Bahasa Indonesia Pendidikan

Mengenal Tata Aturan Penggunaan Kata Ke Yang Benar

Written by Gilang P

Penggunaan Kata Ke Yang Benar – Sebagian besar orang saat menulis pasti kerap menggunakan kata ke. Namun, tidak sedikit juga yang merasa bingung terkait bagaimana penggunaan kata ke yang baik dan benar. Kata ke ini pada dasarnya merupakan salah satu jenis dari kata depan atau biasa disebut juga dengan preposisi.

Selain penggunaan kata ke-, ada beberapa kata depan lain juga sering menimbulkan kebingungan, misalnya seperti kata dari, di, hingga ata pun. Banyak orang yang bingung pada bagian menyambungkan atau memisahkan dengan kata berikutnya.

Nah, bagi kamu yang sering menulis karya ilmiah atau untuk kebutuhan memenuhi tugas kuliah atau urusan lain, artikel ini kan menyajikan berbagai penjelasan tentang bagaimana seharusnya penggunaan kata ke yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Yuk simak selengkapnya!

A. Mengenal Kata Ke-

Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa kata ke termasuk ke dalam salah satu jenis kata depan atau bisa disebut juga dengan proposisi. Kata depan atau preposisi ini sendiri harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku saat ini, yakni Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau bisa disingkat PUEBI atau EBI saja.

Kata depan pada dasarnya dapat dipahami sebagai sebuah kata yang berada di bagian depan dari kata lain atau kata berikutnya. Kata depan sendiri sering kali ditulis atau dipasangkan sebelum penggunaan kata kerja, kata benda, bahkan juga kata keterangan lainnya. Oleh karena itu, penggunaan kata depan sebenarnya harus disesuaikan dengan kaidah yang berlaku. Hal ini dilakukan agar tidak mengubah makna dari kata.

Ditambah lagi, penambahan kata depan atau preposisi sebelum suatu kalimat digunakan untuk memberikan kejelasan makna dari suatu kata. Hal ini tentu saja akan sangat berguna untuk memperjelas makna dari suatu kalimat. Namun, tidak semua kata benda, kata kerja, dan kata keterangan yang lain bisa atau sesuai untuk ditambahkan dengan kata depan. Hanya saja, kata depan dapat memiliki fungsi sebagai imbuhan dan sebagai penunjuk.

B. Cara Penggunaan Kata Ke- Yang Benar

Setelah mengetahui pengertian mengenai penggunaan kata ke, pada bagian ini kita akan membahas tentang empat cara penggunaan kata ke yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku.

Namun, sebelum itu, agar kamu bisa lebih mudah dalam memahami tentang bagaimana cara menggunakan kata ke yang benar. Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan terlebih dahulu, antara lain sebagai berikut:

1. Apa kata yang didahului (kata di depan preposisi – kata depan)

Hal penting pertama yang perlu diperhatikan adalah mengetahui bentuk kata yang berada di depan dari kata depan atau preposisi yang akan ditambahkan. Apabila kata tersebut memiliki sifat untuk menunjukkan nama, tempat, atau waktu. Maka kata ke yang ditambahkan dapat digunakan secara terpisah. Namun, apabila kata sebelum kata depan tersebut tidak menunjukkan kata tempat atau waktu, maka kata ke yang ditambahkan harus disambung.

2. Apa arti yang ditandai

Hal kedua yang tak kalah penting adalah adalah mengetahui kata depan yang digunakan untuk menandai kata apa. Misalnya, kata ke digunakan untuk menandai posisi atau keberadaan sesuatu atau seseorang. Maka kata ke dapat digunakan dalam sebuah kalimat dengan dipisah.

C. Fungsi Penggunaan Kata Ke-

Pada bagian ini, tentu kamu sudah mulai paham cara penggunaan kata ke yang benar sesuai kaidah bahasa Indonesia atau Ejaan Bahasa Indonesia. Pada dasarnya, penggunaan kata ke antara dipisah atau disambung dapat disesuaikan dengan fungsinya pada suatu kata atau kalimat. Nah, berikut ini adalah tiga fungsi yang perlu kamu perhatikan dalam menggunakan kata ke pada suatu kalimat, antara lain yaitu:

1. Sebagai Awalan

Fungsi penggunaan kata ke- yang pertama adalah sebagai awalan atau imbuhan. Fungsi ini diketahui sesuai dengan jenis kata depan berafiks, yang mana memiliki bentuk bisa digunakan sebagai imbuhan dari kata lain. Maka dari itu, penulisan kata depan ke sebagai awalan atau imbuhan dapat digunakan dengan cara disambung.

Selain itu, ada beberapa bentuk kata yang tidak hanya memakai imbuhan berupa awalan kata ke-, namun juga ditambahkan akhiran, seperti kata -an. Hal ini akhirnya membentuk kata mendapatkan imbuhan ke-an. Ada banyak bentuk kata yang bisa mendapatkan imbuhan dan akhiran tersebut dengan penulisan yang disambung.

Beberapa contoh kata yang memiliki awalan ke- dan akhiran -an ada banyak sekali, misalnya seperti kebersamaan, kemampuan, keindahan, kecantikan, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan kata ke dalam kalimat sebagai awalan, yaitu:

  • Keindahan Gunung Semeru memang tidak pernah luntur termakan waktu.
  • Setiap orang memiliki kemampuan bertahan hidup, sehingga ujian akan terasa mudah untuk dilalui.
  • Kebersamaan dalam keluarga adalah yang terpenting.

2. Sebagai Kata Depan atau Preposisi

Fungsi penggunaan kata ke yang kedua adalah sebagai kata depan atau preposisi. Apabila kata depan dalam sebuah kalimat memiliki fungsi kata depan, maka secara otomatis penggunaan kata ke harus dipisah. Kata depan sendiri termasuk ke dalam kategori kata dasar sehingga dapat digunakan dengan cara dipisah dari kata di depannya.

Sebagai kata yang memiliki fungsi kata depan atau preposisi, kata ke sering kali digunakan di depan atau sebelum kata keterangan tempat. Setiap kata ke- menjadi kata depan dari sebuah kata yang memiliki fungsi sebagai keterangan tempat, maka penulisan kata ke bisa digunakan secara terpisah.

Misalnya saja seperti, ke depan, ke belakang, ke Jakarta, ke Bandung, ke Singapura, dan lain sebagainya. Kamu hanya perlu memahami dan mengingat satu fungsi sebagai kata depan, maka kamu dapat menulis kata ke- dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan selain memiliki fungsi sebagai penunjuk keterangan tempat, maka penulisannya disambung.

Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan kata ke pada sebuah kalimat secara terpisah, di antaranya yaitu:

  • Memutuskan liburan ke Bali, Andin memilih memesan tiket pesawat dari sekarang.
  • Kemarin kakak pergi ke Kota naik motor.
  • Selasa depan Adik bersama Ayah diminta datang ke sekolah untuk mengambil raport.

3. Sebagai Penunjuk Angka atau Urutan

Fungsi berikut ini berbeda dua fungsi sebelumnya, pada fungsi ini kata ke dapat digunakan sebagai penunjuk angka atau urutan. Kamu pasti pernah menjumpai kata ke yang diikuti oleh angkat atau digunakan sebagai urutan penomoran. Ketentuan ini sendiri pada akhirnya dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Angka berupa huruf, yaitu setiap kata ke- dapat disertai oleh sebuah angka, tetapi dalam bentuk huruf saja. Pada saat menemukan bentuk penulisan kata dengan angka, maka kamu dapat menggunakannya secara tersambung. Sebagai contoh, kata kedua, ketiga, keempat, kelima, dan lain seterusnya. Pada dasarnya, angka atau urutan nomor yang ditulis dalam bentuk huruf dapat ditulis dengan cara disambung.

b. Berupa angka, yaitu setiap kata ke- yang diikuti oleh angka Arab dalam sebuah kalimat. Maka kata ke dapat ditulis dengan menggunakan tanda strip (-) sebelum penulisan angka arab tersebut. Sebagai contoh, yaitu kata ke-7, ke-3, ke-10, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa contoh penulisan kata ke sebagai penunjuk angka atau urutan dalam sebuah kalimat, antara lain yaitu:

  • Bapak Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 di Indonesia.
  • Pada abad ke-14 ajaran Islam mulai masuk ke tanah air.

Namun, ada satu hal lagi yang perlu kamu perhatikan dalam menggunakan kata ke. Apabila sebuah kata ke- diikuti oleh angka dengan huruf yang memiliki makna dua hal, tiga hal, tiga tempat, dan lain sebagainya. Maka, angka yang terletak di depan kata ke- tersebut tidak lagi memiliki fungsi sebagai urutan, namun sebagai kata yang memiliki makna angka sesungguhnya.

Contoh penggunaan kata ke pada kata yang memiliki makna angka sebenarnya, yaitu:

  • Kakak pergi ke dua tempat sekaligus hari ini.
  • Ayah berkunjung ke tiga rumah sakit dalam sepekan untuk menjalankan tugasnya.

D. Jenis Kata Depan

Jenis kata depan ini pada dasarnya sangat beragam, mulai dari penambahan yang sangat kompleks untuk menyempurnakan bentuk suatu kata dan kalimat. Secara garis besar, berikut ini adalah beberapa jenis kata depan yang perlu kalian perhatikan, antara lain yaitu:

1. Kata Dasar

Jenis pertama dari kata depan atau preposisi adalah kata dasar. Kata dasar sendiri bisa dipahami sebagai salah satu jenis kata depan yang memiliki bentuk sangat mendasar dan bisa berdiri sendiri. Kata dasar diketahui tidak perlu dijadikan sebuah imbuhan yang menyatu dengan kata lain. Beberapa kata dasar, di antaranya yaitu: dari, di, dengan, ke, oleh, pada, sejak, seperti, serta, dan lain sebagainya.

2. Kata Berafiks

Jenis kedua dari kata depan atau preposisi adalah kata berafiks. Kata berafiks ini bisa diartikan sebagai kata yang memiliki fungsi sebagai imbuhan dari kata jenis lainnya. Kata berafiks juga bisa menjadi imbuhan untuk kata kerja yang membentuk kalimat, baik kalimat aktif dan kalimat pasif. Kata depan yang memiliki peran sebagai imbuhan ini bisa dijadikan satu kesatuan dengan kata di depannya.

Penggunaan kata depan berafiks kemudian selalu disatukan. Hal ini menjadikan setiap kata memiliki makna yang jelas sehingga mudah dipahami oleh siapa saja. Beberapa bentuk kata depan yang masuk kategori kata depan berafiks, di antaranya yaitu selama, seluruh, terhadap, mengenai, bersama, beserta, menuju, tertuju, dan lain sebagainya.

3. Kata Gabungan

Jenis ketiga dari kata depan adalah kata gabungan atau biasa dikenal dengan istilah preposisi gabungan. Kata gabungan sendiri merupakan salah satu jenis kata depan yang penggunaanya digabungkan dengan kata depan yang lain. Kata depan pertama biasanya akan dilakukan pemisahan oleh klausa dan dilanjut kata depan berikutnya.

Maka dari itu, dalam satu kalimat akan dijumpai dua kata depan sekaligus. Selain itu, kedua kata depan ini memiliki makna yang sama atau saling menguatkan. Beberapa contoh kata depan yang masuk ke dalam kata gabungan, antara lain yaitu, oleh karena itu, oleh sebab itu, antara… dengan, sejak…sampai, kepada, dan lain-lain.

Tiga jenis kata depan di atas telah memiliki aturan penulisan yang sangat bervariasi. Variasi aturan ini meliputi penulisan yang disatukan atau disambung dengan kata di depannya. Sementara itu, penulisan yang perlu atau wajib dipisah dengan kata di depannya.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Gilang P

Saya menulis sekian banyak tulisan untuk menuangkan apa yang ada di pikiran–tentunya setelah diolah dan diracik sedemikian rupa agar menjadi menarik. Saya pikir, setiap orang bisa menulis tentang apa saja, selama mau belajar memahami.