Agama Islam

Doa Selamat: Ketika Perjalanan, Dunia Akhirat, dan 10 Adab Berdoa Dalam Islam

Written by Yufi Cantika

Doa Selamat – Bagi umat muslim, berdoa kepada Allah SWT adalah suatu hal yang wajib dilakukan sebelum melakukan aktivitas apapun. Mulai dari makan, tidur, belajar, hingga keluar-masuk kamar mandi sekalipun, ada doa yang harus dipanjatkan supaya mendapatkan ridha dari Allah SWT. Allah SWT sangat menyukai hamba-Nya yang selalu berdoa di sepanjang waktu, karena itu berarti hatinya masih mengingat nama Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa. Makna dari doa-doa tersebut, selain meminta diberikan kelancaran oleh-Nya, juga dapat menjadi doa supaya terhindar dari marabahaya apapun. Itulah mengapa, Rasulullah SAW pun juga sering mengingatkan kaumnya untuk selalu berdoa demi keselamatan di dunia dan akhirat. Lantas, bagaimana sih bacaan doa selamat, baik sebelum memulai perjalanan jauh maupun doa supaya selamat di dunia dan akhirat? Yuk, simak ulasan berikut ini supaya Grameds dapat mengamalkan doa-doa tersebut dan menjadi sosok muslim sejati yang patuh pada agama.

https://yaqeeninstitute.org/

Bagaimana Doa Selamat Dalam Perjalanan?

Dalam agama Islam, sangat disarankan untuk selalu berdoa sebelum memulai aktivitas apapun, tak terkecuali ketika hendak melakukan perjalanan jauh maupun dekat. Bahkan ketika hendak keluar rumah pun, juga ada doa khusus yang harus dipanjatkan kepada-Nya, supaya kita tetap berada dalam perlindungan-Nya. Sedikit trivia saja nih, ketika di tengah perjalanan, Grameds juga bisa kok melafalkan doa berupa surah Al-Ikhlas. Dilansir dari jabar.nu, berikut ini ada beberapa doa selamat ketika hendak melakukan perjalanan baik dalam jarak dekat maupun jauh.

Saat Keluar Rumah

https://www.pexels.com/

Jika hendak bepergian dalam jarak dekat, pasti selisih waktu antara masuk rumah dan keluar rumah itu hanya sebentar saja. Meskipun begitu, Grameds sebagai umat muslim juga tetap harus melafalkan doa masuk dan keluar rumah tersebut.

(Bismillâhi tawakkaltu ‘alallâhi wa lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil ‘adhîm)

Artinya: “Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah.”

Saat Masuk Rumah

https://www.pexels.com/

Setelah melakukan perjalanan, baik dalam jarak jauh maupun dekat, ketika hendak masuk rumah pun dianjurkan untuk melafalkan bacaan doa.

Artinya:

“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan tempat masuk dan kebaikan tempat keluar, dengan menyebut nama-Mu kami masuk, dengan menyebut nama-Mu kami keluar, dan hanya kepada Allah, Tuhan kami, kami bertawakkal.”

Saat Sedang Istirahat Dari Perjalanan Jauh

https://www.pexels.com/

Ketika sedang melakukan perjalanan jauh, misalnya dalam rangka mudik di hari Lebaran, pastilah Grameds dan keluarga akan beristirahat terlebih dahulu. Biasanya, istirahat ini dilakukan di rest area atau restoran tempat makan dengan kegiatan berupa shalat, istirahat, dan makan bekal yang sudah disiapkan sebelumnya. Nah, saat istirahat dari perjalanan jauh ini, Grameds jangan lupa untuk membaca doa selamat ya…

(A’udzu bi kalimaatillahit taammaati min syarri maa khalaq)

Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan ciptaan-Nya.”

Saat Sudah Sampai di Tempat Tujuan

https://www.pexels.com/

Ketika sudah sampai tempat tujuan setelah melakukan perjalanan jauh maupun dekat, biasanya orang-orang akan mengucapkan Hamdalah. Hal itu boleh-boleh saja kok, karena itu berarti mereka tengah mengucapkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Namun ternyata, ada lho doa selamat untuk umat muslim yang dapat dibaca ketika sudah sampai di tempat tujuan. Berikut doanya.

​​​​​​​Allaahumma innii as aluka lhairohaa wa khaira ahlihaa wa khoiro maa fiihaa wa a’uudzubika min syarri haa wa syarri ahlihaa wa syarri maa fiihaa.

Artinya: “Ya Allah, saya mohon kepada-Mu kebaikan negeri ini dan kebaikan penduduknya serta kebaikan yang ada di dalamnya. Saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan negeri ini dan kejahatan penduduknya serta kejahatan yang ada di dalamnya.”

Bagaimana Doa Selamat Ketika Naik Kendaraan?

Di era yang sudah canggih kita, untuk bepergian ke suatu tujuan baik dalam jarak dekat maupun pendek, pasti sudah jarang yang berjalan kaki. Kebanyakan dari kita, pastilah menggunakan kendaraan, baik itu melalui transportasi udara, darat, maupun laut sekalipun. Nah, ketika hendak naik kendaraan ini, Grameds juga harus melafalkan bacaan doa selamat.

Umumnya, ketika hendak naik kendaraan untuk bepergian, dapat mengucap bacaan doa berikut ini.

(Alhamdulillāhilladzī/subhānalladzī sakhkhara lanā hādzā wa mā kunnā lahū muqrinīna, wa innā ilā rabbinā lamunqalibūna)

Artinya: “Segala puji bagi Allah/maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami. Padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sungguh, kami akan kembali kepada Tuhan kami.”

Kendaraan Udara

https://www.pexels.com/

Ketika hendak melakukan perjalanan dengan alat transportasi udara, misalnya pesawat, kita tetap harus memanjatkan doa kepada-Nya ya… Hal itu adalah wajib, terutama bagi umat muslim supaya diberi keselamatan hingga tempat tujuan. Nah, dilansir dari orami, berikut adalah doanya.

Doa Selamat Ketika Menggunakan Kendaraan Udara Versi Panjang

(Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Subhanalladzi sakhkhoro lana hadza wa maa kunnaa lahu muqrinin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun, allahumma inna nas’aluka fii safarinaa hadzal birro wat taqwa wa minal ‘amal maa tardho, allahumma hawwin ‘alaina safarona hadza wa athwi ‘annaa ba’dahu, allahumma antas shohibu fis safari wal kholifatu fil ahli, allahumma inni a’udzubika min wa’tsaais safari wa kaabatil mandzhori wa suuil munqolibi fil maali wal ahli)

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha suci Allah yang telah menundukkan (pesawat) ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami kembali.

Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, kami mohon perbuatan yang Engkau ridhai. Ya Allah, permudahkan lah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami.

Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan mengurusi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga.”

Doa Selamat Ketika Menggunakan Kendaraan Udara Versi Pendek

(Allahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadzaa wathwi ‘annaa ba’dahu allahumma anta ash shohibu fissafari wal khalifatu fil-ahl)

Artinya: “Ya Allah, mudahkanlah kami bepergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah yang menemani dalam bepergian, dan Engkau pula yang melindungi keluarga.”

Kendaraan Darat

https://www.pexels.com/

Kendaraan darat menjadi alat transportasi yang paling banyak digunakan oleh orang di penjuru dunia untuk melakukan perjalanan, baik dalam jarak jauh maupun dekat. Itulah mengapa, ketika melakukan perjalanan menggunakan alat transportasi darat, tetap tidak boleh melupakan bacaan doa selamat ya…

Doa Selamat Ketika Menggunakan Kendaraan Darat Versi Panjang

(“Bismillah

Alhamdulillah

(Subhaanal-ladzii sakh-khoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniin. Wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun), 

Alhamdulillah (3x), 

Allahu akbar (3x), 

Subhanaka inni zhalamtu nafsi, faghfirli, fa innahu la yaghfirudz-dzunuba illa anta”)

Artinya: “Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Rabb yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami (di hari kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Allah Maha Besar (3x), Maha Suci Engkau Ya Allah, sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi).

Doa Selamat Ketika Menggunakan Kendaraan Darat Versi Pendek

(Subhanallazi sakhorolana hadza wa ma kunna lahu muqrinin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibuun)

Artinya:

“Maha suci Allah yang memudahkan ini (kendaraan) bagi kami dan tiada kami mempersekutukan bagi-Nya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami.”

Kendaraan Laut

https://www.pexels.com/

Apakah Grameds pernah naik alat transportasi laut berupa kapal ketika melakukan study tour saat duduk di bangku sekolah? Atau bahkan Grameds hendak melakukan study tour tersebut dalam waktu ini? Jika demikian, jangan pernah lupa untuk selalu melafalkan bacaan doa selamat ya…

Doa Selamat Ketika Menggunakan Kendaraan Laut Versi Panjang

Dilansir dari islam.nu, terdapat doa yang dapat kita panjatkan sebagai doa selamat ketika tengah melakukan perjalanan menggunakan kendaraan laut. Doa ini sebenarnya diambil dari doa yang dilafalkan oleh Nabi Nuh ketika Beliau menaiki bahteranya saat peristiwa banjir bandang.

(Bismillâhi majrêha wa mursâhâ, inna rabbî la ghafûrur rahîm, (Hud ayat 41). Wa mâ qadarullâha haqqa qadrihî, wal ardhu jamî‘an qabdhatuhû yaumal qiyâmah, was samâwâtu mathwiyyâtum bi yamînihî, subhânahû wa ta‘âlâ ‘an mâ yusyrikûn, Az-Zumar ayat 67).

Artinya: “Nuh berkata, ‘Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya.’ Sungguh Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,’ (Surat Hud ayat 41). Mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya. Padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan,” (Surat Az-Zumar ayat 67).

Doa Selamat Ketika Menggunakan Kendaraan Laut Versi Panjang

(Bismillahi majreehaa wa mursaahaa inna robbii laghofuurur rohiim)

Artinya:

“Dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Bagaimana Doa Selamat Dunia Akhirat?

https://www.pexels.com/

Berdoa itu tidak hanya bertujuan supaya aktivitas yang kita lakukan diberikan kelancaran oleh-Nya, tetapi juga supaya kita tetap selamat baik di dunia ini maupun akhirat. Keselamatan tersebut juga tidak hanya ditujukan kepada diri kita sendiri, tetapi juga dengan keluarga bahkan harta benda. Dilansir dari jabar.nu, ada beberapa doa selamat dunia akhirat yang dapat Grameds panjatkan kapanpun dan dimanapun supaya tetap memperoleh keselamatan dari Allah SWT.

Doa Selamat dan Tolak Bala

(Allȃhummaftah lanȃ abwȃbal khair, wa abwȃbal baraka, wa abwȃban ni‘mah, wa abwȃbar rizqi, wa abwȃbal quwwah, wa abwȃbas shihhah, wa abwȃbas salȃmah, wa abwȃbal ‘ȃfiyah, wa abwȃbal jannah. Allȃhumma ‘ȃfinȃ min kulli balȃ’id dunyȃ wa ‘adzȃbil ȃkhirah, washrif ‘annȃ bi haqqil Qur’ȃnil ‘azhȋm wa nabiyyikal karȋm syarrad dunyȃ wa ‘adzȃbal ȃkhirah. Ghafarallȃhu lanȃ wa lahum bi rahmatika yȃ arhamar rȃhimȋn. Subhȃna rabbika rabbil ‘izzati ‘an mȃ yashifūn, wa salȃmun ‘alal mursalȋn, walhamdulillȃhi rabbil ‘ȃlamȋn) 

Artinya:

“Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah, dan pintu surga. Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat. Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hak Al-Qur’an yang agung dan derajat nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka. Wahai Dzat yang maha pengasih. Maha suci Tuhanmu, Tuhan keagungan, dari segala yang mereka sifatkan. Semoga salam tercurah kepada para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam” (Lihat Perukunan Melayu, [Jakarta, Alaydrus: tanpa tahun], halaman 55-56).

Doa Selamat Dunia dan Akhirat

(“Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil-akhirati hasanah, waqinaa adzaabannaar.”)

Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kepada kami di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan. Serta peliharalah kami dari siksa neraka.”

Doa Selamat Akan Agama, Rezeki, Rahmat, dan Ampunan dari Allah SWT

(“Allahumma inna nas-aluka salamatan fiddin wa afiyatan fil-jasadi wa ziyadatan fil-ilmi wa barakatan firrizqi, wa taubatan qablal-maut, wa rahmatan indal-maut, wa maghfiratan ba’dal-maut. Hawwin alaina fi sakaratil-maut, wannajata minannari, wal-afwa indal-hisab.”)

Artinya: “Ya Allah, kami memohon kepada Engkau akan keselamatan agama, kesehatan badan, tambahnya pengetahuan, berkahnya rezeki, mendapatkan taubat sebelum mati, mendapat rahmat ketika mati, mendapat ampunan sesudah mati. Dan ringankanlah kiranya dalam sakaratul-maut, dan selamatkanlah kiranya dari siksaan neraka, dan dapatkanlah kami ampunan pada hari hisab (perhitungan).”

Memahami 10 Adab Dalam Berdoa Kepada Allah SWT

https://www.pexels.com/

Berdasarkan pada Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali dan Al-Adzkar Al Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abrar karya Imam An-Nawawi, menyebutkan sekiranya ada 10 adab dalam berdoa, yakni.

1. Berdoa di Waktu yang Mustajab

Waktu yang mustajab maksudnya adalah waktu yang mulia untuk berdoa kepada Allah SWT, misalnya pada hari Arafah, di bulan Ramadhan, pada hari Jumat, saat sahur, dan waktu sepertiga terakhir dalam setiap malam. Hal ini juga selaras dengan sabda Nabi Muhammad SAW:

Allah turun ke langit dunia setiap malam, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan, siapa yang meminta, akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan pasti Aku ampuni’.” (HR. Muslim)

2. Memanfaatkan Keadaan yang Mustajab

Selain berdoa di waktu yang mustajab seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kita juga harus memanfaatkan keadaan-keadaan istimewa untuk melafalkan doa. Misalnya ketika posisi sujud, ketika hujan turun, ketika menjelang berbuka puasa, ketika iqamah shalat, dan lainnya. Mengenai hal ini, telah diriwayatkan pula hadits berikut.

Abu Hurairah radhiallahu’anhu mengatakan, “Sesungguhnya pintu-pintu langit terbuka ketika jihad fi sabillillah sedang berkecamuk, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat wajib. Manfaatkanlah untuk berdoa ketika itu.” (Syarhus Sunnah al-Baghawi, 1: 327)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Doa antara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (HR. Abu Daud, Nasa’i, dan Tirmidzi)

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Keadaan terdekat antara hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud. Maka perbanyaklah berdoa.” (HR. Muslim)

3. Menghadap Kiblat

Ketika memanjatkan doa kepada Allah SWT, tak terkecuali doa selamat, tetap harus dilakukan dengan menghadap kiblat. Tidak lupa sambil mengangkat kedua tangan dan mengusapkannya ke wajah setelah selesai berdoa. Terdapat hadist mengenai adab berdoa ini, yakni.

Dari Jabir radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad SAW ketika berada di Padang Arafah, Beliau menghadap kiblat, dan Beliau terus berdoa sampai matahari terbenam. (HR. Muslim)

Dari Salman radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Tuhan kalian itu Malu dan Maha Memberi. Dia malu kepada hamba-Nya ketika mereka mengangkat tangan kepada-Nya kemudian hambanya kembali dengan tangan kosong (tidak dikabulkan).” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi dan Beliau hasan khan)

4. Harus dengan Suara Lirih dan Tidak Dikeraskan

Ketika berdoa, sebaiknya dilakukan dengan suara lirih saja dan tidak perlu dikeraskan. Kita harus sebisa mungkin mengatur volume suara supaya tidak terlalu keras, tetapi juga tidak terlalu rendah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT,

Janganlah kalian mengeraskan doa kalian dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” (QS. Al-Isra: 110)

5. Hindari Kalimat Bersajak

Ketika berdoa, lebih baik tidak perlu menggunakan kalimat bersajak karena justru dikhawatirkan akan melewati batasnya. Prinsip berdoa itu adalah dengan tidak berlebihan dalam penggunaan kata-katanya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, yang menyatakan bahwa:

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55)

6. Dilakukan Secara Khusyu’

Berdoa itu harus dilakukan secara khusyu’, dengan penuh ketundukkan dan takut kepada Allah SWT. Menyadari bahwa kita ini hanyalah manusia biasa yang tengah meminta sesuatu hal kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini selaras dengan firman Allah SWT,

Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya’: 90)

7. Memantapkan Hati dan Yakin Akan Dikabulkan

Ketika melafalkan bacaan doa kepada Allah SWT, kita harus mantap hatinya dan yakin bahwa doa tersebut akan dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini juga selaras dengan sabda Nabi Muhammad SAW, yang berbunyi:

Janganlah kalian ketika berdoa dengan mengatakan, ‘Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau mau. Ya Allah, rahmatilah aku, jika Engkau mau’. Hendaknya dia mantapkan keinginannya, karena tidak ada yang memaksa Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

8. Terus Meminta Kepada Allah SWT

Berdoa itu tidak boleh dilakukan hanya satu-dua kali saja, harus secara terus-menerus. Misalnya, “Ya Allah, ampunilah hamba-Mu, ampunilah hamba-Mu…, ampunilah hamba-Mu yang penuh dosa ini. ampunilah ya Allah….” Terdapat hadist yang menyatakan adanya adab berdoa ini, yakni.

Ibn Mas’ud mengatakan, Rasulullah SAW apabila beliau berdoa, beliau mengulangi tiga kali. Dan apabila beliau meminta kepada Allah, beliau mengulangi tiga kali. (HR. Muslim)

9. Diawali dengan Lafal Dzikir

Adab berdoa selanjutnya adalah harus mengawali bacaan doa dengan lafal dzikir terlebih dahulu. Tidak hanya dzikir saja, tetapi juga dengan pujian kepada Allah SWT dan shalawat. Begitu pula ketika hendak mengakhiri doa.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Akan dikabulkan (doa) kalian selama tidak tergesa-gesa. Dia mengatakan, ‘Saya telah berdoa, namun belum saja dikabulkan‘.” (HR. Bukhari dan Muslim)

10. Taubat

Maksudnya adalah ketika menghadap dan meminta doa kepada Allah SWT, harus juga mematuhi segala aturan agama-Nya.

Rujukan:

  • https://jabar.nu.or.id/
  • https://mediaindonesia.com/
  • https://islam.nu.or.id/

Baca Juga!

 

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika