in

Review Buku Things Left Behind Karya Kim Sae Byoul & Jeon Ae Won

Apakah kamu pernah memikirkan apa yang terjadi setelah kamu sudah tidak ada di dunia ini? Apakah kamu juga pernah berpikir kira-kira siapa yang merasa paling kehilangan ketika kamu sudah tidak ada di dunia ini?

Semua pertanyaan tersebut pastinya tidak akan bisa kamu jawab. Mengapa? Karena kamu belum pernah mengalami hal tersebut. Lalu, siapa yang akan mengetahui hal tersebut?

Hal tersebut akan diketahui oleh orang yang ditinggalkan oleh kamu dan orang sekitar yang mengamatinya. Kehilangan tentu saja bukan sesuatu yang diinginkan oleh semua orang. 

Rasa hancur dan hampa setelah ditinggalkan, terkadang membuat seseorang menjadi trauma dan terpukul. Berbagai dampak bisa terjadi pada orang yang mengalami hal tersebut.

Dampak positifnya adalah ia menjadi seseorang yang berjuang untuk hidup dengan lebih baik. Namun, dampak negatifnya adalah ketika seseorang tersebut juga merelakan nyawanya untuk pergi menyusul orang yang meninggalkannya.

Salah satu drama Korea telah berhasil mengangkat kisah dalam buku ini dan tentunya sudah banyak yang menyaksikan dramanya. Apakah kamu tidak asing dengan drama Move To Heaven?

Jika ya, maka kamu harus membaca bukunya dan menyaksikan dramanya. Pasalnya, kisah yang diangkat sangatlah menyayat hati dan perasaanmu. 

Seluruh emosi akan terkuras habis oleh kisah pilu yang diceritakan. Oleh karena itu, saat ini kamu akan membaca review tentang buku yang menceritakan tentang berbagai kisah nyata alasan dibalik kisah kematian seseorang yang dituliskan dalam sebuah buku, Things Left Behind.

Cek di Balik Pena : Baby Chaesara

Selamat membaca!

Tentang Buku Things Left Behind

Penulis: Kim Sae Byoul & Jeon Ae Won

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tanggal Terbit: 29 Desember 2021

Jumlah Halaman: 220 Halaman

ISBN: 9786020657516

Sinopsis Things Left Behind

Berbagai hal yang bisa kita pelajari dari Mereka semua yang sudah tiada.

  • Apa yang akan terjadi ketika kita sudah tiada?
  • Bagaimana kisah nyata dibalik kematian seseorang itu?
  • Apakah kesepian bisa membuat seseorang kehilangan semangat untuk hidup?
  • Sebenarnya, apa alasan mereka melakukan  bunuh diri?

Buku ini adalah buku yang mengisahkan tentang berbagai kisah nyata dibalik kematian seseorang. 

Kisah tersebut diceritakan oleh seorang yang bekerja sebagai pengurus barang peninggalan orang yang telah meninggal, baik ia yang meninggal karena sebab natural, maupun yang tidak (pembunuhan atau bunuh diri).

Ketika dimintai pertolongan untuk membersihkan barang-barang milik orang yang sudah tiada, kadang pekerja menemukan hal-hal mengejutkan.

Contohnya adalah orang tua yang telah lama meninggal, tetapi jenazahnya baru saja ditemukan setelah berminggu-minggu kemudian.

Pros & Cons

Pros
  • Bahasa yang digunakan sangat mudah untuk dimengerti dan dicerna.
  • Setiap kisah dalam buku ini mengajarkan pembaca berbagai nilai tentang kehidupan.
  • Setiap kata dan perumpamaan yang digunakan bisa membuat pembaca merasakan emosi yang mendalam tentang cerita di dalam buku ini.
Cons
  • Bagi pembaca yang tidak menyukai buku dengan kisah sedih dan menyayat hati, ini adalah buku yang kurang cocok untuk mereka, padahal nilai dari buku ini sangat bagus.

Review Buku Things Left Behind

Beberapa di antara kita mungkin akan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi setelah kematian berlangsung? Sebenarnya apa kisah dibalik kematian itu? Atau kesepian karena ditinggalkan oleh orang yang dicintai apakah sesakit itu hingga menjadi sebuah alasan seseorang untuk mengakhiri hidupnya?

Kemungkinan semua pertanyaan di atas akan kamu dapatkan jawabannya dalam kumpulan cerita dalam buku Things Left Behind. Ini adalah salah satu buku populer yang ada di Korea Selatan yang ditulis oleh Kim Sae Byoel. 

Buku ini mengupas secara tuntas berbagai alasan dan macam-macam kisah nyata dibalik kematian seseorang. Hal ini diceritakan secara langsung oleh salah seorang pekerja yang bekerja untuk mengurus barang-barang peninggalan dari orang yang telah meninggal dunia.

Pada masa sekarang ini, pastinya sulit sekali untuk berkumpul bersama keluarga terdekat dan bersama-sama duduk di meja makan untuk menyantap makan malam. Kesibukan yang dirasakan oleh setiap orang membuat dirinya hanyut dalam pemikiran dan targetnya. 

Tak hanya itu, perkembangan teknologi yang semakin pesat ini juga membuat kamu dan kita semua merasakan hal yang begitu nyaman. Segala hal dapat dilakukan dengan mudah. 

Apalagi jika kamu sudah berada dalam status level ekonomi yang menengah ke atas. Semua hal bisa dilakukan dengan mudah, tanpa perlu merasa iri hati dengan kehidupan orang lain. 

Namun, dibalik sisi positifnya, ternyata perkembangan teknologi membuat kemampuan kita dan keberhasilan kita tergantung pada apa yang bisa kita lakukan. Sehingga, sering kali orang merasa gagal karena merasa tidak berkembang.

Perlahan kamu dan kita semua akan mulai dilupakan oleh orang-orang yang ada di sekitar kita. Hingga saatnya, kamu dan kita semua akan menjadi penyendiri dan meninggal dalam kesepian.

Inilah yang dialami oleh mendiang si ayah yang sangat tidak berdaya secara ekonomi sejak kakinya mengalami cedera. Ia harus menjalani kesehariannya seorang diri, karena istrinya telah meninggalkan dunia ini beberapa tahun lalu.

Pada akhirnya si ayah harus menjalani hari dengan kehilangan semangat hidupnya. Ia mulai memiliki kebiasaan buruk untuk minum minuman keras, tidak mengkonsumsi makanan yang bergizi, dan pada akhirnya harus meninggal dalam kesepian.

Dilema inilah yang membuat Kim Sae Byoel melakukan pekerjaan ini. Meskipun sering dipandang sebelah mata, tetapi pekerjaan ini dapat membantu keluarga yang ditinggalkan dengan cara sederhana, yaitu membereskan barang peninggalan mendiang.

Namun, dibalik sisi mulianya, Kim Sae Byoel sebenarnya sangat ingin mengakhiri pekerjaan ini. Mengapa? Karena hatinya sangat tergores ketika mengetahui kalau mendiang meninggal dalam keadaan seorang diri tanpa siapapun.

Nah, kira-kira apa tujuan dari Kim Sae Byoel menuliskan semua esai kisah nyata tersebut? Silahkan temukan jawabannya di buku Things Left Behind.

 

Ketika membaca buku Things Left Behind, kamu akan menemukan hal-hal sederhana yang bisa kamu pelajari untuk mensyukuri apa yang saat ini telah kamu miliki.

Hal-hal sederhana itu adalah menyadari, menghargai, dan mencintai orang-orang yang sampai saat ini masih setia berada di sekeliling kamu untuk membantu dan memberikan kebahagian untuk dirimu.

Hal sederhana bukan? Yap, tetapi Kim Sae Byoel menyadari bahwa banyak sekali manusia yang abai akan hal sederhana tersebut. Ketika melihat semua kisah yang diceritakan, kamu mulai akan menemukan pelajar hidup yang luar biasa.

Mulai dari yang sederhana tadi hingga pada akhirnya kamu bisa menemukan makna hidup yang sejati. 

Antara Drama Move to Heaven dan Buku Things Left Behind

Bagi kamu yang sangat menyukai K-Drama dan sudah menonton drama Move to Heaven, pasti sudah tidak asing lagi dengan alur cerita dari buku Things Left Behind ini. 

Bedanya, serial drama Move To Heaven yang ditayangkan di Netflix ini juga menceritakan tentang kisah Geu Ru dan juga pamannya yang begitu menusuk hati. Namun, dalam versi buku Things Left Behind, ini adalah kisah-kisah sedih nan pilu yang bisa dipelajari oleh sang pekerja dari mereka semua yang sudah tiada.

Serial Drama Move to Heaven sebenarnya mengadaptasikan novel Things Left Behind ini. Han Geu Ru (dalam drama) yang diperankan oleh Tang Joon Sang ini, menjadi seorang anak muda yang memiliki sindrom asperger dan mencoba untuk menjalani bisnis pembersih TKP yang diberikan nama Move to Heaven.

Move to Heaven yang mengadaptasi novel Things Left Behind ini menceritakan Han Geu Ru yang diperankan oleh Tang Joon Sang, seorang pemuda dengan sindrom asperger mencoba menjalani bisnis pembersih TKP bernama Move To Heaven bersama sang ayah bernama Han Jeong Woo.

Geu Ru saat itu tinggal bersama ayahnya dan merekalah yang memulai bisnis ini pertama kali. Hingga pada suatu ketika, sang ayah terkena sebuah musibah yang mengakibatkan dirinya meninggal dunia.

Sang ayah meninggalkan Geu Ru sendirian. Tak sampai disana, hal yang paling mengejutkan adalah ketika ternyata ayah Geu Ru telah memberikan hak asuhnya (sepenuhnya) kepada paman Geu Ru yang tidak pernah Geu Ru temui seumur hidupnya.

Paman ini memiliki sosok yang sangat dingin dan sering membuat onar, hingga akhirnya ia menjalani hidup bersama Geu Ru untuk melanjutkan bisnis peninggalan sang kakak (ayah Geu Ru).

Setiap kisah yang diceritakan sangatlah menyayat hati dan membuat kamu sedih. Apalagi dengan kondisi Geu Ru yang seperti itu ditambah dengan traumanya tentang kematian.

Hal yang bisa kamu lihat tentang Things Left Behind dalam drama Move to Heaven adalah saat salah satu adegan dimana pemeran Sang-gu mulai membacakan sekumpulan esai dan juga tips yang ada dalam buku Things Left Behind.

Tips ini dibacakan agar diharapkan dapat berguna bagi mereka yang ingin memersiapkan kematian mereka dengan sangat baik, termasuk juga memastikan agar semua pesan penting yang ingin disampaikan terakhir kalinya bisa diketahui oleh orang-orang yang sangat ia cintai. 

Berikut ini adalah tujuh cara menjadi bahagia yang dituliskan oleh Kim Sae Byoul dalam salah satu esai di buku Things Left Behind:

  • Membiasakan diri sendiri untuk hidup rapi dan juga bersih supaya hidupmu lebih teratur,
  • Tulislah hal-hal yang sulit untuk diucapkan kepada orang lain dan rangkailah menjadi sebuah kalimat,
  • Simpan dan letakan benda yang penting di tempat yang mudah untuk ditemukan nantinya,
  • Janganlah kamu menyembunyikan masalah kesehatanmu dari keluarga,
  • Pergunakan dan hargailah semua yang kamu miliki saat ini,
  • Hiduplah untuk dirimu sendiri dan bukan hidup untuk orang lain,
  • Hingga akhirnya yang akan tersisa adalah kenangan bersama orang yang kamu cintai.

Setiap nilai kehidupan yang dialami oleh semua tokoh dalam esai dipelajari langsung oleh mereka yang menyaksikannya. Begitu pun juga dengan pekerja yang ada di Move to Heaven. Bagaimana kisah lengkapnya? Silahkan saksikan kelanjutan kisah dari Move to Heaven di Netflix dan jangan lupa baca versi lengkapnya di buku Things Left Behind!

Kelebihan dan Kekurangan Buku Things Left Behind

Buku ini ditulis dengan begitu jernih dan menyentuh hati. Buku yang diadaptasikan ke dalam drama Korea ini memiliki tulisan yang mudah untuk dipahami dan ceritanya mengalir begitu saja. Terkadang emosi dalam buku ini membuat kamu merasakan kesedihan dari kisah yang sedang diceritakan.

Nilai dari buku ini juga begitu indah. Banyak sekali hal yang bisa kamu pelajari tentang kehidupan, keluarga, pasangan, pekerjaan, uang, dan dunia ini. Memang sedih tetapi kamu bisa mengambil pelajaran berharga dari kisah-kisah yang ada dalam buku ini.

Meskipun buku ini mengandung banyak kesedihan dan tak banyak pembaca yang menyukainya, tetapi buku ini menjadi salah satu buku yang wajib kamu baca untuk mengetahui makna dan nilai dari sebuah kehidupan.

Rating: 4,60

Kesimpulan Buku Things Left Behind

Ketika hidup bukanlah hal yang mudah untuk dilewati. Banyak sekali hal yang bisa membuat manusia berbuat negatif terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Di antaranya adalah bunuh diri dan pembunuhan. 

Kematian yang dialami oleh orang-orang yang mengalami hal tersebut tentu saja sangat menyakitkan. Kisah dalam buku ini akan membuat kamu mengerti bagaimana hidup itu sangatlah tidak mudah dan kamu perlu untuk berjuang.

Oleh karena itu, bagi kamu yang ingin membaca kisah lengkap dari Things Left Behind, kamu bisa segera mendapatkan bukunya di Gramedia.com atau dengan klik tombol di bawah ini. Selamat membaca ya, Grameds di rumah!

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy