Sosiologi

Pengertian Integrasi Fungsional dan Contohnya

Written by Aris

Integrasi fungsional – Dalam kehidupan bermasyarakat, kebanyakan orang akan berinteraksi sosial dengan seseorang atau kelompok dengan latar belakang berbeda. Perbedaan latar belakang sosial dalam bermasyarakat adalah hal yang sangat wajar. Namun, bagi sebagian orang beranggapan bahwa perbedaan seperti itu sebagai sesuatu yang bisa memecah belah kehidupan masyarakat.

Munculnya perbedaan di tengah-tengah masyarakat memang bisa memicu terjadinya sebuah konflik, tetapi konflik itu bisa kita hindari atau kita minimalisir. Salah satu cara untuk meminimalisir terjadinya konflik adalah dengan menanamkan nilai-nilai integrasi sosial. Integrasi sosial itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu hal berupa penyesuaian dari aspek-aspek yang berbeda yang terjadi pada kehidupan bermasyarakat.

Dengan adanya integrasi sosial, maka semua lapisan masyarakat akan berusaha untuk saling bekerja sama dalam menjalin interaksi sosial. Terjalinnya interaksi sosial yang baik antar masyarakat, maka akan memunculkan nilai-nilai bermasyarakat.  Integrasi itu sendiri dapat dilakukan dari lingkungan terdekat yaitu keluarga, kemudian individu, kemudian lembaga, dan masyarakat.

Nilai-nilai masyarakat yang dihasilkan dari integrasi sosial berupa perilaku solidaritas, saling tolong menolong, dan menjaga perasaan orang lain. Jika nilai-nilai masyarakat itu bisa diterapkan dengan baik, maka lingkungan bermasyarakat akan damai dan terhindar dari terjadinya sebuah konflik.

Pembahasan tentang integrasi sosial sudah sangat banyak, sehingga kita akan mudah untuk mengerti dan memahami integrasi sosial. Integrasi sosial memiliki tiga bentuk yang salah satunya adalah integrasi fungsional. Grameds, sudah tahu apa itu integrasi fungsional? Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang integrasi fungsional. Jadi, baca artikel ini sampai habis, Grameds.

Pengertian Integrasi Fungsional

Integrasi fungsional merupakan salah bentuk dari integrasi sosial,. Oleh karena itu, integrasi fungsional selalu berkaitan dengan perbedaan yang ada di masyarakat khususnya perbedaan yang berhubungan dengan fungsi-fungsi tertentu dalam sebuah masyarakat atau lembaga sosial. Integrasi sosial ini tersusun secara terstruktur, sehingga setiap individu memiliki peran untuk menjaga dan memelihara hubungan sosial yang aman, damai, dan tentram. Dengan demikian, integrasi fungsional selalu difokuskan terhadap kebutuhan masyarakat agar berjalan dengan aman, adil, dan stabil.

Jadi, integrasi fungsional adalah integrasi yang terjadi karena adanya fungsi-fungsi di masyarakat yang harus dijalankan dengan baik dan benar. Namun, integrasi sosial dapat terwujud jika kita sebagai masyarakat mampu mengutamakan fungsi-fungsi tersebut, sehingga bisa menghasilkan integrasi di masyarakat. Contoh sederhana dari integrasi fungsional berupa adanya kelompok masyarakat yang bekerja sebagai nelayan, pebisnis, petani, dan lain-lain, mereka semua akan menjalankan fungsinya masing-masing, sehingga kebutuhan setiap masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.

Beli Buku di GramediaContoh Integrasi Fungsional

Supaya lebih mudah untuk memahami integrasi fungsional, maka kamu perlu melihat contoh-contoh di bawah ini. Jadi, tunggu apalagi segera simak contoh-contoh integrasi fungsional.

1. Suku Betawi dan Suku Sunda yang Berintegrasi Dalam Rangka Memenuhi Kebutuhan Pangan dan Industri

Contoh pertama dari integrasi fungsional dapat kita lihat pada masyarakat Jakarta dengan suku Betawinya dan masyarakat Jawa Barat dengan suku Sunda. Kedua suku tersebut melakukan integrasi fungsional untuk memenuhi pasokan dan ketersediaan makanan di masing-masing wilayahnya. Selain itu, industri yang ada di Jawa Barat dapat berkembang karena adanya sebuah dukungan yang berasal dari Jakarta.

Dalam hal ini, fungsi-fungsi yang dimaksud berupa komoditas dan ketersediaan makanan dan perkembangan industri. Jika komoditas makanan tidak dapat terpenuhi, maka harga-harga bahan makanan bisa melonjak, sehingga masyarakat akan kesulitan untuk mendapatkan makanan yang layak. Sedangkan dalam hal industri, industri tidak akan berkembang tanpa adanya bantuan daerah-daerah terdekatnya. Perkembangan suatu industri bisa membuka lapangan pekerjaan baru.

Dua suku yang berbeda ini membuktikan bahwa dengan perbedaan bisa saling bekerja sama bukan saling menjatuhkan. Dengan kerja sama dua suku itu juga, kebutuhan masyarakat, baik itu soal pangan atau soal pekerjaan dapat terpenuhi.

2. Daerah Jawa Barat dan Aceh yang Saling Berintegrasi Agar Kebutuhan Teh dan Kopi Dapat Terpenuhi

Setelah contoh pertama berupa perbedaan antara dua suku, kini contoh kedua berupa perbedaan antara dua wilayah, yaitu wilayah Aceh dan wilayah Jawa Barat. Kedua wilayah tersebut melakukan integrasi fungsional dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan teh dan kopi. Teh dan kopi merupakan minuman yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia, mulai dari usia remaja hingga usia dewasa. Maka dari itu, pasokan teh dan kopi di suatu wilayah harus seimbang agar tidak mengalami kekurangan.

Wilayah Aceh sangat dikenal dengan kualitas biji kopi yang memiliki aroma dan cita rasa yang khas. Bahkan, biji kopi dari Aceh sudah diekspor ke beberapa negara. Sedangkan, wilayah Jawa Barat sangat dikenal dengan kualitas tehnya. Kualitas teh di Jawa Barat sudah tak perlu diragukan lagi, apalagi jika kamu meminum tehnya langsung di perkebunan teh, rasanya akan lebih nikmat. Nikmatnya kopi dan teh ini memang khas dan disukai oleh banyak orang, sehingga stok harus selalu ada.

Maka dari itu, wilayah Aceh membutuhkan teh yang berkualitas dari Jawa Barat agar ketersediaan teh di Aceh tidak kehabisan. Begitu pun dengan wilayah Jawa Barat yang memerlukan kopi dengan aroma dan cita rasa yang khas agar, sehingga mengambil kopi dari wilayah Aceh. Kedua wilayah yang saling melengkapi itu akan membuat teh dan kopi di masing-masing wilayah tidak kehabisan.

Beli Buku di Gramedia

3. Suku Bugis dan Suku Jawa  Saling Berintegrasi Untuk Memenuhi Kebutuhan Pertanian dan Hasil Laut

Contoh berikutnya yang menunjukkan adanya integrasi fungsional adalah hubungan baik antara suku Bugis dengan Suku Jawa. Kedua suku itu saling melakukan kerja sama dalam hal memenuhi kebutuhan pertanian dan kelautan. Dalam hal pangan, pertanian dan kelautan harus saling melengkapi agar setiap individu mampu makan makanan dengan gizi seimbang. Dengan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, maka seorang anak mengalami tumbuh kembang dengan maksimal.

Suku Bugis sangat dikenal dengan hasil tangkapan lautnya karena tempat tinggal suku Bugis dekat dengan kelautan. Sementara itu, suku Jawa juga dikenal sebagai hasil pertaniannya yang memiliki kualitas. Maka dari itu, suku Bugis dan suku Jawa melakukan kerja sama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. Suku Bugis akan mengambil hasil-hasil pertanian dari suku Jawa dan suku Jawa akan mengambil hasil laut dari suku Bugis.

Dengan kerja sama itu, suku Bugis dapat merasakan rasanya hasil pertanian yang berasal dari petani Jawa. Dalam hal ini, hasil pertanian yang masuk, seperti sayur-sayuran, kacang-kacangan, beras, dan lain-lain. Sedangkan hasil kelautan yang masuk, seperti ikan salmon, lobster, ikan tuna, dan lain-lain.

Ketika ketersediaan terpenuhi itu tandanya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi gizi seimbang harus terpenuhi. Jadi, jangan anggap remeh tentang pentingnya mengesampingkan modal dan mementingkan kebutuhan masyarakat.

4. Integrasi Fungsional Dalam Bidang Persaingan Global

Semakin berkembangnya suatu zaman, maka persaingan global menjadi lebih ketat. Bukan hanya persaingan global yang semakin ketat, teknologi juga mengalami perubahan menjadi semakin cepat dan canggih. Setiap negara harus cepat untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman karena jika tidak segera beradaptasi, maka negara kita akan tertinggal dengan negara lain.

Untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman dapat dilakukan dengan integrasi fungsional. Dengan integrasi fungsional, persaingan global bisa segera diatasi.  Misalnya dalam hal mempromosikan suatu produk sudah bisa lewat media sosial yang di mana seluruh dunia akan tahu produk yang dijual di pasar dunia. Semakin banyak yang mengenal produk dalam negeri, maka peluang untuk ekspor barang semakin besar, sehingga kas negara bisa bertambah.

Dalam hal ini, media sosial yang dimaksud, seperti twitter, youtube, instagram, dan lain-lain. Bahkan, media sosial ini bisa dimainkan melalui ponsel pintar yang kita miliki, sehingga kita bermain media sosial kapan saja dan di mana saja.

Dengan hadirnya media sosial ini bisa menghadirkan sebuah startup dalam dunia digital. Integrasi sosial antara media sosial dan perkembangan digital bisa membagun start up yang mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah lama. Lahirnya startup ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

5. Integrasi Fungsional Dalam Hal Bisnis Lewat Penerapan Prinsip Kegunaannya

Integrasi fungsional bukan hanya dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pada suatu daerah atau masyarakat. Integrasi fungsional dalam dunia bisnis dapat diterapkan melalui pengenalan produk berdasarkan kegunaannya. Dengan melakukan hal ini, maka konsumen akan mengetahui fungsi dan keunggulan dari produk agar produk yang dipasarkan laris terjual.

Misalnya, produk minuman isotonik pocari sweat yang ingin memperkenalkan produknya kepada konsumen dengan cara memberikan informasi sebanyak-banyaknya tentang keunggulan dan kegunaan dari minuman isotonik ini bila dibandingkan dengan minuman isotonik lainnya. Semakin sering menyebarkan keunggulan suatu produk kepada konsumen, maka semakin besar peluangnya jika produk tersebut laris terjual dipasaran.

Untuk memberitahukan tentang kegunaan dan keunggulan dari suatu produk bisa melalui media sosial. Hal ini dikarenakan informasi yang disebar lewat media sosial akan mudah diketahui oleh banyak orang. Informasi yang tersebar lewat media sosial akan memudahkan perusahaan suatu produk untuk berkomunikasi dengan para konsumen.

Komunikasi ini sangat penting untuk dilakukan karena dapat membangun perusahaan. Perusahaan yang semakin maju, maka produk-produknya akan dikenal oleh banyak konsumen.

Beli Buku di Gramedia

Manfaat Integrasi Fungsional

Integrasi fungsional memiliki beberapa manfaat yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa manfaat dari integrasi fungsional.

1. Melahirkan Kerja Sama Baru

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya jika integrasi fungsional merupakan suatu kerja sama untuk memenuhi kebutuhan di lingkungan masyarakat yang berdasarkan perbedaan-perbedaan yang ada di dalam masyarakat. Kerja sama sangat penting untuk dilakukan karena bisa mempererat tali persaudaraan, melancarkan komunikasi, hingga mencegah terjadinya konflik antar kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat ataupun wilayah antar wilayah.

Adanya kerja sama ini bukan hanya menciptakan kedamaian, tetapi juga memberikan dampak positif pada masyarakat atau suatu wilayah terutama dalam bidang ekonomi. Suatu wilayah atau masyarakat akan mengalami keuntungan jika barang yang berasal dari hasil kerja sama bisa terjual atau laku dipasaran.

Bahkan, dalam skala yang lebih luas lagi lahirnya kerja sama baru ini meningkatkan pendapatan negara melalui suatu produk yang diekspor. Produk-produk yang diekspor menandakan bahwa produk-produk tersebut sudah dikenal oleh masyarakat dunia. Media sosial menjadi salah penghubung atau media untuk memperkenalkan produk-produk tersebut kepada masyarakat dunia. Bertambahnya pendapatan negara membuat negara memiliki cadangan devisa yang bisa dimanfaatkan untuk membangun negeri.

2. Kebutuhan Suatu Daerah dan Masyarakat Terpenuhi

Setiap kebutuhan masyarakat pada suatu daerah tidak bisa terpenuhi begitu saja. Dengan kata lain, pasti akan ada beberapa kebutuhan yang memang tidak bisa terpenuhi dalam suatu daerah, sehingga masyarakat daerah tersebut tidak bisa merasakan kebutuhan itu. Misalnya, Aceh sangat dikenal dengan kualitas kopinya dan Jawa Barat dikenal dengan tehnya yang berkualitas. Untuk memenuhi kebutuhan kopi, maka Jawa Barat memesan kopi dari Aceh dan untuk memenuhi kebutuhan teh, maka Aceh memesannya di kepda Jawa Barat.

Kebutuhan yang bisa terpenuhi pada suatu daerah membuat masayrakat daerah tersebut dapat merasakan suatu produk yang berasal dari daerah lain. Bukan hanya itu, produk yang berasal dari daerah lain akan selalu memberikan cerita tersendiri bagi masyarakat daerah. Jadi, setiap masyarakat daerah yang satu dengan masyarakat daerah lainnya harus bisa saling mengerti satu sama lain.

Dengan terpenuhinya suatu kebutuhan masyarakat pada suatu daerah membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih aman, damai, dan tentram, sehingga persatuan dan kesatuan bisa diwujudkan.

Beli Buku di Gramedia

3. Memberikan Sikap dan Perilaku Peduli Terhadap Sesama

Integrasi fungsional memang berkaitan dengan kerja sama yang dapat memberikan dampak baik secara ekonomi. Namun, ternyata integrasi fungsional memiliki manfaat tidak berkaitan dengan ekonomi. Manfaat itu adalah memberikan sikap dan perilaku masyarakat agar tetap peduli terhadap sesama. Sikap dan perilaku peduli ini membuat masyarakat selalu ingin membantu orang lain yang sedang kesulitan.

Akan ada banyak masyarakat yang terbantu dengan sikap dan perilaku peduli ini. Hal perlu yang digarisbawahi dalam bersikap dan berperilaku peduli atau menolong orang lain adalah tidak perlu membedakan suku, ras, budaya, negara, dan agama ketika peduli atau membantu orang lain. Jika kita membeda-bedakan suku, ras, budaya, negara, dan agama sebelum menolong orang lain, maka bisa memicu terjadi ketersinggungan antar sesama masyarakat, sehingga tidak menutup kemungkinan akan terjadi sebuah konflik.

Kepedulian antar sesama bisa dilakukan, mulai dari lingkungan terdekat kita, seperti tetangga, teman, atau saudara. Jika sudah terbiasa untuk membantu orang lain, maka di dalam diri kita akan tertanam keinginan untuk membantu orang lain.

4. Meningkatkan Sifat Nasionalisme

Semua manfaat dari integrasi fungsional dapat dirasakan oleh sesama masyarakat. Bukan hanya itu, dengan integrasi fungsional, diri kita akan terbiasa untuk meningkatkan sifat nasionalisme. Sifat nasionalisme ini penting untuk dimiliki oleh setiap anggota masyarakat karena sifat nasionalisme bisa membangun kehidupan bangsa dan negara.

Sifat nasionalisme ini bisa dalam bidang ekonomi (melakukan kerja sama), pendidikan (mendidik dan mengajarkan orang-orang yang belum bisa sekolah), sosial (memberikan bantuan berupa bahan pangan atau uang), dan masih banyak lagi.

5. Membuka Lapangan Pekerjaan

Adanya kerja sama baru yang dilakukan oleh suatu kelompok masyarakat yang berbeda latar belakang bisa menghasilkan sebuah perusahaan. Setiap perusahaan yang dibangun pasti membutuhkan karyawan untuk menjalankan produksinya. Dibutuhkan karyawan itulah yang akan membuka lapangan pekerjaan baru.

Semakin banyak lapangan pekerjaan yang tersedia untuk masyarakat, maka kesejahteraan masyarakat semakin besar juga. Kesejahteraan masyarakat ini akan mengurangi kesenjangan sosial yang ada di lingkungan masyarakat.

Kesimpulan 

Integrasi fungsional merupakan bentuk dari integrasi sosial, sehingga integrasi fungsional dapat dikatakan sebagai suatu hal dalam bentuk kerja sama yang dilakukan berdasarkan perbedaan, baik itu perbedaan peran masyarakat, suku, wilayah, dan sebagainya. Dengan integrasi fungsional, maka sesama masyarakat bisa hidup aman, damai, dan tentram. Maka dari itu, untuk menjaga persatuan kita harus saling bekerja sama agar bisa saling melengkapi satu sama lain.

Beli Buku di GramediaSumber: Dari berbagai macam sumber

About the author

Aris

Saya sangat dengan dunia menulis karena melalui menulis, saya bisa mendapatkan banyak informasi. Karya yang saya hasilkan juga beragam, dan tema yang saya suka salah satunya adalah sosiologi. Tema satu ini akan selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan selalu menarik untuk dibicarakan.

Kontak media sosial Twitter saya M Aris