Kimia

Sifat-Sifat Asam dan Basa Serta Cara Membedakannya

Written by Restu N

Bicara tentang sifat asam dan basa, rasanya kurang lengkap kalau tidak membahas jeruk dan sabun. Mengapa begitu? Karena keduanya adalah contoh asam dan basa yang bisa kita temukan dengan mudah. Selain itu, di sekolah dulu, banyak guru mengajari bahwa larutan asam, kalau dicicipi, rasanya masam. Sedangkan larutan basa, rasanya pahit. Meski begitu, kita tidak boleh sembarangan mencicipi suatu larutan untuk mengklasifikasikannya.

Lalu, sebenarnya apa itu larutan asam dan basa? Dalam ilmu kimia, yang dimaksud larutan asam merupakan larutan dengan PH < 7 sedangkan larutan basa memiliki PH > 7. Bagaimana kita bisa mengetahui tingkat PH suatu larutan? Ada kok caranya, namun kamu bisa menentukan jenis suatu larutan melalui sifat-sifatnya.

Nah, dalam artikel ini kita akan membahas tentang sifat asam dan basa, ciri-cirinya, dan bagaimana cara membedakan keduanya. Simak baik-baik, ya!

Sifat Asam dan Basa

Rasanya asam dan pahit

Seperti yang sudah disebutkan di awal tadi, salah satu sifat asam dan basa yang paling mudah dikenali adalah rasanya. Walaupun kita tidak boleh asal mencicipi larutan untuk mengetahui rasanya. Akan tetapi, paling tidak, kita sudah tahu bahwa larutan asam rasanya masam. Contohnya seperti jeruk, tomat, lemon, atau cuka. Sementara larutan basa rasanya pahit dan licin. Contohnya seperti sabun yang kamu pakai saat mandi.

Sabun sebagai contoh larutan basa, mempunyai sifat alkali sehingga akan bereaksi dengan protein yang ada di dalam kulit dan merangsang pergantian sel-sel kulit. Reaksi ini adalah bagian dari rasa licin yang muncul saat sabun digunakan, sama seperti yang terjadi dalam proses pembersihan.

Memiliki sifat elektrolit

Setiap zat yang bisa larut dalam air serta mampu menghantarkan arus listrik disebut dengan larutan elektronik. Larutan asam dan basa termasuk ke dalamnya karena ketika dilarutkan dalam air keduanya akan bersifat elektrolit. Ketika suatu zat dimasukkan ke dalam air, lalu dia melepaskan ion H+ maka disebut sebagai zat asam. Sementara jika dia melepaskan ion OH- maka disebut zat basa.

Nah, kekuatan elektrolit kedua larutan ini ditentukan oleh banyaknya ion yang dihasilkan. Prinsipnya, makin banyak ion yang dihasilkan, maka semakin kuat sifat elektrolitnya. Larutan jenis ini disebut sebagai asam kuat dan basa kuat. Sebaliknya, semakin sedikit ion dihasilkan, maka semakin lemah sifat elektrolitnya. Larutan jenis ini disebut sebagai asam lemah dan basa lemah.

Memiliki sifat korosif 

Sifat utama lain dari asam dan basa adalah memiliki sifat korosif. Karena itu, larutan asam dapat bereaksi dengan marmer, logam, atau bahan lainnya. Sedangkan basa akan bersifat korosif ketika bersentuhan dengan kulit dan dapat merusak jaringan atau menyebabkan luka bakar. Seperti yang dijelaskan oleh Hardjono Satrohamidjojo dalam bukunya yang berjudul Kimia Dasar Revisi. 

Asam bereaksi dengan basa 

Pixabay.com/jarmoluk

Pada umumnya, setiap zat yang mempunyai sifat berlawanan cenderung bereaksi antara satu sama lain. Menariknya, reaksi antara asam dan basa menjadi pusat kimiawi sistem kehidupan, lingkungan, serta berbagai proses industri.

Tak hanya itu, reaksi antara kedua larutan ini dapat menghasilkan air dan garam sehingga disebut juga dengan penggaraman. Dari penjelasan ini, bisa disimpulkan bahwa asam dan basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Ciri-ciri asam 

  • Ketika dirasakan oleh lidah terasa masam.
  • Memiliki PH yang lebih kecil dari 7 atau PH < 7
  • Terasa perih saat terkena kulit
  • Dapat memicu karat ketika bersentuhan dengan logam atau besi (bersifat korosif)
  • Mampu menghantarkan listrik (bersifat elektrolit)

Ciri-ciri basa

  • Ketika dirasakan oleh lidah terasa pahit
  • Memiliki PH yang lebih besar dari 7 atau PH > 7
  • Terasa licin saat bersentuhan dengan kulit
  • Bersifat korosif saat bersentuhan dengan kulit
  • Mampu menghantarkan listrik (bersifat elektrolit)
  • Bisa dipakai untuk mengemulsi minyak
  • Basa yang murni memiliki bentuk seperti kristal padat

Cara membedakan asam dan basa

Pixabay.com/KC_Woon

Senyawa asam sebenarnya bisa kita temukan dengan mudah pada beberapa buah-buahan, seperti lemon atau jeruk. Selain itu, ada juga di dalam bahan makanan seperti cuka dan pengawet makanan seperti asam benzoat.

Sementara itu, senyawa basa biasanya ditemukan pada benda-benda yang rasanya pahit seperti sabun atau obat. Sekali lagi, meski keduanya identik dengan rasa masam dan pahit, namun sangat tidak dianjurkan untuk membedakan larutan asam dan basa secara langsung. Kalau kamu mau membedakan mana larutan asam dan larutan basa, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Berikut penjelasan setiap caranya:

Kertas lakmus

Cara membedakan asam dan basa yang paling sederhana adalah mengujinya memakai kertas lakmus. Kertas lakmus sendiri merupakan kertas indikator yang akan berubah warna saat terkena larutan asam atau basa. Kertas ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu lakmus merah dan juga lakmus biru.

Lakmus merah merupakan jenis kertas lakmus yang jika bersentuhan dengan larutan basa akan berubah warnanya menjadi biru. Sedangkan ketika bersentuhan dengan larutan asam, warnanya tetap.

Lakmus biru merupakan jenis kertas lakmus yang jika bersentuhan dengan larutan asam warnanya akan berubah menjadi merah, sedangkan jika bersentuhan dengan larutan basa, warnanya tidak berubah.

Jika kamu ingin menguji sifat dari sebuah larutan dengan menggunakan kertas lakmus merah dan biru, berikut ini ada rangkuman yang membantu mempermudah proses identifikasinya:

  • Kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru dalam larutan basa
  • Kertas lakmus merah tidak akan berubah warna dalam larutan asam
  • Kertas lakmus merah tidak akan berubah warna dalam larutan netral
  • Kertas lakmus biru tidak akan berubah warna dalam larutan basa
  • Kertas lakmus biru akan berubah menjadi merah dalam larutan asam
  • Kertas lakmus biru tidak akan berubah warna dalam larutan netral

Kertas PH Universal

Kertas PH Universal, sama seperti kertas lakmus, merupakan indikator berbentuk kertas yang bisa kamu gunakan untuk membedakan asam dan basa. Bedanya kertas ini mempunyai beberapa warna yang menunjukkan skala nilai PH dari larutan yang diuji, mulai dari PH 1 sampai dengan PH 14.

Maka dari itu, dalam pelajaran Kimia, kertas PH Universal bisa digunakan untuk membedakan asam-basa, tetapi juga untuk mengetahui serta mengukur nilai PH dari suatu larutan. Cara kerjanya juga mirip dengan seperti kertas lakmus, yaitu warnanya akan berubah ketika bersentuhan dengan suatu larutan. Warna yang dihasilkan menunjukkan berapa nilai PH dari larutan tersebut.

Jadi, setelah dicelupkan pada sebuah larutan, kertas PH Universal ini akan berubah warnanya. Setelah itu, kamu perlu membandingkan perubahan warna tersebut dengan skala warna PH. Pilihlah warna yang paling sesuai untuk mengetahui berapa nilai PH dari larutan yang kamu uji. Kira-kira seperti ini gambaran skala PH dalam kertas PH Universal:

sciencenewsforstudents.org

Larutan Indikator Sintetis

Larutan indikator merupakan zat dengan warna berbeda dalam larutan yang sifatnya asam dan basa. Nah, karena warnanya berbeda, maka larutan indikator sintetis ini bisa kamu gunakan untuk membedakan sifat asam dan basa suatu larutan.

Dari sekian banyak larutan indikator sintetis yang ada, biasanya yang dipakai di laboratorium adalah larutan metil merah, fenolftalein (pp), dan juga metil jingga. Contoh perbedaan asam dan basa menurut larutan indikator sintesis:

  • Metil merah: akan berwarna kuning ketika berada dalam larutan basa dan berwarna merah dalam larutan asam
  • Fenolftalein (pp): akan berwarna merah dalam larutan basa dan tidak berwarna dalam larutan asam
  • Metil jingga: akan berwarna merah dalam larutan asam dan berwarna kuning dalam larutan basa.

PH Meter

PH Meter adalah alat yang mampu mengukur tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Cara membedakan asam dan basa melalui alat ini adalah dengan membaca nilai PH-nya.

Jika nilai PH-nya dibawah 7 atau PH < 7 maka larutan tersebut sifatnya asam. Sedangkan jika PH-nya di atas 7 atau PH > 7, maka larutan tersebut sifatnya basa. Sementara itu, jika nilainya 7, berarti larutan tersebut sifatnya netral.

Indikator Alami

Selain menggunakan peralatan yang ada di laboratorium, kamu juga bisa menggunakan indikator alami yang terdapat pada tumbuhan berwarna. Misalnya seperti daun mahkota bunga, kulit manggis, kunyit, dan lain-lain.

Akan tetapi, untuk menggunakan indikator alami ini kamu harus mengekstrak bahannya lalu ditambahkan dengan air atau larutan, baru bisa dijadikan sebagai indikator. Sebagai contoh, anggaplah kamu ingin menggunakan kulit manggis, maka cara mengidentifikasinya adalah:

  • Ketika dihaluskan lalu ditambahkan air yang sifatnya asam, maka warnanya akan berubah dari ungu menjadi coklat kemerahan
  • Ketika dihaluskan lalu ditambahkan air yang sifatnya basa, maka warnanya berubah dari ungu menjadi biru kehitaman.
  • Ketika dihaluskan lalu ditambahkan air yang sifatnya netral, warnanya akan tetap ungu.

Kamu juga bisa memanfaatkan bahan-bahan alami yang warnanya cerah untuk menjadi indikator dalam membedakan sifat asam dan basa. Contohnya seperti bunga sepatu. Jika bunga sepatu dimasukkan ke dalam larutan basa, warnanya akan lebih gelap sedangkan pada larutan asam, warnanya akan jadi lebih muda dan terang.

Temukan contoh indikator alami asam dan basa yang lain dalam buku Kimia Lingkungan yang ditulis oleh Manihar Situmorang. Buku ini membahas tentang pengertian dan istilah-istilah yang sering ditemukan di dalam Kimia Lingkungan, berbagai kasus lingkungan yang berhubungan dengan zat kimia, sifat dan komposisi air, pencemaran air, pengolahan air minum dan pengolahan limbah cair, sifat dan komposisi atmosfer, pencemaran udara, pencemaran darat, dan toksikologi lingkungan.

Klasifikasi Asam dan Basa

Di atas sudah disebutkan bahwa larutan asam dan basa dibagi menjadi dua jenis, yaitu kuat dan lemah. Kira-kira apa maksudnya? Mari kita bahas satu-satu, ya!

Asam Kuat dan Basa Kuat

Asam kuat, singkatnya, merupakan senyawa asam yang dapat dengan mudah melepaskan ion H+ di dalam air dan dalam larutannya terjadi disosiasi total. Beberapa contoh asam kuat diantaranya seperti::

  • Asam nitrat (HNO3)
  • Asam hidrogen iodida (HI)
  • Asam klorida (HCl)
  • Asam perklorat (HClO4)
  • Asam bromida (HBr)
  • Asam sulfat (H2SO4)
  • Asam klorat (HClO3)

Sementara itu, basa kuat merupakan senyawa basa yang dapat dengan mudah melepaskan ion OH- di dalam air dan dalam larutannya terjadi disosiasi total. Misalnya seperti

  • Barium hidroksida (Ba(OH2)
  • Stronsium hidroksida (CsOH)
  • Kalsium hidroksida (Ca(OH2)
  • Litium hidroksida (LiOH)
  • Natrium hidroksida (NaOH)
  • Rubidium hidroksida (RbOH)
  • Sesium hidroksida (CsOH)
  • Kalium hidroksida (KOH)

Asam Lemah dan Basa Lemah

Asam lemah merupakan senyawa asam yang ketika di dalam air sulit melepaskan ion H+. Selain itu, dalam larutannya mengalami disosiasi sebagian saja. Contohnya seperti:

  • Asam karbonat (H2CO3)
  • Asam sulfat (H2SO4)
  • Asam sianida (HCN)
  • Asam hipoklorit (HClO)
  • Asam askorbat (H2C6H6O6)
  • Asam benzoat (C6H5COOH)
  • Asam fosfat (H3PO4)
  • Asam fluoride (HF)
  • Asam asetat (CH3COOH)
  • Hidrogen peroksida (H2O2)
  • Asam borat (H3BO3)
  • Asam metanoat (HCO2H)
  • Asam format (HCOOH)
  • Asam oksalat (HO2C2O2H)

Sedangkan basa lemah merupakan senyawa basa yang saat berada di dalam air sulit melepaskan ion OH- serta dalam larutannya mengalami disosiasi sebagian. Misalnya seperti:

  • Seng hidroksida (Zn(OH)2)
  • Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2)
  • Metilamin hidroksida (CH3NH3OH)
  • Natrium bikarbonat (NaHCO3)
  • Amonium hidroksida (NH4OH)
  • Timbal (II) hidroksida (Pb(OH)2)
  • Etilamin hidroksida (C2H5NH3OH)
  • Tembaga (II) hidroksida (Cu(OH)2)
  • Amonia (NH3)

Cara Membuat Larutan Asam Dan Basa

Kalau mau, sebenarnya kamu bisa membuat larutan asam dan basa sendiri dengan cara yang cukup mudah. Sebab pada dasarnya larutan asam dan basa bisa kamu dapatkan dengan melarutkan asam maupun basa ke dalam air secara langsung.

Bahkan, kamu bisa mendapatkan larutan ini lewat reaksi antara air dengan senyawa oksida. Reaksi air dengan oksida asam, misalnya, akan menghasilkan larutan asam. Sebaliknya, reaksi air dengan oksida basa akan menghasilkan larutan basa.

Lalu apa yang dimaksud dengan oksida? Ini adalah senyawa yang terbentuk dari oksigen dan unsur tertentu. Untuk menghasilkan oksida asam, kamu bisa memakai oksigen dengan unsur nonlogam seperti P2O5, CI2O7, SO2, atau CO2. Selain itu, ada beberapa reaksi yang dapat menghasilkan larutan asam, diantaranya:

  1. CI2O7(g) + H2O(I) -> P2O5(s) + H2O(I)
  2. CO2(g) + H2O(I) -> H2CO3(aq)
  3. SO3(g) + H2O(I) -> SO3(g) + H2O(I)
  4. P2O5(s) + H2O(I) -> H2SO4(aq)

Selanjutnya, larutan basa bisa terbentuk dengan cara mereaksikan air dengan oksida basa. Oksida basa di sini maksudnya adalah jenis oksida yang terbentuk dari oksiden dengan unsur logam, contohnya seperti Fe2O3, Na2O, atau CaO. Nah, contoh reaksi yang menghasilkan larutan basa diantaranya adalah:

  1. Fe2O2(s) + 3H2O(I) -> 2Fe(OH)2(aq)
  2. Na2O(s) + H2O(I) -> 2NaOH(aq)
  3. CaO(s) + H2O(I) -> Ca(OH)2(aq)

Namun perlu kamu tahu, diantara senyawa oksida ada juga yang dikenal dengan oksida indiferen yang tidak bisa menghasilkan asam atau basa. Contohnya seperti NO maupun CO. Lalu ada juga oksida amfoter yang bisa bereaksi dengan ion asam (H+) dan ion basa (OH-). Misalnya ZnO atau AI2O3.

Temukan cara lain untuk membuat larutan asam dan basa dalam buku Kimia SMA/MA Kelas 10 Peminatan Kurikulum 2013 (Edisi Revisi) yang ditulis oleh A Haris Watoni.

Contoh Asam, Basa

Contoh Asam

Senyawa asam bisa ditemukan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari, namun kita tidak mengetahuinya karena memang kita tidak boleh dan tidak bisa mengujinya secara langsung.

Nah, berdasarkan asalnya, senyawa asam dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:

  • Asam organik yang berasal dari hewan dan tumbuhan seperti asam sitrat yang ada pada buah jeruk atau asam format yang ada pada gigitan semut.
  • Asam asetat yang ada di dalam cuka makan
  • Asam mineral yang ada di dalam sistem pencernaan hewan dan manusia seperti asam klorida dalam lambung atau asam sulfat pada aki mobil.
  • Asam laktat yang ada pada susu asam.

Contoh Basa

Sama seperti senyawa asam, senyawa basa juga bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun senyawa basa lebih mudah dikenali karena sifatnya yang licin dan juga rasanya yang pahit. Nah, beberapa contoh basa diantaranya seperti:

  • Soda api, natrium hidroksida, soda ash, atau kalium hidroksida yang sering digunakan menjadi bahan baku alat pembersih seperti sabun cuci piring, pembersih lantai, detergen, sabun mandi, atau pemutih.
  • Aluminium hidroksida dan juga magnesium hidroksida yang terdapat pada obat nyeri lambung
  • Amoniak yang sering digunakan sebagai pelarut desinfektan atau bahan baku pupuk urea
  • Kalsium hidroksida yang dimanfaatkan dalam air kapur dan cat tembok.

Demikian pembahasan tentang sifat asam dan basa. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu. Jika ingin mencari buku seputar ilmu kimia, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis:

Gilang Oktaviana Putra

Rujukan:
  • https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-sifat-dan-klasifikasi-asam-basa#:~:text=Sifat%20Asam%20dan%20Basa&text=Seperti%20yang%20tadi%20sudah%20dibahas,tersebut%20sifatnya%20netral%20ya%2C%20guys!
  • https://katadata.co.id/safrezifitra/berita/6152f73e6d90a/mengenal-sifat-asam-dan-basa-yang-dekat-dalam-kehidupan
  • https://mplk.politanikoe.ac.id/index.php/28-matakuliahkimiadasar/kimia-dasar/850-identifikasi-asam-basa#:~:text=Cara%20yang%20paling%20sederhana%20untuk,pada%20larutan%20asam%20atau%20basa.
  • https://www.mikirbae.com/2017/10/ciri-ciri-asam-basa-garam.html
  • https://www.zenius.net/blog/larutan-asam-materi-kimia-kelas-11
  • https://www.zenius.net/blog/larutan-basa-materi-kimia-kelas-11
  • https://www.zenius.net/blog/indikator-asam-basa
  • https://www.kompas.com/skola/read/2022/01/19/140949869/daftar-nama-asam-basa-kuat-dan-asam-basa-lemah?page=all

About the author

Restu N

Perkenalkan nama saya Restu dan suka menulis. Dunia menulis ini selalu membantu saya dalam menambah informasi sekaligus bisa memberikan informasi kepada pembaca. Ada banyak tema yang sudah pernah saya tulis dan saya juga suka dengan dunia pelajaran kimia.

Kontak media sosial Instagram saya Restu