Uncategorized

Macam Cerita Rakyat: Pengertian, Ciri-Ciri, Fungsi, serta Contohnya

cerita rakyat
Written by Nandy

Macam Cerita Rakyat – Sebagian besar dari Kita pasti cukup sering mendengar cerita-cerita khas dari para orang tua, baik itu ayah, ibu, bahkan juga kakek dan nenek. Cerita-cerita yang berkembang di zaman dahulu tersebut dapat dikatakan sebagai cerita rakyat. Hal itu dikarenakan cerita rakyat adalah cerita dari masa lampau yang diwariskan secara turun temurun kepada generasi selanjutnya.

Artikel ini akan menjelaskan tentang macam-macam cerita rakyat yang selama ini hidup di masyarakat. Ada banyak sekali bentuk dari cerita rakyat itu sendiri, mulai dari cerita suatu daerah, suatu tokoh, hingga cerita tentang binatang di zaman dahulu. Namun, sebelum menuju bagian penjelasan tentang macam-macam cerita rakyat, Kamu dapat memahami dulu, Apa sebenarnya cerita rakyat itu? dan Bagaimana suatu cerita dapat dikatakan sebagai cerita rakyat?

A. Pengertian Cerita Rakyat

Cerita rakyat dapat dipahami sebagai sebuah kisah atau cerita yang berasal dari masyarakat zaman dahulu dan berkembang secara luas dari mulut ke mulut hingga pada akhirnya dikenal secara luas. Cerita rakyat sendiri merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan hingga generasi selanjutnya. Namun, karena cerita rakyat disampaikan secara lisan, maka sangat sulit untuk mengetahui siapa pengarangnya. Selain itu, cerita rakyat juga termasuk jenis cerita fiktif sehingga tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

Dari banyak cerita rakyat yang ada, beberapa diantaranya membawa unsur lokal suatu daerah sehingga sangat dipercayai oleh masyarakat. Tak jarang juga, cerita rakyat yang ada mengisahkan suatu tempat hingga asal usul tokoh. Selain itu, cerita rakyat juga memiliki beberapa bukti yang dapat disaksikan hingga sekarang, sehingga semakin memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap cerita tersebut. Tetapi, beberapa cerita rakyat juga memberikan bukti yang tidak sesuai penjelasan secara ilmiah.

Meskipun begitu, cerita rakyat merupakan sebuah warisan dari orang zaman dahulu. Hal ini merupakan nilai tambah bagi kekayaan budaya dan sejarah suatu masyarakat. Cerita rakyat atau biasa dikenal dengan istilah folklor memuat beberapa ciri-ciri khusus. Ciri-ciri ini yang digunakan untuk membedakan antara cerita rakyat dengan cerita lainnya, yaitu memiliki sifat tradisional dan penyampaian yang dilakukan secara lisan.

Melestarikan cerita rakyat dapat menjadi salah satu cara untuk melakukan pendidikan tentang kearifan lokal terhadap masyarakat. Selain itu, cerita rakyat juga bisa menjadi hiburan, sosial dan budaya suatu masyarakat. Kelebihan cerita rakyat sendiri yaitu mampu membangkitkan imajinasi dan memberikan pengetahuan sekaligus menanamkan nilai moral. Tujuan dari cerita rakyat ini tentunya adalah sebagai wawasan kepada masyarakat untuk hidup.

Beli Buku di Gramedia

Kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia membuat cerita rakyat sangat cepat tersebar di berbagai kalangan masyarakat. Banyak daerah di Indonesia yang memiliki folklornya sendiri-sendiri. Nah, berikut ini adalah contoh cerita rakyat atau folklor yang banyak dikenal masyarakat secara luas, diantaranya yaitu Malin Kundang dari Sumatera Barat, Legenda Danau Toba dari Sumatera Utara, Lutung Kasarung dari Jawa Barat, Putri Mandalika dari Lombok, Legenda Rawa Pening dari Jawa Tengah, dan beberapa cerita khas dari suatu daerah lainnya.

B. Ciri-Ciri Cerita Rakyat

Setelah mengetahui dan memahami tentang cerita rakyat, berikut ini adalah ciri-ciri dari cerita rakyat yang dapat Kamu gunakan untuk membedakan cerita rakyat dan cerita zaman sekarang, diantaranya yaitu:

1. Cerita rakyat dituturkan secara lisan.
2. Cerita disampaikan secara turun-temurun.
3. Cerita tidak diketahui siapa pembuatnya.
4. Cerita mengandung nilai-nilai luhur kemasyarakatan.
5. Cerita memiliki sifat yang tradisional.
6. Cerita memiliki banyak versi dan variasi.
7. Cerita memiliki bentuk yang klise dalam struktur atau cara pengungkapannya.

C. Fungsi Cerita Rakyat

Setelah Kamu mengetahui tentang pengertian dan ciri-ciri dari cerita rakyat, berikut ini adalah fungsi dari cerita rakyat. Pada dasarnya, fungsi dari cerita rakyat sendiri adalah untuk mewariskan nilai-nilai luhur kepada masyarakat. Berikut ini adalah fungsi cerita rakyat yang dapat digunakan untuk beberapa bidang, diantaranya yaitu:

1. Fungsi Sarana pendidikan

Fungsi cerita rakyat untuk pendidikan adalah memberikan pesan atau amanat kepada pembaca atau pendengar. Cerita rakyat banyak mengandung nilai moral dalam kisah-kisah yang dihadirkan, hal ini akan sangat baik untuk memberikan pembelajaran karakter kepada masyarakat, misalnya anak-anak atau para remaja.

2. Fungsi Sarana Hiburan

Cerita rakyat juga memiliki fungsi sebagai sarana hiburan kepada masyarakat. Banyak cerita rakyat seperti dongeng, mite, dan legenda mengandung cerita yang menarik dan jenaka, sehingga sangat cocok sebagai sarana penghibur masyarakat. Selain itu, cerita rakyat yang memiliki nilai hiburan tetap berangkat dari pengalaman keseharian masyarakat zaman dahulu, sehingga sangat relevan untuk pengalaman hidup masyarakat saat ini.

3. Fungsi Sosial Dan Budaya

Cerita rakyat sendiri memiliki fungsi untuk memperkokoh suatu masyarakat melalui nilai-nilai sosial dan budaya. Beberapa cerita rakyat menyimpan banyak ajaran tentang etika dan moral yang dapat digunakan sebagai pedoman bagi masyarakat. Selain itu, cerita rakyat juga banyak menyimpang larangan dan pantangan yang sepatutnya perlu dihindari supaya tidak terjadi malapetaka. Di beberapa daerah, cerita rakyat digunakan masyarakat untuk mendukung dalam menjalankan tingkah laku dalam interaksi sosial.

D. Jenis-jenis Cerita Rakyat

Sebelum pada bagian macam-macam cerita rakyat secara umum, berikut ini adalah tiga golongan besar dari cerita berdasarkan penelitian William R Bascom, beberapa diantaranya yaitu:

1. Mitos (mite)

Mitos atau mite dapat dipahami sebagai sebuah cerita prosa rakyat yang diyakini kebenarannya setelah empu dari masyarakat tersebut mengakui kesuciannya. Mitos atau mite sendiri merupakan cerita yang tokoh utamanya adalah dewa atau makhluk setengah dewa. Mitos ini sendiri diceritakan di dunia lain dan terjadi di masa lampau atau dapat dikatakan bukan di dunia kita saat ini.

2. Legenda

Legenda adalah cerita prosa rakyat yang memiliki ciri-ciri yang hampir sama seperti mite. Legenda sendiri dapat diartikan sebagai sebuah cerita yang dianggap benar-benar terjadi, tetapi, cerita legenda tidak dianggap suci. Tokoh dalam legenda merupakan manusia, namun tidak jarang pula dianugerahi kekuatan yang luar biasa dan kerap kali dibantu makhluk ajaib. Untuk tempat terjadinya legenda adalah dunia yang kita kenal sekarang ini dan tidak terjadi dalam waktu yang sangat lama, sehingga ada bukti khususnya.

3. Dongeng

Dongeng sendiri memiliki definisi sebagai cerita rakyat berbentuk prosa yang dianggap benar-benar oleh para penyair atau peneritanya. Cerita yang terjadi pada dongen tidak memiliki keterkaitan waktu maupun tempat dengan dunia Kita sekarang ini.

E. Macam-Macam Cerita Rakyat

Cerita rakyat dibagi menjadi beberapa macam, yakni:

1. Epos

Epos dapat diartikan sebagai salah satu cerita rakyat yang menceritakan kisan kepahlawanan. Contoh cerita rakyat epos sendiri yaitu seperti, Mahabarata, Ramayana, dan lain sebagainya.

2. Cerita Jenaka

Cerita jenaka memiliki maksud sebagai sebuah cerita rakyat yang mengisahkan tentang kebodohan dan memiliki unsur humor, sehingga membuat seorang yang membaca menjadi tertawa dan bahagia. Contoh cerita rakyat yang memiliki unsur jenaka yaitu seperti Pak Pandir, Si Kabayan, Lebai Malang, Pak Kodok, Pak Belalang, dan lain sebagainya.

3. Paralel

Paralel merupakan salah satu cerita rakyat yang di dalam penceritaannya terdapat tokoh berwujud manusia dan juga tokoh yang berupa hewan. Contoh cerita rakyat paralel yaitu seperti, Semut dan Belalang, Anjing yang Loba, dan lain sebagainya.

4. Parabel

Selain paralel, ada juga macam-macam cerita rakyat lainnya yaitu parabel. Parabel sendiri adalah salah satu cerita rakyat yang menyajikan kisah yang mengandung pesan moral sebuah benda mati. Benda mati dalam parabel memiliki peran sebagai tokoh utama. Contoh cerita rakyat parabel yaitu Kisah Sepasang Slop.

5. Fabel

Macam-macam cerita rakyat selanjutnya adalah fabel. Fabel dapat dipahami sebagai sebuah cerita rakyat tentang binatang yang berperan sebagai tokoh utama. Cerita yang disajikan fabel pada dasarnya mirip cerita manusia, hanya saja cerita fabel semuanya diperankan oleh binatang. Contoh cerita rakyat fabel yaitu Cerita Kancil yang Cerdik, Kancil dan Buaya, Hikayat Kalila, dan lain sebagainya.

6. Legenda

Cerita rakyat selanjutnya adalah legenda. Legenda sendiri memiliki arti sebagai cerita rakyat yang menceritakan riwayat terbentuknya suatu tempat atau wilayah. Kamu pasti sering menemukan cerita legenda di sekitarmu, hal ini dikarenakan banyak tempat di Indonesia yang menyimpan cerita tentang asal usul kelahirannya. Misalnya saja seperti, cerita Malin Kundang, Tangkuban Perahu, Dongeng Banyuwangi, Dongeng Gunung Batok, Dongeng Rawa Pening, dan lain sebagainya.

7. Mite

Cerita rakyat berikutnya yaitu mite. Mite sendiri dapat didefinisikan sebagai cerita dewa-dewi atau kisah yang mengandung nilai sakral dan banyak menggunakan nilai mistis. Contoh cerita rakyat mite yakni seperti kisah Dewi Sri dan Nyi Roro Kidul, Jaka Tarub, dan lain sebagainya.

8. Sage

Macam-macam cerita rakyat yang terakhir adalah sage. Sage dapat diartikan sebagai salah satu cerita rakyat yang memiliki kisah atau cerita yang mengandung nilai sejarah. Contoh cerita rakyat sage yaitu Ciung Wanara, Roro Jonggrang, Hikayat Hang Tuah, dan lain sebagainya.

F. Contoh Cerita Rakyat

Berikut ini adalah contoh cerita rakyat yang perlu Kamu ketahui, diantaranya yaitu:

1. Contoh Cerita Rakyat 1

Lutung Kasarung

Beli Buku di Gramedia

Pada zaman dahulu, hiduplah dua orang putri yang tinggal di Kerajaan Pasundan. Mereka berdua bernama Purbararang dan Purbasari. Keduanya memiliki wajah yang sangat cantik serta memiliki warna kulit yang sangat putih.

Setelah sang raja atau ayah mereka meninggal, Purbasari diperintahkan untuk menggantikan ayahnya menduduki tahtanya. Mendengar hal itu, Purbararang merasa sangat iri dan memiliki keinginan untuk mencelakai Purbasari.

Kemudian, ia memutuskan untuk menemui seorang nenek sihir agar dapat mengutuk adiknya, Purbasari. Oleh karena itu, wajah dan tubuh dari Putri Purbasari berubah menjadi bertotol-totol hitam.

Hal ini kemudian dijadikan satu di antara alasan oleh Putri Purbararang untuk mengusirnya ke sebuah hutan sehingga takhtanya berhasil pindah ke tangan Putri Purbararang.

Selama Putri Purbasari tinggal di hutan, ia berteman dengan seekor kera yang memiliki bulu berwarna hitam. Kera tersebut diberi nama Lutung Kasarung oleh Putri Purbasari. Kera tersebut sangat perhatian dan juga menyayangi Putri Purbasari.

Untuk membantu menyembuhkan kulit wajah dan tubuh Purbasari, Lutung tersebut bersemedi di tempat yang sepi saat bulan purnama tiba. Tak lama kemudian, terbentuklah sebuah telaga kecil yang airnya sangat jernih.

Lutung pun bergegas untuk menemui Purbasari dan memintanya mandi di telaga tersebut. Hebatnya, air telaga tersebut dengan sekejap mampu mengembalikan kecantikan Purbasari.

Wajah dan kulit tubuh Purbasari pun akhirnya bisa kembali seperti semula, yaitu putih dan juga cantik. Mendengar bahwa adiknya sudah kembali cantik, Purbararang pun merasa cemas.

Ia sangat khawatir jika adiknya akan merebut kembali apa yang seharusnya menjadi milik dia. Kemudian, ia memutuskan untuk menemui adiknya dan mengajaknya beradu ketampanan dari tunangan masing-masing untuk memperebutkan kursi raja tersebut.

Sekarang giliran Purbasari yang menunjukkan Lutung Kasarung sebagai tunangannya. Lantas, kakaknya pun menertawakannya dan merasa tunanganya itu lah yang lebih tampan dari seekor kera.

Saat itu juga, Lutung Kasarung langsung berubah ke wujud aslinya yang sangat tampan dan gagah, ternyata ia adalah seorang pangeran. Purbararang pun akhirnya mengakui kekalahannya dan menyerahkan takhta tersebut kepada adiknya.

2. Contoh Cerita Rakyat 2

Danau Toba

Beli Buku di Gramedia

Alkisah, ada seorang petani yang sangat rajin dan ulet dalam bekerja. Ia hidup sebatang kara tanpa keluarga yang menemaninya. Pekerjaannya sehari–hari adalah menggarap ladang dan mencari ikan untuk membantu memenuhi kebutuhan.

Suatu hari, petani tersebut memancing ikan di sungai. Berbekal peralatan pancing, umpan, dan tempat ikan, ia mulai melangkah menuju ke sungai. Sesampainya di sana ia langsung melempar kail yang telah dipasangi umpan. Lalu ia berdoa kepada Tuhan agar ia bisa mendapatkan banyak ikan.

Ia sangat senang saat ikan yang didapatkannya besar. Namun, petani tersebut kaget karena ikan itu dapat berbicara dan meminta petani itu agar ikannya tidak dimakan. Seketika itu juga petani melepaskan ikan tersebut. Betapa kagetnya petani itu saat ikan tadi berubah menjadi seorang wanita yang cantik.

Ikan tersebut ternyata adalah seorang putri yang dikutuk menjadi ikan. Dia mengucapkan terima kasih karena telah membebaskannya dari kutukan. Sebagai imbalannya ia mau dijadikan istri petani tersebut.

Satu diantara syarat yang harus dipenuhi adalah tidak boleh menceritakan dan menyebutkan asal-usul putri dari seekor ikan. Apabila dilanggar maka akan terjadi malapetaka yang sangat dahsyat. Petai pun menyetujuinya.

Setelah menikah, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki. Mereka hidup bahagia bersama anaknya yang tampan. Namun, anaknya itu memiliki sifat yang membuat orang lain heran, yaitu ia tak pernah merasa kenyang sehingga ia sering menghabiskan makanan.

Suatu hari ibu meminta sang anak untuk mengantarkan makanan untuk bapaknya yang sedang bekerja di sawah. Namun, sayangnya sang anak melahap sendiri makanan tersebut dan tidur di gubuk.

Bapaknya menunggu makanan datang, sudah tidak kuat menahan haus dan lapar maka petani itu pulang. Di tengah jalan ia menjumpai anaknya yang telah tidur.

Saat itu juga petani marah kepada anaknya karena makanan yang menjadi jatahnya dimakan. Dan tanpa disengaja petani itu melanggar janjinya. Ia mengucapkan ‘dasar anak ikan’, saat itu juga anak dan istrinya menghilang. Setelah itu muncul air dari bekas jejak kaki sehingga membentuk sebuah telaga yang kini dikenal dengan Danau Toba.

3. Contoh Cerita Rakyat 3

Telaga Bidadari

Beli Buku di Gramedia

Di sebuah telaga di sana terdapat penghuni, yaitu seorang laki–laki tampan yang bernama Awang Sukma. Ia hidup sebatang kara dan pandai meniup suling.

Dia juga senang mencari burung. Namun, kali ini suasananya sepi sehingga tidak ada satu pun burung yang hinggap sehingga ia tidak memanen burung. Ia pun sangat heran.

Suatu hari saat ia tidur, ia mendengar suara gemuruh orang bercakap-cakap. Ternyata ada tujuh bidadari yang sedang bermain air di telaga. Ia pun ingin melihatnya dengan jarak dekat. Akhirnya Awang menuju ke telaga.

Ia bersembunyi dan mencoba untuk mengambil satu di antara pakaian dari putri tersebut. Saat mereka akan pulang, sang putri gelisah tak menemukan baju dan alat terbangnya sehingga ia menerima tawaran dari Awang untuk tinggal di rumahnya dan akhirnya menikah.

Mereka kemudian dikaruniai seorang anak bernama Kumalasari. Suatu saat putri tersebut mengetahui bahwa suaminyalah yang telah menyembunyikan pakaiannya. Ia lalu kembali ke kayangan menyusul kakak-kakaknya.

Rekomendasi Buku & Artikel

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya