Pengertian Perdagangan Internasional – Apakah Grameds mengetahui bahwa tidak ada satu pun negara yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan penduduknya tanpa kerjasama lain?
Walaupun pungutan pajak merupakan sumber dana terbesar yang dapat diperoleh negara tersebut, tetap saja pajak tidak bisa dijadikan sebagai patokan dan sumber utama demi memenuhi kebutuhan penduduk.
Oleh karena itu, negara akan berusaha memenuhi kebutuhan penduduknya melalui berbagai cara seperti berhutang dengan negara asing maupun melakukan perdagangan internasional.
Bagi Grameds yang masih duduk di bangku SMA dan memilih jurusan IPS tentu akan mempelajari materi satu ini.
Artikel satu ini akan membahas mengenai perdagangan internasional, mulai dari pengertian, tujuan, manfaat hingga contohnya. Mari simak bersama.
A. Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan oleh dua negara yang berbeda. Perdagangan internasional dapat disebut pula sebagai international trade dan telah ada sejak pertengahan abad lho Grameds!
Lebih jelasnya, perdagangan internasional ini dapat terjadi ketika ada kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh dua negara berbeda dan tentu saja kegiatan tersebut telah disetujui oleh keduanya.
Contohnya seperti ketika Grameds berbelanja barang impor-impor dari marketplace tertentu.
Selain pengertian secara umum, menurut ahli yaitu Wahono Diphayana mengemukakan pengertian perdagangan internasional.
Menurut Wahono, perdagangan internasional merupakan transaksi bisnis antara beberapa pihak yang melibatkan lebih dari satu negara, perdagangan internasional dapat dilakukan oleh perseorangan maupun kelompok.
Dari aktivitas perdagangan internasional tersebut, kemudian terbentuklah hubungan ekonomi antar negara yang menjalin kerja sama. Ada tiga bentuk hubungan ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.
- Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan negara lain yang telah menjalin kerja sama.
- Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar negara.
- Terjadinya pertukaran aliran produksi maupun pertukaran sarana produksi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebijakan dari perdagangan internasional telah terjadi ribuan tahun yang lalu serta memiliki dampak dan manfaat terhadap kepentingan dan keberlangsungan ekonomi, sosial, hingga politik suatu negara.
Di beberapa negara, perdagangan internasional ini menjadi salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP.
Perdagangan internasional menurut negara partisipannya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu perdagangan internasional bilateral, perdagangan internasional regional serta perdagangan internasional multilateral.
Sedangkan menurut bentuknya, perdagangan internasional dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu dapat berupa ekspor dan impor, konsinyasi, package deal, border crossing dan lainnya.
Untuk lebih memahami mengenai prosedur ekspor dan impor yang ada di dalam perdagangan internasional, Grameds dapat membaca buku Perdagangan Internasional: Kupas Tuntuas Prosedur Ekspor Impor yang ada dibawah ini.
Lalu apa sih tujuan utama dari kebijakan perdagangan internasional tersebut? Nah baca artikel ini sampai selesai ya Grameds untuk tahu lebih lanjut mengenai perdagangan internasional.
B. Tujuan Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP, artinya perdagangan internasional bertujuan untuk meningkatkan total nilai dari produksi barang maupun jasa yang dijual oleh suatu negara pada negara lain selama satu tahun lamanya.]
Namun, untuk mencapai tujuan tersebut ada juga peraturan serta ketentuan yang berlaku terkait jenis dan sistem pembayaran, berbagai pihak terkait dengan perdagangan internasional dan banyak hal lainnya yang dibahas dalam buku Perdagangan Internasional.
Selain tujuan utama tersebut, perdagangan internasional juga memiliki lima tujuan lain sebagai berikut.
1. Menaikan Devisa Negara
Tujuan yang pertama dari kebijakan perdagangan internasional adalah guna menaikan devisa negara, bagaimana caranya?
Melalui pertukaran perdagangan dengan cara mengimpor maupun mengekspor barang yang ada di dalam ke luar negeri dan begitu pula sebaliknya. Apabila devisa negara meningkat, maka akan menyebabkan beberapa hal ini.
2. Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan melalui faktor produksi milik warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar negeri dan warga negara yang tinggal di dalamnya maupun yang tinggal di luar negeri tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya faktor produksinya saja.
3. Mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor
Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara pemerintah mempertahankan harga ketika terjadi fenomena inflasi yang mulai meninggi. Inflasi sendiri merupakan peningkatan ketersediaan uang, sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga barang.
4. Eksistensi tenaga kerja
Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi kelancaran dari segala tindakan yang berhubungan dengan pengadaan barang maupun jasa.
Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat membuat perusahaan pengekspor akan menerima banyak pesanan, sehingga perusahaan akan membutuhkan tenaga kerja tambahan agar dapat menyelesaikan pesanan permintaan konsumen. Dengan menambah tenaga kerja, maka perusahaan tersebut juga membuka lapangan kerja baru yang dapat menyebabkan berkurangnya angka pengangguran di negara tersebut, sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak.
5. Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain
Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak memiliki barang maupun jasa yang diinginkan menjadi terpenuhi. Contohnya, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang mengolah kedelai menjadi tempe, berbeda dengan negara di Eropa maupun Amerika.
Oleh karena itu dengan menjalin kerja sama dengan negara-negara di Eropa maupun Amerika, negara tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan nabatinya, yaitu kedelai yang diolah menjadi tempe. Begitu pula sebaliknya.
Perdagangan internasional dilakukan dan disetujui oleh kedua negara yang bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan yang ada di negara lain, ketika negara tersebut tidak dapat memproduksi kebutuhan yang dimaksud. Alasan tak dapat memproduksi kebutuhan tersebut bisa bermacam-macam salah satunya adalah iklim negara yang berbeda.
6. Memperoleh Keuntungan Internal serta Eksternal
Kebijakan perdagangan internasional ini tentu memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan secara internal maupun eksternal. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, negara tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhan penduduknya apabila negara tersebut tidak melakukan kerja sama dengan negara lain dan hanya mengandalkan dana atau anggaran dari pungutan pajak saja.
Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, negara akan berusaha meraih keuntungan yang dapat diperoleh melalui persetujuan kerja sama perdagangan internasional antar negara.
Keuntungan internal yang dimaksud merupakan keuntungan yang dapat dimiliki oleh sebuah perusahaan, contohnya seperti keuntungan yang didapatkan melalui banyaknya pesanan permintaan barang atau jasa dari luar negeri.
Sedangkan keuntungan eksternal merupakan keuntungan spesialisasi yang diperoleh melalui fungsi dalam yang digunakan untuk mempertinggi keefektifan penggunaan faktor produksi.
7. Memperluas Pasar
Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas pasar. Perdagangan internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang ada dalam negara tersebut dapat menjalankan mesin produksinya secara maksimal dan dapat menjual stock produknya tanpa perlu mengkhawatirkan kelebihan produksi yang dapat mengakibatkan turunnya harga produk maupun jasa yang dijual.
8. Transfer Teknologi Modern
Perdagangan internasional juga dilakukan demi memperoleh keuntungan dalam hal teknologi modern yang tidak bisa atau belum diproduksi atau diperoleh dari dalam negeri, sehingga membutuhkan kerja sama dengan pihak luar.
Transfer teknologi modern yang dimaksud dapat berupa mesin maupun vaksin seperti saat ini, Indonesia belum bisa memproduksi dan menguji keefektifan dari vaksin untuk virus Covid-19, sehingga negara lain memberikan vaksin hal produksinya untuk Indonesia dan lain sebagainya.
Perluas Wawasanmu Seputar Ekonomi & Perdagangan Internasional Melalui Buku Berikut Ini
1. Kerja Sama Perdagangan Internasional – Peluang dan Tantangan Bagi Indonesia
Buku yang secara lengkap membahas bidang kerja sama perdagangan internasional masih terhitung sangat sedikit dijumpai dalam khazanah literatur Indonesia.
2. Hukum Perdagangan Internasional
Kehadiran buku ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan atas referensi di bidang Hukum Perdagangan Intenasional, khususnya bagi para mahasiswa, praktisi hukum dan ekonomi, serta pengusaha.
3. Perdagangan dan Bisnis Internasional – Teori dan Analisis Empiris
Kedua buku ini lebih menekankan pada aspek teori dan studi kasus yang bersifat verbal/naratif. Untuk lebih memahami aspek teknik metode analisis, mahasiswa harus mempelajari artikel dalam jurnal ilmiah yang menjadi rujukan/referensi kedua buku dimaksud.
4. Seluk Beluk Perdagangan Ekspor Impor
Buku ini sebagian besar berisikan aturan-aturan kebijaksanaan pemerintahan dibidang ekspor-impor antara lain bersumber dari Keputusan Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Gubernur Bank Indonesia, Menteri Keuangan, dan aturan-aturan dari WTO serta dari Kadin Internasional (ICC).
C. Manfaat Perdagangan Internasional
Setelah mengetahui definisi serta tujuan dari perdagangan internasional, selanjutnya Grameds juga perlu mengetahui apakah manfaat yang akan didapatkan oleh suatu negara yang melakukan kerja sama perdagangan internasional tersebut? Berikut penjelasannya.
Kebijakan perdagangan internasional memiliki beberapa manfaat, salah satunya adalah dapat membuka kesempatan bagi negara lain untuk dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di negara lain dengan proporsional.
Selain itu, dengan perdagangan internasional kedua negara yang telah menjalin kerja sama juga membangun hubungan ekonomi yang dapat membuat kedua belah pihak sama-sama untung.
Dengan perdagangan internasional, tidak akan ada negara yang kehilangan sumber daya nya sehingga, setiap warga negara dapat menikmati standar kehidupan lebih baik.
Perdagangan internasional juga memiliki peran penting dalam kontribusi terhadap PDB negara serta memiliki peran dalam meningkatkan perdagangan yang dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan PDB dari negara perdagangan tersebut.
Selain itu ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh negara yang melakukan kerja sama dengan negara lain dalam perdagangan internasional, manfaat-manfaat tersebut dikemukakan oleh Nazarudin Malik. Berikut penjelasannya.
1. Membentuk hubungan persahabatan antar negara
Dengan menjalin kerja sama antar negara, maka negara tersebut dapat membentuk relasi persahabatan dengan negara lain. Terbentuknya persahabatan antar negara tersebut juga memungkinkan perluasan kerja sama di bidang atau sektor lain seperti bidang budaya, politik hingga militer.
2. Dapat menciptakan efisiensi serta spesialisasi
Perdagangan internasional dapat membuat suatu negara memiliki spesialisasi di satu bidang ekonomi. Artinya, negara yang membangun kerja sama tersebut akan memiliki penduduk yang mempunyai keahlian khusus serta berbeda dari negara. Sehingga dapat menghasilkan produk maupun jasa yang bernilai jual dan dapat di ekspor ke negara lain.
3. Dapat meningkatkan kemakmuran negara
Kegiatan perdagangan internasional dapat membawa kemakmuran pada suatu negara yang menyetujui kerja sama tersebut. Indikator kemakmuran tersebut dapat dilihat melalui aktivitas pelaku ekonomi yang meliputi produsen, pemerintah serta konsumen.
Ketiga pihak dalam indikator kemakmuran tersebut tentu akan sama-sama diuntungkan dengan kebijakan perdagangan internasional. Contohnya, produsen akan makmur ketika ia bisa meningkatkan keuntungan melalui menjual dagangannya ke luar negeri, begitu pula dengan konsumen yang akan makmur karena kemudahan mendapatkan suatu barang, pemerintah pun akan makmur karena akan mendapatkan devisa negara.
4. Dapat mengurangi pengangguran
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, apabila produsen mendapatkan banyak pesanan dan permintaan konsumen maka produsen perlu menambah tenaga kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan maksimal.
Oleh karena itu, produsen akan membuka lowongan kerja baru dan dapat mengurangi tingkat pengangguran di negara tersebut.
5. Mentransfer ilmu pengetahuan serta teknologi
Perdagangan internasional dapat memungkinkan negara melakukan ekspor barang dengan basis teknologi canggih, seperti mesin maupun alat modern kepada negara yang lebih membutuhkan. Sehingga akan tercipta mobilisasi teknologi yang lebih cepat di negara pengimpor.
6. Dapat menstabilkan harga
Secara tidak langsung, perdagangan internasional dapat menstabilkan harga yang beredar di pasar domestik negara tertentu. Caranya adalah dengan mengatasi kelangkaan barang yang dapat membuat barang tersebut memiliki harga mahal melalui mengimpor barang.
Begitu pula sebaliknya, apabila suatu negara memiliki persediaan barang yang berlebihan maka akan mengakibatkan harga barang tersebut turun, sehingga dapat diatasi dengan melakukan ekspor barang yang memiliki stok berlebih.
D. Kerugian dari Perdagangan Internasional
Berikut kerugian-kerugian yang akan dirasakan jika mengikuti perdagangan internasional.
- Kemudahan mendapatkan produk impor di pasar dalam negeri bisa menghambat pertumbuhan sektor industri dalam negeri.
- Barang impor dengan barang kualitas tinggi dan murah memunculkan perilaku konsumtif.
- Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia maka akan ada eksploitasi sumber daya alam.
- Terlalu bergantung pada iptek dan modal asing sehingga pertumbuhan industri terhambat.
- Persaingan industri yang tidak sehat membuat usaha yang bermodal kecil gulung tikar.
E. Contoh Perdagangan Internasional
Agar Grameds lebih memahami penjelasan mengenai perdagangan internasional, berikut adalah beberapa contoh dari aktivitas perdagangan internasional yang dapat Grameds perhatikan.
1. Perdagangan internasional ekspor
Kegiatan ekspor merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh Indonesia. Salah satunya merupakan ekspor sumber daya alam seperti lobster dan lain sebagainya.
Selain ekspor lobster, Indonesia juga sering melakukan ekspor sumber daya alam yang dimiliki seperti kelapa sawit, rempah-rempahan, kopi hingga pasir ke negeri tetangga.
Selain ekspor yang dilakukan oleh pemerintah, ekspor juga dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta maupun perusahaan mikro. Contohnya adalah ekspor baju dengan motif maupun design khusus yang dibuat oleh orang lokal.
Ekspor barang juga merupakan suatu kemudahan yang dapat dilakukan oleh perusahaan kecil, karena saat ini banyak jasa pengiriman yang memfasilitasi pengiriman barang ke luar negeri, selain sarana penjualan seperti marketplace yang marah digunakan juga mempermudah perusahaan mikro untuk mengiklankan produknya.
2. Perdagangan internasional impor
Kebalikannya dari ekspor, perdagangan internasional impor berarti negara membeli suatu barang maupun jasa dari negara lain.
Selain kerap melakukan ekspor, Indonesia juga tak jarang melakukan impor untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduknya. Walaupun terkadang masih menjadi pro dan kontra, Indonesia sering melakukan impor bahan pangan seperti buah-buahan hingga beras.
3. Perdagangan internasional barter
Grameds tentu sudah pernah mendengar mengenai barter bukan?
Barter merupakan salah satu cara untuk mendapatkan barang maupun jasa yang diinginkan oleh seseorang dengan cara menukar dengan nominal atau harga yang sesuai dengan barang yang dibarter tersebut.
Contohnya kegiatan barter adalah ketika suatu negara melakukan penukaran hasil sumber daya alamnya dengan barang yang belum bisa diproduksi atau didapatkan negara tersebut.
Seperti menukar kelapa sawit dengan produk militer dan lain sebagainya. Barter yang dilakukan dalam kegiatan perdagangan internasional tentu sudah melalui kesepakatan antar negara yang bekerja sama.
4. Perdagangan internasional konsumsi
Perdagangan internasional konsumsi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara menitipkan barang yang dijual ke pasar bebas. Konsumsi yang dimaksud bukan hanya menjual atau membeli barang yang dapat dikonsumsi saja, tetapi juga melakukan perdagangan pada produk lain yang tidak dapat dikonsumsi.
Contohnya adalah dengan melakukan pelelangan pada suatu produk, negara atau pihak yang menawarkan harga paling tinggi, maka berhak mendapatkan produk tersebut dan produk tersebut boleh diperjual belikan secara bebas tanpa terkecuali.
Nah itulah beberapa contoh dari perdagangan internasional yang dapat Grameds ketahui. Untuk dapat melakukan perdagangan internasional, negara juga melakukan beberapa peraturan serta ketentuan yang diberlakukan kepada pengimpor maupun ekspor.
Ada beberapa kebijakan dari perdagangan internasional yang perlu Grameds sekalian ketahui. Berikut penjelasannya.
Temukan berbagai contoh lain perdagangan internasional yang melibatkan Indonesia, mulai dari GATT hingga penggantinya, WTO, ditahun 1995, serta bentuk kerja sama terkini seperti FTA pada buku Kerjasama Perdagangan Internasional.
F. Kebijakan Perdagangan Internasional
Ada delapan kebijakan perdagangan internasional, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Tarif, merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang diimpor.
- Subsidi ekspor, pembayaran yang dibayarkan kepada perusahaan maupun perorangan yang akan menjual barang ke luar negeri.
- Pembatasan impor, pembatasan langsung yang dikenakan atas jumlah barang yang diperbolehkan untuk diimpor.
- Pengekangan ekspor secara sukarela, merupakan kesepakatan pengendalian secara sukarela.
- Persyaratan kandungan lokal, aturan mengenai bagian tertentu yang dari unit fisik.
- Subsidi kredit ekspor, wujudnya berupa pinjaman yang disubsidi kepada pembeli.
- Pengendalian pemerintah.
- Hambatan birokrasi, merupakan salah satu bentuk pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah untuk membatasi impor.
Agar dapat lebih memahami kebijakan serta dasar hukum yang ada pada perdagangan Internasional, Buku Hukum Perdagangan Internasional karya Huala Adolf bisa Grameds jadikan referensi.
G. Faktor Penggerak Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional bukan hanya seputar ekspor dan impor barang, tetapi penggunaan atau pemakaian jasa-jasa lain yang berkaitan dengan perdagangan, seperti pengangkutan, pembayaran, internasional, dan kebijakan pemerintah negara lain. Terjadinya perdagangan internasional harus didasari dengan kepercayaan dan saling memberikan keuntungan.
Simak faktor-faktor penggerak terjadinya perdagangan internasional sebagai berikut:
1. Perbedaan sumber daya alam
Adanya perbedaan sumber daya, iklim, dan kualitas sumber daya manusia sehingga menimbulkan perbedaan kuantitas dan kualitas hasil produksi. Oleh karena itu, perdagangan internasional harus dilakukan supaya kuantitas dan kualitas produksi di suatu negara bisa berjalan dengan lancar.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
Setiap negara mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang berbeda-beda. Karena hal inilah yang membuat suatu negara ingin melakukan perdagangan internasional agar perkembangan iptek di negaranya tidak tertinggal dengan negara lain.
3. Terjadinya kelebihan produksi sehingga memerlukan perluasan usaha
Jika suatu negara mengalami kelebihan produksi (barang) maka barang itu lebih baik di jual ke negara lain. Siapa tahu saja negara lain sedang membutuhkan barang tersebut dan negara yang menjual kelebihan produksi akan mendapatkan keuntungan. Hal seperti ini bisa menjadi penggerak untuk melakukan perdagangan internasional.
4. Warga negara lain memiliki ketertarikan pada suatu produk yang sama
Perkembangan globalisasi tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada warga negara lain yang menyukai produk dalam negeri. Dengan adanya hal seperti ini maka perdagangan internasional harus dilakukan karena untuk memenuhi keinginan atau kesukaan warga dari negara tersebut.
5. Adanya keinginan untuk menjalin kerja sama dengan negara lain
Salah satu kerja sama yang bisa dilakukan dengan negara lain adalah melakukan perdagangan internasional karena dengan perdagangan internasional maka kedua negara atau lebih akan mendapatkan keuntungan yang sama. Dengan adanya kerja sama seperti ini maka hubungan antar negara bisa berjalan dengan baik.
6. Adanya kemajuan telekomunikasi, informasi, dan transportasi
Kemudahan informasi yang didapatkan membuat kehidupan sosial budaya pada warga negara lain menjadi mudah diketahui. Jika sosial dan budaya dalam negeri sudah diketahui oleh negara lain maka bisa saja warga negara itu berwisata ke dalam negeri sehingga pariwisata dalam negeri akan memperoleh keuntungan.
7. Memperluas pasar
Dengan memperluas pasar maka produksi dalam negeri bisa diekspor ke negara lain sehingga negara mendapatkan keuntungan yang bisa menjadi tambahan atau pemasukan ke kas negara. Oleh karena itu, setiap negara harus cermat dan teliti dalam melakukan perluasan pasar.
Dengan memperhatikan faktor-faktor penggerak itu maka perdagangan internasional dapat mendorong sebuah negara untuk menghasilkan produk yang spesial atau diunggulkan. Bukan hanya itu, perdagangan internasional bisa memperluas pasar sehingga produk yang dihasilkan mudah terjual dan bisa mempelajari teknik produksi dari negara modern dari negara lain.
H. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Meskipun perdagangan internasional sudah ada sejak lama, tetapi perdagangan internasional masih menghadapi berbagai kendala. Pada umumnya, ada banyak faktor yang menyebabkan perdagangan internasional mengalami hambatan. Berikut faktor-faktor penghambat perdagangan internasional.
1. Nilai tukar yang berbeda
Setiap negara memiliki mata uangnya sendiri dan setiap mata uang memiliki sifat fluktuasi yang berdasarkan mekanisme pasar. Dengan demikian, mata uang yang dimiliki oleh suatu negara hanya berlaku di negara itu saja. Karena hal itulah transaksi dan pembayaran menjadi sulit dilakukan atau diwujudkan sehingga perdagangan internasional menjadi terhambat.
2. Kebijakan ekonomi internasional
Beberapa negara sudah menerapkan perdagangan bebas. Namun, jika ada suatu negara yang menerapkan kebijakan pembatasan impor maka perdagangan internasional menjadi terhambat. Dengan kata lain, kebijakan pembatasan impor bisa menjadi penghambat masuknya produk impor ke dalam negeri.
3. Terjadinya konflik pada suatu negara
Dalam hal ini, konflik yang dimaksud, seperti kekacauan politik, peperangan kerusuhan, dan sebagainya. Jika terjadi konflik pada suatu negara maka proses perdagangan internasional menjadi terganggu.
4. Kegiatan ekspor dan impor yang terlalu lama
Kegiatan ekspor dan impor menjadi peran penting dalam terjadinya perdagangan internasional. Namun, kegiatan ini harus melewati bea impor dan bea ekspor pada suatu negara sehingga kegiatan ekspor dan impor membutuhkan waktu yang lama. Waktu yang lama dalam kegiatan ekspor dan impor merupakan hambatan dalam perdagangan internasional.
5. Kualitas sumber daya manusia yang rendah
Kualitas sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan proses produksi yang maksimal. Jika suatu negara tidak memiliki sumber daya alam yang banyak maka negara tersebut bisa memaksimalkan sumber daya manusianya. Dengan demikian, kekurangan atau tidak ada sumber daya manusia yang baik merupakan hambatan dalam perdagangan internasional.
6. Organisasi ekonomi regional pada suatu negara
Pada saat ini, organisasi ekonomi regional sudah banyak berkembang. Namun, perkembangan ini menjadi hambatan dalam proses terjadinya perdagangan internasional karena hanya negara anggota dari organisasi tersebut yang diberi akses ketika melakukan perdagangan internasional.
Dengan kata lain, ketika melakukan transaksi perdagangan internasional, negara-negara di luar anggota akan dipersulit.
Grameds, itulah penjelasan singkat mengenai perdagangan internasional. Grameds juga dapat mempelajari lebih lanjut mengenai perdagangan internasional melalui buku-buku yang tersedia di Gramedia, sebagai #SahabatTanpaBatas Gramedia akan senantiasa memberikan buku berkualitas untuk Grameds sekalian. Mari belajar, membaca bersama, segera beli bukunya!
Rekomendasi Buku & Artikel Terkait
- Advis
- Aggregate Supply
- Agen Pembelian
- Barang Illith
- Biaya Peluang
- Cara Mengatasi Masalah Ekonomi Modern
- Cara Untuk Menghitung Pendapatan Nasional
- Devaluasi
- Devaluasi dan Revaluasi
- Ekonomi Syariah
- Ekonomi Kreatif
- Faktor Penyebab Kelangkaan
- Geopolitik
- Hukum Permintaan
- Inti Masalah Ekonomi
- Jenis Usaha Perseorangan
- Konsep Ekonomi Kreatif
- Masalah Ekonomi Klasik
- Modal Disetor
- Pendapatan Nasional
- Pengertian Motif Ekonomi
- Pengertian Prinsip Ekonomi
- Pengertian Cash Flow
- Pengertian Ekonomi Hijau
- Pengertian Kegiatan Ekonomi
- Pengertian Kelangkaan
- Pengertian Ekonomi Makro
- Sumber Pendapatan Daerah
- Ekonomi Biru
- Ekonomi Mikro
- Resesi Ekonomi
- Rumus Pendapatan Per Kapita
- Pertumbuhan Ekonomi
- Globalisasi Ekonomi
- Ekonomi Kerakyatan
- Pelaku Ekonomi
- Masalah Ekonomi di Indonesia
- Marginal Revenue
- Ilmu Ekonomi
- Iklan Elektronik
- Jenis Usaha Perseorangan
- Karakteristik Negara Maju
- Kasbon
- Kemasan Primer
- Kemasan Sekunder
- Kemasan Tersier
- Ketahanan Pangan
- Koperasi
- Masalah Pokok Ekonomi Modern
- Macam Sistem Ekonomi
- Revenue Streams
- Rumus Pendapatan Per Kapita
- Sistem Ekonomi Indonesia
- Sistem Ekonomi Sosialis
- Sistem Ekonomi Liberal
- Sistem Ekonomi Campuran
- Sistem Ekonomi Terbuka
- Ekonomi Kerakyatan
- Peran Rumah Tangga Pemerintah
- Rasio Solvabilitas
- Jenis Kegiatan Ekonomi
- Mata Uang Tertinggi di Dunia 2024
- Pendapatan Per Kapita
- Pengertian Importir
- Pengertian Kartel
- Produsen
- Retur
- Surplus
- Syarat Uang
- Tugas OJK
- Utility
Baca juga artikel terkait “Perdagangan Internasional” berikut ini :
- Organisasi Internasional
- Pengertian Somasi
- Contoh Neraca Lajur
- Contoh Rekonsiliasi Bank
- Prinsip Ekonomi
- Pengertian Kelangkaan
- Pengertian Ekonomi Makro
- Ekonomi Mikro
- Resesi Ekonomi
- Globalisasi Ekonomi
- Ekonomi Kerakyatan
- Pelaku Ekonomi
- Masalah Ekonomi di Indonesia
- Ilmu Ekonomi
- Macam Sistem Ekonomi
- Ekonomi Kerakyatan
Penulis : Khansa Amira