Bahasa Indonesia

Pengertian dan Contoh Kata Depan yang Wajib Diketahui

Written by Siti Badriyah

Pengertian dan Contoh Kata Depan – Dalam mempelajari bahasa Indonesia, seseorang wajib memiliki pemahaman yang baik tentang tata bahasa. Pada artikel kali ini kita akan membahas secara detail tentang pengertian dan contoh dari kata depan atau sering disebut juga dengan istilah preposisi. Tidak hanya itu, akan disajikan juga beberapa materi mengenai aturan penggunaan, fungsi, hingga jenis-jenis dari kata depan.

Kita tahu sendiri bahwa kata dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai suatu bentuk sarana yang digunakan untuk menyampaikan ungkapan, salah satunya yaitu informasi. Kata juga bisa dipahami sebagai sarana untuk mengungkapkan hasil pemikiran seseorang, baik dalam secara tertulis maupun secara lisan.

Selain kata depan, beberapa jenis kata yang mungkin sudah sering kita dengar, misalnya seperti kata kerja, kata benda, kata sifat, kata keterangan, dan lain sebagainya. Secara garis besar, materi tentang kata merupakan materi yang perlu dipelajari dan dikuasai. Alhasil, pada saat kamu ingin menyampaikan suatu informasi atau hasil pemikiran dapat tersampaikan dengan baik dan benar. Simak selengkapnya pada penjelasan berikut ini.

A. Pengertian Kata Depan

Sesuai dengan namanya, kata depan pada dasarnya merupakan salah satu jenis kata yang digunakan pada bagian depan dari sebuah kata. Beberapa kata yang bisa ditambahi kata depan, misalnya seperti kata benda, kata kerja, kata keterangan, dan beberapa jenis kata yang lain.

Secara harfiah, kata benda merupakan istilah yang lahir dari bahasa latin yaitu “prae” yang dapat diartikan menjadi “sebelum”. Selain itu, kata depan juga memiliki keterkaitan dengan istilah “ponere” yang memiliki arti sebagai “menempatkan”. Maksud dari makna kata depan bisa dipahami sebagai sebuah kata yang dapat ditempatkan di posisi depan atau sebelum dari sebuah kata benda, kata sifat, kata keterangan, dan lain sebagainya.

Menurut Kridalaksana, kata depan memiliki definisi sebagai sebuah kata yang bisa dipakai untuk menyusun rangkaian dari nomina dengan verba ke dalam satu klausa. Jadi, dari beberapa pengertian kata depan tersebut, maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa kata depan bisa digunakan untuk menyusun rangkaian nomina dengan verba.

Secara umum. kata depan akan disusun di bagian depan dari berbagai jenis kata sesuai aturan kebahasaan yang berlaku. Penggunaan yang tepat pada akhirnya akan menjadikan sebuah susunan dari setiap kalimat menjadi lebih sempurna. Penambahan yang tepat juga akan menjadikan suatu klausa atau kalimat dapat memiliki susunan yang lebih utuh dan lebih mudah untuk dipahami para pembaca.

B. Aturan Penulisan Kata Depan

Seperti yang sudah dijelaskan di bagian pengertian kata depan, suatu kata depan dapat menjadikan susunan kalimat menjadi lebih baik apabila disesuaikan dengan aturan yang kebahasaan yang berlaku. Penulisan kata depan atau preposisi tidak bisa digunakan secara asal-asalan, kata depan perlu disesuaikan dengan aturan agar dapat meminimalisasi adanya kesalahan sehingga kalimat dapat lebih mudah dipahami oleh pembaca.

Nah, aturan penulisan dari kata depan sendiri ada tiga yang perlu diketahui. Berikut ini penjelasan terkait tiga aturan penulisan kata depan atau preposisi yang harus ditaati, diantaranya yaitu:

1. Aturan Penulisan Apabila Menyatakan Tempat

Aturan yang pertama dari penulisan kata depan yaitu terkait penggunaan nama tempat. Sebuah kata depan diketahui memiliki sebuah fungsi yang dapat digunakan sebagai penunjuk tempat atau lokasi. Beberapa kata depan yang biasa digunakan untuk menyatakan tempat yaitu, di, ke, dari, dan lain seterusnya.

Hal yang perlu diperhatikan yaitu apabila kata depan digunakan sebagai penunjuk tempat, maka kata depan yang ditambahkan sebelum jenis kata lainnya dapat ditulis secara terpisah dengan menggunakan spasi.

Contoh penulisan kata depan untuk menyatakan tempat, yaitu:

a. Ika lahir di Bandung.

b. Ani sudah berangkat ke sekolah.

c. Fahri pulang dari Aceh dan berangkat besok malam.

2. Aturan Penulisan Jika Menjadi Imbuhan

Aturan penulisan berikutnya untuk kata depan atau preposisi yaitu apabila memiliki fungsi sebagai imbuhan. Sebuah kata depan yang digunakan sebagai imbuhan bisa disambung dengan kata berikutnya. Beberapa kata depan tersebut yaitu kata di-, ke-, dan dari-.

Contoh penulisan kata depan jika menjadi imbuhan, adalah:

a. Kakak punya baju baru yang dibeli dari pasar.

b. Lebih baik terlambat daripada tidak melakukan apapun sama sekali.

c. Fahri telah berusaha melepas tali itu untuk kesekian kalinya, namun belum juga berhasil.

3. Aturan Penulisan Jika Berada dalam Judul

Aturan penulisan yang selanjutnya adalah kata depan yang digunakan pada bagian judul dari sebuah tulisan. Setelah disesuaikan dengan dua aturan sebelumnya, kata depan yang memiliki fungsi sebagai imbuhan atau penghubung pada setiap kata yang ada di bagian judul berarti ditulis dengan menggunakan huruf kecil.

Setiap kata dalam penulisan judul diketahui sendiri biasanya diawali dari huruf besar atau huruf kapital. Namun, hal ini tidak berlaku untuk kata depan yang ada pada judul. Jadi, kata depan yang ada di bagian judul harus diawali dengan huruf kecil dan disesuaikan dengan dua aturan sebelumnya. sementara kata lain pada huruf pertama selalu memakai huruf kapital.

Contoh penulisan kata depan jika berada dalam judul, antara lain sebagai berikut:

1. Seperti Api dari Gunung Merapi

2. Hujan Memunculkan Pelangi di Raja Ampat

3. Silsilah Keluarga Soekarno dari Generasi ke Generasi

C. Jenis-Jenis Kata Depan

Setelah mengetahui pengertian dan aturan penulisan dari kata depan atau preposisi. Pada bagian ini, kita akan membahas tentang jenis-jenis kata depan. Jenis kata depan sendiri ada dua jenis dengan masing-masing memiliki dua sub jenis. Berikut ini adalah beberapa jenis kata depan yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu:

1. Kata Depan Tunggal

Jenis kata depan yang pertama adalah kata depan tunggal. Salah satu jenis kata depan ini dapat diartikan sebagai kata yang memiliki bentuk hanya satu kata atau tunggal. Kata depan tunggal sendiri bisa dibedakan ke dalam dua jenis lagi, antara lain sebagai berikut:

a. Kata Dasar

Kata dasar dapat dipahami sebagai bagian dari jenis kata depan tunggal yang tidak memiliki imbuhan, awalan, atau sisipan. Hal ini disebabkan karena jenis kata depan tunggal ini mempunyai bentuk yang masih murni dari kata dasar.

Beberapa kata depan tunggal yang masih murni atau dasar, yaitu seperti bagi, buat, dari, dengan, di, akan, antara, hingga, sampai, untuk, sejak, oleh, pada, seperti, tanpa, dan lain sebagainya. Aturan penulisan untuk kata dasar ini juga menyesuaikan dengan aturan penulisan kata depan yang berlaku seperti di atas.

Contoh kata dasar dalam kata depan tunggal pada bentuk kalimat, antara lain yaitu:

– Ana membaca buku di kamar tidur.

– Kertas tersebut disatukan dengan menggunakan lem.

– Jadi, untuk penulisannya disesuaikan dengan bentuk atau jenis dari kata yang ada setelahnya.

b. Kata Imbuhan

Berbeda dengan kata dasar, kata imbuhan merupakan jenis kedua dari kata depan tunggal. Kata depan yang mengandung imbuhan dapat diartikan sebagai salah satu jenis kata depan yang biasa digunakan untuk tambahan atau imbuhan. Bentuk suatu kata pada dasarnya akan berkembang sesuai dengan imbuhan yang dipakai. Selain itu, kata yang diberikan imbuhan juga akan memengaruhi fungsi dari kata depan.

Bentuk dari kata depan imbuhan sendiri memiliki awalan, akhiran, dan gabungan dari beberapa jenis kata lainnya, seperti kata kerja, kata sifat, hingga kata nomina. Beberapa kata imbuhan yang bisa digunakan sebagai imbuhan yaitu seperti selama, sepanjang, sekitar, seluruh, dan lain-lain. Jadi, kata imbuhan memiliki bentuk kata depan yang sudah tidak asli.

Contoh kata imbuhan dalam kata depan tunggal, antara lain sebagai berikut:

– Selama nyawa masih dikandung badan, maka kita harus tetap semangat berjuang.

– Seluruh isi lemari sudah dirapikan oleh kakak semalam.

– Sepanjang hidupnya, Pak Angga telah banyak memberi untuk orang lain.

– Sekitar hutan memang menjadi area yang hijau, sejuk, dan juga rindang.

2. Kata Depan Majemuk

Jenis kata depan yang kedua adalah kata depan majemuk. Apabila kata depan tunggal hanya terdiri dari satu kata saja, maka kata depan majemuk terdiri dari dua kata depan tunggal yang ada dalam satu kalimat atau klausa. Dua jenis kata depan tunggal tersebut memiliki tujuan untuk memberikan penjelasan yang lebih detail atau lengkap.

Kata depan majemuk sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis lagi, yaitu kata depan berdampingan dan kata depan berkorelasi. Berikut adalah penjelasan dari kedua jenis kata depan tersebut, diantaranya yaitu:

a. Kata Depan Berdampingan

Kata depan berdampingan merupakan kata depan majemuk yang digunakan untuk membuat satu kalimat dengan dua kata depan dengan cara penyusunan berurutan atau berdampingan. Meskipun memiliki dua kata depan secara berurutan, kata depan ini malah semakin memudahkan pembaca dalam memahami suatu kalimat tertentu.

Beberapa jenis kata depan yang termasuk ke dalam kategori berdampingan, yaitu seperti oleh karena, sebab itu, selain dari, sampai ke, sampai dengan, dan lain sebagainya.

Contoh kata depan berdampingan dalam sebuah kalimat, diantaranya yaitu:

– Oleh karena itu semua orang sebaiknya mematuhi peraturan dari pemerintah.

– Sampai dengan hari ini, pihak keluarga belum juga mendapat kabar yang pasti.

– Sebab itu kita harus saling mendukung agar bisa sukses.

b. Kata Depan Berkorelasi

Berikutnya, salah satu jenis dari kata depan majemuk adalah kata depan berkorelasi. Kata depan ini dapat dipahami sebagai kata depan yang terdiri dari dua jenis atau dua kata dengan bentuk saling berpasangan dan berada secara terpisah dengan frasa lain. Jadi, kata depan berkorelasi yaitu satu kalimat yang memuat dua kata depan yang terletak secara berjauhan.

Beberapa jenis kata depan yang bisa digunakan dalam kata depan berkorelasi, antara lain seperti:

– dari… hingga

– sejak… sampai

– antara… dan

– dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah beberapa contoh aturan penulisan terkait kata depan berkorelasi, diantaranya itu:

– dari pagi hingga petang, Pak Ali masih berkutat dengan arloji rusak itu.
– sejak kecil sampai dewasa Firman memang selalu rajin membantu orangtua.
– antara Jakarta dan Penang terbentuk ikatan rindu.

D. Fungsi Kata Depan

Setelah memahami beberapa jenis tentang kata depan atau preposisi, kita tahu bahwa fungsi setiap kata depan berbeda-beda. Setiap fungsi tersebut dapat disesuaikan dengan jenis kata dan struktur kalimat secara utuh. Fungsi kata depan sendiri ada sembilan, diantaranya yaitu:

1. Menyatakan Tempat

Kata depan atau preposisi pada dasarnya memiliki fungsi untuk membantu menyusun kalimat yang menunjukan suatu tempat atau lokasi. Hal ini akan membuat kalimat menjadi lebih mudah dan lebih jelas untuk dipahami. Beberapa kata depan yang bisa digunakan sebagai penunjuk suatu tempat, yaitu di, pada, dalam, atas, dan juga antara.

Contoh:

– Dia dalam bus yang melaju ke arah Jakarta.
– Anita merasa suka pada Alex sejak duduk di bangku SMP.
– Kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan.

2. Menyatakan Arah Asal

Berikutnya, kata depan memiliki fungsi sebagai media untuk menyatakan arah asal. Hal ini bisa digunakan untuk menghubungkan suatu kata dengan pergerakan sehingga mampu menjelaskan asalnya.

Contoh:

– Kupu-kupu itu terbang dari arah utara ke barat.
– Ibu mengambil nasi dari magic com dan menambahkan beberapa lauk.
– Ani tiba dari Bandung sejak tadi pagi.

3. Menyatakan Arah Tujuan

Kemudian, kata depan dapat difungsikan sebagai sebagai sarana untuk menyatakan arah tujuan. Beberapa kata depan yang bisa digunakan untuk menyatakan suatu arah tujuan yaitu, ke, kepada, akan, dan terhadap.

Contoh:

– Ayah mengisi air ke bak mandi.
– Ibu memberi dukungan kepada kakak yang akan merantau untuk bekerja.

4. Menyatakan Pelaku

Selanjutnya, kata depan memiliki fungsi untuk menyatakan suatu pelaku. Kata depan yang sering digunakan yaitu, oleh.

Contoh:

– Buku Anitas ternyata diambil oleh ibunya.
– Tas yang dicari Ika ternyata disimpan oleh adiknya.
– Tugas itu dikerjakan dengan baik oleh Budi.

5. Menyatakan Alat

Kata depan pada dasarnya bisa dipakai untuk menyatakan alat, seperti benda atau alat bantu lainnya. Kata depan yang sering digunakan untuk menyatakan alat yakni dengan dan berkat.

Contoh:

– Lantai itu bersih karena dipel dengan cairan pembersih lantai terbaik.
– Pekerjaan tersebut cepat selesai berkat bantuan yang diberikan Pak Alex.

6. Menyatakan Perbandingan

Kata depan biasanya juga bisa digunakan untuk menyatakan suatu perbandingan, misalnya seperti perbandingan antara dua hal atau lebih. Kata depan yang bisa dipakai yaitu, daripada.

Contoh:

– Sebaiknya kamu cepat tidur, daripada besok kesiangan dan terlambat.
– Dia lebih cantik daripada kakaknya.
– Gelas itu lebih baik daripada gelas yang kemarin dibeli.

7. Menyatakan Hal atau Masalah

Kata depan memiliki fungsi untuk menyatakan hal atau masalah dengan penggunaan kata tentang atau mengenai.

Contoh:

– Mengenai keterlambatan pengiriman pesanan kami sampaikan permintaan maaf.
– Tentang persoalan tersebut sebaiknya dilupakan saja.

8. Menyatakan Akibat

Kata depan memiliki fungsi sebagai media untuk menyatakan akibat. Membicarakan suatu akibat, kata yang tepat digunakan yaitu hingga dan sampai.

Contoh:

– Masalah berat yang dialami wanita sampai membuatnya stres.
– Pewarna itu ditambahkan hingga adonan berubah warna.

9. Menyatakan Suatu Tujuan

Terakhir, kata depan memiliki fungsi untuk menyatakan suatu tujuan. Hal ini bisa dilakukan pada saat melakukan penambahan pada kalimat yang berisi tujuan tertentu. Kata yang sering digunakan yaitu, untuk, buat, guna, demi, dan juga kata bagi.

Contoh:

– Adona itu terus diaduk, guna membuatnya cepat kalis.
– Keputusan itu diambil untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
– demi kebahagiaan anaknya, ibu itu ikhlas anaknya merantau jauh.

E. Contoh-Contoh Preposisi

Supaya lebih memahami lagi penjelasan mengenai kata depan preposisi yang dipaparkan di atas. Maka berikut lebih banyak contoh dari penggunaan kata depan dalam kalimat:

1. Kata Depan “Dalam”

a. Baju olahraga kakak ditaruh ibu dalam lemari kecil itu. (menyatakan tempat suatu benda berada).

b. Dalam bencana tanah longsor di daerah Medan telah mengakibatkan korban hingga 10 orang. (menyatakan situasi atau peristiwa).

c. Dalam kurun waktu 15 tahun, sekolah tersebut sudah sampai dititik ini. (menyatakan jangka waktu).

2. Kata Depan “Atas”

a. Sepatu adik ada di atas lemari. (menyatakan suatu tempat).

b. Saya ikut bangga atas kelulusan kakak. (menyatakan predikat intransitif dan pelengkapnya).

c. Atas izin yang diberikan saya ucapkan terima kasih. (menyatakan ungkapan hati atau perasaan).

3. Kata Depan “Antara”

a. Sekolah dan rumah memiliki jarak antara 10 hingga 20 menit saja. (menyatakan suatu jarak).

b. Perselisihan antara Palestina dan Israel telah berlangsung sejak lama. (menyatakan dua pelaku).

c. Adit melewati jalan Melati antara jam 3 atau 4 sore. (menyatakan waktu).

4. Kata Depan “Akan”

a. Dia selalu teringat akan tragedi tersebut. (menyatakan suatu objek).

b. Saya tidak akan pernah bisa membalas jasa bapak dan ibu guru. (menyatakan penguatan terhadap suatu kata yang ada di depannya).

5. Kata Depan “Terhadap”

a. Aku tidak pernah putus asa terhadap apapun yang terjadi. (menyatakan sasaran dari suatu perbuatan).

b. Terhadap niat baik saudara kami sampaikan terima kasih. (menyatakan suatu perihal atau hal).

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah