Bahasa Indonesia Pendidikan

Penggunaan Tanda Baca Tanya dan Seru dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Written by Gilang P

Penggunaan Tanda Baca Tanya dan Seru – Sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, beberapa kalimat memiliki sifatnya masing-masing, mulai dari menyeru, memerintah, menjelaskan, bahkan juga menanyakan hingga meragukan.

Pada saat berbicara, intonasi atau tinggi rendahnya nada dapat digunakan untuk membedakan sifat kalimat. Misalnya, ketika kamu melemparkan pertanyaan kepada seseorang, maka bisa jadi nada surata yang akan dikeluarkan lebih panjang.

Sementara, hal ini berbeda pada saat kamu ingin memberikan seruan kepada seseorang, kamu bisa mengeluarkan nada suara yang lebih tinggi dan lebih tegas. Namun dalam penyajian tulisan, intonasi tidak bisa digunakan sehingga perlu menggunakanlah tanda baca, misalnya seperti tanda tanya dan tanda seru.

Aturan terkait penggunaan tanda tanya dan tanda seru pada kalimat bahasa Indonesia telah ditetapkan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau disingkat PUEBI pada tahun 2016 lalu. PUEBI ini sendiri disusun dan diterbitkan secara langsung oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

A. Pengertian Tanda Baca

Tanda baca dapat dipahami sebagai sebuah simbol yang tidak terlalu memiliki hubungan dengan suara, kata, atau frasa dalam suatu bahasa. Tanda baca ini sendiri kerap kali lebih digunakan beberapa peran, mulai dari menunjukkan struktur tulisan, intonasi, bahkan bisa juga untuk memberikan jeda pada saat pembacaan.

B. Penggunaan Tanda Tanya

Tanda tanya dipakai di akhir setiap kalimat tanya. Kalimat tanya dicirikan dengan adanya kata apa, kenapa, siapa, kapan, dimana, bagaimana, manakah, benarkah, apakah, yang mana, dan sebagainya.

1. Menanyakan Sesuatu

Sesuai dengan namanya, tanda tanya diketahui memiliki fungsi yang paling pertama dan utama untuk kalimat yang menanyakan sesuatu. Tanda tanya sendiri selalu berada di bagian belakang atau akhir dari sebuah kalimat.

Contoh penggunaan tanda tanya untuk menanyakan sesuatu, yakni:

  • Kapan Gulman pergi ke Bandung?
  • Apakah Devi sudah tahu kabar itu?
  • Menurutmu, apa yang harus aku lakukan?
  • Bagaimana cara kerja kereta magnet?
  • Seberapa sering kamu pulang ke kampung halaman?
  • Siapa penemu listrik bolak-balik?
  • Mengapa kamu tidak mengerjakan PR?
  • Berapa harga celana ini bu?

Namun, perlu diketahui, dalam beberapa kalimat, penggunaan tanda tanya sering kali tidak tidak digunakan karena kalimat tanya berubah bentuk menjadi kalimat penjelas. Berikut adalah contoh kalimat tanya yang berubah menjadi kalimat penjelas, antara lain yaitu:

  • Sampai sekarang dia tidak tahu kenapa gurunya selalu memberikan nilai yang jelek.
  • Pak Hasan sudah mengerti bagaimana cara mengoperasikan mesin tersebut.

2. Digunakan dalam Tanda Kurung

Penggunaan tanda tanya dalam tanda kurung dapat digunakan untuk menyatakan bagian kalimat yang cukup disangsikan atau diragukan kebenarannya. Penulisan ini sendiri dilakukan dengan memasukkan sebuah tanda tanya dalam kalimat kurung. Selain itu, penggunaan tanda tanya dapat diletakkan dimana saja, tidak harus di bagian akhir kalimat.

Contoh penggunaan tanda tanya dalam tanda kurung, yakni:

  • Total dana yang dikorupsi sekitar 500 juta rupiah (?)
  • Di Antartika hidup 235 (?) spesies binatang.
  • Manusia menggunakan api sejak 1,7 (?) juta tahun yang lalu.
  • Monumen Nasional mulai dibangun pada tahun 1961 (?).
  • Lionel Messi keluar dari Barcelona karena masalah keuangan (?).
  • Ia mengalami kerugian sebanyak 10 juta rupiah (?).

B. Penggunaan Tanda Seru

Dikutip dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau biasa disingkat PUEBI secara Daring, penggunaan tanda seru biasanya dapat ditemukan di bagian akhir ungkapan atau pernyataan. Penggunaan tanda seru tersebut biasanya berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, bahkan juga emosi yang kuat.

Nah, penggunaan tanda seru sendiri ada dua, yaitu sebagai kalimat perintah dan sebagai penunjuk ekspresi terkejut atau kaget. Berikut ini adalah penjelasan dari kedua jenis penggunaan tanda seru, antara lain yaitu:

1. Kalimat Perintah

Apabila kamu ingin memberikan perintah atau seruan kepada seseorang. Hal yang berlaku dalam kalimat buatanmu adalah penggunaan tanda seru. Tanda seru ini bisa digunakan dalam rangka memberikan perintah yang sifatnya keras maupun tidak. Sama seperti tanda tanya, tanda seru juga biasanya diletakkan di akhir kalimat.

Contoh penggunaan tanda seru dalam kalimat perintah, yaitu seperti:

  • Tolong matikan lampu di ruang itu!
  • Kerjakan tugas ini sekarang juga!

2. Menunjukkan Ekspresi Terkejut/Kaget

Pada saat kamu merasa kaget, terkejut, atau rasa emosi yang kuat, misalnya seperti mengeluarkan ekspresi tertentu. Penggunaan tanda seru dalam sebuah kalimat digunakan sebagai cara untuk menunjukkan ekspresi terkejut atau kaget.

Contoh penggunaan tanda seru sebagai ekspresi kaget atau terkejut, yaitu seperti:

  • Astaga! Apakah aku lupa mengirimkan kabar ke kamu?
  • Kita berangkat sekarang, ayo semangat!

3. Contoh penggunaan tanda seru dalam kehidupan sehari-hari

Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan tanda seru dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya yaitu:

  • Merdeka atau mati!
  • Awas jatuh!
  • Ayo hidup sehat!
  • Buanglah sampah pada tempatnya!
  • Jangan berbohong, tidak mungkin dia seperti itu!
  • Jangan lupa pakai masker dan cuci tangan ya!

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.