Ekonomi

Mengenal Perencanaan dan Pengembangan Karir Yang Sukses

Written by Rosyda

Perencanaan dan pengembangan karir mungkin bukan hal yang terbayang saat kita masih balita. Saat balita kita hanya mengenal cita-cita. Waktu ditanya cita-cita yang kita miliki, jawaban polos pun mengalir, ingin menjadi dokter, tentara, polisi, guru dan banyak lagi.

Tanpa kita sadari saat itu, sebenarnya kita sudah melakukan percakapan masa depan tentang karir. Meskipun setelah kita beranjak dewasa banyak yang cita-citanya meleset karena banyak hal. Terkadang harapan tak seindah kenyataan.

Lalu kapan kita harus lebih serius memikirkan perencanaan dan pengembangan karir? Apa yang harus kita lakukan untuk menaiki tahap demi tahap agar bisa menggapai karir yang diinginkan? Oke, kita bahas dulu mengenai pengertian dan pengembangan karir.

Pengertian Karir dan Jenjang Karir

Menurut KBBI, karir adalah pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju. Sementara itu, pengertian karir secara lengkap adalah runtutan, rangkaian atau urutan dari pengalaman-pengalaman karyawan dari memegang suatu posisi berubah menjadi posisi yang lain selama dia bekerja di suatu tempat.

Jenjang karir adalah model posisi pekerjaan seseorang secara berurutan yang membentuk karir orang tersebut. Misalnya, dari semula karyawan training yang kemudian bisa menjadi karyawan, kemudian bisa naik jadi kepala bagian dan seterusnya tergantung dari jenjang karir yang ada di suatu tempat.

Pengertian Perencanaan karir

Perencanaan karir menurut Corey & Corey (2006) adalah sebuah proses dimana tercakup penjelajahan pilihan dan persiapan untuk sebuah karir. Perencanaan karir bisa juga sebagai rencana seseorang untuk mendapatkan proses kenaikan jabatan atau pangkat sesuai persyaratan yang ada dan kemampuan yang dimilikinya. Jadi, perencanaan karir adalah usaha untuk membuat rencana jenjang apa saja yang akan kita duduki di perusahaan yang kita incar.

Apakah karyawan biasa ada kesempatan untuk menjadi seorang direktur? Nah, kita harus mengamati dan mengumpulkan informasi untuk mendapatkan gambaran persyaratan atau kemampuan apa nih yang harus kita kuasai agar bisa naik jabatan.

Lalu jika kita sudah mengetahui persyaratannya, apa yang harus kita lakukan agar bisa mencapai posisi tersebut? Misal, kalau kita pada awalnya merupakan seorang guru, lalu ada rencana untuk menjadi dosen, maka jelas kita yang semula pendidikan berijazah S1 mengambil kuliah lagi untuk S2 agar bisa mengajukan diri menjadi dosen.

Tujuannya apa sih harus merencanakan karir? Tujuannya adalah yang pertama meningkatkan kesadaran diri. Kedua mencapai kepuasan pribadi, ketiga untuk mempersiapkan diri dan mendapatkan posisi yang lebih baik, dan yang keempat membuat waktu lebih efisien saat mencapai karir karena sudah kita siapkan sebelum nya.

Jika individu merencanakan dengan baik karirnya maka dia mampu mengukur kemampuannya baik dalam hal minat, potensi dan juga segala kemampuan yang ada pada dirinya. Dengan perencanaan yang matang, maka segala yang dilakukan akan lebih terarah dan memeroleh hasil maksimal.

Elemen Utama Perencanaan dan Pengembangan karir

Karir menjadi hal yang akan kita kejar setelah menyelesaikan pendidikan. Selain tentu saja mengejar uang sebagai penghasilan, kita juga mengejar prestasi untuk menaikkan harga diri dan kebanggaan.

Apa saja sih sebenarnya yang harus kita siapkan sebagai elemen utama perencanaan dan pengembangan karir?

1. Pengetahuan

Elemen pertama dalam perencanaan dan pengembangan karir adalah pengetahuan. Pengetahuan ini meliputi tujuan yang jelas setelah mencapai pendidikan. Jadi, ketika kita selesai kuliah S1 apa rencana selanjutnya yang dimiliki? Apakah cukup sampai jenjang S1 lalu mencari pekerjaan yang sesuai dengan jurusan, ataukah kita akan lebih memilih melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.

Jadi pengetahuan berhubungan langsung dengan kerja otak, indikasi sosialnya seberapa pintar kita diantara yang lain. Alat ukurnya tentu nilai-nilai yang kita dapatkan. Seperti contohnya, ketika kuliah proses pembelajaran kita diukur melalui IPK yang kita dapatkan. Kita dapat melihat, beberapa lowongan seringkali mencantumkan persyaratan IPK dalam deskripsi pekerjaan tersebut.

Sesuaikan serealistis mungkin antara kenyataan yang ada di lapangan dengan kemampuan yang ada dalam diri kita. Dengan demikian kita bisa mengukur diri, dimana perlu dibedakan kemauan dari kemampuan yang kita miliki. Kemauan itu adalah hasrat diri sementara kemampuan adalah potensi diri.

2. Sikap

Apa sajakah yang termasuk dalam sikap itu? Pertama, cita-cita apa yang akan kamu capai agar sesuai dengan pendidikan yang kita ambil. Apakah kamu akan menjadi guru selepas mengambil jurusan keguruan, atau melihat kenyataan ternyata menjadi guru tidak sesuai dengan keinginan kamu dalam hal penghasilan dan akhirnya memutuskan untuk beralih profesi.
Kedua, seberapa besar dorongan dalam diri kita untuk maju baik dalam pekerjaan ataupun pendidikan yang diimpikan. Begitu diterima di tempat kerja bagaimana kinerja kamu. Apakah mengerjakan tugas yang diminta perusahaan atau malah menjadi malas-malasan karena merasa pekerjaan yang diberikan itu melelahkan.

Selain itu sikap juga menjadi gambaran kemampuanmu dalam memberikan apresiasi terhadap pekerjaan serta nilai. Apakah kamu bekerja untuk mendapatkan hasil sempurna dalam menyelesaikan semua yang diminta, atau hanya berorientasi pada uang yang akan diterima.

Terakhir sikap juga mencerminkan kemandirian setiap kali akan mengambil keputusan. Mungkin, di masa training kita sering banyak bertanya, tapi ketika sudah melewati masa itu kamu diharapkan sudah ahli dalam menyelesaikan pekerjaan.

Jadi meskipun kamu pintar secara akademis, apakah kamu memiliki sikap yang dibutuhkan perusahaan? Apakah kamu individualistis ataukah mampu bekerja dalam sebuah tim. Orang yang memiliki sikap baik akan lebih dipilih oleh perusahaan. Karena pada dasarnya kerja di perusahaan adalah kerja tim,bukan perorangan.

3. Keterampilan

Hal-hal yang termasuk dalam keterampilan adalah adanya kemampuan mengelompokkan pekerjaan yang memang diminati, lalu menunjukkan cara yang nyata dalam menggapai cita-cita. Jika kamu hanya pintar secara teori atau ilmu tapi begitu terjun ke lapangan kamu serba tidak tahu, maka akan sulit untukmu terus maju melewati jenjang karir.

Jadi siapa bilang kesuksesan itu cuma milik orang yang pintar? Mungkin orang yang pintar kaya akan pengetahuan, namun jika sikap dan keterampilannya kurang maka belum tentu orang tersebut bisa mencapai kesuksesan. Dimana, orang rajin dan mau belajar bisa menjadi lebih sukses.

Tahapan Perencanaan dan Pengembangan karir

Tahapan perencanaan dan pengembangan karir adalah tahapan waktu dan usia yang akan dilewati diawali dengan masa masuk kerja sampai masa pensiun.

Tingkat demi tingkat atau step by step yang akan dijalani dalam perencanaan dan pengembangan karir adalah sebagai berikut:

1. Tahap awal / pembentukkan

Pada tahap ini pegawai akan berusaha mencapai kebutuhan untuk rasa aman. Euforia masuk ke tempat kerja apalagi yang memang dicita-citakan. Di tahap ini pegawai begitu semangat akan dunianya yang baru.

Pegawai akan bekerja keras untuk bisa tetap berada di tempatnya bekerja. Ini terjadi tahun-tahun pertama menjalankan pekerjaannya. Lamanya tahapan ini kurang lebih lima tahunan.

2. Tahap lanjutan

Di tahap ini pegawai mulai memiliki keinginan untuk merubah nasib dan menaiki jenjang yang ada di perusahaan.

Harga diri membuatnya merasa harus bisa dipromosikan oleh perusahaan. Melihat banyak junior masuk, maka ada perasaan ingin menunjukkan eksistensinya pada mereka.

Tahap ini berlangsung pada pegawai dengan usia 30 sampai dengan 45 tahun. Ketika ada penawaran promosi jabatan maka mereka biasanya berusaha mengejar.

3. Tahap mempertahankan

Ketika berada di tahap ini pegawai sudah tidak berhasrat untuk naik jenjang, dan cenderung berusaha mempertahankan posisinya.

Di saat ini pegawai sudah merasa puas dengan keuangan dan posisinya. Bahkan sebagian berpikir masih dipekerjakan saja sudah bersyukur.

4. Tahap pensiun

Setelah sekian tahun bekerja,di tahap ini pegawai akan berhenti dari tempatnya bekerja. Entah karena usia, atau bisa jadi terjadi pengurangan jumlah karyawan secara tiba-tiba karena perusahaan mengalami kebangkrutan.

Setelah masuk tahap pensiun, sebagian mungkin akan memilih istirahat saja dan memilih usaha di rumah, sebagian lain mungkin akan berhenti beraktifitas produktif dan memutuskan mengurus keluarganya saja.

Sebagian lagi akan mencari pekerjaan ditempat lain jika merasa kebutuhan hidup masih banyak yang harus dipenuhi, atau merasa masih harus terus bekerja. Diharapkan di tahapan pensiun ini, kamu sudah mapan sehingga tidak lagi bekerja terlalu keras mencari biaya harian.

Lebih baik lagi jika pada tahapan ini kamu memiliki dana pensiun yang sebelumnya sudah dikumpulkan saat masih memiliki penghasilan. Seperti pada contohnya, jika menjadi ASN urusan dana pensiun bukanlah suatu masalah. Namun, untuk yang bekerja di luar sektor ASN penyiapan dana pensiun mutlak diperlukan.

Langkah-langkah Perencanaan dan Pengembangan Karir
Untuk mencapai karir gemilang terdapat langkah-langkah yang dapat kamu lakukan. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut.

5. Menyusun visi dan Misi Hidup

Visi dan misi hidup adalah panduan untuk merencanakan hidup setidaknya untuk lima tahun ke depan. Beberapa hal yang harus direncanakan adalah apa yang ingin kamu dapatkan di masa mendatang? Apakah kamu ingin punya kendaraan terlebih dahulu atau rumah misalnya.

Kemudian kamu membayangkan dalam beberapa tahun mendatang, kamu akan menjadi apa dan pencapaian apa saja yang sudah kamu dapatkan. Penulis sukses? Guru profesional? Artis? Politisi? Atau pengusaha dengan keuntungan jutaan?

Jika lima atau sepuluh tahun ke depan terlalu jauh untuk dibayangkan, kamu dapat melihat dalam jangka waktu pendek terlebih dahulu , tahun depan misalnya. Yang terpenting adalah memiliki gambaran sehingga bisa dipastikan langkah selanjutnya untuk mencapai itu. Visi dan misi ini perlu untuk memberi sugesti dan motivasi kamu agar mendapatkan kesuksesan.

6. Fokus menggali kemampuan sendiri

Coba dicermati dan menilai diri sendiri, sebenarnya apa kekurangan dan kelebihan yang kita miliki. Misalnya kamu merupakan orang yang suka menulis. Kalau kamu menampilkan karya tulis di medsos banyak yang memberikan like, comment dan bahkan membagikan karya tulis kamu, mungkin kamu memiliki potensi dibidang tersebut. Selanjutnya, bakat tersebut bisa terus diasah dengan mengambil jurusan yang berkaitan dengan dunia menulis atau ambil pelatihan khusus menulis.

7. Mengevaluasi diri

Jika misalnya kita pernah mengalami kegagalan di suatu tempat, coba kamu melakukan evaluasi dimana letak kesalahannya. Apakah ada ketidaksesuaian minat kita dengan pekerjaan? Apakah ada ketidakmampuan kamu dalam bekerja sama dengan tim atau memang tekanan kerja dari atasan terlalu berat.

Dengan mengevaluasi diri kita bisa belajar dari kegagalan tersebut. Dan akan memperbaikinya di tempat yang baru.

8. Mencari informasi mengenai karir terkini

Mencari informasi saat ini, sudah sangat dimudahkan. Sehingga tidak ada alasan bagi kita untuk buta informasi. Jika memang kita menyukai dunia digital, cari tahu dimana kamu bisa memiliki karir gemilang dan sesuai dengan yang diharapkan.

9. Membuat rancangan Career path

Pada langkah ini kamu memetakan cara atau strategi yang bisa dikerjakan untuk mendapatkan karir yang kamu inginkan. Misalnya, jika kamu ingin menjadi seorang guru profesional. Selepas pendidikan S1, di tahun awal dapat mencoba membuka les untuk anak-anak tetangga terdekat dengan bayaran seadanya.

Lalu di tahun berikutnya mencari sekolah biasa untuk mengajar, tanpa melihat seberapa besar uang yang didapat, dan fokus pada pengalaman yang didapatkan. Barulah tahun selanjutny, kamu dapat mulai mencari sekolah besar yang sudah berkualitas di kotamu untuk meningkatkan kemampuan diri.

beli sekarang

Manfaat Perencanaan dan Pengembangan Karir

Perencanaan dan pengembangan karir jelas memiliki manfaat. Martoyo (2007) mengungkapkan 7 manfaat dari perencanaan dan pengembangan karir yaitu:

  1. Membantu para karyawan yang terlihat berpotensi untuk maju agar dapat dipromosikan
  2. Membuat perputaran karyawan menurun, menetapkan perhatian pada karir individual juga menjaga loyalitas pekerja pada perusahaan tempat mereka bernaung
  3. Mendapatkan informasi tentang karyawan sehingga perencanaan karir akan mendorong individu atau kelompok dalam perusahaan untuk mencapai posisi yang diinginkan
  4. Merangsang semangat kerja karyawan untuk bisa tumbuh dan berkembang serta mendapatkan sasaran karir yang diinginkan
  5. Perencanaan karir dapat mengangkat ulang para karyawan yang berkualifikasi untuk maju, sehingga bisa mengurangi terjadinya penimbunan
  6. Perencanaan karir berarti adanya penghargaan terhadap individu karyawan yang berarti pula adanya pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi individu, sehingga memuaskan kebutuhan karyawan
  7. Perencanaan karir dapat membantu para anggota kelompok agar bersiap untuk jabatan-jabatan yang lebih penting karena bisa Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui

Menurut Rivai (2009) manfaat perencanaan dan pengembangan karir adalah sebagai berikut:

  1. Memberi strategi yang jelas sekaligus pemilihan staf dari karyawan intern (aligns strategy and internal staffing)
  2. Membangun atau menciptakan karyawan yang layak dipromosikan (develops promotable employees)
  3. Bisa menyiapkan penempatan skala internasional (facilities international placement)
  4. Membantu masalah keanekaragaman pegawai (assists with workforce diversity)
  5. Menurunkan pergantian karyawan (lower turnover)
  6. Dapat menyeleksi potensi potensi karyawan (taps employee potensial)
  7. Melanjutkan pertumbuhan pribadi (furthers personal growth)
  8. Menurunkan penumpukkan karyawan (reduce hoarding)
  9. Memberi kepuasan kebutuhan karyawan (satisfies employee needs)
  10. Membantu dalam merencanakan tindakan secara afirmatif (assists affirmative action plans)

Sementara manfaat perencanaan dan pengembangan karir menurut Hariandja (2002) :

  1. Bisa melakukan penyesuaian antara kemampuan pegawai dengan strategi
  2. Menaikkan supply internal pegawai
  3. Menyiapkan penempatan secara internasional
  4. Membantu pegawai untuk mempunyai kemampuan bekerja dengan pegawai meskipun berbeda latar belakangnya
  5. Mereduksi atau mengurangi adanya perputaran kerja
  6. Bisa menyalurkan pegawai yang memiliki potensi
  7. Memberikan dorongan pada karyawan untuk meningkatkan kemampuan
  8. Mengurangi penumpukan karyawan
  9. Memberi kepuasan pada kebutuhan pegawai
  10. Mengurangi diskriminasi.

Jadi untuk kamu yang bersiap mendapatkan pekerjaan selepas wisuda, buat perencanaan dan pengembangan karir terlebih dahulu sebelum kamu akhirnya memutuskan untuk mengirimkan lamaran kerja ke suatu perusahaan.

Nah, itulah penjelasan singkat mengenai perencanaan dan pengembangan karir yang dapat membantu Grameds untuk mengetahui dan merencanakan karir kalian agar memiliki gambaran terlebih dahulu untuk beberapa tahun kedepan.

Grameds dapat mempelajari lebih lanjut mengenai perencanaan dan pengembangan karir melalui buku yang tersedia di Gramedia, karena sebagai #SahabatTanpaBatas para Grameds, kami selalu berusaha memberikan buku berkualitas dan bermanfaat. Beli bukunya sekarang juga !

Baca juga artikel terkait “Perencanaan dan Pengembangan Karir” :

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah