Bahasa Indonesia

Pengertian Teks Naratif dan Contoh yang dapat Dijadikan Referensi

Teks Naratif
Written by Siti Badriyah

Teks Naratif – Narrative text (naratif teks atau teks naratif) merupakan satu di antara bentuk paragraf yang perlu diketahui dalam mendalami ilmu bahasa dan sastra. Fungsi dan tujuan dari narrative text kurang lebih memiliki kesamaan, meskipun tertulis berbeda, baik bahasa Inggris atau bahasa Indonesia.

Secara garis besar, teks naratif merupakan karya tulisan yang memiliki makna untuk mengisahkan suatu kejadian atau cerita, sehingga dapat terdiri atas serangkaian paragraf yang ditulis sedemikian rupa. Secara tata bahasa, teks naratif menggunakan formula past tense. Hal ini berarti teks naratif merupakan sebuah karya tulis yang menceritakan kejadian yang telah berlangsung pada masa lampau.

Teks Naratif

Struktur Teks Naratif

1. Title

Struktur pertama dari teks naratif adalah title (judul). Judul merupakan struktur teks yang mencerminkan kejadian yang dinarasikan di dalamnya. Secara umum, judul teks naratif biasanya mengandung unsur nama tokoh maupun tempat berlangsungnya kejadian. Dengan adanya judul, susunan paragraf di dalamnya menjadi sempurna untuk disebut sebagai teks naratif.

2. Orientation

Struktur selanjutnya dari teks naratif adalah orientation. Orientation atau orientasi ini berisi paragraf pembuka mengenai suatu kejadian yang akan diceritakan kembali. Secara umum, orientasi berisi pengantar atau pengenalan latar, sehingga paragraf yang berisi orientasi biasanya lebih menerangkan tokoh, tempat, hingga waktu kejadian.

3. Complication

Struktur teks naratif selanjutnya adalah complication. Complication merupakan sejumlah paragraf yang berfungsi untuk mengembangkan kejadian di dalam teks. Hal ini berarti kejadian tersebut mulai diceritakan mengenai permasalahan yang dihadapi tokoh, bahkan permasalahan mengalami pengembangan hingga klimaks.

Complication terdiri atas tiga konflik, yaitu:

  • Natural conflict, yaitu konflik alam atau antar semesta.
  • Social conflict, yaitu konflik antar tokoh atau pelaku.
  • Psychological conflict, yaitu konflik batin atau diri sendiri.

4. Resolution

Struktur teks naratif yang terakhir adalah resolution. Resolution merupakan istilah yang merujuk kepada penyelesaian masalah atau konflik tokoh. Sama halnya maknanya, paragraf resolution berfungsi untuk memberi gambaran pembaca mengenai penyelesaian konflik yang terjadi di antara tokoh. Dalam paragraf ini dapat disimpulkan bahwa cerita akan mengalami akhir yang baik atau sebaliknya.

Teks Naratif

Contoh Teks Naratif

1. The Legend of Lake Toba

Once upon a time, there was a man who was living in north Sumatra. He lived in a simple hut in a farming field. He did some gardening and fishing for his daily life. One day, while the man was do fishing, he caught a big golden fish in his trap. It was the biggest catc which he ever had in his life. Surprisingly, this fish turned into a beautiful princess.

He felt in love with her and proposed her to be his wife. She said, “Yes, but you have to promise not to tell anyone about the secret that I was once a fish, otherwise there will be ahuge disaster”. The man made the deal and they got married, live happily and had a daughter. Few years later, this daughter would help bringing lunch to her father out in the fields.

One day, his daughter was so hungry and she ate his father’s lunch. Unfortunately, he found out and got furious, and shouted; “You damned daughter of a fish”. The daughter ran home and asked her mother. The mother started crying, felt sad that her husband had broken his promise. Then she told her daughter to run up the hills because a huge disaster was about to come.

When her daughter left, she prayed. Soon there was a big earthquake followed by non-stop pouring rain. The whole area got flooded and became Toba Lake. She turned into a fish again and the man became the island of Samosir.

Artinya:

Legenda Danau Toba

“Suatu hari, hidup seorang pria yang tinggal di Sumatra bagian utara. Dia tinggal di sebuah gubuk sederhana di tengah area persawahan. Sehari-hari, dia bertani dan memancing ikan. Suatu ketika, pada saat dia memancing, dia menangkap seekor ikan emas yang besar. Ikan tersebut merupakan ikan terbesar yang dia tangkap seumur hidup. Ternyata, ikan tersebut justru berubah menjadi seorang putri yang cantik.

Dia jatuh cinta dengan putri tersebut dan melamarnya untuk menjadi pasangan hidupnya. Putri itu mengatakan; “Ya, tapi kamu harus berjanji untuk tidak memberitahu siapa pun mengenai rahasiaku yang dulunya pernah menjadi seekor ikan, atau akan ada bencana besar”. Pria itu berjanji dan mereka pun menikah, hidup bahagia dan memiliki seorang putri. Beberapa tahun kemudian, putri mereka membawakan makan siang untuk sang ayah yang bekerja di tengah sawah.

Suatu ketika, putri kecil tersebut begitu lapar dan dia pun tak sengaja melahap makan siang sang ayah. Sayangnya, hal itu diketahui sang ayah dan langsung memarahinya; “Dasar anak ikan!” Gadis kecil itu pun berlari kembali ke rumah dan bertanya kepada sang ibu. Sang ibu mulai menangis, merasa sedih bahwa suaminya telah melanggar janjinya sendiri. Dia kemudian memberitahu putrinya untuk berlari ke atas bukit karena bencana besar akan segera terjadi.

Ketika putrinya pergi, dia pun berdoa. Tak berselang lama, gempa bumi terjadi disertai dengan hujan deras yang tak berhenti. Seluruh area banjir dan menjadi Danau Toba. Dia berubah menjadi seekor ikan kembali dan sang suami berubah menjadi Pulau Samosir.

Teks Naratif

2. The Lion and The Mouse

When he was awakened by a tiny mouse running across his body, a mighty Lion was sleeping in his lair. The lion then grabbed the frightened mouse with his huge paws and opened his mouth to swallow him directly. “Please, King,” begged the mouse, “Spare me this time and of course I will never forget your kindness. Someday I may be able to repay you”. The Lion thought that it was such an amusing idea that he let the poor creature go.

Sometimes later the lion was caught in a net laid by some hunters. Despite his great strength, the lion could not break free. Soon the forest echoed with angry load roars.

The little mouse heard the lion and ran to see what was wrong. As soon as he succeeded to make the lion free “There!” said the mouse proudly, “You laughed at me when I promised to repay your kindness, but now you know that even a tiny mouse can help a mighty Lion”.

Moral value:

  • Little friends may prove to be great friends.
  • Friend in need is friend indeed.

Artinya:

Singa dan Tikus

Ketika ia terbangun oleh tikus kecil berjalan di tubuhnya, singa perkasa itu sedang tidur di sarangnya. Singa itu kemudian meraih tikus yang ketakutan itu dengan cakar besar dan membuka mulut untuk menelannya langsung. “Tolong, Raja,” pinta tikus, “Bebaskan saya kali ini dan tentu saja saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu. Suatu hari nanti aku mungkin bisa membayar kebaikanmu”. Singa berpikir bahwa itu adalah ide yang baik sehingga ia membiarkan makhluk lemah itu pergi.

Beberapa waktu kemudian singa itu tertangkap dalam jaring diletakkan oleh beberapa pemburu. Meski dengan kekuatan yang besar, singa tidak bisa membebaskan diri. Segera hutan bergema dengan auman singa marah. Tikus kecil mendengar singa dan berlari untuk melihat apa yang Terjadi. Begitu ia berhasil membuat singa bebas. “Itulah!” kata tikus bangga. “Engkau tertawa padaku ketika aku berjanji untuk membalas kebaikanmu, tetapi sekarang engkau tahu bahwa bahkan tikus kecil dapat membantu singa perkasa”.

Nilai moral:

  • Teman yang kecil sekalipun dapat menjadi teman yang luar biasa.
  • Teman yang membutuhkan adalah teman yang sebenarnya.

3. A Donkey and A Lapdog

Once upon a time there was a farmer who owned a little dog that he keeps constantly by his side and a donkey, which lived in a warm stable and got plenty of fresh grain and sweet hay. But, unfortunately the donkey was not satisfied with his condition.

“I slave all day long, hauling wood or pulling the cart to market while the dog sleeps on the master’s lap and eats from his plate!,” the donkey grumbled. “Perhaps, he thought, if he behaved like the dog, his master would reward him with the same life of ease.

That very night, the donkey crept out of the stable and into the house where the farmer sat at supper. “First I’ll frisk about and chase my tail, just as the dog does,” thought the donkey. And he danced about the room, flinging up his hooves until the table toppled over and dishes went flying.

“Now I’ll sit on his lap!” said the donkey, and he put his hooves up on the master’s chair.

“Help! Save me from this mad beast!” the terrified farmer bellowed. Then his servants came running and, with shouts and blows, drove the donkey back to the stable.

“I suppose I’ m a fine donkey, “the donkey lamented,” but I’ ll never be a lapdog!”Moral of the Story- What’s right for one may be wrong for another. So, never try to copy another person in front of you.

Artinya:

Seekor Keledai dan Seekor Anjing Piaraan

Pada masa lalu ada seorang petani yang memiliki anjing kecil yang terus-menerus di sisinya dan seekor keledai, yang tinggal di sebuah kandang yang hangat dan mendapat banyak biji-bijian segar dan jerami. Namun, sayangnya keledai tersebut tidak puas dengan kondisinya.

“Saya menjadi budak sepanjang hari, mengangkut kayu atau menarik gerobak ke pasar sementara anjing tidur di pangkuan tuanku dan makan dari piringnya!,” keledai menggerutu. “Mungkin, pikirnya, jika ia berperilaku seperti anjing, tuannya akan membalasnya dengan kehidupan dengan kemudahan yang sama.

Malam itu, keledai merayap keluar dari kandang dan menuju ke rumah di mana petani duduk di perjamuan. “Pertama saya akan bergerak lincah di sekitarnya dan menggerakkan ekor saya, seperti yang anjing lakukan,” pikir keledai. Dan ia menari disekeliling ruangan, menghempas-hempaskan kakinya sampai meja terguling dan piring beterbangan.”Sekarang saya akan duduk di pangkuannya!” kata keledai, dan dia meletakkan kaiknya di kursi tuannya.

“Tolong! Selamatkan aku dari binatang gila ini!” teriak petani ketakutan. Pembantunya kemudian berlarian dan, dengan teriakan dan pukulan, menggiring keledai kembali ke kandang.

“Aku kira aku adalah keledai yang baik,” keledai meratap, “tapi, aku tidak akan pernah menjadi anjing piaraan!”

Pesan moral dari cerita tersebut:

Apa yang tepat untuk sesuatu mungkin salah untuk yang lain. Jadi, jangan pernah mencoba untuk meniru orang lain. Jadilah diri sendiri.

4. True Friends

Once upon a time, there were two close friends who were walking through the forest together. They knew that anything dangerous can happen any time in the forest. So they promised each other that they would always be together in any case of danger.

Suddenly, they saw a large bear getting closer toward them. One of them climbed a nearby tree at once. But unfortunately the other one did not know how to climb up the tree. So being led by his common sense, he lay down on the ground breathless and pretended to be a dead man.

The bear came near the one who was lying on the ground. It smelt in his ears, and slowly left the place because the bears do not want to touch the dead creatures. After that, the friend on the tree came down and asked his friend that was on the ground, “Friend, what did the bear whisper into your ears?” The other friend replied, “Just now the bear advised me not to believe a false friend”.

Moral of the story: A true friend in need is a friend indeed.

Artinya:

Teman Sejati

Suatu hari di masa lalu, ada dua teman dekat yang berjalan melewati hutan bersama-sama. Mereka tahu bahwa sesuatu yang berbahaya dapat terjadi setiap saat di hutan. Jadi mereka saling berjanji bahwa mereka akan selalu bersama-sama dalam keadaan bahaya sekalipun.

Tiba-tiba, mereka melihat beruang besar sedang makin mendekat ke arah mereka. Satu di antara dari mereka memanjat pohon terdekat seketika. Namun, sayangnya yang satunya tidak tahu bagaimana cara untuk memanjat pohon. Jadi terdorong oleh akal sehatnya, ia berbaring di tanah, menahan napas, dan berpura-pura menjadi orang yang sudah mati.

Beruang itu datang mendekati orang yang sedang berbaring di tanah tersebut. Mencium di telinganya, dan perlahan-lahan meninggalkan tempat karena beruang tidak ingin menyentuh makhluk yang sudah mati. Setelah itu, teman di pohon turun dan bertanya ke pada temannya yang berbaring di tanah itu, “Teman, apa yang beruang bisikan ke telingamu?” Teman lain menjawab, “Tadi beruang itu menyarankan saya untuk tidak memercayai teman palsu”.

Pesan moral: Seorang teman sejati yang kita butuhkan adalah teman yang sebenarnya.

Nah Grameds, itulah penjelasan mengenai contoh teks naratif yang cukup panjang, tetapi dapat kamu jadikan inspirasi. Semoga informasi di artikel ini dapat membantumu menemukan teks naratif lain yang ada di buku-buku favoritmu, ya! Kamu juga bisa membaca buku-buku terkait di gramedia.com agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah