh. Titik-titik pada seluruh tubuh memiliki variasi warna yang beragam, seperti hitam, cokelat, dan abu-abu. Titik yang ada pada hidung lebih besar, bila dibandingkan dengan titik-titik yang ada pada anggota tubuh lainnya.
7. Kelinci Rex
Gambar dari pixabay
Kelinci rex ditemukan di Perancis pada tahun 1919 dan berasal dari keturunan kelinci liar. Pada tahun 1924 di acara Paris International Rabbit Show, kelinci rex bar diperkenalkan kepada masyarakat. Satu tahun setelahnya kelinci rex diekspor ke Amerika Serikat dalam jumlah yang cukup besar.
Warna-warna yang ada kelinci rex berbagai macam, seperti white rex, dalmatian rex (bertotol), black rex, ermine rex, dan papillon rex. Jika hidup di lingkungan dengan suhu antara 5 – 150C bulu-bulu kelinci rex akan semakin indah dan terjaga kualitasnya. Meskipun hidup di lingkungan yang cukup dingin, bukan berarti kelinci ini tidak bisa hidup di iklim tropis yang bersuhu panas. Jika hidup di suhu yang sedikit panas bulu kelinci rex menjadi kurang indah dan kurang berkualitas.
Ciri khas pada kelinci rex adalah bulunya yang sangat halus dan lembut. Bukan hanya bulu yang indah, kelinci ini mempunyai berat tubuh 2,5 – 5 kg. Bulu yang halus dan berat tubuh yang cukup membuat kelinci ini dibudidayakan sebagai penghasil bulu dan dagingnya. Bulu yang indah dijadikan sebagai bahan baku jaket atau aksesori jaket, sedangkan daging kelincinya dijadikan sebagai bahan makanan.
8. Kelinci Flemish Giant
Gambar dari duniakelinci.com
Kelinci Flemish Giant merupakan jenis kelinci terbesar dan terberat. Pada umumnya kelinci ini memiliki berat sampai dengan 13 kg. Namun, dalam catatan Guinness World Record kelinci Flemish Giant terberat adalah 22,23 kg. Kelinci ini memiliki enam jenis warna, yaitu biru, abu-abu terang, putih, abu-abu terang, coklat kuning muda (fawn), abu-abu besi (steel grey), dan hitam
Pada awalnya kelinci ini merupakan kelinci liar Argentina, tetapi pada abad ke-18 pedagang Belanda membawa kelinci ini dari Argentina ke Eropa dan dibudidayakan. Setelah sampai di tanah Eropa, kelinci Flemish Giant hanya dikembangkan di Inggris yang bertujuan untuk memenuhi permintaan daging kelinci di negara Inggris. Kebutuhan daging kelinci dari berbagai negara membuat kelinci ini tersebar ke seluruh dunia dan disukai oleh peternak-peternak kelinci.
Ciri-ciri yang ada pada kelinci ini yaitu badan yang panjang (saat dewasa bisa lebih dari 51 cm), tulang dan daging yang besar, dan dada yang berisi. Bukan hanya itu saja, kepala yang dimiliki kelinci ini juga lebar, saat dewasa panjang telinga bisa mencapai 15 cm. Kaki kelinci ini juga panjang dan kokoh.
9. Kelinci Anggora
Gambar dari kelincipedia.com
Kelinci anggora merupakan salah satu kelinci tertua yang dijadikan peliharaan. Kelinci ini berasal dari Ankara, Turki dan pertama kali ditemukan oleh pelaut Inggris. Pada tahun 1723, kelinci anggora dibawa ke Perancis dan tahun 1777, kelinci ini menyebar ke Jerman. Penyebaran terbesar terjadi pada tahun 1920, penyebaran itu terjadi di negara-negara Eropa Timur, Kanada, Amerika Serikat, dan Jepang. Sampai saat ini pusat terbesar budidaya kelinci anggora untuk menghasilkan wool ada di Perancis.
Ciri khas dari kelinci anggora ialah mempunyai bulu yang tebal dan lembut di seluruh bagian permukaan tubuhnya. Kelinci ini memiliki sifat yang lembut, tetapi ia akan merasa tidak cocok dengan orang yang tidak suka menyisiri hewan peliharaan.
Warna bulu kelinci anggora, yaitu cokelat, hitam, putih, putih hitam, abu-abu, dan lain-lain. Bulu yang ada pada kelinci anggora sangat cepat, yaitu 2,5 cm per bulan, alangkah baiknya bulu kelinci ini dicukur setiap tiga bulan sekali agar tidak menggumpal.
Pada saat dewasa berat dari kelinci anggora bisa mencapai 4 kg dan bisa hidup selama 5 – 7 tahun tergantung dari jenis anggora dan cara merawatnya. Anak yang dilahirkan bisa mencapai 6 ekor dalam satu kali melahirkan.
10. Kelinci Lop
Gambar dari pixabay
Ada berbagai macam kelinci lop, yaitu English lop, Holland lop, American lop, French lop, anggora lop, dan fuzzy lop. Dari sekian jenis kelinci lop yang ada, jenis English lop yang paling terkenal dan disukai oleh pecinta hewan peliharaan khususnya kelinci.
Ciri-ciri kelinci lop adalah telinga yang menggantung dari kepala sampai pipi dan bentuk kepala yang lebar. Telinga yang menggantung merupakan pembeda dari kelinci-kelinci pada umumnya.
Telinga yang menggantung baru bisa ditunjukkan ketika usia kelinci 2 – 4 bulan. Karena ciri khas telinga ini membuat kelinci lop digemari oleh pecinta kelinci. Telinga kelinci French lop sangatlah panjang, bahkan panjang telinganya bisa menyentuh tanah. Namun, kelinci French lop ini jarang ditemukan di Indonesia.
Kesimpulan
Kelinci adalah salah satu hewan yang dapat dipelihara karena memiliki bulu dan warna-warna yang khas. Jika sudah menjadi hewan peliharaan bisa dijadikan sebagai teman untuk menghilangkan rasa bosan atau stres. Namun, jika sudah memutuskan untuk memelihara kelinci sebaiknya jadilah pemelihara hewan yang bijak. Dengan menjadi pemelihara yang bijak kelinci akan dapat tumbuh dengan sehat dan bisa berumur panjang.
ada lima cara yang dapat dilakukan untuk merawat kelinci, yaitu pertama, makanan bergizi, kedua pemberian makan, ketiga memberikan air bersih untuk minum kelinci, keempat memperhatikan ukuran dan kepadatan kandang, dan kelima memperhatikan kebersihan kandang.
- Cara Agar Tidak Digigit Kutu Busuk
- Cara Budidaya Kutu Air
- Nama Hewan Di Darat
- Nama Hewan dari Z
- Dinosaurus Air
- Hewan Terpintar di Dunia
- Hewan Yang Bernafas Menggunakan Trakea
- Hewan Langka di Indonesia Yang Dilindungi
- Hewan Paling Setia
- Hewan Termahal Di Dunia
- jenis Kelinci Hias dan Pedaging
- Cara Mengusir Nyamuk
- Cara Merawat Kelinci
- Contoh Usaha Peternakan
- Budidaya Cacing Sutra
- Budidaya Lebah Madu
- Budidaya Belut
- Budidaya Maggot
- Budidaya Sidat
- Cara Merawat hamster
- Cara Membasmi Kecoa
- Cara Mudah Mengusir Tikus dari Rumah
- Daftar Nama Hewan dari A
- Daftar Nama Hewan dari B
- Daftar Nama Hewan dari C
- Daftar Nama Hewan dari D
- Daftar Nama Hewan dari G
- Daftar Nama Hewan dari H
- Daftar Nama Hewan dari I
- Daftar Nama Hewan dari J
- Daftar Nama Hewan dari K
- Daftar Nama Hewan dari L
- Daftar Nama Hewan dari M
- Daftar Nama Hewan dari O
- jenis Usaha Peternakan
- jenis Sapi
- Jenis Semut
- Jenis Kambing
- Katak Beracun
- Mengapa Gajah Tidak Memiliki Predator Alami
- Makanan Hamster Kecil
- Pakan Fermentasi
- Pengusir Tikus Alami
- Satwa Harapan
- Daftar Ular Berbisa
ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."
- Custom log
- Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
- Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
- Tersedia dalam platform Android dan IOS
- Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
- Laporan statistik lengkap
- Aplikasi aman, praktis, dan efisien