Business

Konsep, Manfaat, Keuntungan, dan Kerugian On the Job Training

Written by Hendrik

Konsep, Manfaat, Keuntungan, dan Kerugian On the Job Training – Ketika Grameds diterima bekerja di suatu perusahaan atau tempat-tempat bekerja lainnya maka biasanya akan dilakukan pelatihan terlebih dahulu. Kegiatan tersebut biasanya disebut dengan on the job training (OJT). Secara ringkas, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan performa kerja melalui berbagai assessment.

Training atau yang lebih akrab disebut dengan OJT merupakan metode pelatihan yang mengajarkan keterampilan, kompetensi, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk melakukan jenis pekerjaan tertentu di tempatnya bekerja.

Tidak jarang on the job training disamakan dengan off the job training. Padahal keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Melansir dari laman glints.com, berikut perbedaan antara on the job training dengan off the job training.

Aspek On the Job Training Off the Job Training
Definisi Pelatihan di tempat kerja yang diberikan selama bekerja sungguhan Pelatihan di luar lokasi kerja yang sebenarnya.
Materi Praktik Teori
Sifat Learning by doing (belajar sambil dilakukan) Learning by acquiring (belajar sambil menggali ilmu)
Lokasi Kantor Di luar kantor
Pemateri Karyawan senior atau yang telah berpengalaman Pakar dari luar perusahaan
Biaya Lebih murah Lebih mahal

Untuk lebih memahami mengenai on the job training (OJT), Grameds dapat menyimak penjelasan yang telah dirangkum dari berbagai laman di internet berikut ini.

Tujuan on the Job Training

Melansir dari laman mekari.com, secara objektif, ada tiga hal yang menjadi tujuan dari penyelenggaraan OJT oleh perusahaan. Berikut rinciannya.

1. Pengetahuan (Knowledge)

Dengan diadakannya OJT maka harapannya pengetahuan karyawab mengenai tugas serta tanggung jawabnya akan menjadi baik. Sehingga, mereka dapat memberikan peforma kerja yang optimal bagi perusahaan.

2. Perilaku (Attitude)

Ketika selesai masa on the job training, harapannya, karyawan dapat memiliki sikap kerja penuh motivasi dan inovasi. Salah satu caranya, dengan mencatat presensi karyawan menggunakan software absensi online, atau sistem presensi lainnya. hal tersebut akan membentuk etos kerja serta tanggung jawab atas pekerjaannya.

3. Kemampuan (Skill)

Karyawan yang berhasil melewati masa on the job training harapannya, akan mengalami pengingkatan kemampuan atas bidang yang menjadi pekerjaannya.

Excellent Leadership @Workplace

https://www.gramedia.com/products/cara-gampang-mengubah-karyawan-menjadi-asset?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Persyaratan dalam Pelaksanaan on the Job Training

Ada beberapa hal penting dalam pelaksanaan on the job training. Menyadur dari laman mekari.com, berikut rincian hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan OJT.

  • Dilaksanakan dengan bimbingan pihak intern perusahaan. Misalnya saja, karyawan senior di bidangnya, atau karyawan selevel manajer.
  • Terdapat indikator pencapaian kompetensi yang mendasari pelaksanaan OJT dam menjadi tolok ukur keberhasilan karyawan memahami pelatihan.
  • Adanya monitoring dan juga evaluasi terhadap karyawan peserta OJT selama proses OJT.

Setiap perusahaan memiliki kebebasan untuk menentukan kebijakan mengenai masa OJT bagi karyawannya. Namun, pada umumnya, dilakukan selama satu sampai tiga bulan. Setelah mengikuti OJT, Grameds akan mendapatkan surat keterangan atau sertifikat yang menyatakan mengenai terselesainya masa OJT yang diberikan oleh perusahaan.

Bentuk-Bentuk on the Job Training

Karyawan melakukan on the job training dengan berbagai bentuk. Berikut bentuk-bentuk on the job training yang telah dirangkum dari laman glints.com dan mekari.com.

1. Coaching

Coaching merupakan metode one to one yang bertujuan agar karyawan mendapatkan jawaban dari instruksi seniornya. Metode yang diterapkan berupa karyawan atau atasan yang berpengalaman memberikan instruksi kepada karyawan yang mendapatkan training melalui instruksi-instruksi kerja.

Pelatihan dengan metode ini dirancang agar karyawan menemukan jawaban atas pertanyaan mereka melalui instruksi dan demonstrasi yang diberikan oleh atasan.

2. Mentoring

Mentoring masih menjadi bagian dari metode onte to one yang mana karyawan setingkat manajer akan dijadikan sebagai mentor untuk membimbing karyawan trainee. Caranya dengan memberikan instruksi untuk melakukan tugas sehari-hari.

3. Rotasi Pekerjaan

Rotasi pekerjaan merupakan metode dengan mengalihkan dari satu divisi ke divisi lainnya. tujuannya untuk memberikan pemahaman mengenai pemahaman, pengetuahuan, kemampuan baru, dan latar belakang pekerjaan lain. Hal ini juga menolong agar tidak bosan dengan pekerjaan yang sama dan berulang-ulang.

4. Pelatihan Instruksional Pekerjaan

Pelatihan instuksional pekerjaan merupakan metode pelatihan dengan panduan langkah program pelatihan yang harus dilaksanakan oleh trainee dengan kemampuan yang sesuai dengan demonstrasi trainer. Pada metode ini, seorang pelatih akan merancang program pelatihan selangkah demi selangkah. Kemudian, karyawan akan diberikan instruksi untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan arahan.

Pertama-tama, trainee akan dijelaskan mengenai gambaran umum pekerjaan dan hasil yang diharapkan. Kemudian, akan ditunjukkan mengenai keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut.

Setelah itu, trainee akan diizinkan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan keterampilan atau keahliannya. Di akhir pelatihan, Grameds akan diminta memberikan umpan balik dan dberikan kesempatan untuk bertanya apapun dari program pelatihan yang telah dilakukan.

5. Understudy

Understudy merupakan metode pelatihan dengan menjadikan trainee sebagai asisten dari atasannya. Hal ini, memberikan kelebihan, jika terdapat posisi jabatan yang kosong maka trainee dapat menggantikannya.

Pelatihan ini biasanya dilakukan oleh atasan kepada bawahan yang menjadi asistennya. Metode ini biasanya diberikan kepada karyawan yang akan menggantikan atasan tersebut akan pensiun atau mendapatkan promosi.

6. Apprenticeship

Apprenticeship merupakan pelatihan yang menggabungkan antara teori dan praktik. Pada umumnya, jenis pelatihan ini akan diberikan kepada orang-orang di bidang kerajinan, manufaktor, perdagangan, dan bidang teknis yang membutuhkan jangka panjang untuk membentuk tenaga kerja profesional.

To Build A Great Workplace

https://www.gramedia.com/products/cara-gampang-mengubah-karyawan-menjadi-asset?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

Pelaksanaan on the Job Training

Kegiatan on the job training harus dilaksanakan di bawah bimbingan seorang pendamping yang berasal dari tempat Grameds bekerja atau perusahaan. Ketika melakukan on the job training, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaanya. Berikut rinciannya yang telah dirangkum dari laman glints.com.

  • Indikator capaian kompetensi yang dipersyaratkan dalam OJT
  • Penetapan pendamping yang berasal dari perusahaan yang melaksanakan OJT
  • Penetapan pembimbing dari lembaga pelatihan (jika pelatihan dilakukan oleh lembaga)
  • Monitoring dan evaluasi peserta selama masa OJT

Adapun, pelaksanaan OJT harus sesuai dengan ketentuan perusahaan. Oleh sebab itu, durasi pelaksanaan OJT akan berbeda di setiap perusahaan. Setelah on the job training selesai maka akan diberikan penilaian mengenai kompetensi dan kinerja yang meliputi penilaian individual atau sikap kerja dan penilaian kemampuan teknis.

Manfaat on the Job Training

Perusahaan yang melakukan on the job training kepada karyawan barunya akan memperoleh beberapa manfaat. Melansir dari laman glints.com dan mekari.com, berikut manfaat dari OJT bagi perusahaan.

  • OJT dapat meningkatkan kinerja karyawan secara signifikan.
  • OJT mudah dilaksanakan karena tidak perlu mengumpulkan karyawan dalam satu ruangan khusus untuk melakukan pelatihan.
  • Pelaksanaan OJT dapat dilaksanakan sembari karyawan yang terlibat sedang bekerja.
  • Perusahaan tidak perlu memangkas waktu kerja karyawan untuk melakukan pelatihan. Sehingga membuat OJT memiliki efektivitas waktu.
  • OJT melatih karyawan sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga membuat pelatihan terfokus secara efektif.
  • Bagi karyawan baru, OJT memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan cepat.
  • Dapat menjadi sarana team-building, terutama antara karyawan baru dan lama.
  • Pelatihan yang diberikan fokus pada kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu, secara tidak langsung OJT menunjang tercapainya target perusahaan.
  • Selain memperoleh pekerjaan dan gaji, karyawan juga diberikan pelatihan yang mampu meningkatkan kemampuan. Sudah pasti hal ini membahagiakan karyawan dan membentuk loyalitas pada perusahaan.
  • Tingkat keberhasilan OJT, bisa dijadikan tolok ukur dalam memperoleh tenaga kerja berkualitas. Hal ini tentu mempengaruhi pengembangan usaha nantinya.
  • Pelaksanaan OJT yang sekaligus praktik, membuat perusahaan bisa menekan biaya pelatihan agar tidak semahal off the job training.
  • Monitoring dan juga proses evaluasi kinerja karyawan akan lebih mudah dilakukan terutama selama masa pelatihan.

Tips Kesuksesan on the Job Training

Merangkum dari laman ekrut.com, berikut tips sukses menjalankan program on the job training.

1. Mengidentifikasi Trainer yang Berpotensi

Perusahaan hendaknya mencari trainer yang berpegalaman untuk melakukan mentoring menjadi kunci utama dalam melakukan program OJT. Sehingga, perusahaan akan mendapatkan karyawan yang berkualitas.

2. Meminta Trainee Memberikan Kritik dan Saran

Trainee diminta memberikan kritik dan saran sehingga dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan OJT selanjutnya.

3. Membuat Proses Training yang Terstruktur

Pembuatan jadwal training yang terstruktur dapat mempermudah proses OJT. Langkah-langkah yang telah dibuat harus dilakukan agar proses pelatihan berjalan dengan efektif.

4. Mengevaluasi Selama Proses Pelatihan dan Setelahnya

Hal yang harus dilakukan selama berlangsungnya proses OJT adalah dengan melakukan evaluasi terhadap trainee.  Evaluasi penting dilakukan untuk mengetahui apakah pelatihan yang dilakukan berjalan dengan lancar.

5. Memberikan Trainee Kesempatan untuk Melatih Kemampuannya

Salah satu hal penting untuk keberhasilan OJT adalah dengan memberikan karyawan kesempatan melatih kemampuannya. Mentor dapat melibatkan trainee secara langsung dalam pekerjaan dengan diberikan tanggung jawab sedikit demi sedikit.

Kelebihan dan Kekurangan dari on the Job Training

Pelaksanaan on the job training memiliki beberapa kelebihan. Berikut rinciannya yang telah dirangkum dari laman mekari.com.

  • Dengan adanya OJT dapat meminimalkan human error
  • Lebih memotivasi karyawan, karena pelatihan yang diberikan relevan dengan deskripsi pekerjaan
  • Karyawan bisa langsung melakukan praktik kerja sembari mengikuti pelatihan, bukan sekedar simulasi
  • Lebih mudah dijadwalkan karena sifatnya informal
  • Tidak memangkas jam kerja, karena pelatihan diberikan sembari karyawan bekerja seperti biasa. Sehingga tidak mempengaruhi produktivitas perusahaan
  • Budget yang harus dikeluarkan perusahaan untuk pelatihan cukup ringan, keseluruhan fasilitas dari internal perusahaan
  • Tidak memerlukan pembimbing dari luar, melainkan karyawan senior di kantor
  • Relasi antar karyawan dan juga pembimbing lebih erat dan baik

Di samping kelebihan, sistem OJT bagi karyawan baru juga memiliki kekurangan. Melansir dari laman mekari.com, berikut kekurangan dari sistem OJT bagi karyawan baru.

  • Akibat pelatih atau pembimbing bukan tenaga profesional, maka terkadang pelatihan tidak fokus
  • Pelatihan dan praktik kerja yang dilakukan beriringan, terkadang membuat karyawan melewatkan beberapa materi pelatihan
  • Kemungkinan karyawan terbebani karena harus bekerja sekaligus mengikuti pelatihan, sehingga motivasi kerja justru kian berkurang

The Great Workplace

https://www.gramedia.com/products/cara-gampang-mengubah-karyawan-menjadi-asset?utm_source=literasi&utm_medium=literasibuku&utm_campaign=seo&utm_content=LiterasiRekomendasi

About the author

Hendrik

Saya Hendrik Nuryanto dan biasa dipanggil dengan nama Hendrik. Salah satu hobi saya adalah menulis berbagai macam tema, seperti teknologi, hingga rumus-rumus beserta soalnya.