Ekonomi

Apa Itu Sistem Ekonomi Sosialis & Negara Ekonomi Sosialis

Written by Rosyda

Sistem ekonomi sosialis merupakan salah satu sistem ekonomi yang menjadikan pemerintah sebagai pihak yang berperan penting dalam mengendalikan dan mengatur semua kegiatan ekonomi. Di dalam sistem ini, pemerintah memiliki kekuasaan penuh dalam merencanakan, mengambil keputusan ekonomi, dan mengatur semua kebijakan yang bertujuan untuk pemerataan kesejahteraan rakyat, serta memberikan kesetaraan dalam menangani semua masyarakat, baik itu miskin maupun kaya.

Terbentuknya sistem ekonomi sosialis tidak terlepas dari pemikiran Karl Marx dan juga Frederic Engles. Kedua orang tersebut mulai mengenalkan sistem ekonomi ini melalui bukunya yang berjudul The Communist Manifesto. Dalam buku tersebut mereka memberikan beberapa kritik kepada penerapan sistem ekonomi kapitalis. Dimana menurut mereka sistem ekonomi tersebut menimbulkan banyak masalah internal negara. Sehingga sangat tidak layak untuk diterapkan di sebuah negara.

Sistem ekonomi kapitalis dapat menimbulkan masalah antara pemilik modal dan kaum buruh. Selain itu, sistem ekonomi ini juga menghadirkan individu yang selalu ingin bersaing dalam kegiatan ekonomi atau produksi. Kegiatan ekonomi yang ada di dalam sistem ekonomi kapitalis juga tidak diawasi oleh pemerintah. Jadi, pihak swasta memiliki kendali penuh atas bisnis ataupun usaha mereka.

Kemudian, konsep sosialisme yang dilahirkan oleh Karl Marx dan Frederic Engles adalah sebuah langkah awal dalam melawan sistem ekonomi kapitalis yang sudah banyak diterapkan di negara-negara barat. Langkah yang diperlukan dalam menggantikan konsep kapitalisme adalah dengan cara pemerintah mengambil alih semua sumber daya produksi yang sebelumnya telah dikuasai oleh pihak individu atau swasta.

Dalam sistem ekonomi sosialis, pihak pemerintah memiliki peran yang cukup besar dalam berbagai kegiatan ekonomi. Dimana pihak pemerintah membatasi kebebasan hak individu dalam memiliki sumber daya produksi.

Jika pemerintah terlihat dalam setiap kegiatan ekonomi, maka akan lebih mudah dalam mengawasi dan juga mengatur jalannya sistem ekonomi yang ada. Selain itu, pemerintah juga bisa menghindarkan segala bentuk persaingan yang tidak sehat dan berdampak pada kesenjangan sosial.

Apa Itu Sistem Ekonomi Sosialis?

Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem ekonomi yang dalam pelaksanaannya diatur langsung oleh pihak pemerintah. Di dalam sistem ini, semua kegiatan perekonomian sepenuhnya merupakan tanggung jawab suatu negara atau pemerintah pusat.

Oleh sebab itu, sistem ekonomi sosialis sering disebut juga sebagai sistem ekonomi terpusat. Dimana semuanya harus diatur oleh pemerintah dan dikomandokan dari pemerintah pusat. Pihak pemerintah berperan penuh dalam mengawasi semua kegiatan ekonomi. Pelajari lebih dalam melalui buku Ekonomi Kelembagaan yang ada dibawah ini beserta contoh kasusnya di sektor transportasi.

Ekonomi Kelembagaan

Ekonomi Kelembagaan

Beli Buku di Gramedia


Sejarah Sistem Ekonomi Sosialis

Asal-usul sistem ekonomi sosialis dimulai dari adanya kritik terhadap sistem kapitalis. Pada abad ke-19, golong borjuis menguasai sebuah negara. Hal tersebut terjadi di bawah panji-panji sistem kapitalisme di Eropa.

Mereka menjadikan negara sebagai alat atau kekuatan untuk mengatur organisasi ekonomi dan politik serta kemasyarakatan untuk memenuhi kepentingan mereka sendiri.

Kemudian, para kaum borjuis juga mendapatkan legitimasi gereja guna mengeksploitasi para buruh. Munculnya revolusi industri pada saat itu sempat memberi keberkahan untuk para pemilik pabrik. Akan tetapi, hal tersebut justru berdampak buruk bagi para buruh. Dimana mereka menjadi semakin miskin dan tertindas. Memang tidak semua orang menyukai kaum borjuis dalam bertindak sedemikian rupa. Lalu, mereka yang tidak suka dengan sikap kaum borjuis, berusaha untuk melakukan balas dendam.

Para buruh dan pekerja demo dan mengamuk. Mereka mengekspresikan rasa ketidaksukaan mereka terhadap kaum borjuis yang mementingkan diri sendiri saja. Hal inilah yang mendorong Karl Marx dalam mengkritik sistem ekonomi kapitalis yang dianggap tidak sesuai dengan aspek kemasyarakatan.

Namun sebenarnya, kondisi semacam ini telah memunculkan berbagai ide dan pemikiran yang beraliran sosialis. Akan tetapi, dari banyaknya pakar sosialis, pemikiran Karl Marx dinilai lebih berpengaruh. Karl Marx mengatakan bahwa apabila hak milik pribadi dihapuskan, maka tidak akan memunculkan masyarakat yang terpisah menjadi beberapa golongan, mulai dari berkelas tinggi hingga rendah. Menurutnya, kapitalisme tidak layak ditempatkan di dunia ini.

Oleh karena itu, berbagai upaya revolusioner wajib dilakukan guna menghapuskan kapitalisme. Dimana alat produksi harus diatur dan dikuasai oleh negara. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi rakyat.

Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Sosialis

Jika suatu negara menerapkan sistem ekonomi sosialis, maka akan tampak peran pemerintah yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan ekonomi serta kepemilikan sumber daya. Hal ini berarti bahwa pihak pemerintah adalah satu-satunya pelaku ekonomi dan pusat dari kekuatan yang memiliki peran penting.

Untuk mengetahui apakah sebuah negara menerapkan sistem ekonomi sosialis, maka Anda perlu mengetahui ciri-cirinya. Berikut adalah ciri-ciri sistem ekonomi sosialis.

  1. Pemerintah mengatur semua sumber daya produksi dan pihak individu ataupun swasta tidak mempunyai hak wewenang serta kebebasan dalam memiliki sumber daya yang ada.
  2. Adanya anggapan kesamaan status sosial, antara golongan miskin dan kaya sama-sama berhak untuk mendapatkan keuntungan dalam berusaha.
  3. Di dalam sistem ekonomi ini, pemerintah merupakan satu-satunya pihak yang berkuasa dalam merencanakan dan memutuskan suatu hal yang berkaitan dengan ekonomi.
  4. Tidak ada persaingan bebas sehingga membuat eksistensi pengusaha menjadi lebih sedikit di negara tersebut.
  5. Pemerintah merupakan pusat dalam pengambilan keputusan terhadap semua kegiatan ekonomi. Mulai dari perdagangan luar negeri, konsumsi, distribusi, dan juga investasi.
  6. Terciptanya pemerataan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
  7. Jumlah produksi menjadi terbatas, sebab semuanya berhubungan dengan kemampuan produksi dan juga kebutuhan pasar.
Globalisasi, Ekonomi Konstitusi, dan Nobel Ekonomi

Globalisasi, Ekonomi Konstitusi, dan Nobel Ekonomi

Beli Buku di Gramedia

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa sistem ekonomi sosialis merupakan bentuk kritik terhadap adanya praktik sistem ekonomi liberal yang menyebabkan munculnya masyarakat kapitalis. Menurut penganut sosialis, penerapan sistem ekonomi kapitalis dapat menyebabkan beberapa dampak buruk yang dirasakan oleh pihak pemerintah dan masyarakat bawah.

Oleh karena itu, kaum sosialis ingin tetap merasakan memiliki peran di dalam semua kegiatan perekonomian. Salah satunya yaitu memiliki tugas untuk mengawasi dan ikut serta dalam memutuskan suatu kebijakan. Dengan begitu, hasil dari semua kegiatan ekonomi dapat dirasakan oleh semua kalangan, baik pemerintah maupun semua lapisan masyarakat.

Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis

  1. Terdapat fasilitas kesehatan dan juga pendidikan bagi semua lapisan masyarakat dengan biaya yang lebih terjangkau.
  2. Adanya kesetaraan sosial bagi semua individu, mulai dari yang kaya hingga yang miskin.
  3. Terhapusnya praktik monopoli yang ada di pasar.
  4. Terciptanya pemerataan pendapatan.
  5. Inflasi lebih mudah ditangani karena dikendalikan langsung oleh pemerintah.
  6. Pemerintah memiliki peran penting dalam melakukan dan mengawasi setiap kegiatan ekonomi.

Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis

  1. Pertumbuhan ekonomi jadi terhambat, sebab di dalam sistem ekonomi ini hanya pemerintah yang menjadi satu-satunya pelaku pasar.
  2. Jumlah kewirausahaan menjadi semakin sedikit karena terbatasnya akses dalam memiliki sumber daya.
  3. Semangat berinovasi dan kreativitas pelaku usaha menjadi berkurang. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya imbalan atas kreativitas mereka.
  4. Adanya pajak yang cukup tinggi
  5. Setiap individu tidak diberikan kebebasan dalam memiliki sumber daya yang ada
  6. Ketersediaan produk dan jasa menjadi sangat terbatas.

 

Kebijakan Ekonomi: Ahmad Erani Yustika

Kebijakan Ekonomi: Ahmad Erani Yustika

Beli Buku di Gramedia

Negara Penganut Sistem Ekonomi Sosialis

Berlangsungnya perang dingin yang terjadi tahun 1947, membuat kekuatan dunia pada saat itu terpecah menjadi 2 blok, yaitu blok timur dan blok barat. Blok timur adalah blok buatan dari Uni Soviet serta negara eropa lainnya, sementara untuk blok barat merupakan blok kumpulan antara NATO dengan Amerika Serikat.

Berhubungan dengan sistem perekonomian, blok barat dan timur memiliki paham yang berbeda tatkala menetapkan sebuah kebijakan mengenai sistem ekonomi yang dianut.

Blok barat ini terkenal dengan paham sistem ekonomi liberal atau biasa dikenal dengan masyarakat kapitalis. Sedangkan blok timur menetapkan paham sistem ekonomi sosialis yang dapat menciptakan masyarakat yang komunis.

Jika dilihat dari ideologi beserta tujuannya sistem ekonomi sosialis dan liberalis memiliki aspek yang bertentangan., meski hakikatnya semua sistem itu memiliki sebuah kelebihan dan kekurangan. Hingga akhirnya pelaksanaan kedua sistem ekonomi bisa menciptakan negara-negara yang memiliki kekuatan perekonomian yang sangatlah kuat dan stabil.

Berikut adalah implementasi sistem ekonomi sosialis di 3 negara yang dianggap sangat sosialis daripada yang lainnya.

1. China

Pemerintahan China memiliki kewenangan yang paling berpengaruh terhadap beberapa penetapan kebijakan dan kegiatan ekonomi di China.

Akan tetapi, bagi beberapa bagian pemerintah China sudah melaksanakan kemampuan terhadap kebijakan yang dulunya telah sempat diterapkannya, contohnya fasilitas pemeliharaan kesehataan yang saat ini telah tidak disubsidi oleh pemerintah.

Ekonomi China pada mulanya menganut sistem ekonomi sosialis, namun secara perlahan ekonomi itu mengalami banyak perubahan dengan seiring nya beberapa pedoman kebijakan yang ditujukan untuk bisa membangunkan kembali kestabilan ekonomi.

Pada saat ini, ekonomi China sudah menganut sistem ekonomi liberal atau yang biasa disebut juga kapitalisme, hal itu dapat anda lihat dari berbagai cara yang sudah dilakukan pemerintah untuk membuka pasar bebas internasional.

Meskipun terdapat elemen liberal, pemerintah cinta masih menjuluki negaranya sendiri sebagai salah satu negara yang mendukung terhadap sosialisme. Dari model sistem ekonomi tersebut,  kenyataannya China telah meninggalkan wujud murni dari sistem sosialis.

Wujud sosialis yang bisa anda lihat dari jumlah perusahaan yang ada di China, sekitar 70% adalah BUMN dan 30% pegang oleh swasta. Kemajuan angka perusahaan swasta tiap tahunnya semakin mengalami kenaikan. Hal itulah yang menunjukan adanya elemen sosialis dan liberal.

Dengan transformasi penetapan sistem ekonomi tersebut maka akan memberikan pengaruh positif untuk perekonomian di China yaitu memposisikan China sebagai bagian negara kedua dengan perkembangan ekonomi terbesar di dunia setelah negara Amerika.

2. Korea Utara

Sistem ekonomi sosialis di negara korea utara bisa dilihat dari adanya penguasaan dan kontrol  secara utuh oleh pemerintah kepada seluruh kegiatan ekonomi.

Indikasi tersebut memperlihatkan bahwa Korea Utara sangat tertutup dan tidak gampang untuk membuka penanaman investasi asing di negaranya, dan dapat disebut sistem ekonomi di negara Korea Utara lebih sosialis daripada negara China.

Penetapan sistem ekonomi sosialis di Korea Utara dapat dapat disebut tidak cukup sukses, mengingat bila hingga saat ini perkembangan ekonomi di negara tersebut mengalami kemunduran dan juga tidak lebih baik daripada negara tetangga yakni Korea Selatan.

3. Kuba

Apabila anda mengetahui ciri-ciri dari negara sosialis hingga segala ciri itu serupa, semuanya bisa tampak di negara Kuba. Contohnya, berpengaruhnya peran pemerintah dalam mengontrol semua aktivitas ekonomi negara, adanya fasilitas kesehatan yang dibentuk oleh pemerintah bagi rakyatnya, dan lain sebagainya.

Serupa dengan negara Korea Utara, Kuba juga tidak adanya pasar bursa efek sehingga negara Kuba menerapkan sistem perdagangan yang tertutup dari negara lain dan membatasi penanaman investasi asing.

Ekonomi, Politik, dan Peluang Bisnis di Negara-Negara Teluk

Ekonomi, Politik, dan Peluang Bisnis di Negara-Negara Teluk

Beli Buku di Gramedia
Konsep Dasar Sosialisme

Sebutan sosialisme atau juga disebut sosialis bisa mengacu pada beberapa hal yang berkaitan atas ideologi ataupun kelompok ideologi, sistem ekonomi hingga negara. Sebutan itu mulai dipakai semenjak awal abad ke 19.

Di Bahasa Inggris, sebutan itu dipakai pertama kali buat menjuluki anggota Robert Owen di tahun 1827. Di negara Perancis, sebutan itu mengacu akan para anggota doktrin Saint-Simon di tahun 1832 yang ditenarkan oleh J. Regnaud dan Pierre Leroux pada l’Encyclopédie Nouvelle.

Sebutan sosialisme kerap dipakai pada beragam konteks yang berbeda-beda oleh beragam kelompok, namun hampir seluruhnya setuju bahwa sebutan tersebut bermula dari pergolakan kaum buruh industri serta buruh tani di abad ke 19 sampai awal abad ke 20 yang bersumber pada prinsip solidaritas dan mengupayakan masyarakat egalitarian yang melalui sistem ekonomi menurutnya bisa melayani masyarakat ketimbang sekedar segelintir elite.

Konsep dasar dari sosialisme kenyataannya sudah dikembangkan oleh Plato pada bukunya Republik. Plato mengilustrasikan bahwa pemerintah tidak memiliki kekayaan personal, seluruh yang dipunyai negara baik hasil produksi maupun konsumsi dibagikan secara rata ke seluruh rakyat yang berada di negara itu.

Kewenangan yang dimaksudkan agar terciptanya kesejahteraan rakyat yang tergambar secara jelas pada konsep Plato. Konsep tersebut dapat dijadikan sebagai landasan dalam gagasan atas lahirnya paham sosialisme di Eropa saat itu.

Selain itu, sistem ekonomi sosialis juga mempunyai berbagai pengaruh, baik melalui segi positif maupun segi negatif sebab masyarakat tidak seutuhnya berwenang, serta pemerintah yang sangat berkedudukan penting pada sistem perekonomian tersebut.

Oleh sebab itu, pengaruh positif dari sistem ekonomi sosialis ini yakni pemerataan kesejahteraan lebih mudah serta cepat tercapai sebab terdapat beberapa intervensi pemerintah pada mekanisme pasar, ekonomi lebih stabil di bawah kehidupan sosial sehingga lebih terkendali dan tenang, serta tidak terdapatnya masyarakat miskin dan kaya sebab adanya pemerataan perekonomian yang dibentuk oleh pemerintah

Sementara dari segi positif sistem ekonomi sosialis juga mempunyai pengaruh negatif yakni perkembangan ekonomi menjadi turun sebab lebih menitikberatkan pengembangan dibandingkan pemerataan. Sehingga pengembangan infrastruktur menjadi lambat, keterbatasan personal untuk melaksanakan aktivitas usaha dibatasi oleh pemerintah. Dengan begitu, masyarakat pun  berfungsi membantu pemerintah pada usaha pengembangan perekonomian.

Meskipun dalam hal kecil, contohnya berbisnis kecilan dan melaksanakan kewajiban anda kepada pemerintah secara baik. Sebab, perkembangan perekonomian membawa pengaruh terhadap kemajuan ekonomi pada suatu negara.

Itulah beberapa penjelasan mengenai sistem ekonomi sosialis. Sistem ekonomi di suatu negara memang memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Oleh karena itu, suatu negara akan memilih sistem ekonomi yang sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan mereka. Hal ini bertujuan agar semua masyarakat dan pemerinta bisa memajukan perekonomian negara dengan baik.

Bagi Grameds yang ingin mempelajari ilmu ekonomi lebih dalam, Gramedia sebagai #SahabatTanpaBatas akan merekomendasikan beberapa buku yang bisa menjadi referensi bacaan. Berikut adalah buku ekonomi yang penulis rekomendasikan.

Penulis : Laila Nur Azizah

Pengantar Ilmu Ekonomi

Pengantar Ilmu Ekonomi

Beli Buku di Gramedia

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah