Agama Islam

Memahami Doa Nisfu Sya’ban dan Amalan-Amalan Sunnah Malam Nisfu Sya’ban

Written by Yufi Cantika

Beberapa hari sebelum puasa Ramadhan, biasanya umat Islam akan melakukan ibadah di malam Nisfu Sya’ban. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang Nisfu Sya’ban, mulai dari pengertian hingga doa Nisfu Sya’ban. Jadi, tetap simak artikel ini sampai habis, Grameds.

Nisfu Sya’ban

Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam kalender hijriah atau bulan sebelum umat Islam menunaikan puasa Ramadhan. Pada pertengahan bulan Sya’ban, biasanya umat Islam di Indonesia melaksanakan malam Nisfu Syaban.

Bulan Sya’ban juga dimaknai bulan penuh berkah dan kebaikan. Pada momen malam Nisfu Sya’ban, Allah SWT membuka pintu rahmat dan ampunan seluas-luasnya bagi umat muslim.

Dalam sebuah hadis HR Al-Bukhari, mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW sering menunaikan puasa sunah pada bulan Sya’ban dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Niat Puasa Nisfu Sya’ban

Bacaan niat puasa Sunnah pada bulan sya’ban yaitu :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sunnati Sya‘bana lillâhi ta‘ala

Artinya:  “Aku berniat puasa sunah Sya‘ban esok hari karena Allah SWT.”

Niat Puasa Mengqadha Ramadhan Berbarengan Dengan Puasa Nisfu Sya’ban

Adapun niat puasa qadha Ramadhan atau menjalankan puasa Nisfu Syaban berbarengan dengan utang puasa Ramadhan tahun lalu:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya:  “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Hal ini dalam istilah fiqih disebut sebagai at-tasyri fin niyyah (mengkombinasikan niat).

Dalam permasalahan penggabungan niat antara yang fardhu dan yang sunnah dalam satu ibadah, Imam Suyuthi dalam kitabnya al-Asybah wan Nadhair membagi dalam empat kriteria yakni:

  1. Sah kedua-keduanya baik yang fardhu dan yang sunnah
  2. Sah bagi ibadah fardhunya saja, tidak untuk ibadah sunnahnya
  3. Sah bagi ibadah sunnahnya saja, tidak untuk ibadah fardhunya
  4. Tidak sah kedua-duanya

Karena itu, pada bulan Sya’ban inilah umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah dan amalan. Umat Muslim menantikan malam Nisfu Syaban pasalnya menurut beberapa penjelasan, malam tersebut semua doa akan diijabah atau dikabulkan.

Malam Nisfu Sya’ban sendiri diperingati setiap satu tahun sekali lebih tepatnya di pertengahan bulan Sya’ban atau tanggal 15 dalam kalender Islam atau Hijriah.

Doa Nisfu Sya’ban

Selain itu, malam Nisfu Sya’ban juga salah satu hari yang sangat dinantikan oleh umat muslim di Indonesia, biasanya di malam Nisfu Sya’ban, umat muslim akan memanjatkan doa khusus untuk memohon ampunan di malam tersebut.

Tujuan utama doa ini adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena pada malam nisfu sya’ban lembar catatan kehidupan akan diganti dengan catatan kehidupan yang baru.

Berdoa pada malam Nisfu Sya’ban merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan bagi umat muslim, karena malam Nisfu Sya’ban merupakan waktu diijabahnya doa-doa.

Nisfu sya’ban bulan dimana ditutup buku amal yang lama dan dibukanya buku amal yang baru. Jadi memperbanyak memohon ampun dengan berharap buku catatan amal dapat dipenuhi dengan kebaikan.

Berikut beberapa doa Nisfu Syaban yang sering dibaca yaitu :

اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ

Allahumma ya dzal manni wala yumannu ‘alaika, ya dzal jalali wal ikram, ya dzat thouli wal in‘am, la ilaha illa anta zhahral lajin wa jaral mustajirin wa ma amanal khoifin. Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, fam allahumma fi ummil kitabi syaqowati wa hirmani waqtitara rizqi, waktubni ‘indaka sa‘idan marzuqi muwaffaqan lil khairat. Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fi kitabil munzali ‘ala lisani nabiyyikal mursal, “yamhullahu ma yasau wa yusbit, wa ‘indahu ummul kitab” wa shallallahu ‘ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shahbihi wa sallam, walhamdu lillahi rabbil ‘alamin.

Artinya:  “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatat di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku disisiMu sebagai orang yang mujur, murah rezeki dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauhul Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”

Selain membaca doa tersebut, umat Islam juga dianjurkan membaca surat Yasin sebanyak tiga kali di sela-sela melaksanakan doa Nisfu Syaban.

Amalan-Amalan Sunnah Malam Nisfu Sya’ban

1. Perbanyak melaksanakan shalat sunnah

Sholat sunnah merupakan amalan ibadah yang biasa dilakukan saat malam nisfu syaban.  Malam nisfu syaban diyakini merupakan malam yang mulia dimana pengampunan dosa manusia diampuni oleh Allah SWT.

Menjalankan sholat sunnah pada malam Nisfu Sya’ban sangat dianjurkan untuk umat muslim diantaranya yakni, sholat Hajat, Sholat Tasbih dan Sholat Tahajud. Nisfu Sya’ban sendiri adalah pertengahan hari di bulan syaban yang jatuh pada tanggal 15 di bulan Sya’ban pada kalender Hijriyah. Hukum mengerjakan shalat Nisfu Sya’ban adalah Sunnah yang berarti jika mengerjakan mendapat pahala dan jika tidak mengerjakannya tidak mendapat dosa maupun pahala. Shalat Sunnah Nisfu Sya’ban bisa dilakukan oleh setiap muslim baik itu laki-laki maupun perempuan di pertengahan bulan Sya’ban atau di malam tanggal 15 pada bulan Sya’ban.

Bacaan niat sholat malam nisfu syaban dan tata caranya bisa kamu ketahui pada pembahasan di bawah ini.  Berikut bacaan sholat sunnah nisfu syaban dan tata cara melakukannya yaitu:

  • Membaca niat

Adapun niat shalat nisfu sya’ban yaitu:
“Usholli sunnatan nisfu sya’ban rak’ataini lillahi ta’ala”
Artinya: “Saya sholat sunnat Nisfu Sya’ban dua rakaat karena Allah Ta’ala”

  • Membaca do’a iftitah dilanjutkan Al Fatiha dan surat pendek.
  • Rukuk
  • Itidal
  • Sujud
  • Duduk diantara dua sujud
  • Berdiri melakukan rakaat kedua.
  • Ulangi seperti soal biasa.
  • Duduk tahiyat akhir
  • Membaca salam.

2. Membaca surat Yasin sebanyak tiga kali dan Istigfar

Amalan berikutnya yang dianjurkan untuk umat muslim yakni dengan membaca Surat Yasin ayat 1-83 sebanyak tiga kali.

Dengan membaca surat Yasin sebanyak tiga kali di malam Nisfu Sya’ban akan diampuni segala dosanya oleh Allah SWT. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW yaitu:

وروي عنه رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من قرأ سورة يس في ليلة الجمعة غفر له  رواه الأصبهاني

Artinya: “Barang Siapa membaca Yasin di hari dan malam Jumat dengan mengharap ridha Allah, diampuni dosanya” (HR Asbahani).

Rincian membaca surat Yasin 3x adalah sebagai berikut:

  • Bacaan Surat Yasin pertama diniatkan agar diberi umur panjang beserta Taufik untuk taat kepada Allah.
  • Bacaan Surat Yasin kedua diniatkan untuk penjagaan dari bala dan bencana serta untuk keluasan rezeki.
  • Bacaan Surat Yasin yang terakhir diniatkan agar diberi kekayaan hati dan meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.

Istigfar dan berzikir kepada Allah. Dapat dilakukan dengan membaca:

Istigfar 100x

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم

Astaghfirullahal ‘adziim

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.”

Istighfar adalah salah satu cara untuk meminta ampunan kepada Allah SWT. Sebab, sebagai manusia tentu kita tak luput dari kesalahan dan dosa.

Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Karenanya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam Nisfu Sya’ban.

3. Membaca Syahadat Dan Sholawat Sebanyak-banyaknya

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

“Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah”

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.”

Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan dimanapun terlebih lagi pada malam nisfu Sya’ban. Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan dimanapun terlebih lagi pada malam Nisfu Sya’ban.

Berikut beberapa kumpulan sholawat nabi yang bisa dilantunkan umat Islam yaitu:

a. Sholawat Khawwash

صلى الله علی محمد

Shallallaahu ‘alaa Muhammadin

Artinya: “Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad.”

b. Sholawat Ta’zhimul Qiyam

اللهم صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَّعَلى الِه وَسَلِّم

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa sallim

Artinya: “Ya Allah limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan atas Nabi Muhammad dan keluarganya.”

c. Sholawat Bani Hasyim

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى النَّبِىِّ الْهَاشِمِىِّ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا

Allaahumma shalli ‘alaan-nabiyul Haasyimiyyi Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa sallim tasliman.

Artinya: “Ya Allah berikanlah rahmat serta salam kepada seorang nabi keturunan Bangsawan Hasyim, yakni Muhammad beserta keluarganya, semoga tetap selamat dan sejahtera.”

d. Sholawat Adrikiyyah/ Mukhotob

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ قَـدْ ضَاقَتْ حِيْلَــتِى أَدْرِكْـنِى يَارَسُوْلَ اللّـهِ

Ash-shalaatu wassalaamu ‘alaika yaa Sayyidii yaa Rasulullah qad dhaaqats hiilatii adriknii

Artinya: “Rahmat dan keselamatan semoga tetap atas engkau wahai penghulu kami, ya Rasulullah, habis daya upayaku, semoga engkau berkenan menolongku.”

e. Sholawat Al-Fatih

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الحَقَّ بِالحَقِّ وَالهَادِي اِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ

Allaahumma shalli wa sallim wa baarik ‘alaa sayyidinaa Muhammadinil faatihi limaa ughliqa, wal khotimi lima sabaqo wan naashirul haqqa bilhaqqi, wal haadii ilaa shiraathikal mustaqiim, shallallahu ‘alaihi wa ‘alaa aalihi wa ash haabihi haqqa qadrihi wa miqdaarihil ‘adziimi

Artinya: “Ya Allah, curahkanlah rahmat takzim, salam sejahtera serta keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, sebagai pembuka sesuatu yang terkunci (tertutup) dan penutup sesuatu (para utusan) yang terdahulu. Dialah penolong kebenaran dengan kebenaran dan pemberi petunjuk menuju jalanMu yang lurus. Semoga Allah melimpahkan (memberikan) shalawat kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan para sahabatnya dengan kekuasaan dan aturan Allah Yang Maha Agung.”

f. Sholawat Munjiyat

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةٌ تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْاَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَابِهَاجَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَابِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَابِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَابِهَا اَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ

Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin sholaatan tunjiinaa bihaa min jami’il-ahwaali wal-aafaati wa taqdhii lanaa bihaa jamiil-hajati wa tuthahirunaa bihaa min jami’il-sayyi’aati wa tarfa’unaa bihaa ‘indaka a’lad-darajaati wa tuballighuna bihaa aqshal-gaayaati min jami’il-khoiroti fil-hayati wa ba’dal-mamati

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad Saw yang melaluinya Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan membahayakan, dengan rahmat itu Engkau akan mendatangkan semua hajat kami dan membersihkan semua keburukan kami, mengangkat kami pada derajat tertinggi, menyampaikan kami pada puncak tujuan, dari semua kebaikan di waktu hidup dan sesudah mati.”

g. Sholawat Nariyah

اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا تَامًّا عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ

وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِيْمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

Alloohumma sholi sholaatan kaamilatan wasallim salaaman taamman ‘alaa sayyidina muhammadinil ladzii tanhallu bihil ‘uqodu wa tanfariju bihil kurobu wa tuqdhoo bihil hawa-iju

Wa tunalu bihir-roghoib wa husnul khowatimi wayustasqol ghomaamu bi wajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii wa shohbihi fii kulli lamhatin wa nafasin bi ‘adadi kulli maklumin laka

Artinya: “Wahai Allah, limpahkanlah rahmat dan salam yang sempurna kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan dilepaskan dari segala kesusahan, tunaikan segala macam hajat, dan tercapai segala macam keinginan dan husnul khotimah. Dicurahkan air hujan (rahmat) dengan berkah pribadinya yang mulia. Semoga rahmat dan salam yang sempurna itu juga tetap tercurah kepada para keluarga dan sahabat beliau, setiap kedipan mata dan hembusan nafas, sebanyak bilangan yang diketahui oleh Engkau.”

h. Sholawat Tibbil Qulub

صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ الأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ الأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا وَعَلٰى آَلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلِّمْ

Allâhumma shalli ‘alâ Sayyidinâ Muhammadin thibbil qulûbi wa dawâ-ihâ wa ‘âfiyatil abdâni wa syifâ-ihâ wa nûril abshâri wa dliyâ-ihaa wa ‘alâ âlihî wa shahbihî wa sallim

Artinya: “Ya Allah, berikanlah rahmat kepada baginda kami, Nabi Muhammad, sang penyembuh hati dan obatnya, memberikan kesehatan badan dan mengobatinya, menjadi cahaya mata hati dan sinarnya, juga kepada keluarga dan sahabat beliau, dan semoga Engkau memberikan keselamatan.”

Demikian pembahasan tentang Nisfu Sya’ban dan juga doa Nisfu Sya’ban. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat untuk kamu. Jika kamu ingin mencari buku tentang puasa atau sholat, maka bisa mendapatkannya di gramedia.com.

Sebagai #SahabatTanpaBatas kami selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Yufi Cantika Sukma Ilahiah

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika