in

Review Buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan Karya R. D. Asti

Review Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan – Apakah Anda pernah atau sedang memiliki kekhawatiran akan masa depan? Apakah Anda pernah merasakan stres, depresi, frustasi, karena tidak mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan?

Dan, di sisi lain, Anda juga merasa kesepian, kosong, bingung, dan tertekan, karena Anda tidak mengetahui langkah apa yang harus Anda ambil atau apa sebenarnya yang Anda tuju? Jika Grameds pernah merasakan itu semua, Anda mungkin sedang berada di fase Quarter Life Crisis (QLC).

Mungkin Grameds sudah sering mendengar tentang Quarter Life Crisis (QLC). Sebab, istilah ini telah menjadi istilah yang populer dan kerap diucapkan ketika hidup sedang tidak berjalan seperti ekspektasi kita. Sesuai dengan namanya, quarter, fase ini biasa terjadi di usia satu per empat abad, yakni mulai usia pertengahan 20 sampai 30 tahun.

Sejatinya, Quarter Life Crisis (QLC) menjadi sebuah hal yang lumrah, fase yang pasti pernah dilalui semua orang, karena kebutuhan hidup yang bertambah akan membuat beban hidup pun ikut bertambah.

Selain merupakan suatu fase yang terjadi secara alami, Quarter Life Crisis juga dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan sekitar yang mungkin mendorong atau menekan seseorang untuk terus memikirkan hal-hal dalam hidupnya, terutama tentang masa depan. Maka dari itu, seseorang yang ditekan pun akan mulai banyak berpikir dan merasa gelisah akan masa depan.

Meskipun Quarter Life Crisis (QLC) menjadi sebuah hal yang lumrah, bukan berarti kita harus pasrah saja dan berharap fase Quarter Life Crisis (QLC) segera berlalu. Kita sebaiknya mengenal tanda-tanda Quarter Life Crisis dan cara mengatasinya, supaya ketika fase ini datang, diri dan aktivitas kita tidak akan terganggu. Bagi Grameds yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang apa itu fase Quarter Life Crisis dan cara mengatasinya, buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan ini sangat direkomendasikan untuk Anda.

Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan merupakan sebuah buku karya R. D. Asti, penulis yang karya-karyanya terkait dengan pengembangan diri. Sama seperti kedua karya lainnya, yakni Parenting 4.0: Mendidik Anak di Era Digital dan Everything About Overthinking, buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan merupakan buku pengembangan diri yang akan membahas mengenai bagaimana cara berpikir dan bertindak ketika menghadapi masa Quarter Life Crisis.

Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Caesar Media Pustaka pada Januari 2022. Buku yang memiliki total 228 halaman ini terbagi menjadi 4 bagian utama. Bagian pertama: Mengenal Quarter Life Crisis, Bagian kedua: Quarter Life Crisis Dalam Karir, Bagian ketiga: Quarter Life Crisis Dalam Hubungan, dan Bagian terakhir: Mengubah Krisis Menjadi Peluang Perubahan Positif.

Buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan adalah sebuah buku yang dapat memberikan pemahaman kepada pembaca, supaya dapat mengerti akan apa yang sedang dialami oleh dirinya, dan secara lebih lanjut dapat mengatasinya dengan baik. Buku ini dapat memberikan petunjuk untuk melewati masa Quarter Life Crisis dengan pikiran yang jernih, dan menginspirasi untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi ketika sudah berhasil melewati fase Quarter Life Crisis.

Sinopsis Buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan

Satu-satunya hal yang menyulitkanmu saat berusia dua puluhan adalah banyaknya pemikiran bahwa kamu sudah harus bisa mencapai segala hal yang kamu inginkan dalam hidup. Quarter Life Crisis atau krisis seperempat baya adalah masa yang penuh dengan kebimbangan dan ketidakpastian. Fase ini biasanya terjadi saat seseorang merasa terjebak, kehilangan inspirasi, dan dipenuhi dengan rasa kecewa akan jalan hidup yang sudah atau sedang dijalaninya.

Mereka yang berusia sekitar 20 tahun sampai awal 30-an bisa jadi akan merasa terjebak dalam kelelahan akibat siklus pekerjaan yang tampak tak berujung, karier yang tidak berkembang, sedangkan teman-temannya terlihat memiliki kehidupan yang cemerlang.

Mungkin mereka juga bisa bertanya-tanya, mengapa mereka belum juga memiliki hubungan romantis, menikah, dan memiliki anak layaknya orang lain atau lingkungan sosialnya. Salah satu masalah besar dalam fase Quarter Life Crisis, yakni seseorang yang mengalaminya bisa saja berlarut-larut dalam fase itu, atau bahkan berhenti pada tahap kedua.

Kita tidak mempunyai alasan untuk berjuang dan malah cenderung mengabaikan perasaan serta kebimbangan yang dialami. Mereka terjebak di tahap ini dan merasa kesulitan untuk maju ke tahap selanjutnya. Mereka cenderung merasa lelah dengan segala hal yang terjadi, menyalahkan diri sendiri dan keadaan, dan tak memiliki motivasi untuk mengembangkan diri.

Buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan ini akan membahas banyak mengenai bagaimana seharusnya kita berpikir dan bertindak saat mengalami fase Quarter Life Crisis. Harapannya, pembaca dapat memahami apa yang sedang terjadi kepada dirinya, supaya dapat berpikir lebih jernih dalam mengambil keputusan untuk masa depan, juga lebih terinspirasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik ketika berhasil melewati fase Quarter Life Crisis.

Kelebihan dan Kekurangan Buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan

Pros & Cons

Pros
  • Buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan ini menyajikan informasi yang sangat relate dengan kehidupan masyarakat, yakni penjelasan tentang apa itu fase Quarter Life Crisis dan bagaimana cara untuk mengatasinya.
  • Buku ini dapat menjadi sebuah buku petunjuk yang memberikan arahan kepada pembaca supaya dapat melewati fase yang berat tersebut.
  • Buku ini dapat memberikan motivasi kepada pembaca untuk mengembangkan dirinya dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
  • R. D. Asti dapat menuliskan seluruh penjelasan tentang topik yang dinilai cukup rumit ini dengan kalimat yang sederhana, sehingga pembaca tidak menemukan kesulitan untuk memahaminya.
  • Tampilan layout buku ini dinilai nyaman untuk dilihat, dengan jarak tepi dan baris yang pas, dan ukuran tulisan yang dinilai cukup besar.
  • Tampilan buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan ini dinilai eye-catching dan mendorong pembaca menjadi tertarik untuk membeli buku ini.
Cons
  • Penjelasan pada beberapa bagian dinilai repetitif atau berulang

 

Kelebihan Buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan

 

Buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan ini menjadi salah satu buku pengembangan diri yang berhasil menjadi buku yang terpampang di rak buku best seller. Hal ini dikarenakan buku ini memiliki sejumlah kelebihan. Dari sinopsis di atas, kita dapat mengetahui bahwa buku ini menyajikan informasi yang sangat relate dengan kehidupan masyarakat.

Buku ini menyajikan penjelasan tentang apa itu fase Quarter Life Crisis dan bagaimana cara untuk mengatasinya. Secara lebih lanjut, buku ini dapat menjadi sebuah buku petunjuk, yang memberikan arahan kepada pembaca supaya dapat melewati fase yang berat tersebut dengan baik. Buku ini juga dapat memberikan motivasi kepada pembaca untuk mengembangkan dirinya dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya.

Secara teknis penulisan, pembaca memuji R. D. Asti, karena dapat menuliskan seluruh penjelasan tentang topik yang dikatakan cukup rumit ini dengan kalimat yang sederhana. Pembaca tidak menemukan kesulitan dalam memahami seluruh penjelasan yang disajikan dalam buku ini dari awal hingga akhir.

Tampilan layout buku ini juga dinilai nyaman untuk dilihat, dengan jarak tepi dan baris yang pas, dan ukuran tulisan yang dinilai cukup besar, sehingga memungkinkan pembaca dapat menjadi lebih mudah dan nyaman dalam proses membaca buku ini.

Tampilan sampul buku ini juga dinilai menarik, dengan didominasi warna hijau dan warna abu-abu muda kecoklatan yang kalem, lalu dilengkapi dengan ilustrasi seorang wanita yang sedang berbaring di depan laptop, buku, dan dokumen. Ilustrasi yang menggambarkan seseorang sedang merasa lelah dengan aktivitas yang sedang dilakukannya. Secara visual, tampilan awal buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan ini dinilai eye-catching dan mendorong pembaca menjadi tertarik untuk membeli buku ini.

Kekurangan Buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan

Selain kelebihan, buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan ini masih memiliki kekurangan. Kekurangan pada buku ini terletak pada penjelasan pada beberapa bagian yang dinilai repetitif atau berulang. Hal ini diakibatkan, karena penjelasan fase Quarter Life Crisis dalam berbagai bidang sebenarnya secara garis besar sama. Namun, hal ini tidak mengurangi minat pembaca untuk terus membaca buku ini hingga selesai.

Pesan Moral Buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan

Quarter Life Crisis merupakan suatu fase yang lumrah dialami oleh semua orang yang berusia sekitar 20 tahun sampai awal 30 tahun-an. Ini adalah sebuah fase yang dipenuhi dengan kebingungan dan kekhawatiran akan hidup dan masa depan. Baik itu mengenai tujuan hidup, pekerjaan dan karier, finansial, hubungan sosial, atau hubungan romantis. Namun, meskipun Quarter Life Crisis ini menjadi sebuah fase yang lumrah, fase ini tak seharusnya mengganggu keseluruhan kegiatan atau bahkan kehidupan Anda.

Quarter Life Crisis bukan sebuah fase yang menandakan Anda gagal dalam mempersiapkan masa depan, tetapi ini adalah sebuah fase yang menjadi awal dari perubahan. Jangan jadikan fase Quarter Life Crisis sebagai sebuah hambatan yang menghentikan langkah Anda. Sebaliknya, jadikan fase ini sebagai motivasi untuk segera melakukan tindakan nyata untuk mengatasi kegagalan, bangkit dari keterpurukan, dan dorongan untuk menuju pada kesuksesan.

Pada masa Quarter Life Crisis, hal yang menjadi musuh yang menekan diri kita adalah pikiran kita sendiri. Overthinking kerap kali dianggap sebagai salah satu hal yang menjadi penyebab terjadinya fase Quarter Life Crisis. Maka itu, cara yang bisa dilakukan untuk dapat mengatasi Quarter Life Crisis adalah dengan mengontrol pikiran Anda sendiri. Sempatkan waktu untuk diri sendiri selama 15 sampai 20 menit setiap hari untuk fokus memikirkan segala hal yang benar-benar butuh dan ingin kita pikirkan.

Kemudian, buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan ini juga memberikan pesan untuk mengetahui nilai diri kita. Nilai diri menjadi suatu hal yang penting untuk diketahui, karena nilai-nilai itulah yang akan menuntun dan membantu kita dalam upaya menemukan jati diri. Mengetahui nilai diri dapat membuat kita juga mengetahui apa tujuan kita, membantu dalam proses pengambilan keputusan, bahkan juga dapat meningkatkan kepercayaan diri. Nilai diri dapat membantu kita dalam mengatasi berbagai kesulitan dalam hidup.

Dengan mengetahui nilai diri sendiri, kita dapat lebih mengenal diri kita yang sebenarnya. Pada akhirnya, nilai diri dapat mendorong kita untuk mencapai tujuan, menggapai mimpi, dan meraih cita-cita dalam berbagai bidang, baik itu pekerjaan, percintaan, sosial, dan lain sebagainya. Nilai diri juga dapat membantu kita berdamai dengan kegagalan-kegagalan yang terjadi. Secara lebih lanjut, mengetahui nilai diri dapat menjadi jalan untuk memutus rantai Quarter Life Crisis.

Nah, itu dia Grameds ulasan buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan karya R. D. Asti. Bagi kalian yang merasa sedang menghadapi masa Quarter Life Crisis atau sudah dalam usia yang rentan mengalami Quarter Life Crisis, buku ini dapat menjadi pilihan yang tepat untuk Anda baca. Kalian bisa langsung mendapatkan buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan ini dengan mudah di Gramedia.com.

Selain buku Melelahkan, Tapi Semua Demi Masa Depan, Grameds juga bisa menemukan buku-buku karya R. D. Asti atau buku karya penulis-penulis lain di Gramedia.com, lho. Sebagai #SahabatTanpaBatas, kami selalu siap memberikan informasi yang terbaik dan terlengkap untuk Anda. Selamat membaca!

Membaca banyak buku dan artikel tidak akan pernah merugikan kalian, karena Grameds akan mendapatkan informasi dan pengetahuan #LebihDenganMembaca.

Rating: 4.27

Penulis: Gabriel

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy