Bahasa Indonesia

Pengertian Kalimat Penjelas, Fungsi serta Penggunaannya yang Tepat

Written by Siti Badriyah

Pengertian Kalimat Penjelas – Ketika kita menulis sebuah esai, makalah, artikel, atau bahkan sebuah skripsi kita pasti perlu menggunakan kaidah penggunaan kalimat yang benar karena tulisan yang sedang kita buat adalah jenis penulisan ilmiah yang harus menyesuaikan dengan prosedur tata bahasa yang baik dan benar. Namun, sering kita jumpai pada beberapa kasus masih ada yang kurang memahami penggunaan tata bahasa pada kata dan kalimat yang masih berantakan dan tidak sesuai dengan penggunaannya.

Dalam hal ini, konteks kalimat penjelas berperan cukup penting untuk menjelaskan gagasan utama dari sebuah paragraf dan tentunya bahasa yang digunakan juga harus ilmiah dan tidak bertele-tele dalam menjelaskan gagasan dari ide pokok tulisan kita tersebut.

Maka dari itu disini kami akan mencoba membahas tentang topik pengertian dari kalimat penjelas dan bagaimana cara penggunaannya yang tepat. Selanjutnya penjelasannya akan kami sampaikan berikut ini.

Pengertian Kalimat Penjelas

pengertian kalimat penjelas

Pengertian kalimat penjelas adalah salah satu bagian dari sebuah paragraf. Anda dapat menemukan contoh kalimat penjelasan dalam berbagai jenis teks, seperti artikel, berita, informasi, dan ulasan. Dalam sebuah paragraf, kalimat penjelas memiliki deskripsi dari kalimat utama. Selain itu, terdapat beberapa ciri kalimat penjelas yang melengkapi kalimat utama bagian tersebut.

Pengertian kalimat penjelas adalah kalimat yang menjelaskan ide pokok dari kalimat utama. Untuk membuat paragraf yang baik, kalimat utama digunakan untuk menggambarkan gagasan utama atau gagasan  umum. Ide pokok tersebut kemudian dideskripsikan atau dijabarkan lebih lanjut dengan kalimat penjelas.

Dengan adanya kalimat penjelas pembaca akan lebih mudah memahami gagasan utama dari sebuah kalimat yang diuraikan penulis dalam tulisannya.

Dalam bahasa Indonesia, pengertian kalimat penjelas adalah deskripsi kalimat yang akan menjelaskan atau merinci isi  kalimat utama dari bagian tersebut. Kalimat penjelas seringkali lebih spesifik, karena harus menjelaskan secara rinci masalah yang sedang dipertimbangkan. Oleh karena itu, kalimat utama memiliki kedudukan dan fungsi yang penting dalam paragraf. Kalimat penjelas akan menjadi cara untuk menjelaskan pentingnya ide  yang dibingkai dalam kalimat utama.

Posisi kalimat utama tidak pasti. Anda dapat meletakkan kalimat utama di awal paragraf, diikuti dengan kalimat penjelasan. Posisi ini disebut segmen inferensi. Kalimat utama juga dapat diletakkan di akhir paragraf. Kalimat penjelas akan ditempatkan di awal paragraf, kemudian  diakhiri dengan kalimat utama. Metode ini disebut bagian induktif. Namun, frase kunci dan frase pendukung dapat dicampur. Strukturnya adalah sebagai berikut: awal paragraf berisi kalimat utama, bagian tengah berisi kalimat penjelasan, akhir paragraf berisi kalimat utama. Bentuk  ini disebut paragraf campuran.

pengertian kalimat penjelas

Fungsi Kalimat Penjelas

Seperti  diketahui, fungsi utama kalimat penjelas adalah agar pembaca mengerti maksud  penulis. Namun di luar itu, kalimat penjelas juga memiliki fungsi lain untuk menjelaskan lebih banyak informasi, membuat bagian itu lebih koheren dan berisi. Dengan cara ini, pembaca akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang keseluruhan isi dari  informasi yang penulis coba berikan.

Berikut kami akan mencoba memaparkan fungsi dari kalimat penjelas secara lebih rinci:

1. Untuk menjelaskan kalimat utama

Jika pada sebuah tulisan misalnya artikel ilmiah, penulis mencoba menuangkan gagasan utamanya secara ringkas kita ambil sebuah contoh misalnya penulis mencoba menguraikan tentang pengertian dari apa itu sastra? Nah dari sinilah fungsi kalimat penjelas berperan untuk menjelaskan secara lebih rinci mengenai apa itu sastra.

Jika pada kalimat utamanya penulis menjelaskan sastra adalah sebuah seni dalam berbahasa. Maka kalimat penjelas akan menguraikannya lebih lanjut dengan menjelaskannya tentang sastra tidak hanya sekedar seni dalam berbahasa tetapi juga sebuah refleksi terhadap kehidupan bahwa sastra adalah refleksi dari kehidupan itu sendiri tentang gejala sosial, perilaku seseorang, atau menjelaskan bahwa sastra itu sendiri itu bernilai estetika karena hidup itu sendiri memiliki keindahan dan peran sastra adalah mencerminkan kembali gambaran kehidupan yang indah itu melalui sebuah tulisan.

2. Memaparkan informasi pendukung

Dalam sebuah kalimat utama sebelumnya dijelaskan tentang penulis yang menuliskan sebuah definisi dari sastra itu apa? Dan dijelaskan bahwa sastra itu adalah seni dalam berbahasa. Disini fungsi kalimat penjelas berikutnya tidak hanya menguraikan lebih rinci saja tetapi memberikan tambahan informasi yang mendukung tentang bahasan mengenai apa itu sastra?

Nah, fungsi kalimat penjelas berikutnya akan memberi tambahan informasi penting mengenai sastra, bahwa sastra tidak hanya berkaitan dengan studi tentang bahasa saja tetapi lebih lanjut sastra juga bisa membahas hal lain secara komprehensif karena sastra sendiri dapat mencakup bidang keilmuan lainnya yang dapat dielaborasi dengan sastra itu sendiri.

Misalnya, sastra dapat menggabungkan studinya dengan kajian psikologi, filsafat, sejarah, sosiologi, dan bahkan pada konteks yang lebih luas menyangkut tentang keberadaan dunia astral yang orang awam menggapnya sebuah hal yang tabu namun sastra dapat menggabungkan studi akan hal itu pada kajian sastra realisme magis.

3. Agar paragraf lebih padu dan berisi

Jika pada kalimat utama penulis hanya menguraikan gagasannya secara singkat dan padat pada kalimat penjelas penulis akan mencoba memberikan sebuah bobot atau penjelasan yang lebih mudah dimengerti oleh para pembaca.

Misalnya, pada kalimat utama penulis menulis sebuah artikel ilmiah yang mencoba menguraikan tentang apa itu sastra? Maka fungsi kalimat penjelas disini akan mencoba menguraikan penjelasan mengenai definisi sastra itu dengan kalimat yang padu dan mudah dimengerti oleh pembaca.

Fungsi kalimat penjelas disini juga supaya menguatkan argumen penulis mengenai penjelasannya tentang sastra melalui referensi yang ditemukan penulis untuk menulis artikel ilmiah tersebut agar lebih terkesan berbobot dan bermanfaat bagi pembaca.

pengertian kalimat penjelas

Ciri-ciri Kalimat Penjelas

Kalimat penjelas dalam sebuah paragraf dapat diidentifikasi sebagai berikut:

  • Kalimat penjelas bersifat khusus.
  • Kalimat penjelasan terkait dengan yang sebelumnya.
  • Biasanya mengandung kata penghubung atau konjungsi antar kalimat.
  • Tidak bisa berdiri sendiri karena maknanya akan kabur jika dipisahkan dari kalimat lain.
  • Kalimat penjelas biasanya berbentuk data, fakta, contoh, opini, dll.

Contoh Kalimat Penjelas

Untuk lebih memahami pengertian kalimat penjelas, berikut adalah contoh kalimatnya, yaitu:

1. Identifikasi kalimat penjelas yang tidak terkoordinasi

  • Terjadinya kasus perusakan kamera cctv pada peristiwa kerusuhan oleh oknum aparat di Indonesia, tidak dijelaskan secara detail dari institusi mana untuk menjaga kehormatan lembaga tertentu, disebabkan lemahnya penegakan hukum di Indonesia yang menyebabkan hukum tumpul ke atas tapi tajam ke bawah.
  • Bahkan, beberapa kasus yang sangat buruk bagi aparat yang disebut sebagai oknum tersebut terkadang lolos dari jerat hukum.
  • Kapolri mengatakan, idealnya masalah mengenai kasus  perusakan cctv oleh oknum ini harus ditangani oleh badan penegak hukum dengan seadil-adilnya.
  • Namun,  hal ini tidak mungkin karena ada upaya menutup-nutupi oleh para lembaga hukum yang memiliki wewenang dan personel.
  • Oleh karena itu, penegakan hukum di berbagai bidang harus dilakukan secara bersih, transparan, dan profesional.

Pembahasan:

Paragraf pada dasarnya adalah rangkaian kalimat yang digabungkan menjadi satu topik. Dalam sebuah paragraf terdapat gagasan pokok dan gagasan sekunder atau penjelas. Gagasan utama membentuk dasar  sebuah paragraf dan sering dinyatakan dalam kalimat utama.

Sedangkan ide pendukung adalah ide yang digunakan untuk memperjelas ide pokok dan sering dibagi menjadi beberapa kalimat penjelas. Antara kalimat utama dan kalimat penjelas harus ada hubungan dan susunan sehingga terdapat  susunan yang padu sehingga bagian tersebut memiliki satu kesatuan tema dan tidak sumbang.

Kalimat yang padu adalah kalimat yang tidak mendukung inspirasi utama atau menyimpang dari topik pembicaraan. Subyek paragraf di atas adalah “Penegakan hukum bagi oknum aparat yang buruk”, sehingga kalimat yang tidak konsisten adalah kalimat kelima, yaitu “Oleh karena itu penegakan hukum di berbagai bidang arus dilakukan secara bersih, transparan dan profesional”.

Jika diperhatikan, kalimat lima berkaitan dengan masalah penegakan hukum, tetapi tidak secara khusus membahas masalah penegakan hukum di bidang oknum aparat hukum itu sendiri. Ungkapan ini biasanya tepat jika topiknya tentang penegakan hukum di bidang apa pun. Juga, kalimat  cenderung sekadar menjadi sebuah opini dan sama sekali tidak menyimpulkan apa yang dibahas dalam kalimat sebelumnya.

2. Kalimat penjelas yang sesuai dengan topik

Perihal: Kasta-kasta di Bali

Penjelasan:

  1. Indonesia memiliki beragam pulau yang tersebar di sepanjang wilayah negara kesatuan republik Indonesia.
  2. Dalam ajaran agama Hindu di Bali, memiliki sistem yang dikenal dengan kasta
  3. Kasta-kasta tersebut adalah: Brahmana, Ksatria,Waisya, dan Sudra
  4. Dari keempat kasta tersebut yang tertinggi menurut sistem kasta adalah Brahmana
  5. Di Indonesia, juga memiliki keberagaman budaya

Pembahasan:

Kalimat penjelas adalah kalimat yang mengandung gagasan penjelas, khususnya pendapat yang mendukung atau memperjelas suatu pendapat . Gagasan utama biasanya terkandung dalam topik. Topik yang digunakan adalah kasta-kasta yang ada di Bali, jadi yang dibahas adalah tentang sistem kasta yang dianut warga lokal Bali yang khususnya menganut agama Hindu.

Dari lima kalimat penjelas yang diberikan, yang paling sesuai dengan topik dan membantu memperjelas gagasan utama adalah kalimat (2), (3), dan (4) karena, tiga kalimat ini menjelaskan  sistem kasta yang ada di daerah Bali khususnya yang menganut ajaran agama Hindu. Sedangkan kalimat (1) dan (5) tidak berhubungan dengan topik, sehingga tidak cukup sempurna untuk dijadikan sebagai kalimat penjelas. Jika digunakan dalam sebuah paragraf, kedua kalimat tersebut tidak akan sejalan.

3. Identifikasi kalimat deskriptif sebagai penjelas

Perhatikan topik dan penggunaan kalimat penjelas berikut!

Perihal: Gunung di Jawa Tengah

Penjelasan:

  1. Gunung di Jawa tengah sering didaki oleh para penikmat alam karena tempatnya yang indah.
  2. Gunung-gunung di Jawa Tengah biasanya terletak dekat dari rumah-rumah penduduk lokal
  3. Di Gunung di Jawa Tengah, ada dua zona akomodasi dan penandaan jalur yang lengkap sehingga memudahkan pendaki.
  4. Gunung di Jawa Tengah lebih sering dikunjungi turis lokal.

Pembahasan:

Karena topiknya adalah Gunung di Jawa Tengah, maka ide utamanya adalah tentang Gunung yang berada di Jawa Tengah. Ide bisa terkait dengan lokasi, kondisi atau suasana Gunung di Jawa Tengah secara umum. Ide tersebut kemudian dapat diperjelas dengan ide-ide penjelas berupa kalimat-kalimat penjelas yang lebih spesifik atau mendetail terkait dengan ide pokok.

Keempat kalimat penjelas yang ditulis di atas terkait dengan topik yang dipilih sehingga sangat cocok digunakan sebagai penjelasan. Hanya saja Anda harus menyusun kalimat-kalimat tersebut sehingga menjadi kalimat deskriptif, yaitu kalimat yang menggambarkan sesuatu sejelas mungkin sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri peristiwa yang Anda gambarkan.

Oleh karena itu, urutan kalimat harus diperhatikan agar informasi yang dikomunikasikan menjadi teratur dan dapat dipahami secara realistis. Jika melihat alur dan keterkaitan kalimat satu dengan kalimat lainnya, maka urutan yang paling tepat untuk mendeskripsikan Gunung di Jawa Tengah adalah (2), (1), (3) dan (4)

Uraian dimulai dengan menjelaskan lokasi, fasilitas, kemudian suasana atau kondisi. Kalimat (1) merupakan lanjutan dari kalimat (2), untuk memperjelas letak Gunung di Jawa Tengah. Sedangkan kalimat () memperkuat kalimat (3), hal ini sebenarnya menjelaskan bahwa Gunung di Jawa Tengah ramai dikunjungi para pendaki karena sudah memiliki akomodasi.

4. Kalimat penjelas yang salah tafsir

Bacalah teks berikut dengan cermat!

  1. Tempat wisata Jungle di Bogor menyediakan banyak wahana bermain air dan outbound sehingga para pengunjung dapat dengan mudah menikmati suasana liburan bersama keluarga.
  2. Para pengunjung baik yang datang dari dalam dan luar negeri dapat menikmati berbagai pilihan wahana air seperti, ombak, perosotan air, serta berbagai wahana pilihan lainnya yang tak kalah menarik.
  3. Di sepanjang tempat wisata, Anda bisa melihat para pengunjung yang datang bersama keluarga mereka sedang menikmati wahana bermain.
  4. Dengan biaya Rp 150.000/orang, wisatawan sudah dapat menikmati seluruh wahana yang tersedia di Jungle selama seharian penuh.
  5. Petugas keamanan membantu menjelaskan situasi di Tempat Wisata Jungle

Pembahasan:

Sebagaimana telah dianalisis pada pelajaran sebelumnya, kalimat penjelas adalah kalimat yang mengandung gagasan penjelas dan memiliki fungsi memperjelas, memperkuat kalimat utama, atau memperluas topik pembicaraan. Menurut fungsinya, kalimat penjelas harus sesuai dengan topik dan menjelaskan ide pokok kalimat (1).

Paragraf di atas berbicara tentang berbagai jenis wahana bermain yang ditawarkan di tujuan wisata Jungle. Jadi pembahasannya tentang wahana bermain, seperti apa jenis wahananya, siapa  yang bisa menggunakannya dan wahana bermain apa yang ditawarkan. Ide penjelasan terdapat pada kalimat (2), (3) dan (4). Sedangkan kalimat (5) tidak relevan dengan gagasan utama karena menggambarkan situasi di tempat wisata Jungle daripada menjelaskan mengenai wahananya.

5. Identifikasi Kalimat Terputus

Bacalah bacaan berikut dengan cermat!

  1. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus bangga dengan kebudayaan yang ada dan harus bangga menjadi bagian dari budaya itu sendiri.
  2. Dalam drama yang dipertontonkan di televisi, unsur-unsur budaya tertentu tidak direpresentasikan dengan baik.
  3. Kita dapat mengetahui berbagai budaya tersebut melalui suku-suku yang berada di Indonesia dan lewat buku-buku kebudayaan
  4. Mengenakan pakaian adat tradisional juga bisa menjadi contoh bahwa kita cinta Indonesia.
  5. Juga, untuk menambah rasa cinta tanah air dan bangga produk lokal.

Pembahasan:

Kalimat sumbang adalah kalimat yang tidak sejalan dengan kalimat lain sehingga terkesan abstrak dan menyimpang dari topik pembicaraan. Seluruh paragraf di atas mengacu pada unsur keberagaman dengan mencintai budaya bangsa lewat pakaian tradisionalnya. Tentu saja, kata keberagaman menunjuk berdasar banyaknya suku dan budaya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kalimat (1) adalah kalimat utama yang berisi gagasan utama dari bagian tersebut. Kalimat (3), (4), dan (5) merupakan pernyataan yang padu dan tepat yang menjelaskan gagasan utama. Meskipun kalimat (2) berbicara tentang kebudayaan, budaya yang dimaksud berbeda dengan budaya yang benar-benar ada di Indonesia. Jadi, kalimat kontradiktif pada paragraf di atas adalah kalimat 2.

Kesimpulan

Sekian pembahasan singkat mengenai pengertian kalimat penjelas. Pembahasan kali ini tidak hanya membahas definisi dari kalimat penjelas  saja tapi juga membahas pemakaian kalimat penjelas yang tepat, fungsi kalimat penjelas, dan contoh kalimat penjelas dalam paragraf. Kalimat penjelas sangat membantu kita dalam maksud penulis dalam menuangkan gagasannya yang terdapat dalam kalimat utama yang membantu kita lebih mudah memahami dan mengerti dengan baik fungsi dan penggunaan kalimat penjelas yang tepat.

Demikian ulasan mengenai pengertian kalimat penjelas Buat Grameds yang mau mempelajari semua hal tentang pengertian kalimat penjelas dan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan sastra dan bahasa lainnya, kamu bisa mengunjungi Gramedia.com untuk mendapatkan buku-buku terkait.

Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu memberikan produk terbaik, agar kamu memiliki informasi terbaik dan terbaru untuk kamu. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Pandu Akram

Artikel terkait:

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah