Bahasa Indonesia

Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh Kalimat Intransitif

Written by Siti Badriyah

Dalam bahasa Indonesia, kita memiliki beragam aturan kebahasaan. Salah satunya kalimat aktif dalam sistem penulisan di Indonesia. Kalimat aktif sendiri merupakan kumpulan dan struktur kalimat yang menjelaskan adanya tindakan atau perbuatan dari subjek.

Kalimat aktif juga menjadi syarat bahwa kalimat aktif harus menerapkan kata kerja dalam tindakan dan perbuatannya. Hal ini menjadi penting karena dalam kalimat aktif bertujuan untuk menggambarkan tindakan dan perbuatan dari subjek kepada objek.

Kalimat aktif ini memiliki lawan atau antonim, yakni kalimat pasif. Dalam kalimat pasif, subjek mendapatkan tindakan dan perbuatan tertentu dalam kegiatannya. Dalam kalimat pasif, subjek menjadi tujuan dari tindakan dan perbuatan yang sedang berlangsung.

Ciri-Ciri Kalimat Aktif

Agar lebih memudahkan untuk memahami kalimat aktif, Grameds dapat menyimak penjelasan berikut ini yang telah dirangkum dari laman detik.com.

  • Sering kali menggunakan kata imbuhan, seperti ber-, me-, dan lain-lain
  • Memperlihatkan bahwa subjek sedang melakukan tindakan dan perbuatan tertentu
  • Struktur kalimat dapat lengkap dan dapat tidak lengkap. Struktur kalimat lengkap, seperti Subjek, Predikat, Objek, Keterangan (SPOK)

Jenis Kalimat Aktif

Secara umum, kalimat aktif digolongkan menjadi empat kategori. Berikut rinciannya.

1. Kalimat Aktif Transitif

Kalimat aktif transitif merupakan kalimat yang memerlukan objek atau pelengkap. Dalam penulisannya, kalimat aktif transitif menerapkan kata kerja transitif, yakni jenis verba yang harus memiliki objek agar maknanya tetap utuh.

Sebagai contoh “Ana membaca buku berjudul Cantik itu Luka”. Dalam kalimat tersebut, harus diberikan objek untuk mengetahui siapa yang membaca buku Cantik itu Luka. Untuk mengetahui lebih lanjut, Grameds dapat menyimak ciri-ciri kalimat aktif transitif yang telah dirangkum dari laman kumparan.com sebagai berikut.

  • Memerlukan objek dalam kalimat agar memiliki makna yang utuh.
  • Menggunakan verba transitif, yakni jenis verba yang membutuhkan objek atau pelengkap dalam kalimatnya.
  • Memiliki struktur yang mengandung objek di dalamnya, seperti S-P-O, S-P-O-Pel, S-P-O-K.
  • Umumnya menggunakan verba dengan prefiks atau imbuhan me- sebagai predikat dari suatu kalimat.

2. Kalimat Aktif Intransitif

Kalimat aktif intransitif merupakan kalimat yang tidak membutuhkan objek atau pelengkap dalam kalimatnya. Kalimat aktif intransitif menjadi jenis kalimat aktif yang tidak dilengkapi dengan objek. Oleh sebab itu, kalimat aktif intransitif memiliki struktur yang berbeda dengan kalimat aktif transitif.

Sebagai contoh “Fadil belajar di kamar”. Kalimat ini tidak membutuhkan objek, tetapi maknanya masih dapat ditangkap oleh orang lain. Untuk lebih memahami kalimat aktif intransitif, Grameds dapat menyimak ciri-ciri berikut ini yang telah dirangkum dari laman kumparan.com.

  • Tidak membutuhkan objek, tetapi masih bisa menyampaikan maknanya dengan baik.
  • Menggunakan kata kerja intransitif, yaitu jenis kata kerja yang tidak memerlukan objek atau pelengkap pada suatu kalimat.
  • Memiliki struktur yang mengandung objek di dalamnya, seperti S-P-K, S-P-Pel.
  • Kata kerja berperan sebagai predikat biasanya diberi imbuhan ber-.

Agar lebih memahami mengenai kalimat aktif, Grameds harus memahami pula aturan penulisan bahasa Indonesia. Aturan tersebut dapat dipelajari melalui buku “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia”. Buku tersebut membahas mengenai pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, serta penulisan unsur serapan. Tidak hanya itu, pada tiap bab dan disertai contoh-contoh, baik berupa kata maupun kalimat sederhana. Grameds dapat memilikinya dengan mengklik sampul buku atau gambar “beli sekarang” di bawah ini.

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)

https://www.gramedia.com/products/z1-sdmi-klv-tema-6-panasperpindahannya-k13-rev-2017?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

3. Kalimat Aktif Semitransitif

Kalimat aktif semitransitif merupakan kalimat aktif yang predikatnya berupa verba yang memperoleh imbuhan ber-, me-, me-i, atau ber-an. Sementara itu, menurut Nababan yang dikutip dari laman ayo-berbahasa.id, kalimat aktif semitransitif merupakan kalimat aktif yang predikatnya tidak diikuti oleh objek atau keterangan, tetapi diikuti oleh pelengkap.

Struktur kalimat yang biasanya digunakan dalam kalimat aktif semitransitif, yakni S-P-Pel. Hal tersebut menjadi salah satu pembeda dengan kalimat aktif intransitif. Jika kalimat aktif intransitif dapat diikuti dengan keterangan atau objek. Sedangkan, dalam kalimat aktif semitransitif tidak dapat menggunakan konsep tersebut.

Namun, kalimat aktif intransitf dengan kalimat aktif semitransitif memiliki persamaan, yakni tidak dapat diubah menjadi kalimat pasif. Sebagai contoh aku menyemai prestasinya; Najwa Shihab menjadi Duta Baca Indonesia; Dia berlari kencang; dan sebagainya.

Untuk lebih memahami kalimat aktif semitransitif, Grameds dapat menyimak penjelasan mengenai ciri-ciri kalimat aktif semitransitif yang telah dirangkum dari laman ayo-berbahasa.id berikut ini.

  • Predikatnya adalah kata kerja yang mendapatkan imbuhan ber-, me-, me-i, atau ber-an.
  • Menggunakan struktur kalimat S-P-Pel.
  • Tidak bisa diikuti objek atau keterangan.
  • Tidak bisa diubah menjadi bentuk pasif.
  • Subjeknya merupakan pelaku yang melakukan perbuatan atau tindakan.

4. Kalimat Aktif Dwitransitif

Kalimat aktif dwitransitif merupakan sebuah kalimat aktif yang mengandung unsur objek dan pelengkap sekaligus. Kalimat ini memiliki prinsip yang sama dengan kalimat aktif lainnya. Subjek mengambil peran sebagai pelaku yang melakukan suatu hal kepada unsur objek yang dilengkapi oleh salah satu di antaranya unsur-unsur bahasa Indonesia lainnya, yakni pelengkap.

Untuk lebih memahami mengenai kalimat aktif dwitransitif, Grameds dapat menyimak ciri-ciri berikut ini yang dirangkum dari laman dosenbahasa.com.

  • Subjeknya berperan sebagai pelaku yang melakukan sebuah perbuatan.
  • Predikatnya berupa jenis-jenis kata kerja atau contoh frasa verba dalam bahasa Indonesia.
  • Dapat diubah ke dalam kalimat pasif.
  • Memiliki pola kalimat S-P-O-Pel (namun, kalimat ini juga dapat ditulis dengan pola S-P-O-Pel-K dan K-S-P-O-Pel).

Sebagai contoh kalimat aktif dwitransitif di antaranya ibu membelikan adik sebuah sepatu baru; Radit menghadiahi istrinya sebuah liontin berlian; Ibu menyediakan kami bekal makanan.

Contoh Kalimat Aktif Transitif

Untuk lebih memahami mengenai kalimat aktif transitif, Grameds dapat menyimak beberapa penjelasan di bawah ini yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

  • Jangan membuang sampah sembarangan.
  • Letusan gunung berapi meluluhlantahkan kawasan sekitar.
  • Ibu menuang jus ke gelasku.
  • Bapak mengepel lantai.
  • Dinda menangkap kambing tetangga yang lepas dari kandang.
  • Ibu meminum obat batuk.
  • Adik mengambil mainan di dalam lemari.
  • Aku memperbaiki baju yang sobek.
  • Ayah membuat rak buku dari kayu.
  • Kakek memangkas rumput di depan rumah.
  • Fina memberikan oleh-oleh dari Bali.
  • Ibu menutup jendela kamar.

Penulisan bahasa Indonesia memiliki banyak ragam. Salah satunya aturan penulisan ilmiah. Aturan ini biasanya digunakan di lingkungan pendidikan. Siswa, guru, dosen, ataupun mahasiswa pasti menulis dengan ragam ini untuk beberapa tugas. Untuk lebih memahami aturan penulisan ilmiah, Grameds dapat mempelajari buku berjudul “Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah”.

Bahasa Indonesia Penilsan Dan Penyajian Edisi Revisi

https://www.gramedia.com/products/z1-sdmi-klv-tema-6-panasperpindahannya-k13-rev-2017?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Contoh Kalimat Intransitif

Untuk lebih memahami kalimat aktif intransitif, berikut contoh kalimat intransitif yang telah dirangkum dari berbagai sumber di internet.

  • Langit malam ini bertabur bintang.
  • Bude berbelanja di pasar setiap hari.
  • Kakak begadang hingga larut malam.
  • Tubuhnya berlumuran lumpur.
  • Berthy berenang dengan teman-temannya.
  • Kami berlibur ke Tarakan minggu depan.
  • Bayi itu menangis karena lapar.
  • Adik berteriak sekencang-kencangnya.
  • Mereka berbaris di lapangan.
  • Topan mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.
  • Ayah bekerja dengan giat setiap hari.
  • Adik sedang menyanyi di kamar.
  • Kakak sedang menari di studio tari.
  • Kapal perang itu merapat .
  • Temanku menangis.
  • Anak itu menunduk.
  • Es mencair.

Contoh Kalimat Aktif Semitransitif

Untuk lebih memahami mengenai kalimat aktif semitransitif, Grameds dapat menyimak contoh kalimat aktif semitransitif berikut yang telah dirangkum dari berbagai laman di internet.

  • Ayah bekerja di kantor
  • Fani berjalan dengan cepat
  • Seorang tahanan melarikan diri dari penjara
  • Gaby menangis sesenggukan
  • Adik menginap di rumah teman
  • Rani bersuara merdu.
  • Adik menggigil kedinginan.
  • Agil mengucap janji.
  • Kami berpamitan setelahna.
  • Lukman berbicara lantangAyah berdiri tegak.
  • Aku meratapi nasibku.
  • Kelakukan Anda melampaui batas.
  • Adiknya berpendidikan militer.
  • Asrul bergerak lincah.
  • Dia bepergian jauh.
  • Lehernya berhiaskan liontin emas.
  • Tentara itu berpangkat jenderal.
  • Lelaki itu berparas tampan.
  • Rahmat berpendirian teguh.

Contoh Kalimat Aktif Dwitransitif

Melansir dari berbagai laman di internet, berikut contoh kalimat aktif dwitransitif yang dapat menjadi bahan belajar Grameds dalam memahami jenis kalimat tersebut.

  • Tomo mengirimi pacarnya boneka.
  • Bu guru mengoreksi ulangan siswanya.
  • Ayah mencarikan aku pekerjaan.
  • Teman-teman memberikan aku surprise.
  • Kepala sekolah menghadiahi Hasan sepatu baru.
  • Ayah ibu selalu mengirimi aku uang.
  • Kakak membelikan adik sepeda.
  • Kakek memperbaiki sepeda adik.
  • Ayah menceritakan aku kisah hidupnya.
  • Takmir masjid mendirikan panti asuhan anak yatim.
  • Paman menguras bak air kamar mandi.
  • Orang tua angkatku membayari aku sekolah.
  • Heri membayar uang iuran sebesar sepuluh ribu rupiah.
  • Ketua RT menjanjikan warga sumur resapan.
  • Miska meminjami aku uang.
  • Paman mencarikan aku pekerjaan.
  • Roni meminjami aku uang.
  • Heri membayar uang iuran sebesar lima ribu rupiah.
  • Bupati menjanjikan warga miskin tempat tinggal yang layak.
  • Pak Guru mengajari murid-murid berhitung.
  • Kakak meminumi adik obat supaya cepat sembuh.
  • Dia menceritakan pengalamannya ketika bekerja di Malaysia.
  • Dina meminta izin untuk pergi ke toilet.

Ketika kita duduk di bangku sekolah menengah baik pertama ataupun atas, bahasa Indonesia selalu diajarkan baik untuk penggunaan lisan maupun tulis. Beikut rekomendasi buku yang dapat dijadikan pedoman dalam belajar bahasa Indonesia pada tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Buku tersebut berjudul “Intisari Tata Bahasa Indonesia”.

Intisari Tata Bahasa Indonesia untuk SMP dan SMA

https://www.gramedia.com/products/z1-sdmi-klv-tema-6-panasperpindahannya-k13-rev-2017?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah