Politik Ekonomi

Daerah Penghasil Minyak di Indonesia, dari yang Terbesar hingga Tertua

Written by M. Aris Yusuf

Daerah Penghasil Minyak di Indonesia, dari yang Terbesar hingga Tertua – Sebagai negara sudah terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya, ada beberapa daerah penghasil minyak di Indonesia. Beberapa daerah penghasil minyak tersebut bisa dilihat dari adanya kilang minyak. Kilang minyak sendiri merupakan tempat untuk melakukan pengolahan minyak bumi untuk diubah menjadi produk bahan bakar minyak.

Kilang minyak pada dasarnya merupakan sebuah fasilitas industri pengolahan minyak mentah. Selanjutnya, minyak mentah tersebut akan dijadikan produk petroleum yang siap digunakan atau berbagai jenis produk bahan bakar minyak lainnya. Beberapa produk utama yang diolah di kilang minyak, yaitu seperti bensin, bahan bakar diesel, minyak tanah, minyak nafta, dan masih banyak lagi.

Status Indonesia sebagai salah satu negara dengan cadangan minyak bumi terbesar di dunia, membuat negeri ini memiliki banyak kilang minyak yang tersebar di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Hingga saat ini, ada tujuh daerah yang dikenal sebagai penghasil minyak di Indonesia, meliputi Cilacap, Balikpapan, Musi, Dumai, Balongan, Cepu.

A. Daerah Penghasil Minyak di Indonesia

Gramedia.com berhasil merangkum lima daerah yang telah lama dikenal sebagai penghasil minyak dari negara Indonesia. Berikut ini adalah lima daerah penghasil minyak terbesar yang ada di Indonesia, antara lain yaitu:

1. Cilacap, Jawa Tengah

Daerah penghasil minyak yang pertama adalah Cilacap. Daerah atau kabupaten yang termasuk ke dalam wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah ini sudah lama dikenal sebagai penghasil minyak terbesar di Indonesia. Selain itu, kilang minyak Cilacap atau sering disebut sebagai Refinery Unit IV Cilacap adalah kilang minyak dengan fasilitas paling lengkap yang dimiliki Indonesia.

Dengan kapasitas hingga mencapai 348.000 per hari, kilang minyak Pertamina Cilacap menjadi kilang minyak terbesar di Asia Tenggara. Kilang minyak Cilacap sendiri pada dasarnya adalah penggabungan dua kilang minyak di daerah tersebut. Kilang minyak yang pertama dibangun kali pertama pada tahun 1974 dengan kapasitas hanya mencapai 100.000 barel minyak per hari.

Dikarenakan semakin meningkatnya permintaan bahan bakar dan minyak pelumas, kilang minyak tersebut kembali dibangun untuk menjalani proyek Debottlenecking untuk memenuhi permintaan. Setelah berhasil dibangun, kilang minyak tersebut memiliki kapasitas hingga 218.000 barel minyak per hari.

Tak heran apabila kilang minyak di kabupaten terluas di Jawa Tengah ini memiliki nilai yang sangat strategis. Pasalnya, kilang minyak Cilacap telah memasok sekitar 34 persen kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional, dan hampir 60 persennya digunakan untuk mencukupi kebutuhan BBM di Pulau Jawa.

Selain BBM, kilang minyak Pertamina Cilacap ini juga memproduksi aspal dan base oil untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hal ini menjadikan kilang minyak Cilacap sebagai kilang minyak satu-satunya di Indonesia yang memproduksi aspal dan base oil.

2. Balikpapan, Kalimantan Timur

Daerah penghasil minyak di Indonesia yang kedua adalah Balikpapan. Daerah yang berada di provinsi Kalimantan Timur ini memiliki kilang minyak terbesar nomor dua di Indonesia, setelah kilang minyak yang ada di Cilacap, Jawa Tengah. Meskipun begitu, kilang minyak Balikpapan atau sering disebut juga dengan Refinery Unit V Balikpapan ini memiliki kemampuan produksi hingga mencapai kapasitas 260.000 barel minyak per hari.

Dengan kapasitas produksi mencapai 260.000 barel minyak per hari, saat ini kilang minyak Balikpapan telah mampu mencukupi 26 persen kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) negara Indonesia, terlebih lagi kebutuhan dalam negeri wilayah Indonesia Bagian Timur.

Keberadaan kilang minyak di Balikpapan sendiri telah lama ditemukan sejak zaman sebelum kemerdekaan. Pada tahun 1897, Pemerintah Hindia Belanda memberi nama kawasan penghasil minyak tersebut sebagai Sumur Mathilda. Kemudian, sejak tahun 1922, Hindia Belanda secara resmi mendirikan Kilang minyak Balikpapan dan mulai melakukan produksi minyak.

Sejak kali pertama berdiri, kilang minyak Balikpapan telah mengalami beberapa kali perbaikan. Hal ini tentu saja terus dilakukan guna meningkatkan margin dan kapasitas produksi dari kilang minyak. Beberapa produk dari kilang minyak Balikpapan juga telah disesuaikan dengan Service Level Agreement (SLA), mulai dari berbagai jenis produk BBM seperti Premium, Solar, Pertadex, dan Pertamax. Tidak hanya itu, produk non BBM juga telah sesuai SLA, yaitu seperti Smooth Fluid 05 dan LPG.

3. Musi, Sumatera Selatan

Daerah penghasil minyak di Indonesia yang ketiga adalah kilang minyak Plaju atau dikenal dengan istilah Refinery Unit III Plaju. Kilang minyak ini terletak di tepi Sungai Musi, Jalan Beringin I, Plaju, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Kilang minyak Plaju ini bisa dikatakan sebagai kilang minyak tertua yang ada di Indonesia.

Kilang minyak Plaju sendiri memiliki dua lokasi kilang yang telah berdiri sebelum negara Indonesia merdeka. Kilang minyak Plaju kali pertama didirikan oleh Shell dari Belanda pada tahun 1904. Tak lama berselang, pada tahun 1926, Stanvac asal Amerika Serikat berhasil mendirikan Kilang minyak Gerong. Sekarang, dua kilang minyak tersebut digabung menjadi Kilang minyak Plaju yang beroperasi di bawah pengelolaan Pertamina.

Saat ini, Kilang minyak Plaju telah memiliki kapasitas produksi hingga mencapai 127.300 barel minyak per hari. Salah satu kegiatan utama dari kilang minyak ini adalah melakukan pengolahan minyak mentah. Selain itu, Kilang minyak Plaju juga mampu mengolah intermediate product hingga menjadi produk jadi. Beberapa produk jadi yang berhasil diproduksi, diantaranya yaitu Premium Kerosene, Solar, Fuel Oil, LPG, Avtur, Pertalite, Pertamax, hingga Pertamax Racing.

4. Dumai, Riau

Daerah penghasil minyak di Indonesia keempat yaitu Kota Dumai. Kota Dumai merupakan salah satu daerah yang termasuk ke dalam Provinsi Riau. Kilang minyak yang berada di daerah Dumai ini dikenal dengan nama Kilang Putri Tujuh atau sering disebut juga sebagai Kilang Minyak Sungai Pakning. Kilang minyak terbesar ketiga di Indonesia ini dibawah pengelolaan Pertamina Refinery Unit II Dumai.

Kilang minyak Tujuh terletak di Jalan Raya Kilang Putri Tujuh, Tanjung Palas, Dumai Timur, Kota Dumai, Riau. Kilang minyak yang telah beroperasi sejak tahun 1971 ini memiliki kapasitas produksi hingga mencapai 127.000 barel minyak per hari. Hasil produksi dari Kilang minyak Tujuh sendiri akan didistribusikan ke berbagai daerah di seluruh Indonesia, bahkan juga hingga mancanegara.

Kapasitas produksinya yang mencakup BBM dan Non BBM. Tak heran apabila Kilang Minyak Tujuh memiliki produk BBM, seperti Aviation Turbine Fuel (Avtur), Minyak Diesel, Minyak Bakar, Minyak Solar, dan Minyak Tanah. Sementara itu, untuk produk Non BBM yang dihasilkan Kilang minyak Tujuh meliputi tiga jenis, mulai dari Solvent, Green Coke, hingga LPG.

Sejak dioperasikan kali pertama pada tahun 1971, kilang minyak Tujuh, Dumai telah memberikan sumbangan secara nyata terhadap perkembangan dan kemajuan daerah di Indonesia, terlebih lagi kota Dumai dan sekitarnya. Kilang minyak Tujuh juga turut menyumbang kontribusi yang besar untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar skala nasional.

5. Balongan, Jawa Barat

Daerah penghasil minyak di Indonesia yang kelima adalah Balongan, Jawa Barat. Kilang minyak Balongan sendiri menjadi pengolahan minyak paling besar nomor lima di Indonesia. Kilang minyak Balongan yang juga dikenal dengan istilah Refinery Unit VI Balongan ini berada di Indramayu, Jawa Barat. Hanya saja, Kilang minyak ini beroperasi di wilayah Balongan, Mundu, dan Salam Darma.

Kilang minyak yang telah beroperasi sejak tahun 1994 ini memiliki kegiatan bisnis utama untuk pengolahan minyak mentah. Dengan kapasitas produksi hingga mencapai 123.000 barel minyak per hari. Kilang Minyak Balong mampu mengubah minyak mentah menjadi produk seperti, Bahan Bakar Minyak, Non Bahan Bakar Minyak, dan juga Petrokimia. Beberapa produknya yaitu Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX, Kerosin atau minyak tanah, LPG, dan Propylene.

Keberadaan kilang minyak Balong sendiri memiliki peran yang sangat penting untuk keberlangsungan bisnis Pertamina. Tidak hanya itu, kilang minyak ini juga menjadi salah satu kilang minyak terpenting untuk negara. Hal ini dikarenakan pengenbangan Kilang Minyak Balongan memiliki potensi bisnis yang inovatif, mulai dari penerapan teknologi baru, pengembangan produk baru, dan penerapan standar internasional.

6. Kilang Minyak Kasim, Papua

Daerah penghasil minyak di Indonesia keenam terletak di ujung timur Indonesia yaitu Kilang minyak Kasim. Kilang minyak Kasim sendiri berlokasi di Desa Malabam, Kecamatan Seget Kabupaten Sorong, Provinsi Papua. Lokasi dari Kilang minyak ini bisa dikatakan cukup strategis. Hal ini dikarenakan bersebelahan Kasim Marine Terminal (KMT) Petrochina.

Kilang minyak Kasim sebetulnya mulai beroperasi sejak Juli 1997. Sejak saat itu, kilang minyak ini dibawah pengelolaan dari Pertamina Refinery Unit (RU) VII. Kapasitas produk dari Kilang minyak Kasim sendiri mampu mencapai 10.000 barel minyak per hari. Hanya saja, Kilang minyak ini dirancang untuk mengolah Crude atau minyak mentah dari kawasan Walio dan Salawati. Kilang minyak Kasim telah mampu memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak nasional hingga sekitar 15 persen, terkhusus kebutuhan daerah Maluku dan Papua sendiri.

7. Cepu, Jawa Tengah

Daerah penghasil minyak di Indonesia yang ketujuh adalah Cepu. Kabupaten Cepu merupakan daerah yang termasuk ke dalam wilayah administratif Jawa Tengah. Jawa Timur adalah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia. Kilang minyak Cepu sendiri dikenal dengan Blok Cepu, yang meliputi Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan Kabupaten Tuban serta Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Berdasarkan data dari SKK Migas tahun 2019, Kilang minyak Cepu mampu memproduksi minyak hingga 220.000 barel per hari. Namun, Kilang minyak Cepu dikelola oleh Pertamina dan ExxonMobil. Dengan pencapaian tersebut, bisa jadi dengan setelah beroperasinya kilang minyak di daerah Sukowati, Tuban, kilang minyak kawasan ini akan menjadi daerah penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia.

8. Pangkalan Brandan, Sumatera Utara

Daerah penghasil minyak di Indonesia yang terakhir adalah Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Kilang minyak Pangkalan Brandan sendiri terletak di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Kilang minyak yang dibangun pertama kali pada 1892 ini pernah terbakar pada tahun 1947 pada saat terjadi agresi Militer dari Belanda.

Namun, kilang minyak Pangkalan Brandan ini sudah ditutup sejak awal 2007. Hal ini dikarenakan kurang pasokan pasokan minyak mentah maupun gas di titik tersebut. Tetapi, baru-baru ini ada kabar bahwa Kilang minyak Pangkalan Brandan akan aktif kembali.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

M. Aris Yusuf

Politik dan ekonomi merupakan dua hal yang berbeda, tetapi saling berkaitan satu sama lain.