in

Ternyata Begini, Cara Agar Tidak Digigit Kutu Busuk

Cara agar tidak digigit kutu busuk – Pernah nggak Grameds, nyenyaknya tidur kalian terputus karena gangguan digigit hewan kecil? Secara refleks, kalian memukul bagian tubuh yang terkena gigitan tersebut dan ada darah. Eh, ternyata kutu busuk biang keladinya.

Setelah itu, kulit yang digigit terasa gatal, bahkan sebagian orang merasakan perih seperti adanya sensasi terbakar. Mengganggu banget kan? Untuk itu, perlu rasanya kita cari tahu cara agar bebas dari gigitan kutu busuk ini. Kabar baiknya, pada kesempatan kali ini kita akan mengulas cara agar kita terhindar dari gigitan parasit satu ini.

Apa Itu Kutu Busuk?

Pexels.com/Egor Kamelev

Kutu busuk atau kepinding disebut juga dengan tumila, merupakan serangga parasit yang berasal dari keluarga Cimidae. Kutu busuk memiliki aroma yang tidak sedap dan mengganggu karena menyengat hidung. Mereka yang betina bisa bertelur hingga 200 butir, dengan 3-4 butir telur setiap harinya. Mereka dapat tumbuh dewasa mencapai ukuran 6-10 mm dalam waktu lima bulan. Pada umumnya, mereka dapat bertahan hidup hingga 10 bulan.

Hewan ini dikenal sebagai serangga berukuran kecil yang hidup dengan cara menghisap darah. Bisa dikatakan, hewan ini sangat tidak sopan. Jika dia merasa darah yang dihisap sudah cukup, dia akan segera pergi dengan cepat tanpa mengucapkan permintaan maaf ataupun terima kasih pada pemilik tubuh yang darahnya yang ia hisap.

Kutu busuk seringkali bersembunyi di tempat yang tidak diketahui, dan yang paling sering adalah di sekitar tempat tidur atau kasur, rangka kasur atau dipan, atau tempat lainnya yang berada di dekat kasur. Oleh karena itu, hewan ini juga sering kali disebut sebagai kutu kasur. Orang Jawa menyebutnya dengan “tinggi”.

Ukuran tubuh kutu busuk ini cukup kecil dengan warna cokelat kemerahan. Ukuran tubuhnya akan membesar dan lebih gemuk apabila mereka sudah cukup menghisap darah manusia atau hewan berdarah panas lainnya.

Bahkan, beberapa di antara mereka badannya menjadi terlalu besar dan kesulitan untuk berjalan karena darah yang mereka hisap terlalu banyak. Kalau sudah begini, biasanya kita yang menjadi korbannya menjadi jengkel, lalu membunuhnya.

Gigitan Kutu Busuk

Sebaiknya, jika saat bangun tidur, duduk di sofa, atau istirahat dari kasur, kita tidak mengabaikan rasa gatal dan kulit membekas kemerahan yang menimbulkan rasa tidak nyaman. Bisa jadi rasa gatal dan kemerahan tersebut merupakan akibat gigitan kutu busuk.

Biasanya, hewan ini keluar dari tempat persembunyiannya pada malam hari. Di saat itulah mereka bergerilya untuk menggigit korbannya yang sedang tertidur. Biru kemerahan pada permukaan kulit adalah efek yang paling terlihat saat kita digigit oleh hewan yang sangat tidak diinginkan banyak orang ini.

Tidak hanya itu, pada area permukaan kulit yang digigitnya, kita akan merasa perih, gatal, dan ada sensasi terbakar. Daerah yang seringkali menjadi sasaran gigitannya adalah leher, wajah, tangan, dan lengan. Apabila gatal, rasanya kita ingin menggaruk bagian tersebut. Namun, menggaruk bagian yang digigit kutu busuk dapat meningkatkan resiko infeksi sekunder yang dapat menyebabkan pendarahan dan pembengkakan.

Pada beberapa kasus, seseorang tidak merasakan efek dari gigitan kutu busuk. Hal ini mungkin saja dikarenakan serangga pengganggu ini hanya mengeluarkan anestesi (sejenis obat bius) dalam kadar yang sedikit. Tidak hanya itu, beberapa orang dikaruniai oleh Tuhan kekebalan tubuh yang baik. Alhasil bekas gigitan kutu busuk tidak memberikan dampak yang berarti.

Namun, bagi orang pada umumnya, gigitan kutu busuk dapat menimbulkan kulit melepuh, gatal parah, gatal-gatal biasanya, atau alergi. Apabila gigitan kutu busuk ini terjadi secara intens pada kulit, kulit akan berisiko terkena infeksi kulit sekunder yang parah.

Bicara tentang kutu, tak bisa kita lepaskan dari yang namanya serangga. Untuk para orang tua tak ada salahnya untuk memperkenalkan daftar nama serangga kepada si buah hati. Buku  Ensiklopedia Dunia Satwa : Serangga dan Aneka Artrapoda sangat mudah dipahami, sehingga anak pun akan lebih mengerti tentang serangga.

 

Tanda-tanda Adanya Kutu Busuk dan Penyebabnya

Mengingat efek samping yang dirasakan cukup mengganggu keamanan dan kenyamanan kesehatan. Masalahnya serangga ini hidup secara berkoloni. Jadi dapat dibayangkan begitu menjengkelkannya gangguan yang ditimbulkan oleh hewan ini. Oleh karena itu, jika ditemukan satu ekor kutu busuk berada dalam satu tempat, dapat dipastikan masih ada banyak kutu busuk lainnya yang sedang bersembunyi.

Mengingat kondisi tersebut, menghindari risiko digigit kutu busuk adalah solusi terbaik. Namun, sebelum kita membahas cara menghindari gigitan kutu busuk, ada baiknya kita mengenali dulu tanda-tanda adanya kutu busuk di tempat tinggal kita beserta penyebabnya.

Tanda-tanda yang dapat kita kenali apakah di rumah kita terdapat kutu busuk adalah dapat dilihat dari beberapa hal ini, yaitu adanya kotoran kutu, telur kutu, noda hitam berupa bintik-bintik berkarat (di atas kasur, sprei, atau dinding), ada cangkang kutu busuk, bintik putih pada sambungan furnitur, dan adanya bau apek dan menyengat dari lokasi berkutu.

Penyebaran kutu busuk terjadi begitu cepat. Dan mungkin, kita tidak menyadari telah menjadi carrier ketika berkunjung ke lokasi yang terdapat sarang kutu busuk. Hewan yang juga disebut sebagai kutu kasur ini dapat menyebar dari rumah ke rumah. Kabar buruknya, mereka tidak peduli apakah lingkungan itu bersih atau kotor.

Intinya mereka hanya membutuhkan tempat yang hangat dan dapat dijadikan sebagai persembunyian. Berikut ini merupakan sebab munculnya kutu busuk:

1. Perjalanan Internasional ataupun Domestik

Sumber gambar: Pixabay.com/stux

Sebagaimana yang kita sebutkan pada paragraf-paragraf sebelumnya, penyebaran kutu busuk sangat mudah dan terjadi begitu cepat. Asalkan ada lingkungan yang hangat dan dapat dijadikan persembunyian, kutu busuk akan dengan senang hati mendiami tempat tersebut.

Jika kalian memiliki aktivitas yang menuntut mobilitas tinggi, maka sebaiknya kalian berhati-hati dan menjaga diri dari kutu busuk. Penyebaran hewan ini seringkali melalui tempat-tempat yang memiliki mobilitas pergantian hunian yang tinggi, misalnya kamar kost, kamar asrama, penampungan tunawisma, hotel, rumah tamu, apartemen, kapal pesiar, bus, kereta, kamp pengungsi, tenda darurat, rumah sakit atau klinik, mess karyawan, tempat penitipan anak, dan sebagainya.

Agar poin ini dapat lebih masuk ke dalam pemahaman kita, mari kita bayangkan. Saat kalian duduk di tempat-tempat tersebut, kutu busuk dapat berjalan dan masuk dengan cara menyelinap ke dalam pakaian kalian.

Saat kalian sudah berada di rumah, kalian duduk di sofa atau bahkan langsung tiduran di kasur. Saat itulah mereka berpindah dari pakaian kalain ke kasur atau sofa lalu membentuk koloni dan sarang baru di rumah kalian.

Atau, jikalau yang menempel pada pakaian kalian bukan kutu busuk yang sudah hidup, bahkan membawa telur kutu pun, juga dapat menyebabkan adanya koloni kutu busuk di rumah kalian saat telur mereka menetas di rumah kalian. Gimana? Sudah sepakat bahwa hewan ini menjengkelkan?

2. Tidak Rutin Mencuci Sprei

Sumber gambar: Pixabay.com/Tama66

Kita telah sepakat bahwa penyebaran kutu busuk dapat terjadi dengan cara berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Jika kutu busuk telah berpindah dan membentuk koloni di kasur kita, salah satu tempat persembunyiannya adalah sprei. Jika sudah demikian, maka sprei harus diganti dan dicuci agar kutu busuk pergi.

Terlebih, mereka suka dengan lingkungan yang kotor. Sprei yang tidak dicuci secara rutin dapat menjadi tempat penyebaran dan perkembangbiakkan mereka. Ibarat telur dan koloni mereka sudah banyak, pergantian sprei dan mencucinya dapat membuyarkan koloni yang menempel dan bersembunyi pada sprei tersebut kesehatan

3. Jarang Menjemur Kasur di Bawah Sinar Matahari

Meskipun suka lingkungan yang hangat dan lembap, tetapi kutu kasur tidak menyukai sinar matahari. Cahayanya yang terang dan panasnya tidak disukai oleh kutu busuk. Tidak hanya itu, sinar matahari membuat kelembapan udara yang menjadi favorit kutu berkurang sehingga kondisi tersebut mengganggu kenyamanan kutu busuk.

Menjemur kasur di bawah panas sinar matahari membuat kutu berada di lingkungan yang panas, terang, dan tidak lembap. Cara ini bisa dipilih agar kita terhindar dari gigitan kutu busuk. Dengan menjemur kasur, biasanya kalian juga akan memukul-mukul sebagian besar area kasur. Hal ini tentu saja menjadi tempat yang tidak aman dan nyaman bagi kutu busuk untuk bersembunyi.

4. Pakaian Kotor Sering Tertumpuk di Atas Kasur

Bayangkan saja, pakaian kotor yang kalian pakai untuk mengunjungi tempat umum mempunyai resiko sebagai carrier kutu busuk. Jika pakaian kotor tersebut ditumpuk di atas kasur, maka bukanlah sebuah kemustahilan apabila kutu busuk menyebar di kasur. Terlebih baju kotor pada umumnya mempunyai tingkat kelembapan yang tinggi, keringat misalnya.

Sebagaimana tempat yang disukai oleh kutu, tempat yang lembap dan gelap adalah tempat favorit kutu busuk untuk bersembunyi dan menyimpan telur. Menumpuk pakaian kotor sama saja dengan membuatkan sarang baru yang nyaman untuk mereka.

Serangga dan laba-laba merupakan hewan yang sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Buku Seri Ensiklopedia Pencinta Alam : Serangga Dan Laba-Laba ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai referensi sekaligus panduan bagi si buah hati. Jadi, tunggu apalagi kenali daftar hewan serangga dan laba-laba pada si buah hati dengan menggunakan buku ini.

 

Cara Menghindari Gigitan Kutu Busuk

Dengan mengetahui penyebab datangnya kutu busuk di rumah atau kasur kita, penentuan langkah yang tepat akan lebih mudah untuk dilakukan. Di bawah ini merupakan cara untuk menghindari gigitan kutu busuk.

1. Cuci Baju Yang Digunakan Setelah Bepergian

Jika kalian pulang ke rumah setelah bepergian, sebaiknya baju yang kalian gunakan segera dicuci menggunakan sabun hingga bersih. Hal ini sangat perlu untuk dilakukan. Apabila baju kalian secara tidak sengaja menjadi carrier kutu busuk, hewan ini dapat mati dengan mencuci baju menggunakan sabun.

Selalu pisahkan baju dari bepergian dan jangan sampai tercampur atau menyentuh pakaian yang masih bersih. Sebaiknya, tahan diri kalian dan bersabarlah dari keinginan untuk segera memanjakan diri di kasur atau sofa. Alih-alih bisa beristirahat dengan tenang, yang ada malah kulit gatal karena kutu busuk.

Oleh karena itu, mengurangi tumpukan baju kotor di kasur adalah salah satu langkah yang harus dilakukan agar kutu busuk tidak betah di kamar kalian. Dengan berkurangnya tumpukan baju kotor, ruangan yang awalnya gelap jadi lebih terang. Ruangan yang awalnya lembap menjadi lebih lancar sirkulasi udaranya.

2. Cuci Sprei Secara Rutin

Kutu busuk senang sekali bersembunyi di tempat yang tersembunyi, lembap, dan kotor. Sprei yang tidak dicuci secara rutin dapat memenuhi kesemua kriteria itu. Bagaimana bisa? Bayangkan ada kutu busuk satu saja yang menempel di sprei kita, maka akan segera menyebar kutu busuk lainnya yang jumlahnya ratusan ataupun ribuan.

Dengan mencuci sprei secara rutin, kutu busuk yang telah berkoloni akan mati atau paling tidak terusir dari sarangnya. Celah-celah kasur yang selama ini menjadi sarangnya secara tidak langsung kalian bersihkan. Sederhana sih, terlihat sepele, namun sangat memiliki impact yang signifikan.

3. Jemur Kasur di Bawa Sinar Matahari

Langkah ini perlu dilakukan setelah mencuci sprei yang digunakan untuk tidur. Mencuci sprei tampaknya tidak cukup meyakinkan karena hal tersebut masih memungkinkan adanya sisa-sisa kutu busuk. Meskipun kesannya “sisa-sisa kutu”, namun perlu diingat bahwa mereka hidup berkoloni.  Adanya mereka dalam jumlah yang sangat sedikit, artinya ada lebih banyak kutu busuk yang bersembunyi di dalam kasur.

Setelah membersihkan kasur di dalam rumah, jemurlah kasur tersebut di bawah terik sinar matahari. Langkah ini untuk memancing kutu busuk lari dari lingkungan yang tidak mereka sukai, yaitu panas, tidak lembap, dan terang. Setelah beberapa lama, periksa kembali sambil pukullah kasur dengan alat pukul kasur. Pastikan kutu busuk sudah pergi sebelum memasukkan kasur ke dalam rumah kembali.

 

4. Menghindari Tumpukan Baju Kotor di Atas Kasur

Ketiga langkah di atas tidak akan ada artinya apabila kalian tetap saja menumpuk baju kotor di atas kasur. Baju kotor pada umumnya memiliki kelembapan yang lebih tinggi dibanding baju bersih. Tentu saja karena adanya keringat, air, dan lainnya. Terlebih baju yang digunakan untuk melakukan perjalanan jauh, disarankan untuk segera dicuci. Hal ini dilakukan agar kalaupun pakaian kalian menjadi carrier kutu busuk, hewan tersebut tidak menyebar kemana-mana. Oleh karena itu, menghindari adanya tumpukan baju kotor di atas kasur adalah langkah yang harus dilakukan setelah kalian membersihkan kasur secara rutin.

5. Menaburkan Silica Gel

Grameds pernah tidak menemukan produk yang di dalamnya ada silica gel berupa butiran-butiran kecil? Fungsi utama silica gel adalah untuk mengontrol kelembapan agar kadarnya tidak terlalu tinggi. Pada kasur, silica gel membantu untuk mengurangi kelembapan yang menjadi tempat favorit kutu busuk.

6. Insektisida

Kutu busuk merupakan  salah satu jenis serangga. Tentunya mereka juga takut terhadap insektisida. Ada banyak insektisida yang dapat kalian pilih untuk membasmi kutu busuk. Semprotkan di area yang diduga menjadi sarang kutu busuk. Ingat ya, jangan memilih insektisida yang terlalu keras. Benar kutu busuknya akan pergi, tapi kesehatanmu juga perlu dijaga.

7. Minyak Essential

Kutu busuk juga tidak suka aroma-aroma tertentu. Salah satunya adalah aroma yang dihasilkan oleh minyak essential. Contoh aroma yang tidak disukai oleh kutu busuk adalah lavender, peppermint, tea tree oil, cengkeh, serai, dan daun thyme. Nah, kalian dapat menggunakan aroma-aroma tersebut untuk mengusir sekaligus mencegah si kutu busuk ini.

8. Memasang Double Tape

Cara ini tidak mencegah kutu busuk secara keseluruhan, namun dapat mengurangi jumlah kutu busuk yang akan menyerang kita. Pada setiap sisi tempat tidur, pasanglah double tape agar kutu busuk yang melewatinya terjebak dan lengket. Setelah cukup banyak kutu busuk yang terjebak, kalian bisa melepas double tape tersebut, membuangnya, lalu menggantinya dengan yang baru.

Kesimpulan

Grameds, cara-cara yang kita bahas di atas merupakan cara-cara yang harus dilakukan secara menyeluruh. Pada poin urutan satu hingga empat, perlu dilakukan secara berurutan dan bertahap. Pada poin-poin selanjutnya dapat dilakukan secara paralel untuk saling melengkapi dan memastikan kutu busuk benar-benar sudah pergi.

Grameds, demikianlah ulasan kita mengenai cara menghindari kutu busuk. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia menyediakan buku-buku pilihan untuk melengkapi referensimu dalam menjaga kebersihan rumah, mengatasi kulit gatal, dan lainnya.

Jika ingin mencari buku tentang hewan, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Mutiani Eka Astutik

Rujukan:

  • https://www.halodoc.com/artikel/langkah-langkah-mencegah-serangan-kutu-busuk-di-rumah
  • https://hellosehat.com/penyakit-kulit/kulit-lainnya/cara-mengobati-gigitan-kutu-kasur/
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Kutu_busuk

 



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Novi Veronika

Saya semakin mencintai dunia menulis ini karena membuat saya semakin bisa mengembangkan ide dan kreativitas, serta menyalurkan hobi saya ini. Selain hal umum, saya juga menyukai tulisan tentang pendidikan dan juga administrasi perkantoran.