Ekonomi

Pengertian Deflasi: Jenis, Contoh, Penyebab dan Cara Mengatasinya

deflasi adalah
Written by Rosyda

Apa itu Deflasi? Deflasi adalah istilah yang ada di dalam dunia perekonomian. Deflasi adalah sebuah kondisi dimana negara akan mendapatkan sebuah keuntungan tetapi juga mendapatkan sebuah kerugian. Kerugian tersebut terus terjadi apabila deflasi semakin tidak bisa dikendalikan.

Apa itu deflasi? Artikel ini akan membahas mengenai pengertian deflasi, jenis-jenis deflasi, contoh deflasi, cara mengatasi, dampak positif dan negatif serta penyebab dari deflasi.

Pengertian Deflasi

Pengertian Deflasi

financial business concept. businessman using digital tablet present data of business report and financial statement.

Apa itu deflasi? Deflasi adalah kata yang tidak asing lagi di dalam bidang ekonomi. Akan tetapi, bagi mereka yang tidak bergelut dalam bidang ekonomi mungkin istilah ini asing baginya.

Deflasi adalah sebuah kondisi saat harga barang yang ada di dalam sebuah negara mengalami penurunan. Penurunan harga barang-barang tersebut bisa terjadi secara periodik, langsung maupun bersamaan. Hal tersebut tentu memiliki pengaruh di bidang ekonomi.

Ketika dilihat sepintas, hal ini mungkin akan menguntungkan banyak orang. Orang-orang yang suka berbelanja bisa langsung belanja dalam jumlah yang besar. Ketika hal ini terjadi, umumnya masyarakat akan langsung membelanjakan banyak barang yang dibutuhkan oleh orang-orang tersebut.

Di saat-saat yang bersamaan, deflasi yang terjadi dalam sebuah negara ini akan memiliki dampak yang lebih besar pada para pemilik usaha. Semua pemilik usaha akan merasakan dampaknya. Baik pemilik usaha barang maupun usaha jasa.

Perusahaan akan terus-menerus dirugikan akibat aktivitas transaksi itu. Hasilnya akan membuat para pengusaha harus memutar otak. Biasanya para pengusaha akan menyiasatinya dengan cara mengurangi biaya dalam memproduksi barang.

Selain itu, perusahaan juga kemungkinan akan melakukan pengurangan karyawan. PHK atau pemutusan hubungan kerja dari perusahaan ke karyawannya bisa dijadikan pilihan yang terbilang masuk akal. Hal itu terjadi karena ada beberapa pemilik perusahaan yang tidak ingin mengurangi biaya produksinya pada sektor murah.

Seperti penggunaan bahan baku yang lebih murah. Ketika perusahaan mengambil langkah PHK, maka perusahaan tersebut akan mempertimbangkan konsumennya. Perusahaan tidak ingin mengambil risiko terjadinya perubahan produk yang akan mengganggu kenyamanan konsumen.

Di dalam KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, deflasi adalah penambahan nilai mata uang, antara lain, dengan pengurangan jumlah uang kertas yang sudah beredar. Tujuannya adalah untuk mengembalikan daya beli uang yang nilainya sudah menurun.

Selain itu, menurut KBBI deflasi adalah gejala perekonomian yang merupakan akibat dari keadaan tersebut, seperti penurunan produksi, langkanya lapangan kerja dan rendahnya daya beli masyarakat.

Seorang pakar bernama Stacia E. H. Sitohang menyampaikan pendapatnya mengenai deflasi. Menurutnya, deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Secara umum, maka pengertian deflasi adalah harga dari sebuah barang yang mengalami penurunan.

Jika ditinjau dari kacamata ekonomi, maka deflasi bukanlah hal yang baik atau menguntungkan. Deflasi dapat menimbulkan kekacauan di bidang ekonomi. Oleh karena itu, keadaan deflasi tentu harus segera diatasi.

BACA JUGA: Pengertian Pembangunan Ekonomi: Tujuan, Indikator, dan Tahapannya

Tujuannya supaya tidak menimbulkan permasalah ekonomi. Jika deflasi dibiarkan, maka dapat mengganggu keseimbangan perekonomian yang berkelanjutan.

Kebalikan dari deflasi adalah inflasi. Inflasi adalah kondisi dimana terjadinya peningkatan pada harga-harga barang. Peningkatan tersebut terjadi secara terus menerus pada suatu barang atau jasa. Inflasi ini dapat terjadi dalam waktu tertentu.

Sebuah situasi dapat dikatakan inflasi jika kenaikan pada harga-harga terjadi secara meluas. Selain itu, kenaikan tersebut akan berimbas pada harga barang-barang yang lainnya.

Jenis – jenis Deflasi

jenis-jenos deflasi

commercial illustrator

Setelah mengtahui pengertian deflasi, pembahasan selanjutnya adalah jenis-jenis deflasi. Secara umum, jenis-jenis deflasi dibagi menjadi dua bagian. Terdiri dari deflasi strategis dan deflasi sirkulasi.

Pembagian dari deflasi tersebut berdasarkan jenis yang bisa membantu para pembaca ketika memahami deflasi lebih jauh. Selain itu, supaya dapat mengetahui penyebab timbulnya deflasi. Penjelasan dari kedua jenis deflasi adalah sebagai berikut:

1. Deflasi Strategis

Deflasi strategi adalah deflasi yang timbul akibat adanya sebuah penetapan kebijakan. Kebijakan tersebut mengenai pengendalian gejala-gejala konsumsi yang berlebihan. Kondisi seperti ini diyakini bisa menekan kenaikan dari harga produk-produk di pasaran.

Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah tersebut ternyata tidak dapat menekan angka konsumsi yang berlebihan pada masyarakat. Akibatnya, justru akan menyebabkan penurunan harga. Penurunan harga tersebut justru semakin meningkatkan konsumsi dari masyarakat.

Salah satu penyebab dari terjadinya deflasi strategis adalah karena ada kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral juga menjadi salah satu penyebab deflasi. Banyak sekali negara yang mengalami deflasi yang diakibatkan dari kebijakan Bank Sentralnya yang mengatur perekonomian di dalam negara tersebut.

Kebijakan tersebut adalah kebijakan yang dapat menurunkan tingkat suku bunga. Hal itu akan membuat konsumen mudah mendapatkan pinjaman dari bank. Hal itu juga akan membuat produsen dapat berlomba-lomba untuk menyimpang uang yang mereka punya di bank. Sembari menyimpang uang, mereka akan mengharapkan mendapatkan bunga yang besar.

Akan tetapi, hal itu akan membuat peredaran uang menjadi langka. Setelah itu akan menyebabkan harga akan mengalami penurunan. Kemudian kondisi perekonomian negara tersebut tidak akan stabil. Deflasi yang terus menerus terjadi akan melumpuhkan aktivitas. Tertuama pada sektor industry dan manufaktur.

2. Deflasi Sirkulasi

Jenis deflasi selanjutnya adala deflasi sirkuler. Deflasi ini dapat disebabkan karena kondisi yang tidak stabil di dalam sebuah kondisi perekonomian. Deflasi ini akan berlangsung dalam transisi kondisi ekonomi yang stabil menuju ekonomi merosot.

Hal itu akan membuat kondisi menjadi meresahkan. Deflasi sirkulasi akan muncul karena konsumsi serta daya produksi yang ada di dalam negara tidak menunjukkan sebuah keseimbangan. Hal itu akan menyebabkan harga-harga produk mengalami penurunan.

Penurunan harga tersebut terjadi di pasaran pada resesi ekonomi. Kondisi seperti ini diawali dengan adanya penurunan secara signifikan pada kebutuhan masyarakat oleh barang ekonomis yang dapat menimbulkan harga menjadi turun secara drastis.

Salah satu yang bisa menyebabkan hal ini terjadi karena produksi barang yang sama dalam jumlah yang cukup berlebihan. Contohnya seperti yang terjadi pada tahun 2008. Banyak negara-negara yang memproduksi minyak mentah dengan berlebihan. Hal itu sehingga menyebabkan harga minyak menjadi turun secara drastis.

Bahkan tidak dapat dikendalikan. Hal itu kemudian membuat banyak negara mengalami deflasi akibat minyak tersebut.

Contoh Deflasi

Contoh Deflasi

Business accounting concept, Business man using calculator with computer laptop, budget and loan paper in office.

Contoh-contoh deflasi adalah sebagai berikut:

1. Perluasan revolusi industri dunia

Pada akhir abad ke-29, banyak sekali bermunculan teknologi. Teknologi bermunculan di dalam berbagai industry. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produksi.

Hal tersebut membuat mereka menjadi berlomba-lomba untuk memproduksi barang. Bahkan mereka memproduksi barang dalam jumlah yang berlebihan. Hal itu kemudian membuat dampak yang besar.

Pada saat itu, pasokan barang menjadi meningkat secara signifikan. Kemudian harga barang menjadi semakin menyusut. Inilah yang menyebabkan deflasi terjadi secara global.

2. Penurunan harga komoditas makanan dan bumbu di Indonesia

Di akhir tahun 2019 lalu, Badan Pusat Statistik mencatat bahwa Indonesia mengalami deflasi. Deflasi yang terjadi sekitar 0,27% di bulan September tahun 2019. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar komoditas makanan dan bumbu seperti cabai merah, cabai rawit, telur dan ayam mengalami penurunan harga. Tercatat bahwa terdapat 82 kota yang mengalami kondisi serupa di Indonesia.

3. Anjloknya harga komoditas di Romania

Pada tahun 2008 silam, tepatnya setelah terjadi krisis finansial secara keseluruhan atau global, negara Eropa rupanya mengalami deflasi yang terbilang cukup parah. Salah satu negara di bagian Eropa yang menerima dampak besar dari deflasi adalah negara Rumania. Padahal umumnya Rumania memiliki kondisi ekonomi yang stabil biasanya.

Deflasi yang dialami oleh negara Rumania pada tahun 2016 silam bahkan mencapai angka sekitar 3,6%. Penyebab utama dari terjadinya deflasi adalah karena melimpahnya produksi dari minyak mentah pada saat itu.

Banyak negara yang berlomba-lomba memproduksi minyak mentah. Minyak tersebut dapat diolah menjadi bahan bakar dalam keperluan industri. Produksi minyak yang dilakukan secara berlebihan justru akan membuat harga minyak mentah semakin anjlok. Selain itu, akan berimbas pada harga komoditas di negara Rumania yang ikut anjlok.

4. Deflasi di Siprus

Rupanya negara eropa mengalami dampak deflasi. Hal itu terjadi karena anjloknya harga minyak dunia adalah siprus. Angkat deflasi yang terjadi pada tahun 2015 di Siprus bahkan mencapai sekitar 3,4% dan 0,4% lebih rendah dari negara Rumania. Akan tetapi tetap berdampak besar pula.

Siprus yang menggantungkan perekonomian negara di sektor industri migas, angkutan logistic laut, dan juga pariwisata harus mengalami kesulitan.

5. Deflasi di Yunani

Selain negara Siprus , salah satu negara Eropa yang merasakan dampak dari deflasi di negaranya adalah Yunani. Negara yang populer dengan kisah dewa dan dewinya ini harus menerima imbas dari terjadinya deflasi.

Pada tahun 2008, Yunani sempat mengalami deflasi. Kemudian Yunani kembali mengalami krisis finansial pada tahun 2015. Angkanya menunjukan sekitar 2,9% yang dialami oleh negara ini.

Penyebab Deflasi

penyebab deflasi

Hands around the table

Deflasi tentu tidak datang sendiri tanpa alasan. Ada hal-hal yang memicu terjadinya deflasi. Apa saja penyebab deflasi? Penyebab deflasi adalah sebagai berikut:

1. Banyaknya hasil produk serupa

Dalam meningkatkan persaingan, umumnya perusahaan akan berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi produk serupa. Produk atau jasa yang diproduksi akan dibuat sedemikian rupa untuk merebut hati para konsumen. Dalam hal ini, para perusahaan akan menempuh jalan dengan menekan harga menjadi rendah. Hal itu dilakukan supaya memenangkan persaingan antar perusahaan.

2. Permintaan hasil produksi menurun

Ada banyak produk yang dihasilkan para perusahaan yang tidak diiringi dengan perhitungan jumlah hasil produksi yang tepat. Para perusahaan dapat memproduksi barang yang disesuaikan oleh permintaan konsumen dalam menyiasatinya.

Manajemen Produksi

Manajemen Produksi

Beli Buku di GramediaBuku ini sangat cocok bagi Anda yang ingin mempelajari tentang manajemen produksi. Melalui buku ini Anda dapat memperoleh informasi lengkap tentang manajemen produksi, mulai dari pengertian, fungsi, aspek hingga ruang lingkupnya.

3. Jumlah uang yang beredar menurun

Penurunan jumlah uang yang beredar rupanya dapat mengakibatkan terjadinya deflasi. Hal ini dikarenakan ada banyaknya orang yang saling berlomba untuk mendapatkan bunga simpanan tinggi dari bank. Masyarakat tentu akan menyimpan uangnya di bank secara persamaan. Hal tersebut akan membuat peredaran uang menjadi berkurang bahkan menjadi langka.

4. Persediaan barang yang ditawarkan mengalami peningkatan

Permintaan jumlah yang terjadi di pasar akan menyebabkan produksi barang menjadi meningkat. meskipun terkadang bahwa fakta menunjukan situasi yang sebaliknya. Perhitungan serta orientasi yang tepat akan turut menimbulkan terjadinya deflasi.

Produsen tidak akan lagi memikirkan jumlah permintaan barang tersebut. Permintaan dari masyarakat akan menurun terhadap sebuah produk. Akibatnya akan membuat perusahaan memutar otak untuk mencari cara bagaimana menghabiskan produk yang dibuat olehnya.

Cara Mengatasi Deflasi

cara mengatasi deflasi

Business statistics concept.

1. Menerapkan kebijakan moneter

Bank sentral sering melakukan kebijakan moneter. Hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan jumlah dari peredaran uang di tengah masyarakat. Melalui adanya kebijakan moneter tersebut, maka akan berlaku sebuah kebijakan yang bernama politik diskonto.

Politik diskonto adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral. Kebijakan tersebut dilakukan untuk mengurangi atau bahkan menambah jumlah uang yang beredar. Caranya dengan menurunkan atau menaikkan suku bunga bank.

Hal tersebut adalah langkah yang diambil untuk menurunkan tingkat suku bunga yang ada. Oleh karena itu, masyarakat akan segera menarik uang yang disimpan di dalam bank.

Kebijakan Fiskal&Moneter: Teori&Empirikal

Kebijakan Fiskal&Moneter: Teori&Empirikal

Beli Buku di GramediaBuku ini menguraikan siklus kegiatan ekonomi, kebijakan ekonomi makro, sasaran kebijakan, keseimbangan antar-sasaran, efektivitas dan strategi kebijakan, target dan pengendalian kebijakan, serta peranti dan sarana pendukung kebijakan. Studi kasus kebijakan fiskal dan moneter ini meliputi kebijakan fiskal di Indonesia sejak 1950 hingga 2011; sedangkan kajian kebijakan moneter di Indonesia dimulai sebelum 1983 hingga 2011.

2. Menerapkan kebijakan fiskal

Cara selanjutnya dalam mengatasi deflasi adalah dengan menerapkan kebijakan fiskal. Pemerintah memiliki peran untuk menentukan kebijakan fiskal yang tepat. Hal itu digunakan dalam rangka mengatur kondisi perekonomian dari sebuah negara kearah yang lebih baik. Caranya adalah dengan memperbaharui pengeluaran dan penerimaan yang ada.

3. Menerapkan kebijakan non moneter

Kebijakan non meter juga disebut sebagai cara yang efektif dalam mengatasi deflasi. Di dalam sebuah kebijakan non moneter, akan ada beberapa langkah penting. Langkah tersebut akan membuat jumlah uang yang beredar di masyarakat menjadi meningkat.

4. Menurunkan tingkat suku bunga

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga. Melalui hal ini, maka jumlah uang yang beredar akan bertambah di masyarakat.

Masyarakat tentu akan memilih untuk memegang kembali uang mereka sendiri, dibandingkan menyimpannya di bank. Melalui adanya banyak peredaran uang di sebuah masyarakat, maka diharapkan dapat meningkatkan jumlah pembelian barang sehingga deflasi dapat teratasi.

Dampak positif dan negatif Deflasi

Berikut ini adalah dampak positif dan negatif dari deflasi:

1. Dampak positif

Dampak positif deflasi adalah sebagai berikut:

  1.     Nilai pada mata uang akan menguat
  2.     Akan timbul kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menabung untuk pemenuhan kebutuhan di masa depan.
  3.     Masyarakat dapat lebih berhemat dalam berbelanja.
Manajemen Keuangan Korporat; Teori, Analisis, Dan Aplikasi D

Manajemen Keuangan Korporat; Teori, Analisis, Dan Aplikasi D

Beli Buku di GramediaBuku Manajemen Keuangan Korporat ini dibuat dengan menggabungkan antara dasar-dasar teori Manajemen Keuangan, riset Manajemen Keuangan, dan aplikasi dalam praktik Manajemen Keuangan dengan menggunakan data riil perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (IDX).

2. Dampak Negatif

Dampak negatif dari terjadinya deflasi adalah sebagai berikut:

a. Pendapatan sektor bisnis menurun

Keadaan deflasi yang terjadi di sebuah negara akan menyebabkan banyaknya pelaku bisnis berlomba-lomba. Mereka akan menekan harga jual. Tujuannya supaya bisa menarik minat konsumen.

Hal tersebut akan berakibat pada pemerosotan keuntungan bisnis. Kemudian jika situasi  tersebut terus dibiarkan, maka akan memaksa bisnis tersebut untuk menghentikan kegiatannya. Alasannya karena tidak adanya biaya produksi.

b. PHK meningkat

Dari pengertian deflasi serta penyebabnya, sudah dikatakan bahwa akan terjadi peningkatan hasil sebuah produk. Akan tetapi, hal itu tidak diiringi oleh peningkatan permintaan dari masyarakat. Suatu perusahaan yang mengalami kerugian akibat keunutngan yang rendah akan memutuskan untuk melakukan PHK dalam skala yang besar pada karyawannya. Hal itu dilakukan untuk mengurangi pengeluaran gaji pada setiap tenaga kerja.

c. Harga saham dan investasi menurun

Ketika sebuah bisnis terus mengalami kerugian karena deflasi, maka para investor tentu akan menarik modalnya. Mereka khawatir tidak akan mendapatkan keuntungan dari bisnis mereka. Itulah yang menjadi alasan para investor menarik kembali modalnya. Hal ini tentu sangat tidak baik untuk kelangsungan sebuah bisnis.

Itulah penjelasan mengenai deflasi. Temukan informasi lainnya di www.gramedia.com. Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan selalu menampilkan informasi menarik dan rekomendasi buku-buku terbaik untuk para Grameds.

Penulis: Wida Kurniasih

Sumber: dari berbagai sumber

BACA JUGA:

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah