Penelitian

Unsur Proposal: Pengertian, Jenis, Fungsi, Tujuan dan Manfaat

Macam-Macam Proposal dan Unsur-Unsurnya yang Harus Kamu Ketahui
Written by Qotrun A

Unsur Proposal – Dokumen proposal dapat digunakan sebagai bentuk pengajuan rencana program, kegiatan, maupun usaha kepada pihak lain. Pembuat proposal tentunya harus mengetahui struktur atau unsur-unsur yang harus ada di dalam proposal sehingga proposal yang diajukan bisa memiliki tujuan dan fungsi sebagaimana yang diharapkan oleh si pembuat.

Pemohon yang mengajukan proposalnya tentu harus membuat proposal sesuai dengan peruntukannya. Oleh karenanya, perlu diketahui juga jenis atau bentuk proposal sehingga tidak salah peruntukan proposal tersebut dibuat. Apakah dibuat untuk permohonan izin, dana, atau rencana kerja/bisnis.

Kali ini, kita akan membahas berbagai hal mengenai proposal, terutama tentang fungsi dan unsur-unsurnya. Namun, sebelumnya kamu juga perlu mengetahui tentang pengertian proposal. Hal ini bertujuan agar kamu lebih mudah dalam menyusun maupun memahami proposal. Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini dengan seksama.

Pengertian Proposal

1. Pengertian Umum

Proposal adalah dokumen yang digunakan dalam pengusulan proyek penelitian. Berdasarkan penjelasan di Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan. Sementara itu dalam e-Modul Bahasa Indonesia Kelas XI, secara umum proposal diartikan sebagai rencana kerja yang dibuat secara sistematis dan rinci untuk sebuah kegiatan yang sifatnya formal.

2. Pengertian Khusus

Selain pengertian proposal secara umum, ada juga definisi proposal secara khusus. Misalnya proposal karya ilmiah yang dibuat dalam dunia pendidikan. Dalam dunia ilmiah atau pendidikan, pengertian proposal adalah sebuah rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang hendak dilakukan peneliti terkait bahan penelitian.

Proposal penelitian atau ilmiah ini biasanya dibuat oleh peneliti atau mahasiswa yang akan melakukan penelitian. Bentuk proposal ilmiah umumnya mempunyai bentuk dengan standar tertentu mulai dari penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan, dan lain sebagainya.

3. Rieefky

Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar.

4. Hasnun Anwar

Proposal adalah rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu.

5. Jay

Proposal adalah alat bantu menejemen standar agar manajemen dapat berfungsi secara efisien.

6. Hadi

Proposal adalah suatu usulan tersruktur untuk agenda kerjasama bisnis antar lembaga, perusahaan, usulan kegiatan, sampai kepada pemecahan masalah.

7. Keraf

Proposal adalah suatu saran atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan proposal adalah suatu rancangan kegiatan atau kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci sesuai standar oleh seseorang atau sekelompok peneliti untuk diajukan kepada pihak yang dikehendaki dalam mendapatkan persetujuan maupun bantuan dalam penelitiannya.

Lingkup pengusulan proposal penelitian berada dalam bidang sains atau akademik. Tujuan penulisan proposal penelitian umumnya sebagai permintaan untuk mencari dana penelitian dari sponsor. Bagian awal dari proposal penelitian berisi latar belakang, masalah, tujuan, dan kegunaan penelitian. Adapun bagian pendukung proposal penelitian berisi tinjauan pustaka, kerangka pikir, dan hipotesis.

Bentuk penulisan proposal penelitian dalam suatu lembaga penelitian maupun lembaga pendidikan dapat berbeda-beda. Pemilihan bentuk penulisan proposal penelitian ditentukan oleh kesepakatan bersama yang berlaku dalam lembaga penelitian atau lembaga pendidikan. Rancangan penelitian di dalam proposal penelitian harus memberikan prosedur yang bersifat praktis dan tepat guna.

Kelayakan suatu proposal penelitian ditentukan oleh gagasan yang ditawarkan sebagai solusi atas suatu permasalahan dalam penelitian. Evaluasi proposal penelitian ditinjau dari segi biaya dan dampak potensial dari penelitian yang diusulkan. Peninjauan kelayakan proposal penelitian juga memperhatikan tingkat kemungkinan keberhasilan dari rencana yang diusulkan untuk dilaksanakan.

Syarat Menyusun Proposal

Adapun jika menyusun suatu proposal haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  • Harus memiliki struktur maupun logika yang sangat jelas dan mudah dimengerti.
  • Hasil dari kegiatan tersebut harus terstruktur.
  • Rumusan jenis kegiatan yang dilakukan harus di tulis secara dan detail serta harus benar-benar dapat dilkerjakan.
  • Jika ada anggaran dana yang diperlukan haruslah realistis dengan kegiatan tersebut.

Fungsi Proposal

Fungsi proposal adalah sebagai berikut:

  • Untuk melakukan penelitian yang terkait dengan masalah politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lain sebagainya.
  • Untuk mendirikan usaha, baik kecil, menengah, maupun yang berskala besar.
  • Untuk mengajukan tender.
  • Untuk mengajukan pinjaman atau kredit kepada bank.
  • Untuk mengadakan suatu kegiatan, seperti misalnya seminar, lomba, diskusi, pelatihan, dan lain sebagainya.
  • Untuk mengajukan kerja sama bisnis.
  • Untuk mengadakan acara tertentu, seperti pelatihan, perlombaan, seminar, dan lain sebagainya.
  • Untuk pedoman pelaksanaan penelitian ilmiah.
  • Untuk mengajukan pendirian usaha.
  • Untuk lelang proyek atau barang.

Tujuan Pembuatan Proposal

Saat seseorang membuat proposal, pasti memiliki tujuan tersendiri. Berikut ini beberapa tujuan dari pembuatan proposal:

  • Memperoleh persetujuan dari pihak yang bersangkutan agar bisa melaksanakan kegiatan tertentu.
  • Jika berkaitan dengan pengajuan dana, proposal dibuat dengan tujuan untuk mendapatkan bantuan dana dari sponsor.
  • Mendapatkan dukungan dari pihak yang berkaitan dengan kegiatan.
  • Jika proposal yang dibuat berhubungan dengan proyek pemerintah, proposal tersebut dibuat untuk tujuan melakukan tender atau lelang atas proyek-proyek tersebut.
  • Memperoleh penawaran kerja sama bisnis jika proposal yang dibuat berupa proposal usaha.

Manfaat Pembuatan Proposal

1. Sebagai Panduan Pelaksanaan Penelitian

Bagi peneliti, proposal penelitian berperan sebagai panduan pelaksanaan penelitian. Penyusunan proposal penelitian dapat menjadi acuan kerja yang mengendalikan kinerja penelitian secara optimal, terarah, serta menghemat tenaga, waktu, dan dana yang digunakan selama penelitian berlangsung. Selain itu, kualitas dan kredibilitas hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan dengan mengacu kepada proposal penelitian.

2. Sebagai Penentu Kelayakan Penelitian

Kelayakan penelitian umumnya dinilai oleh pembimbing yang merupakan pakar, konsultan, atau narasumber dalam suatu bidang penelitian tertentu. Proposal penelitian menjadi tolok ukur kelayakan suatu penelitian. Jika proposal penelitian layak, maka penelitian dapat dilakukan.

Sebaliknya, jika proposal penelitian belum layak atau tidak layak, maka rancangan penelitian dapat diperbaiki terlebih dahulu, diganti topik dan permasalahannya, atau ditolak sama sekali. Proposal penelitian juga menjadi penilaian kelayakan pemberian dana oleh sponsor kepada suatu penelitian. Jumlah dana yang diberikan oleh sponsor sagat ditentukan oleh tingkat kualitas proposal penelitian.

Macam-Macam Proposal

1. Secara Umum

a. Proposal Bisnis

Proposal bisnis adalah proposal yang berhubungan dengan dunia usaha, baik berupa perseorangan maupun kelompok. Contoh dari proposal ini adalah proposal untuk menjalin kerjasama antar perusahaan, proposal untuk mendirikan perusahaan, dan lain sebagainya.

b. Proposal Proyek

Proposal proyek berkaitan dengan dunia kerja yang terdapat rencana bisnis ataupun komersil. Contoh dari proposal ini adalah proposal untuk proyek pengembangan dan proposal proyek pembangunan suatau kantor.

c. Proposal Penelitian

Proposal penelitian adalah proposal yang terkait dengan dunia akademik dan juga organisasi keilmuan.Proposal ini berfungsi untuk mengajukan ide, usulan, maupun gagasan yang ditujukan pada badan atau instansi tertentu untuk mengadakan penelitian terhadap suatu masalah.

d. Proposal Kegiatan

Proposal ini berisi tentang rencana kegiatan, baik yang sifatnya individu maupun kelompok. Fungsi proposal ini adalah untuk mengajukan rencana kegiatan kepada pihak tertentu dengan harapan mereka akan memberikan dukungan berupa dana, izin, maupun persetujuan atas rencana tersebut.

2. Berdasarkan Bentuk

a. Proposal Formal

Proposal formal merupakan proposal yang terdiri atas tiga bagian utama, yaitu bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Bagian pendahuluan pada proposal ini terdiri atas sampul, halaman judul, kata pengantar, ikhtisar, daftar isi, serta lembar pengesahan. Bagian isi terdapat latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan, ruang lingkup, landasan teori, metodologi, fasilitas, susunan panitia, manfaat, jenis kegiatan, waktu dan tempat, jadwal kegiatan, serta anggaran dana kegiatan. Sementara itu, bagian penutupnya terdiri atas daftar pustaka dan lampiran.

b. Proposal Non Formal

Proposal ini tidak memiliki susunan selengkap proposal formal. Di dalamnya hanya terdapat masalah, saran, pemecahan, serta permohonan.

c. Proposal Semi Formal

Proposal ini mirip dengan proposal non formal karena memang susunannya yang tidak selengkap proposal formal.

Unsur-Unsur Proposal

1. Judul Penelitian

Judul penelitian dibuat secara ringkas, jelas, dan sesuai dengan permasalahan penelitian. Pemilihan judul tidak boleh menimbulkan ambiguitas. Judul yang menggunakan banyak kata harus dibagi menjadi dua. Satu sebagai judul utama, dan satu sebagai subjudul. Pembagian judul untuk memudahkan pemahaman terhadap pembaca atas topi penelitian. Penggunaan kata-kata klise harus dihindari dalam pemilihan judul penelitian.

2. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan uraian yang menjelaskan maksud atau tujuan diadakannya penelitian secara spesifik dan jelas. Bagian yang dijelaskan di dalam tujuan penelitian mencakup tujuan utama maupun tujuan tambahan. Tujuan penelitian merupakan aspek terpenting dalam peneltian yang pernyataan keinginan utama peneliti dalam melakukan penelitian. Segala kegiatan penelitian didasari oleh tujuan penelitian. Informasi yang disampaikan di dalam tujuan penelitian berupa pencarian jawaban terhadap masalah penelitian yang dihadapi atau diminati oleh peneliti.

3. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berguna sebagai pengambilan keputusan praktik dalam artian yang cukup jelas. Secara khusus, penelitian harus memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, manfaat bagi objek yang diteliti dan manfaat bagi peneliti. Sedangkan secara umum, penelitian harus memberi manfaat bagi pengembangan negara.

4. Metode Penelitian

Metode penelitian diperlukan agar hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, keberadaan metode penelitian menjadi tolok ukur bagi validitas data sehingga peneliti lain dapat melanjutkan penelitian dengan berlandaskan pada temuan penelitian.

5. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka berisi hasil-hasil penelitian orang lain dan teori yang mendukung pelaksanaan penelitian. Kebaruan suatu solusi dalam penelitian dapat diketahui melalui tinjauan pustaka. Pada tinjauan pustaka terdapat penjelasan tentang masalah penelitian. Pembuatan tinjauan pustaka dilakukan dengan pembuatan rujukan secara kritis dan sistematik kepada dokumen-dokumen yang berkaitan dengan judul peneltiian yang akan dilaksanakan.

Dokumen-dokumen tersebut memuat informasi, ide, data dan metode dalam memperoleh informasi yang terkait dengan penelitian. Tujuan utama tinjauan pustaka adalah memberikan gambaran penelitian melalui perspektif ilmiah. Penelitian dikaitkan dengan pengetahuan yang telah ada. Informasi yang diperoleh dalam tinjauan pustaka berupa teori. desain penelitian, dan metode pengumpulan dan analisis data.

Tujuan khusus pembuatan tinjauan pustaka adalah:

  • Melakukan identifikasi terhadap persetujuan peneliti terdahulu atas penelitian baru yang akan dikerjakan.
    Mengetahui perbedaan antara hasil-hasil penelitian lama dengan penelitian baru.
  • Melakukan identifikasi masalah penelitian dari segi variabel-variabel dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
  • Memperoleh informasi mengenai rekomendasi atas hasil peneltian di masa depan. Rekomendasi penelitian dapat digunakan sebagai panduan untuk desain penelitian baru.
  • Melakukan identifikasi gidentifikasi bidang penelitian yang bermanfaat dalam memperoleh pemahaman dan pengetahuan penting mengenai masalah penelitian.
  • Mengetahui cara peneliti lain menghubungkan antara teori-teori dengan desain penelitian.
  • Mengetahui cara peneliti lain mengukur variabel-variabel penelitian, menyusun instrumen penelitian dan skala pengukuran item serta menyederhanakan pengukuran.

6. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara dari suatu peristiwa yang sudah terjadi atau akan terjadi. Penggunaan hipotesis dilakukan pada dua jenis kategori penelitian. Pertama, penelitian komparatif yang bertujuan membandingkan dua atau lebih objek maupun subjek. Tujuan penelitian komparatif adalah menemukan perbedaan antara dua atau lebih objek maupun subjek. Kedua, penelitian korelatif yang bertujuan untuk mengkaji keberadaan hubungan antara peristiwa dengan peristiwa yang lain maupun suatu gejala dengan gejala yang lainnya.

Kaidah Bahasa Proposal

Kaidah kebahasaan proposal adalah:

  • Menggunakan istilah ilmiah, baik yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan atau yang berkaitan dengan bidang keilmuannya.
  • Menggunakan kata kerja tindakan untuk menyatakan langkah-langkah kegiatan atau metode penelitian.
  • Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisian, seperti merupakan, yaitu, yakni, adalah.
  • Menggunakan kata-kata yang mengandung makna perincian, seperti pertama, kedua, selain itu.
  • Menggunakan kata-kata yang bersifat ke-akan-an, seperti akan, diharapkan.
  • Menggunakan kata-kata denotatif atau bermakna sebenarnya. Hal ini sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman antara pihak pengaju proposal dengan pihak penerima proposal.

Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membuat Proposal

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum membuat proposal antara lain:

  • Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau beberapa orang yang ahli dalam menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan.
  • Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan informasi yang diperlukan, yaitu berupa bahan2 hasil kesepakatan seluruh panitia.
  • Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik, dan realistis.
  • Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas, direvisi, dan disetujui.
  • Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
  • Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang dituju, baik internal maupun eksternal.

Contoh Proposal Usaha

Berikut ini contoh proposal usaha sederhana yang dapat dijadikan referensi bagi pemula bisnis.

Judul Proposal:

Toko Roti Serin

Rencana Produk:

Roti merupakan produk pangan terbuat dari bahan dasar tepung terigu dan air yang difermentasi dengan ragi ataupun bahan pengembang lain. Pembuatannya sendiri dilakukan dengan cara dipanggang. Roti cocok untuk dijadikan makanan berat ataupun cemilan.

Keunggulan Produk:

  • Roti adalah makanan lezat dan mempunyai banyak gizi.
  • Harga roti cukup terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.
  • Tersedia berbagai varian rasa roti.

Bahan-Bahan Pembuat Roti:

  • 34 kg tepung terigu.
  • 6 kg isi roti: selai coklat, selai strawberry, dan selai kacang.
  • 17 kg gula pasir.
  • 17 kg mentega.
  • 70 butir telur.
  • 1000 gram ragi.
  • 200 gram garam.

Proses Pembuatan:

  • Siapkan semua bahan pembuatan roti.
  • Timbang semua bahan sesuai dengan takaran.
  • Campurkan tepung terigu dengan garam, telur, mentega dan ragi menggunakan mixer, lalu tambahkan air secukupnya dan aduk sampai rata.
  • Setelah adonan jadi dan kalis, diamkan selama kurang lebih 10 menit.
  • Bagi adonan sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
  • Roti yang sudah mengembang, dibentuk serta diisi dengan isian. Masukkan ke dalam loyang yang besar.
  • Selanjutnya, panggang di oven dengan suhu 170 derajat celsius selama 15 menit.
  • Dinginkan roti sampai kurang lebih 1 jam.
  • Lakukan pengemasan setelah roti dingin.

Analisa SWOT:

  • Strength: Bisnis roti ini mempunyai cita rasa dan tampilan khas dan berbeda.
  • Weakness: Produk roti mudah untuk ditiru dan tidak mampu bertahan lama.
  • Opportunity: Budaya masyarakat yang konsumtif, menjadi peluang utama untuk mendapatkan keuntungan besar dari menjual roti dengan berbagai varian rasa.
  • Threat: Banyak produsen roti yang telah mempunyai nama besar di daerah ini, serta harga bahan yang tidak tetap dapat mengurangi profit.

Perencanaan Biaya Produksi Harian:

  • 34 kg tepung terigu: Rp. 260.000.
  • 6 kg isi roti: Rp. 50.000.
  • 17 kg gula pasir: Rp. 190.000.

Demikian proposal yang dapat kami ajukan untuk dapat dipergunakan sebaik-baiknya. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

 

About the author

Qotrun A