Bahasa Indonesia

Pengertian dan Ciri-ciri Kutipan Langsung dan Tidak Langsung

Written by Siti Badriyah

Pengertian dan Ciri-ciri Kutipan Langsung dan Tidak Langsung – Sebuah kutipan biasanya memiliki definisi sebagai pinjaman kalimat atau pendapat dari para pengarang, para ahli, para pakar, atau seseorang yang sudah dikenal ahli dan memiliki pengaruh dalam bidang tertentu. Untuk mendapatkan kutipan tersebut, beberapa orang dapat menemukannya di dalam buku, koran, surat kabar, majalah, dan media di era digital seperti sekarang yakni sosial media.

Kutipan sendiri dapat digunakan untuk menambah dan memperkuat kebenaran dari sebuah teori. Dalam beberapa hal, penulis biasanya menggunakan kutipan untuk menjadi bukti tentang keakuratan pendapat yang disampaikannya.Oleh karena itu, dalam menggunakan kutipan, seseorang diharuskan untuk menyertakan sumber kutipan. Dalam beberapa kasus, seseorang yang memakai kutipan tanpa menyertakan sumber, maka akan terhitung sebagai penjiplak atau biasa disebut dengan plagiat.

Nah, sampai sekarang, masih banyak kesalahan pada saat membuat kutipan dalam buku ajar, karya ilmiah, hingga internet. Artikel ini akan menjelaskan tentang bagaimana pengertian dari kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Tidak hanya itu, dalam artikel ini juga berisi tentang cara mengutip dengan baik dan benar, dari kalimat langsung hingga kalimat tidak langsung.

A. Pengertian Kutipan

Dari wikipedia Indonesia, kutipan dapat dipahami sebagai suatu pengulangan satu ekspresi yang satu menjadi ekspresi yang lain, terlebih lagi pada saat ekspresi yang dikutip tersebut merupakan kutipan yang terkenal atau secara umum dapat dihubungkan dengan sumber yang asli, maka dapat ditandai dengan diselingi tanda kutip.

Sedangkan, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kutipan sendiri memiliki pengertian sebagai pengambilan satu atau lebih yang berasal dari tulisan lain dengan tujuan untuk mengilustrasikan atau memperkuat pendapat dari tulisan yang sendiri atau asli.

Dalam membuat tulisan untuk buku atau karya ilmiah, aspek keaslian atau orisinalitas menjadi hal yang paling penting dan utama. Pasalnya, buku atau karya ilmiah merupakan media untuk menyalurkan ide oleh seseorang. Aspek keaslian suatu hasil pemikiran ini yang membuat penjiplakan atau plagiarisme menjadi hal yang terlarang.

Maka dari itu, bagi penulis yang ingin mencantumkan pendapat yang berasal dari tulisan orang lain pada karyanya, cara yang paling umum dilakukan adalah dengan membuat kutipan yang berisi teori yang dibuat oleh penulis lain. Baik dengan kutipan tidak langsung maupun kutipan secara langsung.

B. Fungsi Kutipan

Secara umum, kutipan dapat memiliki dua fungsi yang paling umum dilakukan dalam membuat karya tulis. Berikut ini adalah dua fungsi kutipan yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Menunjang Fakta

Kutipan dapat digunakan untuk menunjang fakta, konsep, gagasan, ide, atau bisa juga dimanfaatkan dalam menyampaikan informasi mengenai sumber data dan berbagai hal yang relevan. Kutipan yang digunakan untuk menunjang fakta biasanya disebut dengan catatan acuan.

2. Memberikan Penjelasan Tambahan

Kutipan bisa juga digunakan untuk memberikan penjelasan tambahan mengenai suatu permasalahan atau pembahasan yang sedang ditulis. Hal ini biasanya dipakai untuk menjelaskan definisi istilah agar menjadi lebih akurat. Fungsi kutipan ini sendiri biasa disebut dengan catatan kaki.

C. Kutipan Langsung Dan Tidak Langsung

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada dua cara yang paling umum digunakan penulis dalam membuat sebuah kutipan dalam karyanya, yakni kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Berikut ini adalah penjelasan tentang kedua jenis kutipan, diantaranya yaitu:

1. Pengertian Kutipan langsung.

Kutipan langsung dapat didefinisikan sebagai cara mengutip kalimat tanpa melakukan perubahan terhadap bentuk asli dari sumbernya. Sederhanya, kutipan langsung biasa memiliki bentuk yang sama persis dengan bentuk aslinya. jadi disini yaitu sesuai atau persis dengan aslinya.

Kutipan langsung sendiri dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

a. Kutipan Langsung Panjang

Kutipan langsung panjang atau biasa disebut dengan Blockquote adalah jenis kutipan yang paling sering digunakan dalam berbagai karya ilmiah. Beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam menulis kutipan langsung panjang, sebagai berikut:

– American Psychological Association atau biasa disingkat dengan APA Style menyatakan bahwa kutipan langsung panjang harus melebihi 40 kata.

– Modern Language Association atau dapat disingkat menjadi MLA Style memberikan syarat bahwa kutipan langsung panjang harus melebihi 4 baris.

– Apabila seorang penulis membuat kutipan dari sumber bacaan hingga lebih dari 4 baris, maka kalimat yang telah dibuat kutipan dapat diketik pada baris atau paragraf berikutnya

Berdasarkan syarat di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kutipan langsung panjang, yaitu:

– Teks memakai spasi atau jarak pada antar baris lebih dipisahkan dari teks

– Teks dapat diberikan jarak yang rapat antara baris pada kutipan.

– Teks dapat diapit dengan menggunakan tanda kutip, tetapi boleh juga tidak diapit tanda kutip.

b. Kutipan Langsung Pendek

Kutipan langsung pendek dapat dipahami sebagai kalimat yang dikutip dari sumber bacaan dengan jumlah tidak lebih dari 4 baris. Pada kutipan langsung pendek, kata yang dimasukkan dalam kutipan menjadi bagian atau kelanjutan tubuh dari tulisan penulis.

Berbeda dengan kalimat langsung panjang yang harus menjadi paragraf baru, pada kutipan langsung pendek tidak perlu menjadi paragraf baru, cukup dengan disertai dengan tanda koma dua di bagian atas sebelum dan sesudah kalimat. Sementara itu, sumber kutipan dapat diketik dekat dengan kalimat yang dikutip tersebut.

Beberapa ciri-ciri dari kutipan langsung pendek, sebagai berikut:

– Terkendali langsung dengan teks

– Jarak antara baris sama dengan teks

– Diapit dengan tanda 2 koma atau kutip

– Kutipan tidak melebihi empat baris

2. Kutipan tidak langsung.

Berbeda dengan kutipan langsung, kutipan tidak langsung dapat dipahami sebagai jenis kutipan yang menggunakan kalimat kembali dengan cara meringkas kalimat atau melakukan pengubahan secara bahasa dari sumber aslinya, tetapi tidak mengubah makna asli dari kutipan yang asli.

D. Ciri – Ciri Kutipan Langsung dan Tidak Langsung

Dalam suatu kutipan yang biasa digunakan pada karya ilmiah, ada beberapa ciri-ciri kutipan langsung dan kutipan tidak langsung berdasarkan jenisnya. Nah, berikut ini adalah penjelasan dari ciri-ciri kutipan langsung dan tidak langsung yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu:

1. Kutipan Langsung.

a. Tidak mengalami suatu perubahan kalimat dari sumber asal.

b. Jika pada kalimat tersebut ada bagian yang dihilangkan maka digunakan tanda titik tiga berspasi […]

c. Apabila terdapat kesalahan pada kalimat sumber, maka digunakan simbol [sic!]. Misalnya…. Hal itu mempunyai makna atau [sic!] yang tidak jelas.

d. Menggunakan syarat sistem APA, MLA, ataupun lainnya untuk menambahkan sumber kutipan.

2. Kutipan Tidak Langsung.

a. Mengalami suatu perubahan yang jelas pada kalimat teks yang dikutip

b. Ide pikiran atau pendapat yang dikutip tidak mengalami perubahan

c. Dijabarkan sesuai pemahaman penulis terhadap teori atau kalimat yang ingin dikutip

d. Tidak ada nomor kutipan tanpa tanda petik dua di akhir kalimat

E. Prinsip Membuat Kutipan Langsung dan Tidak Langsung

Sudah menjadi hal umum, pada saat seorang penulis ingin membuat karya ilmiah, maka perlu membuat kutipan yang berasal dari karya orang lain. Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa prinsip membuat kutipan yang perlu dipahami, baik secara langsung maupun tidak langsung, diantaranya yaitu:

1. Pada saat membuat kutipan dari sebuah karya atau tulisan yang memiliki salah ejaan dari sumbernya, maka hal yang dapat dilakukan adalah dengan membiarkan kutipan seperti bentuk aslinya atau apa adanya. Sebagai seorang yang melakukan pengutipan tidak diperbolehkan untuk mengubah kata ataupun kalimat yang mengalami salah ejaan dari sumber aslinya.

2. Pada saat membuat kutipan, seseorang diperbolehkan untuk menghilangkan beberapa bagian kutipan dari sumber aslinya. Hal ini dengan catatan bahwa pengubahan bagian tidak menjadikan kutipan memiliki makna atau arti yang berbeda dari sumbernya.

Nah, berikut ini adalah beberapa tips bagi Kamu agar lebih mudah pada saat melakukan pengutipan, yaitu:

– Melakukan penghapusan pada bagian kutipan yang kurang dari satu paragraf. Bagian yang dihapus sebaiknya diganti dengan tiga titik berspasi.

– Melakukan penghapusan pada bagian kutipan yang kurang dari satu paragraf. Bagian yang dihapus dapat diganti dengan menggunakan tiga titik berspasi sepanjang garis, baik dari margin kiri hingga margin kanan.

F. Cara Membuat Kutipan Langsung dan Tidak Langsung

Sebelum lanjut pada bagian contoh kutipan langsung dan tidak langsung, pada bagian ini Kamu akan dijelaskan tentang cara membuat kutipan langsung dan tidak langsung. Pada dasarnya mengutip tidak hanya dilakukan pada buku, Kamu juga bisa mengutip dari berbagai tulisan, seperti majalah, surat kabar, artikel atau jurnal, terjemahan, dan lain sebagainya.

Nah, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Kamu praktekkan dalam membuat kutipan, diantaranya yaitu:

1. Buku

Cara penulisan kutipan yang pertama adalah dari buku, cara ini merupakan cara yang paling sering digunakan.

a. Apabila buku memiliki satu sampai tiga pengarang, maka nama penulis dapat ditulis sesuai dengan nama pengarang pada buku dan diikuti koma. Namun, apabila buku memiliki pengarang lebih dari tiga, maka nama pengarang yang pertama dapat dilanjutkan dengan singkatan dkk atau dan kawan-kawan.

b. Judul buku ditulis miring

c. Judul buku yang dilengkapi informasi, seperti sub jadul, jilid, edisi, tidak wajib disisipi koma atau titik.

d. Informasi tentang penerbitan dapat menggunakan tanda kurung, meliputi nama kota yang disertai titik dua, nama penerbit yang disertai tanda koma dan tahun. Setelah kurung tutup, dapat dilanjutkan dengan memberi tanda koma.

e. Informasi tentang buku dapat diikuti kata halaman atau bisa disingkat dengan ‘hlm’ atau ‘h’ sekaligus dapat disertai nomor halaman angka arab dan diakhiri dengan titik.

2. Penerbitan pemerintah, lembaga, organisasi atau badan-badan yang terkemuka.

Cara penulisan kutipan yang kedua adalah dari penerbitan lembaga atau organisasi, urutan penulisan dapat digunakan, yaitu:

a. Nama lembaga

b. Judul penerbitan yang dikasih garis bawah

c. Data terkait penerbitan, meliputi tanggal, bulan, serta tahun yang diapit tanda kurung

d. Nomor halaman atau bisa disingkat dengan ‘hlm.’ atau ‘h’

3. Surat kabar

Cara penulisan kutipan yang ketiga yaitu surat kabar, berikut ini adalah urutan penulisan kutipan dari surat kabar, diantaranya yaitu:

a. Jenis tulisan atau nama pengarang (jika ada)

b. Judul berita atau karangan

c. Nama surat kabar

d. Data tentang penerbitan

e. bagian (opsional) seperti, nomor halaman, kolom.

4. Artikel dalam jurnal

Cara mengutip yang keempat adalah melalui artikel atau jurnal, cara penulisannya, sebagai berikut:

a. Nama pengarang

b. judul artikel yang dilengkapi tanda petik

c. Nama jurnal yang ditulis miring

d. Nomor volume, meliputi nomor halaman, tempat, bulan dan tahun penerbitan serta nomor halaman.

5. Terjemahan

Cara penulisan kutipan dari terjemahan, yaitu:

a. Nama asli penulis

b. Judul asli buku atau judul terjemahan

c. Penerjemah yang dapat disingkat menjadi ‘terj.’,

d. Nama kota ; penerbit, tahun,

e. Nomor halaman.

6. Majalah

Cara penulisan kutipan dari majalah, yaitu:

a. Nama pengarang,

b. Judul artikel yang diapit tanda petik,

c. Nama majalah yang dicetak miring (koma diletakkan sebelum tanda petik terakhir)

d. Nomor dan tanggal penerbitan

e. Nomor halaman.

H. Manfaat Kutipan

Setelah mengetahui cara membuat kutipan langsung dan tidak langsung, pada bagian ini akan dijelaskan tentang manfaat dari membuat kutipan, diantaranya yaitu:

a. Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi.

b. Menunjukkan kecermatan dan keakuratan yang lebih baik.

c. Memudahkan dalam melakukan penilaian penggunaan sumber data.

d. Memudahkan dalam membedakan data pustaka dan ketergantungan tambahan.

e. Meminimalisasi pengulangan penulisan data pustaka.

f. Meningkatkan keindahan dalam tulisan.

g. Memudahkan peninjauan kembali terkait menggunakan referensi dan memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.

G. Contoh Kutipan Langsung dan Tidak Langsung

1. Contoh Kutipan Langsung

a. Dalam artikel Stranger Next Door? Indonesian and Australia in the Asian Century, Lindsey mengatakan bahwa konflik yang terjadi antar Indonesia dan Australia juga ketidaktahuan masyarakat Indonesia dan Australia mengenai satu sama lain membuat hubungan antar kedua negara menjadi semakin buruk.

b. Diplomasi publik dilakukan oleh berbagai macam negara sebagai cara bagi negara untuk berhubungan dengan aktor individu, sehingga terbuat komunikasi secara government to people (Snow, 2009:6).

c. Menurut Sukawarsini Djelantik, tujuan dari diplomasi adalah untuk mencapai kepentingan nasional negara, sehingga diplomat akan saling tukar menukar informasi secara terus menerus dengan negara lain atau rakyat di negara lain (Djelantik, 2012: 14).

d. Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3).

e. Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.

2. Contoh Kutipan Tidak Langsung

a. Diplomasi publik dapat memperbaiki hubungan antarnegara dalam situasi konflik apabila dilakukan dengan jangka waktu yang panjang dan berfokus kepada individu di negara asing.1

b. 1John H. Brown “American Public Diplomacy in the Cold War”. Georgetown Journal of International Affairs. Vol,6 No, 1. (Winter 2005). 129.

c. Menurut Nicholas J. Cull, ada lima komponen penting untuk pembuatan diplomasi publik, salah satunya adalah diplomasi budaya atau upaya untuk membuat sumber daya budaya dan prestasi negara semakin dikenal di luar negeri2

d. 2Nicholas J. Cull. Public Diplomacy: Lessons from the Past. (Los Angeles: Figueroa Press 2009). 18.

e. Seperti yang dijabarkan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan dengan tujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar percaya akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.

f. Banyak definisi mengenai arti cinta menurut beberapa ahli. Menurut Subroto (2008:16) mendefinisikan cinta merupakan suatu kehidupan. Menurutnya kehidupan terbentuk dimulai dengan bercinta.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah