Bahasa Indonesia

Kalimat Aktif dan Pasif: Pengertian, Ciri-ciri dan Contoh

kalimat aktif dan kalimat pasif
Written by Siti Badriyah

Pengertian dan Ciri-ciri Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif – Kalimat merupakan satuan bahasa yang berbentuk kata atau suatu rangkaian kata yang dapat menyatakan arti yang lengkap dan dapat berdiri sendiri. Selain itu, kalimat juga dapat diartikan sebagai satuan bahasa paling terkecil yang menyatakan isi pikiran yang disampaikan dengan cara tertulis atau lisan. Ketika diungkapkan dengan cara lisan, kalimat dapat di sampai dengan keras atau lembut, suara yang naik atau turun, dan lain sebagainya.

Sedangkan jika diungkapkan secara tertulis, kalimat disampaikan dalam bentuk tulisan latin, menggunakan huruf kapital, dan menggunakan titik di bagian akhir. Berdasarkan hubungan antara subjek, predikat, dan nilai arti, kalimat digolongkan menjadi dua yaitu kalimat aktif dan kalimat pasif.

Kalimat aktif dan pasif berlaku untuk semua bahasa di dunia yang digunakan oleh semua orang di belahan dunia manapun termasuk Indonesia. Keberadaan kalimat penting adanya mengingat fungsinya sebagai pembangun struktur arti bahasa secara lebih lengkap. Kamu dapat menemukan kalimat ketika kamu membaca tulisan entah itu dimuat dalam media cetak atau dalam media massa seperti internet atau media sosial. Dari banyaknya kalimat yang dibaca, kamu dapat menemukan mana yang termasuk kalimat aktif dan mana yang termasuk kalimat pasif. Lalu bagaimana definisi dari kalimat aktif dan kalimat pasif serta bagaimana penggolongan keduanya dalam tata bahasa Indonesia? Berikut penjelasannya.

Pengertian Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai kalimat aktif dan kalimat pasif dalam tata bahasa Indonesia, apa pengertian dari keduanya? Kalimat aktif dapat diartikan sebagai kalimat yang subjeknya melakukan aktivitas atau tindakan dan menggunakan kata kerja tertentu dalam aktivitas atau tindaknnya tersebut. Kalimat ini sangat mudah untuk dipahami karena sebagian besar dapat ditemukan dalam teks bacaan yang sehari-hari dinikmati.

Keberadaannya sangat berguna mengingat kalimat ini dapat menyampaikan pesan atau informasi dengan lebih jelas dan lebih tepat kepada penerimanya. Disebut sebagai kalimat aktif karena subjek dalam kalimat ini hanya dapat melakukan sesuatu terhadap objek karena adanya sebuah perantara.

Kalimat aktif berfungsi untuk memberikan penjelasan mengenai aktivitas atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang baik sedang atau telah melakukan sesuatu. Keberadaan subjek, predikat, dan biasanya ditambahkan dengan keterangan menjadi hal yang ditekankan dalam penggunaannya dalam percakapan atau dalam tulisan. Kalimat ini perlu dimaksimalkan dalam penggunaannya terutama bagi yang sedang belajar atau mendalami bahasa Indonesia, baik itu penulisan atau penyampaiannya.

Sedangkan kalimat pasif merupakan kalimat yang subjeknya mendapatkan perlakuan, tindakan, atau pemberian kata kerja tertentu dalam aktivitas atau tindakannya. Dengan kata lain, kalimat pasif menunjukkan bahwa subjek merupakan bagian yang menjadi tujuan dari adanya suatu tindakan yang sedang atau telah dilakukan. Dalam struktur kalimat pasif, maka subjek menjadi bagian yang dikenakan suatu tindakan atau aktivitas. Subjek dalam kalimat pasif tidak berposisi sebagai pelaku, melainkan peran pelaku dipegang oleh objek.

Pada dasarnya, kedua kalimat bertolak belakang dalam penggunaannya. Namun, keduanya memiliki hubungan dimana kalimat aktif dapat diubah menjadi kalimat pasif dan sebaliknya. Sebuah kalimat pasif juga dapat diubah menjadi kalimat pasif. Baik kalimat aktif dan kalimat pasif, keduanya sama-sama saling terhubung satu sama lain.

https://www.gramedia.com/products/ensiklopedia-saintis-junior-bumi?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Ciri-ciri Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Kalimat aktif dan kalimat pasif memiliki ciri-ciri yang berbeda untuk beberapa penggunaannya secara tulisan atau lisan. Ciri-ciri kalimat aktif yaitu sebagai berikut.

1. Imbuhan Me- atau Ber- pada Predikat

Imbuhan me- atau ber- dalam kalimat aktif memiliki peranan yang penting karena dapat membedakannya dengan kalimat yang lainnya termasuk kalimat pasif. Imbuhan ini terletak pada predikat kalimat yang menjelaskan atau menerangkan suatu tindakan yang dilakukan oleh subjek. Predikat dalam kalimat aktif merupakan kata kerja yang menunjukkan suatu aktivitas yang dilakukan oleh subjek. Adanya imbuhan membuat predikat berubah menjadi kata kerja aus. Maksud dari kata kerja aus adalah kata yang tidak memerlukan imbuhan karena jika diberi imbuhan maka akan menjadi ambigu dan maknanya tidak ada.

Imbuhan pada predikat juga membuat kalimat yang akan disampaikan akan menjadi tidak jelas dan tidak sesuai dengan tujuan yang akan disampaikan. Beberapa kata kerja diantaranya yaitu makan, tidur, mandi, pulang, dan sebagainya. Kata-kata tersebut jika diberi imbuhan, maka maknanya akan berbeda sangat jauh. Apabila menemukan kata aus dalam sebuah kalimat atau dalam rangkaian kalimat, hampir bisa dipastikan itu merupakan kalimat aktif.

2. Subjek Melakukan Tindakan Secara Langsung

Kalimat aktif menunjukkan bahwa subjek sedang atau telah melakukan tindakan langsung yang memberikan kemudahan bagi pembaca karena dapat memahami maksud dari penulis. Dengan hal tersebut, makna yang terkadang dalam tulisan penulis dapat lebih sempurna disampaikan kepada penerima sehingga dapat mengurangi perbedaan persepsi.

3. Memiliki Pola SPOK (Subjek-Predikat-Objek-Keterangan) atau SPK (Subjek-Predikat-Keterangan)

Pola subjek diikuti predikat dan objek ditambah dengan keterangan mungkin tidak asing untuk dikenal karena materi ini dipelajari dalam bahasa Indonesia. Dalam menulis atau menyampaikan kalimat aktif, tata urutan pola tersebut harus diikuti agar dapat memberikan informasi yang jelas dan benar. Kalimat aktif dapat berupa SPOK atau juga berupa SPK, tergantung bagaimana cara penulis atau penyampaian ingin menyampaikan dalam kalimat tertentu.

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengidentifikasi keberadaan kalimat pasif yaitu sebagai berikut:

1. Imbuhan ter-, di-, ter- an, ter- ke- an pada Predikat

Kata imbuhan dalam kalimat pasif menunjukkan subjek dalam kalimat tersebut berperan sebagai pihak yang dikenai pekerjaan atau berperan sebagai korban. Jika imbuhan di atas dalam predikat ditemui pada suatu kalimat, maka kalimat tersebut termasuk dalam kalimat pasif.

2. Subjek Tidak Melakukan Tindakan Secara Langsung

Jika dalam kalimat aktif subjek merupakan pihak yang melakukan tindakan secara langsung, lain halnya dengan kalimat pasif. Di dalam kalimat ini, subjeknya berubah menjadi pihak yang dikenakan suatu tindakan. Posisi subjek dalam kalimat pasif merupakan objek dalam kalimat aktif dan sebaliknya.

3. Memiliki Kata Ganti yang Dapat Menunjukkan Suatu Kepunyaan

Kata ganti yang menunjukkan kepunyaan baik itu orang pertama, kedua, atau ketiga disebut dengan pronomina persona. Dalam pembentukan suatu kalimat, pronomina persona bisa bergabung dengan subjek atau objek dan predikat dengan objek. Apabila pronomina persona bergabung dengan predikat dan objek, maka bisa dipastikan kalimat tersebut termasuk dalam kalimat pasif. Selain itu, pada bagian objek biasanya ditandai dengan adanya kata “oleh” atau “dengan”, namun hal ini tidak begitu berpengaruh. Sebab, ada tidaknya kata tersebut tidak merubah makna dari kalimat pasif tersebut.

Beli Buku di Gramedia

Jenis-Jenis Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Dalam susunannya, kalimat aktif dapat dibedakan menjadi empat yaitu transitif, intransitif, semitransitif, dan dwitransitif.

1. Kalimat Aktif Transitif

Kalimat ini merupakan kalimat yang memerlukan objek dalam susunan kalimatnya agar dapat melengkapi rangkaiannya. Dalam penggunaannya, transitif dapat diubah menjadi pasif dengan cara mengubah kata kerjanya menjadi bentuk pasif dengan imbuhan. Selain itu, untuk mengubahnya menjadi pasif maka posisi subjek dengan objek harus ditukar agar susunannya menjadi lebih tepat. Susunan kalimatnya menjadi subjek-predikat-objek.

2. Kalimat Aktif Intransitif

Kalimat aktif intransitif merupakan kalimat yang merupakan kebalikan dari transitif, dimana objek merupakan unsur yang tidak diperlukan dalam susunannya. Sebagai ganti dari hilangnya peran objek, maka kata keterangan atau kata pelengkap ditambahkan di dalamnya. Kalimatnya dapat dirangkai menjadi subjek-predikat-keterangan atau pelengkap. Hilangnya posisi objek membuat kalimat ini tidak dapat diubah menjadi pasif.

3. Kalimat Aktif Semitransitif

Kalimat ini merupakan kalimat yang tidak memerlukan objek dalam rangkaian kalimat dan hanya bisa diikuti oleh unsur pelengkap saja. Kalimat aktif semitransitif tidak dapat diubah menjadi kalimat pasif karena tidak adanya objek di dalamnya.

4. Kalimat Aktif Dwitransitif

Kalimat aktif yang terakhir adalah dwitransitif dimana kalimat ini terbentuk dari tambahan objek dan pelengkap dalam kalimatnya. Karena adanya objek di dalamnya, maka dapat diubah menjadi bentuk pasif.

Kalimat pasif berdasarkan predikat dan objeknya dapat digolongkan menjadi empat. Adapun keempat jenis kalimat tersebut adalah sebagai berikut.

1. Kalimat Pasif Transitif

Kalimat pasif transitif merupakan kalimat yang tersusun dari rangkaian antara subjek-predikat-objek diikuti oleh kata keterangan atau kata pelengkap. Jika tidak diikuti oleh kata keterangan atau kata pelengkap hal itu tidak terlalu bermasalah karena sudah bisa terangkai menjadi kalimat utuh.

2. Kalimat Pasif Intransitif

Kalimat ini merupakan kalimat pasif yang tidak dilengkapi oleh objek. Keberadaan objek digantikan oleh kata keterangan atau kata pelengkap. Sehingga pola kalimat yang terbentuk menjadi subjek-predikat- kata keterangan atau subjek-predikat-kata pelengkap.

3. Kalimat Pasif Tindakan

Kalimat pasif tindakan merupakan kalimat yang posisi predikat berperan sebagai bentuk aktivitas atau tindakan tertentu. Imbuhan dapat ditambahkan pada predikatnya dalam bentuk di atau dalam bentuk di-kan tergantung konteks kalimat yang akan dirangkai.

4. Kalimat Pasif Keadaan

Sedangkan kalimat pasif keadaan merupakan kondisi dimana predikat berperan dalam bentuk keadaan. Imbuhan pada predikat yang disusun dalam sebuah rangkaian kalimat bisa berupa ke-an.

Perbedaan Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif

Kalimat aktif dan kalimat pasif dalam bahasa pada dasarnya tidak memiliki banyak perbedaan yang mencolok dalam penggunaannya. Tetapi, penggunaan dengan kalimat lain yang menyertai merupakan hal yang membedakan keduanya baik itu dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan yang lainnya. Sebagai contoh penggunaan kalimat aktif dan kalimat pasif di bahasa Inggris harus mengikuti bentuk struktur tata bahasa Inggris yang cukup rumit.

Bentuk keduanya harus mengikuti aturan seperti dalam bentuk simple present tense, past tense, perfect tense, past continuous, dan lain sebagainya. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, aturan penggunaan keduanya tidak terlalu rumit seperti dalam bahasa Inggris.

Secara garis besar, kalimat aktif dan kalimat pasif memiliki 3 perbedaan yang mendasar dilihat dari struktur kalimatnya. Adapun ketiga perbedaan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Subjek dalam kalimat aktif merupakan pihak yang melakukan suatu pekerjaan, sedangkan subjek dalam kalimat pasif merupakan pihak yang dikenai suatu pekerjaan.
b. Predikat pada kalimat aktif biasanya memiliki imbuhan ber- atau me, sementara pada kalimat pasif berupa ter-, di-, ter- an, ter- ke- an.
c. Kalimat aktif biasanya tidak memerlukan frasa oleh atau dengan, berbeda dengan kalimat pasif yang biasanya memerlukan frasa oleh atau dengan.

Contoh Kalimat Aktif dan Pasif

Berikut ini beberapa contoh kalimat aktif menurut penggolongannya.

1. Kalimat Aktif Transitif

a. Petani Mencangkul Sawah
Petani berposisi sebagai subjek, mencangkul adalah predikat sebagai kata kerja, sedangkan sawah adalah objek yang dicangkul oleh petani.

b. Monyet makan pisang
Kata monyet merupakan subjek, makan merupakan predikat dan termasuk kata aus karena tidak memerlukan imbuhan, dan pisang merupakan objek dalam kalimat di atas.

2. Kalimat Aktif Intransitif

a. Kerbau berendam di lumpur
Kerbau merupakan subjek, berendam merupakan predikat, dan di lumpur merupakan kata keterangan yang menunjukkan letak suatu tempat.

b. Atlet itu bertanding dengan semangat
Kata atlet itu merupakan subjek, bertanding merupakan kata predikat, dan dengan semangat merupakan kata pelengkap.

3. Kalimat Aktif Semitransitif

a. Anak-anak bermain dengan gembira
Kata anak-anak merupakan subjek, bermain merupakan predikat, sedangkan dengan gembira merupakan pelengkap.

b. Para buruh bekerja sangat giat
Para buruh berposisi sebagai subjek, kata bekerja merupakan kata yang berposisi sebagai predikat, dan sangat giat merupakan pelengkap.

5. Kalimat Aktif Dwitransitif

a. Ayah membelikan adik sepeda yang baru
Kata ayah menunjukkan subjek, membelikan merupakan predikat, kata sepeda menunjukkan objek, sedangkan kata yang baru merupakan pelengkap.
b. Ibu berbelanja sayur dan daging untuk makan malam
Ibu merupakan kata yang menunjukkan subjek, berbelanja merupakan kata yang menunjukkan predikat, sayur dan daging merupakan objek, sementara untuk makan malam merupakan kata pelengkap.

Sedangkan di bawah ini merupakan beberapa contoh kalimat pasif berdasarkan objek dan predikatnya.

1. Kalimat Pasif Transitif

a. Mobil telah diperbaiki oleh Ayah
Mobil merupakan subjek, telah diperbaiki merupakan predikat, dan kata oleh Ayah merupakan objek.
b. Pisang itu dimakan monyet yang kelaparan
Pisang itu menunjukkan subjek, dimakan merupakan kata predikat, monyet merujuk pada objek, dan yang kelaparan merupakan kata pelengkap.

2. Kalimat Pasif Intransitif

a. Baju itu terkena tinta kemarin sore
Kata itu baju merupakan subjek, terkena merupakan predikat, dan kata kemarin sore menunjukkan kata pelengkap.
b. Kucing itu terkurung di dalam kandang
Kucing itu merupakan subjek, terkurung merupakan predikat, sedangkan di dalam kandang merupakan kata keterangan yang menunjukkan suatu tempat.

3. Kalimat Pasif Tindakan

a. Hasil prakaryaku dibuatkan oleh kakak
Kata hasil prakaryaku menunjukkan subjek, dibuatkan merupakan predikat dengan imbuhan di- yang merupakan bentuk tindakan, dan oleh kakak merupakan objek.
b. Bangunan itu dirobohkan pemerintah
Bangunan itu merujuk pada subjek, dirobohkan merupakan predikat dengan imbuhan di- yang menunjukkan suatu bentuk tindakan, sementara pemerintah merupakan objek.

4. Kalimat Pasif Keadaan

a. Orang itu kecelakaan karena mengantuk
Orang itu merujuk pada subjek, kecelakaan merupakan predikat yang menunjukkan suatu keadaan dengan imbuhan ke-an, dan karena mengantuk merupakan kata pelengkap.
b. Rumahnya kebanjiran bulan lalu
Rumahnya merupakan subjek, kebanjiran merupakan predikat yang menunjukkan keadaan dengan imbuhan ke-an, sedangkan bulan lalu menunjukkan kata pelengkap.

Itulah ulasan mengenai kalimat aktif dan kalimat pasif dalam bahasa Indonesia. Mempelajari kedua kalimat ini dapat menambah kemampuanmu dalam berbahasa Indonesia dan secara tidak langsung kamu ikut melestarikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu kamu juga harus menggunakannya dengan baik dan benar sebagai wujud kecintaan kepada bahasa serta maksud dan pesan didalamnya dapat tersampaikan dengan sempurna. Sebenarnya, mempelajari bahasa ibu adalah salah satu hal yang sangat menyenangkan.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah