Bahasa Indonesia Pendidikan

Struktur Teks Berita: Pengertian, Ciri-Ciri, Unsur, Kaidah Kebahasaan, hingga Contohnya

Written by Gilang P

Struktur Teks Berita – Pada saat mendengarkan teks berita, kira-kira bayangan apa yang muncul di benak teman-teman semuanya? Tentunya saja, hal yang paling identik dengan teks berita adalah koran, majalah, hingga berbagai acara berita di televisi dan kanal sosial media. Dengan semakin berkembangnya teknologi, ada banyak sekali perubahan yang terjadi dalam bidang pemberitaan. Namun, struktur dari teks berita tetaplah sama, justru semakin relevan untuk pembaca.

Di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini, teks berita bisa Kamu dapatkan dengan sangat mudah. Apabila sebelumnya untuk membaca berita di koran Kamu harus berlangganan terlebih dahulu. Sekarang, Kamu cukup membuka smartphone atau ponsel pintar untuk menemukan dan membaca teks berita.

Nah, apa Kamu tahu definisi sebenarnya dari teks berita? Selain itu, apa Kamu juga sudah paham terkait struktur teks berita yang baik untuk digunakan? Dalam artikel ini, Kita akan mempelajari tentang berbagai hal soal teks berita, mulai dari pengertian, struktur, kaidah kebahasaan, jenis, dan tentunya contoh sekaligus pembahasan tentang teks berita.

A. Pengertian Teks Berita

Secara umum, teks berita dapat diartikan sebagai sebuah teks berisi segala peristiwa yang terjadi di seluruh dunia. Beberapa ahli juga mengatakan bahwa teks berita bisa dibentuk. Teks berita menggunakan berbagai media untuk melakukan publikasi kepada pembaca, mulai dari dalam bentuk koran, majalah, radio, televisi, internet, maupun inovasi media yang lain.

Teks berita pada dasarnya merupakan salah satu teks dalam materi bahasa Indonesia yang ada di sekolah. Yang mana teks berita dapat dipahami sebagai teks laporan yang menyampaikan suatu peristiwa, kejadian, atau informasi yang sudah atau sedang terjadi. Meskipun begitu, teks berita tidak selalu disampaikan dalam wujud teks saja. Teks berita bisa juga disuguhkan melalui media lisan kepada para pendengarnya, salah satu contoh bentuk teks berita berupa media lisan adalah program-program berita di televisi dan internet.

Berdasarkan Explore Bahasa Indonesia (2019) yang ditulis oleh Erwan Rachmat, bahwa tidak semua peristiwa bisa menjadi sebuah berita. Seiring berkembangnya dunia, ada beberapa kriteria yang diyakini untuk sebuah peristiwa layak disampaikan kepada pembaca atau pendengar. Beberapa kriteria peristiwa yang bisa dibuat berita, yaitu aktual (terjadi baru-baru ini), faktual (berdasarkan fakta), penting, menarik, dan bermanfaat bagi masyarakat.

Misalnya saja, Kita pasti pernah mendengar berita tentang bencana tsunami di Aceh yang terjadi pada tahun 2004. Berita tersebut secara kriteria sudah tidak memiliki nilai aktual, hal itu dikarenakan peristiwa tsunami yang melanda Aceh sudah lama berlalu. Sementara itu, kriteria yang kedua bahwa berita harus faktual. Sebuah fiksi seperti film atau fiksi tidak bisa dijadikan berita, hal itu dikarenakan tidak berangkat dari kejadian yang benar-benar terjadi.

Kemudian, sebuah teks berita seharusnya disusun dengan menggunakan rumus 5W + 1H. 5W + 1H sendiri merupakan beberapa pertanyaan dasar yang meliputi what, who, where, when, why, dan how. Dalam bahasa Indonesia, rumus 5W + 1H biasa disebut dengan istilah ADIKSIMBA. ADIKSIMBA memiliki arti yang sama dengan 5W + 1H, yaitu apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana..

Dengan menaati tiga kriteria berita menurut Erwan Rachmat dan memahami unsur teks berita (ADIKSIMBA atau 5W + 1H), maka Kamu sudah dapat membentuk struktur teks berita. Struktur teks berita menjadi penting dikarenakan sebagai salah satu pola pengembangan teks berita menjadi kesatuan yang utuh.

B. Struktur Teks Berita

Setelah mengetahui tentang pengertian dan beberapa unsur dari teks berita, pada bagian ini Kita akan membahas secara lengkap mengenai struktur teks biografi. Struktur memiliki fungsi sebagai kerangka untuk membentuk teks berita. Selain itu, seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa struktur teks berita memiliki peran penting karena dapat menyatukan berbagai unsur berita menjadi utuh.

Nah, berikut ini adalah tiga struktur teks berita yang penting untuk diperhatikan sebelum menyampaikan suatu peristiwa atau kejadian menjadi sebuah berita, diantaranya yaitu:

1. Orientasi Berita

Bagian atau struktur pertama teks berita adalah orientasi berita. Orientasi berita biasanya dan selalu berada di bagian awal paragraf teks berita, yang mana memiliki fungsi sebagai bagian pembuka. Orientasi berita sendiri dapat diartikan sebagai bagian dari teks berita yang berisi pengenalan terkait masalah atau peristiwa yang akan dibahas dalam sebuah berita.

Pada bagian ini, seorang penulis yang ingin membuat teks berita dapat menjelaskan informasi awal mengenai peristiwa. Tujuan dari orientasi berita adalah membuat pembaca dapat mengetahui informasi atau peristiwa apa yang akan dibaca pada bagian teks selanjutnya. Oleh karena itu, orientasi berita harus disusun dengan menarik dan mampu memberikan gambaran tentang informasi yang ditulis. Hal ini menjadi penentu pembaca untuk melanjutkan membaca teks berita atau tidak.

2. Peristiwa

Bagian atau struktur kedua dari teks berita yang perlu Kamu perhatikan adalah peristiwa. Pada bagian ini, penulis bisa menceritakan dan mendeskripsikan tentang peristiwa atau kejadian kepada pembaca. Cerita dan penjelasan dapat disajikan secara detail dan lengkap serta sesuai dengan urutan waktu atau kronologis.

Selain itu, informasi yang dijelaskan dan diceritakan oleh penulis telah melalui proses verifikasi sehingga dapat dipastikan kebenaran dan validitasnya. Apabila sebuah berita tidak benar-benar memiliki nilai validitas, maka bisa jadi sebuah berita dapat menimbulkan miskomunikasi dan disinformasi, bahkan juga dapat membuat kerugian untuk beberapa pihak.

Pada bagian ini penulis dapat menjelaskan terkait pertanyaan dari unsur mengapa dan bagaimana. Oleh karena itu, selain menyampaikan informasi terkait peristiwa secara detail, urut, dan valid, penulis juga harus memiliki kemampuan menulis cerita yang baik, supaya pembaca dapat menikmati berita yang disajikan.

3. Sumber Berita

Bagian atau struktur dari teks berita yang ketiga yaitu mencantumkan atau menyebutkan sumber berita. Secara umum, sumber berita biasanya berasal dari proses wawancara dan aktivitas reportase yang dilakukan oleh reporter atau penulis berita. Reporter dapat menempatkan bagian sumber berita di awal berita atau bisa juga di akhir berita.

Beberapa cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan sumber berita adalah dengan meliput siaran pers. Selain itu, reporter juga bisa melakukan tanya jawab secara langsung kepada para narasumber atau para ahli. Apabila masih dibutuhkan sumber pendukung, reporter bisa mengutip dari laporan, data statistik, surat, hingga berbagai dokumen resmi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Contoh penulisan sumber berita di beberapa media daring nasional yaitu, “Yogyakarta, Kompas.com – Korban kasus kupon wisata palsu di Gunungkidul, Yogyakarta, terus bertambah.”

D. Struktur Teks Berita Kompleks

Selain struktur teks berita dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, ada juga struktur berita yang sering digunakan untuk pekerjaan menulis berita secara profesional. Berbeda dengan struktur teks berita di bagian sebelumnya, struktur teks berita kompleks atau profesional juga terdiri dari empat bagian, yaitu judul atau headline, teras atau lead, tubuh atau body, ekor berita.

Nah, berikut ini adalah penjelasan dari empat bagian struktur teks berita kompleks, diantaranya yaitu:

1. Judul (Headline)

Dalam struktur teks berita kompleks, bagian awal teks berisi judul berita. Adanya judul dalam sebuah teks berita memiliki peran sangat penting karena dapat digunakan untuk memikat pembaca agar tertarik membaca isi dari teks berita. Hal itu dikarenakan, judul merupakan salah satu bagian dari teks berita yang dilihat pertama kali oleh pembaca.

Bagi Kamu yang ingin menulis sebuah teks berita, ada baiknya untuk membuat judul yang menarik sehingga dapat memunculkan rasa penasaran dari para pembaca. Sebuah judul dapat dikatakan baik apabila mampu mendeskripsikan isi dari keseluruhan teks berita.

2. Kepala Berita atau Teras (Lead)

Struktur teks berita kompleks selanjutnya adalah kepala berita atau teras berita. Kepala berita sendiri mempunyai lingkup pembahasan yang lebih besar. Hal itu berarti ada banyak sekali informasi yang bisa disuguhkan pada bagian kepala berita ini. Kepala berita biasanya memuat rangkuman tentang informasi penting dalam berita, misalnya seperti menyajikan 4 unsur dari ADiKSiMBa, yakni “apa, di mana, kapan, dan siapa.”

Selain judul teks berita, kepala berita atau teras berita juga bisa jadi penentu seorang pembaca hendak melanjutkan atau tidak aktivitas membaca beritanya. Oleh karena itu, setelah berhasil membuat judul yang menarik, Kamu dapat melanjutkan dengan membuat kepala atau teras dengan menarik juga.

Beberapa orang yang sudah lama terjun di dunia reportase atau jurnalistik menganggap bahwa kepala berita atau teras berita sebagai “pelatuk berita”.

3. Tubuh Berita (Body)

Bagian atau struktur dari teks berita kompleks berikutnya adalah tubuh berita. Tubuh atau badan dari teks berita ini merupakan inti dari sebuah teks berita. Pada bagian ini, reporter atau penulis berita menuliskan tentang penjelasan atau informasi yang disampaikan secara rinci pada bagian kepala berita.

Pada bagian ini, Kamu dapat menjelaskan unsur 5W + 1H atau ADiKSiMBa dari sebuah teks berita yang meliputi pertanyaan pertanyaan mengapa (why) dan bagaimana (how). Selain itu, tubuh berita biasanya juga memuat latar belakang atau alasan suatu peristiwa secara menyeluruh.

4. Ekor Berita

Bagian atau struktur teks berita yang terakhir adalah ekor berita. Ekor berita sendiri memiliki fungsi untuk memberikan informasi tambahan atau pendukung kepada pembaca. Namun, bagian ini opsional, boleh ada dan boleh tidak ada. Jika ekor berita tidak dicantumkan dalam sebuah teks berita, maka tidak akan memberikan pengaruh terhadap isi atau pokok dari teks berita.

D. Kaidah Kebahasaan Teks Berita

Pada bagian ini Kita akan mempelajari tentang kaidah kebahasaan teks berita. Sebelum memasuki materi ini, Kamu perlu tahu bahwa kaidah kebahasaan atau gaya bahasa pada teks berita cukup berbeda dengan teks lainnya. Beberapa kaidah kebahasan teks berita yaitu, sebagai berikut:

1. Penggunaan Bahasa yang Bersifat Standar (baku)

Kaidah kebahasaan yang digunakan pada teks berita adalah bahasa standar atau baku. Hal ini dilakukan untuk lebih memudahkan banyak orang untuk memahami teks berita. Bahasa standar sendiri memiliki sifat yang universal, sehingga cocok untuk pembaca.

Contoh penggunaan bahasa standar dan baku: Ratusan pasien Covid-19 mengantre di lobby wisma atlet.

2. Penggunaan Kalimat Langsung

Dalam teks berita, penggunaan kalimat langsung sering digunakan untuk mengutip pernyataan dari narasumber. Kalimat langsung sendiri dapat didefinisikan sebagai kalimat yang dituturkan oleh seseorang tanpa mengubah kata atau kalimat. Salah satu cara mengutip kalimat langsung adalah dengan memberikan dua tanda petik ganda dan diikuti keterangan penyertaan.

Contoh penggunaan kalimat langsung: “Pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Saat ini kami terus mengembangkan kasusnya,” tutur Sadino.

3. Penggunaan Kata Kerja Mental

Kata kerja mental atau biasa disebut juga sebagai kata verba mental biasa digunakan dalam teks berita. Kata kerja mental sendiri merupakan sebuah kata kerja yang memberikan respons atau sikap seseorang terhadap suatu tindakan.

Contoh: Merasa terpedaya, para korban investasi bodong melapor ke pihak kepolisian.

4. Penggunaan Fungsi Keterangan Waktu dan Tempat

Dalam teks berita, informasi terkait waktu dan tempat menjadi salah satu unsur penting. Penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat harus disampaikan secara jelas kepada pembaca.

Contoh penggunaan fungsi keterangan waktu dan tempat: … kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat dihubungi Minggu (8/10/2021)

5. Penggunaan Konjungsi Temporal

Penggunaan konjungsi temporal juga penting dalam sebuah teks berita. Konjungsi temporal ini disebut juga sebagai konjungsi yang memiliki hubungan dengan waktu. Beberapa contoh kata konjungsi temporal, yaitu kemudian, sejak, setelah, awalnya, dan akhirnya.

Contoh penggunaan konjungsi temporal: Pelaku datang ke sekolahan, kemudian langsung menyampaikan kepada para siswa terkait sosialisasi anti korupsi sejak dini.

E. Contoh Teks Berita

1. Contoh Teks Berita tentang Varian COVID-19

WHO: Omicron Lebih Cepat Menular daripada Delta, Lemahkan Vaksin

Jakarta, CNN Indonesia — Penelitian data awal oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan Covid-19 varian Omicron lebih cepat menular ketimbang Delta dan dapat melemahkan vaksin yang ada saat ini.

“Berdasarkan data yang ada saat ini, Omicron kemungkinan bakal mengalahkan varian Delta di tempat di mana terjadi penularan antar-masyarakat,” demikian pernyataan WHO yang dikutip AFP, Minggu (12/12).

Merujuk pada data yang dihimpun WHO, saat ini Omicron sudah menyebar di 63 negara. Mereka melihat Omicron cepat menyebar di Afrika Selatan, di mana varian Delta tak mendominasi.

Namun, mereka juga mencatat penyebaran cepat Covid-19 varian Omicron di Inggris, yang kasusnya secara keseluruhan sebenarnya masih didominasi Delta.

Meski demikian, WHO menegaskan bahwa data yang ada saat ini masih kurang. Mereka pun belum dapat memastikan tingkat penularan Omicron tinggi karena lebih mudah menembus respons imun atau memang lebih cepat menular.

Selain itu, WHO juga menyatakan bahwa data awal menunjukkan Omicron menyebabkan “pengurangan efikasi vaksin terjadi infeksi dan penularan [Covid-19].”

Terlepas dari temuan tersebut, WHO menekankan bahwa infeksi virus corona varian Omicron sejauh ini hanya menyebabkan gejala ringan. Mereka masih mengumpulkan data untuk menentukan tingkat keparahan klinis Omicron.

Penelitian ini masih terus dilakukan setelah Afrika Selatan melaporkan temuan varian baru tersebut ke WHO pada 24 November lalu.

Sejak saat itu, banyak pakar memang menyebut Omicron lebih cepat menular dan kemungkinan dapat melemahkan vaksin yang sudah ada saat ini.

Kendati demikian, sejumlah produsen vaksin menyatakan bahwa suntikan mereka masih efektif melawan Omicron. Pfizer/BioNTech bahkan menyebut tiga dosis vaksin mereka efektif menangkal varian baru itu.

(Sumber:https://www.cnnindonesia.com/internasional/20211213002956-134-733121/who-omicron-lebih-cepat-menular-daripada-delta-lemahkan-vaksin)

2. Contoh Teks Berita tentang Bencana Alam Gunung Meletus

[Update] – Warga Mengungsi Akibat Letusan Gunung Semeru Sebanyak 3.697 Jiwa

JAKARTA – Penanganan darurat pasca awan panas guguran Gunung Semeru masih berlangsung pada hari keempat. Bencana letusan tidak hanya berdampak pada jatuhnya korban jiwa dan kerusakan, tetapi juga warga yang mengungsi akibat rusaknya tempat tinggal akibat material vulkanik.

Data terkini Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru pada hari ini, Selasa (7/12), pukul 12.00 WIB, jumlah warga mengungsi mengalami peningkatan menjadi 3.697 jiwa. Warga yang mengungsi ini sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Lumajang, sedangkan di Kabupaten Malang hanya terdapat 24 jiwa.

Sebaran titik pengungsian di Kabupaten Lumajang berada di Kecamatan Pronojiwo dengan 9 titik berjumlah 382 jiwa, Kecamatan Candipuro 6 titik 1.136 jiwa, Kecamatan Pasirian 4 titik 563 jiwa, Kecamatan Lumajang 188 jiwa, Kecamatan Tempeh 290 jiwa, Kecamatan Sumberseko 67 jiwa, Kecamatan Sukodono 45 jiwa,

Data korban jiwa tercatat warga luka-luka 56 jiwa, hilang 17 jiwa dan meninggal dunia 34 jiwa, sedangkan jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa. Terkait dengan jumlah warga yang dinyatakan hilang dan luka, posko masih melakukan pemutakhiran data dan validasi.

Selain dampak korban jiwa, erupsi mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak. Pihak pemerintah daerah masih melakukan pemutakhiran jumlah rumah terdampak maupun tingkat kerusakan. Bangunan terdampak lainnya berupa fasilitas pendidikan 38 unit dan jembatan terputus (Gladak Perak) 1 unit.

Hari keempat pasca erupsi, Presiden Joko Widodo meninjau lokasi terdampak yang berada di Kabupaten Lumajang. Presiden tiba di Lapangan Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, pukul 10.21 WIB. Presiden Jokowi bertemu para penyintas, melihat dapur umum dan meninjau pos Kesehatan serta menyerahkan santunan kepada para ahli waris korban meninggal akibat erupsi.

Sementara itu, Gunung Semeru terpantau mengalami 2 kali gempa letusan dan durasi gempa 55 – 125 detik. Di samping itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menginformasikan terjadi 7 kali gempa guguran dengan durasi 50 – 120 detik. Terkait dengan rekomendasi PVMBG terhadap aktivitas vulkanik Gunung Semeru sebagai berikut.

Pertama, masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara – selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Selanjutnya, radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Kedua, mengimbau masyarakat agar menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.

Ketiga, masyarakat perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

Keempat, masyarakat perlu mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru. Hal tersebut mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

(Sumber:https://bnpb.go.id/berita/-update-warga-mengungsi-akibat-letusan-gunung-semeru-sebanyak-3-697-jiwa)

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.