Bahasa Indonesia

Pengertian, Jenis, dan Contoh Kalimat Konjungsi Kausalitas

Written by Siti Badriyah

Konjungsi Kausalitas – Sebuah karya tulis memerlukan kaidah kebahasaan yang baik dengan memperhatikan berbagai aspek, termasuk penggunaan konjungsi. Konjungsi merupakan kata penghubung untuk kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf. Penggunaan konjungsi ditujukan agar susunan kata maupun kalimat memiliki koherensi atau keterkaitan. Konjungsi biasanya dapat ditemukan saat mempelajari bahasa dan bisa digunakan untuk percakapan sehari-hari.

Konjungsi atau kata penghubung adalah leksem-leksem tertentu yang bertugas menghubungkan, baik kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, maupun kalimat dengan kalimat secara koordinatif maupun secara subordinatif (Chaer, 2013). Hubungan kedua klausa ditandai oleh hadirnya konjungsi yang mengawali salah satu klausa (Muslich, 2014).

Konjungsi di dalam ilmu sintaksis itu dapat digunakan sebagai perantara untuk memperluas suatu jangkauan satuan sintaksis yang terdapat di dalam tingkatan yang sederajat atau bahkan tidak sederajat. Suhardi (2013) menyatakan bahwa ilmu sintaksis adalah ilmu yang lebih memfokuskan kajiannya kepada kata, kelompak kata (frasa), klausa, dan kajian yang berkaitan dengan jenis-jenis kalimat. Konjungsi diperlukan dalam penulisan sebuah wacana. Wacana yang baik adalah wacana yang harus memperhatikan hubungan antarkalimat, sehingga dapat memelihara keterkaitan dan keruntutan antarkalimat (Widiatmoko, 2015).

Menyadur dari buku berjudul Bahasa Indonesia SMP Kelas VII yang diterbitkan oleh Yudhistira Ghalia Indonesia, konjungsi dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi lima jenis jika dilihat dari perilaku sintaksisnya dalam kalimat, yakni konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, konjungsi temporal, dan konjungsi antarkalimat. Kelima konjungsi tersebut dibagi lagi menjadi sub-jenis dan memiliki karakter yang berbeda-beda.

Konjungsi kasualitas sendiri termasuk ke dalam sub-jenis konjungsi koordinatif. Konjungsi ini mudah dikenali karena memiliki karakter khusus, yaitu digunakan untuk menghubungkan sebab akibat dari sebuah peristiwa tertentu.

Pengertian Konjungsi Kausalitas

Menurut penjelasan di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kausal artinya suatu hal yang bersifat saling menyebabkan. Jadi, konjungsi kausalitas adalah suatu konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, klausa, dan kalimat yang bersifat saling memberi sebab-akibat.

Menyadur dari buku berjudul Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas XII karangan Imam Taufik, konjungsi ini berkaitan langsung dengan argumen penulisnya. Penggunaan konjungsi kasualitas biasanya ditemukan di teks eksplanasi dan teks editorial. Selanjutnya, berdasarkan buku berjudul Explore Bahasa Indonesia Jilid 3 yang disusun oleh Erwin Rachmat disebutkan jika konjungsi kausalitas dalam teks editorial digunakan sebagai penyampai argumen yang dikemukakan penulis atau redaktur tentang topik yang dibahas, sedangkan konjungsi kausalitas dalam teks eksplanasi digunakan untuk menjelaskan sebab-akibat suatu peristiwa atau fenomena tertentu.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, konjungsi kasualitas termasuk sub-jenis konjungsi koordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih karena kedudukannya tidak sederajat. Jenis konjungsi ini dapat diletakkan di awal kalimat atau di antara klausa yang dihubungkannya. Selain itu, konjungsi tersebut sedikit berbeda dengan konjungsi lainnya karena fungsinya tak hanya menghubungkan klausa, tetapi juga kata.

Jenis-Jenis Konjungsi Kausalitas

Menyadur keterangan dari buku Teks dalam Kajian Struktur Kebahasaan yang disusun oleh Taufiq Rahman, konjungsi kausalitas dibagi menjadi lima jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis konjungsi kausalitas beserta contoh kalimatnya.

1. Konjungsi Kausal Syarat

Konjungsi ini saling menyatukan akibat dan sebab dengan menerapkan syarat untuk terjadinya akibat tersebut. Konjungsi kausal syarat ditandai dengan kata jika, kalau, dan bila. Contoh:

  • Kalau kemarin siang kamu datang tepat waktu, mungkin kamu tidak akan mendapat hukuman.
  • Momen lebaran akan menyenangkan jika mudik lancar, aman, dan nyaman.
  • Aku akan datang jika dia juga datang.
  • Rani akan pergi ke Bandung jika izin cutinya disetujui.
  • Jika dia mengundang, saya akan datang ke pesta itu.
  • Mereka harus dikenakan sanksi hukum jika kedua warga Jepang itu memang dinyatakan bersalah.
  • Jika kebutuhan likuiditas dipenuhi akhir tahun ini, tingkat suku bunga deposito tahun depan pasti turun lagi.
  • Sudomo lebih berminat jika pedagang asongan diorganisasikan oleh koperasi.
  • Kita tidak akan menemukan sesuatu jika tidak mencarinya.
  • Bila hujan tak juga reda hingga tengah malam nanti, tolong izinkan kami menginap disini untuk satu malam saja.
  • Bila nanti aku harus bekerja di luar kota dan tak berada di rumah ini, jagalah ibu dengan baik.
  • Bila saja kau memberi tahu kabar ini lebih awal, aku pasti tidak akan salah paham kepadanya.
  • Kita seharusnya tidak dihukum oleh ayah, bila saja dia memberikan kita kesempatan untuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi.
  • Dia pasti sudah tiba disini, bila saja ban motornya tidak bocor di tengah jalan.
  • Bila saja dulu kau mendengarkan nasehatku, kau tidak akan menderita seperti sekarang ini.
  • Kalau kau ingin aku ikut denganmu, kau harus meminta izin kepada orang tuaku.
  • Kalau aku meminta sambil menangis, mungkin permintaanku akan dipenuhi.
  • Kau tidak akan berhasil kalau kau tak berusaha dengan sungguh-sungguh.
  • Kalau saja kau tidak datang tepat waktu untuk menolongku, pasti sekarang badanku sudah penuh darah karena gigitan anjing gila itu.
  • Aku akan lebih bahagia kalau saja si pengacau itu tidak muncul di kehidupanku.
  • Aku tidak akan menjadi anak jalanan kalau saja ibuku masih hidup.

2. Konjungsi Kausal Alasan

Konjungsi ini menyebutkan adanya alasan atau penyebab dari suatu kejadian yang menimbulkan akibat. Konjungsi ini ditandai dengan kata karena. Contoh:

  • Karena kurang teliti mengerjakan, hasil ujian Budi kurang memuaskan.
  • Ibnu tidak naik kelas karena dia memang bodoh dan malas belajar.
  • Amanda Amalia begitu mencintai ayah dan ibunya karena berkat jasa merekalah sekarang dia bisa menjadi seorang dokter gigi terkenal.
  • Karena rumah Farhan sangat jauh dari sekolah, teman-teman sekelas yang ingin menjenguknya harus dua kali berganti kendaraan.
  • Pemain bulu tangkis Malaysia mendapat mobil Proton Saga karena berhasil masuk final Piala Thomas.
  • Mereka senang pergi ke rumah Doni karena diberi banyak makanan.
  • Seorang delegasi militer memprotes pencalonan Gorbachev karena dia telah memegang jabatan pemimpin partai selama 20 tahun.

3. Konjungsi Kausal Simpulan

Konjungsi ini memuat suatu kesimpulan dari adanya sebab dan akibat. Konjungsi ini menggunakan kata demikian dan jadi. Contoh:

  • Dengan demikian, Ibu dapat memasak ayam goreng setelah bahannya dibelikan ayah.
  • Nilai-nilai Fahmi bagus. Dengan demikian, dia lulus sekolah.
  • Rumah Besta besar. Dengan demikian, kita bisa belajar menari di sana.
  • Soni sering membaca koran. Dengan demikian, dia tahu banyak hal.
  • Dia rajin belajar. Dengan demikian, dia menjadi pintar.
  • Kita harus kembali ke lokasi awal pembunuhan. Jadi, itulah idenya untuk memecahkan kasus ini.
  • Mereka berdua memang sudah dekat sejak lama. Jadi, mereka bisa dikatakan bermain api.
  • Saya tidak bisa memahami rumus ini. Jadi, Anda yang harus menghitungnya.
  • Delapan saudara kandungnya tinggal di Banyuwangi, sedangkan empat sisanya tinggal di Surabaya. Jadi, jumlah saudaranya ada 12.
  • Aku tidak dapat mengerti semua kemauanmu. Jadi, apa yang sebenarnya dibutuhkan dariku?
  • Avelin memang tidak pintar, tetapi dia sangat penyabar dan penyayang. Jadi, itulah sisi positifnya.
  • Kue itu dijatuhkan oleh Rafie. Jadi, kami terpaksa harus membuatnya lagi.
  • Aku tidak paham materi yang diberikan oleh gurumu. Jadi, kamu harus mempelajarinya sendiri.
  • Ahmad mengalami kecelakaan di jalan tol, meskipun telah memakai sabuk pengaman dengan benar. Jadi, semuanya memang dapat terjadi.

4. Konjungsi Kausal Akibat

Konjungsi ini memuat akibat yang terjadi sehingga menimbulkan sebab. Kata yang digunakan dalam konjungsi kausal akibat, yaitu akibatnya, sehingga, oleh sebab itu, dan oleh karena itu. Contoh:

  • Banjir telah merendam seluruh gedung sekolah, akibatnya semua siswa diliburkan.
  • Tanggul sungai yang membelah kota itu jebol, akibatnya rumah-rumah penduduk terendam dua meter.
  • Dia terlalu malas pada masa muda, akibatnya dia sengsara dan terlunta-lunta pada hari tua.
  • Jumlah penderita yang terjangkit virus semakin meningkat. Oleh sebab itu, kita harus menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.
  • Media sangat ramai memberitakan dirinya yang berbuat asusila di tempat umum. Oleh karena itu, wajar kalau dia mengklarifikasi masalah itu.
  • Tahun ini musim kemarau berlangsung lebih lama di Desa Makmur. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika panen di desa ini selalu gagal.

5. Konjungsi Kausal Untuk

Konjungsi ini menyatakan suatu sebab haruslah membentuk akibat. Konjungsi kausal ditandai dengan kata agar dan untuk itu. Contoh:

  • Para murid diminta untuk belajar dari rumah agar menghindari penyebaran virus semakin bertambah.
  • Billy lebih memilih diam agar tidak bertengkar dengan adiknya.
  • Ayah mematikan televisi yang tidak ditonton agar menghemat listrik.
  • Mama menyemangati aku agar bisa terus melanjutkan studiku.
  • Bibi Atik berangkat ke pasar pagi-pagi sekali agar tidak kena macet di jalan.
  • Melisa sangat giat dalam belajar agar dia bisa menjadi juara kelas lagi.
  • Titi belajar mengaji di surau agar bisa membaca Al-Qur’an.
  • Kakak sengaja singgah di toko pecah belah agar bisa membeli kado untuk temannya.
  • Tono pindah ke tempat duduk paling depan agar bisa melihat papan tulis dengan jelas.
  • Tukang tambal ban memanaskan alat kompres bannya agar bisa digunakan untuk menambal ban.
  • Nenek menggunakan bantuan tongkat agar bisa berjalan dengan baik.
  • Kakek menggemburkan tanah ladang agar bisa ditanam jagung.
  • Budi mengambil galah agar bisa memanen rambutan di halaman rumahnya.
  • Minumlah obat ini agar kau cepat sembuh.
  • Pak Kasim berhenti merokok agar kesehatannya dapat membaik.
  • Ibu membeli dua buah kaos sekaligus agar adik tidak cemburu jika hanya kakak yang dibelikan.
  • Nita mengerjakan tugasmya sekarang agar nanti malam bisa tidur lebih cepat.
  • Dion mencuci sepeda motornya agar tampak bersih saat dibawa pergi besok.
  • Malik membersihkan kebun belakang rumah agar tidak ada ular yang bersarang di sana.
  • Mia meminum jamu agar kesehatannya terus terjaga.
  • Joko membantu ibu membereskan rumah agar ibu tidak terlalu lelah bekerja.
  • Bilqis mencuci bajunya sekarang agar dapat digunakan saat upacara besok pagi.
  • Kita harus terus beribadah agar iman kita kuat.
  • Penyihir itu menggunakan sihir hitam agar semua orang menurutinya.
  • Dia terpaksa harus selalu minum obat tidur agar dapat segera beristirahat tepat waktu.

Dengan demikian, dapat disimpulkan beberapa kata yang termasuk dalam konjungsi kausalitas adalah jika, kalau, bila, karena, demikian, jadi, agar, untuk itu, sehingga, oleh sebab itu, dan oleh karena itu.

Apakah Kata Menyebabkan termasuk Konjungsi Kausalitas?

Banyak orang bertanya bagaimana dengan kata “menyebabkan”? Apakah termasuk ke dalam contoh konjungsi kasualitas? Bagi yang penasaran, simak penjelasan berikut.

Kata “menyebabkan” bukan termasuk ke dalam konjungsi kausalitas atau jenis konjungsi lainnya. Hal itu karena kata “menyebabkan” termasuk jenis turunan dari kata sebab. Berdasarkan penjelasan dalam buku berjudul Teks dalam Kajian Struktur Kebahasaan yang ditulis oleh Taufiq Rahman, kata benda yang ditambahkan imbuhan me-_____- kan menjadi kata kerja. Artinya, kata “menyebabkan” termasuk dalam kata kerja, bukan kata konjungsi.

Kata “sebab” termasuk dalam kata benda. Namun, ada juga kata “sebab” yang termasuk dalam jenis kata konjungsi. Agar lebih memahami penggunaan kata sebab sebagai kata konjungsi, simak contoh kalimat yang menggunakan konjungsi kasualitas berikut.

Contoh Kalimat yang Menggunakan Konjungsi Kasualitas

Berikut contoh kalimat konjungsi kausalitas yang menyatakan sebab akibat dari suatu peristiwa maupun fenomena.

1. Konjungsi Sebab

Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan sebab secara umum dan dapat menggantikan posisi konjungsi karena. Konjungsi tersebut jarang ditemukan di awal kalimat. Contoh kalimat yang menggunakan konjungsi kausalitas sebab:

  • Imam mengalami kecelakaan sebab melanggar rambu-rambu lalu lintas.
  • Anggit dipenjara selama delapan tahun sebab memukuli Fery hingga tewas.
  • Wawan datang terlambat sebab ban sepedanya bocor.
  • Sakitnya semakin berat sebab dia memikirkan utang cukup banyak.
  • Lokasi itu tidak cocok untuk usaha sebab banyak orang yang telah mencobanya selalu gagal.
  • Petugas tidak mengizinkanku naik kereta luncur sebab tinggiku kurang dari 150 cm.
  • Mereka menegur Wahyu sebab dia tidak ikut membantu menyelesaikan tugas.
  • Mara pergi ke pesta sendirian sebab tidak ada yang bisa menemaninya.

2. Konjungsi Karena

Konjungsi ini dapat diletakkan di awal atau tengah kalimat. Contoh kalimat yang menggunakan konjungsi kausalitas karena:

  • Hanan tidak masuk sekolah karena sakit.
  • Karena tidak pernah belajar, Gogon tidak dapat mengerjakan soal-soal ujian.

3. Konjungsi Lantaran

Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan sebab secara umum. Konjungsi tersebut lebih sering digunakan dalam ragam nonformal dan bisa ditemui di awal atau tengah kalimat. Contoh kalimat yang menggunakan konjungsi kausalitas lantaran:

  • Lantaran rajin belajar, Toni mendapat nilai tertinggi.
  • Pak Dino tidak dapat mengajar lantaran sedang sakit.

4. Konjungsi Sehingga dan Maka

Kedua konjungsi ini berfungsi membentuk hubungan akibat antara dua klausa atau lebih. Contoh kalimat yang menggunakan konjungsi kausalitas sehingga dan maka:

  • Dimas memukul bola dengan sangat keras, sehingga bola itu terpental sangat jauh.
  • Anak itu lari sangat cepat, sehingga sulit untuk dikejar.
  • Getaran bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah, sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa.
  • Bangunan rumah itu besar dan megah, sehingga biaya perawatannya cukup banyak.
  • Para perampok tadi berusaha meloloskan diri, sehingga polisi melepaskan tembakan peringatan.
  • Jalan Sudirman sering macet, sehingga banyak polisi yang mengatur setiap harinya.
  • Dia bangun kesiangan, sehingga terlambat masuk sekolah.
  • Sampah yang dibiarkan menumpuk di sungai, maka membuat biota sungai musnah.
  • Banjir bandang melanda sebagian desa, maka warga desa diungsikan.

5. Konjungsi Sampai

Konjungsi ini digunakan di klausa kedua yang merupakan anak kalimat dari suatu kalimat majemuk. Contoh kalimat yang menggunakan konjungsi sampai:

  • Petugas keamanan berjaga-jaga sampai matahari terbit.
  • Saya dapat menyelesaikan 30 soal sampai bel berbunyi.
  • Aku akan tetap menunggunya sampai dia benar-benar kembali ke rumah ini.
  • Dia tetap bekerja hingga larut malam sampai utangnya dapat lunas.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah