Agama Islam

Memahami Doa Husnul Khatimah

Written by Yufi Cantika

Doa husnul khotimah – Kematian memang sesuatu hal yang gaib, semua makhluk di bumi ini, tak satu pun yang dapat mengetahui kapan maut akan menjemputnya. Setiap orang, khususnya kaum muslimin, pasti menginginkan akhir kehidupan yang baik atau Husnul Khatimah, bukan pada akhir kehidupan yang buruk atau su’ul khatimah.

Di kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang husnul khotimah dan juga doa husnul khotimah.

Husnul khatimah adalah akhir kematian yang diinginkan kaum muslimin, maka sebaiknya, kita harus tetap menjaga iman kita kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala dan Istiqomah dalam melakukan kebaikan-kebaikan serta hindarilah berbagai maksiat yang dilarang. Insyaallah kita akan mendapatkan kematian yang husnul khatimah.

Untuk mendapatkan akhir hidup yang baik, maka kita sebagai kaum muslimin, dianjurkan untuk banyak-banyak mengingat kematian, serta banyak berdoa kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala agar hidup kita di akhirkan dengan hal yang baik atau husnul khatimah.

Tentunya, ada doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam untuk kita bisa menggapai kematian yang husnul khatimah.

Mari kita simak beberapa pembahasan tentang kematian dibawah ini!

Kiat-Kiat Menggapai Husnul Khatimah

Jika kita menginginkan akhir hidup yang baik, tentu saja ada sebab atau hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menggapai husnul khatimah, yaitu dengan beramal shaleh. Namun, ada sebab khusus juga yang bisa kita lakukan agar mudah dalam menggapai husnul khatimah, yaitu :

1. Bertakwalah Kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala 

Untuk mendapat husnul khatimah, maka bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala, dari Abu Dzar radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersabda,

اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ

“Bertakwalah kepada Allah, dimanapun engkau berada.” [1]

Dan Allah Subhanahuwa ta’ala menghubungkan antara takwa kepada Allah dengan husnul khotimah. Allah Subhanahuwa ta’ala berfirman,

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” [QS. Ali Imran: 102]

Artinya, kita harus bertakwa dengan takwa yang sesungguhnya, dan meninggal dunia dalam keadaan Islam, Karena kesulitan yang paling berat adalah menghadapi sakaratul maut. Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda,

لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ

“Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, sesungguhnya kematian ada sekaratnya.” [2]

Ya, karena sakaratul maut bukanlah perkara yang ringan, melainkan perkara yang berat, sebab saat seseorang sedang sakaratul maut, setan akan berusaha dengan segala cara dan mengerahkan kekuatannya untuk menjadikan orang tersebut kafir, karena saat itulah kesempatan terakhir bagi setan untuk bisa menggoda dan menggelincirkan akidah seseorang di akhir hidupnya.

Semoga Allah Subhanahu Wa ta’ala memudahkan kita dalam urusan kehidupan kita, terutama saat kita menghadapi sakaratul maut, karena sejatinya sakaratul maut adalah perkara yang berat, karena berkaitan dengan surga atau neraka. Maka dengan bertakwa, kita akan bisa memilah mana amalan baik dan mana amalan buruk. Seperti sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam,

وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالخَوَاتِيمِ

“Sesungguhnya amalan tergantung penghujungnya.” [3]

Maka, kita harus senantiasa menjaga ketakwaan kita kepada Allah Subhanahuwa ta’ala dan memohon untuk di akhirkan dengan akhir yang baik atau husnul khatimah.

2. Banyak Mengingat Mati 

Selain bertakwa, kita juga harus sering mengingat kematian. Sebab, seseorang yang sering mengingat kematian akan lebih cenderung terus memperbaiki diri dan merasa belum cukup bekal.

Dengan mengingat kematian, seseorang juga akan merasa kenikmatan dan kesenangan dunia hanyalah sementara, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ

“Perbanyaklah mengingat penghancur kelezatan (yaitu kematian).” [4]

Ya, setiap orang boleh memiliki waktu untuk bergembira, tertawa, tetapi dengan mengingat kematian seseorang akan senantiasa mempersiapkan sewaktu-waktu ajal menjemput. Orang seperti inilah yang dikatakan orang yang cerdas.

Dari  Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam ditanya oleh seorang dari kaum Anshar,

فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ؟ قَالَ: أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا، وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا، أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ

“‘Siapakah orang beriman yang paling cerdas?’ Beliau ﷺ bersabda, ‘Orang yang paling banyak mengingat kematian dan orang yang paling baik persiapannya untuk bertemu dengan kematian, merekalah orang-orang yang cerdas’.” [5]

3. Jangan Menunda Tobat

Segera bertobat juga merupakan hal yang dapat membantu kita dalam meraih Husnul khatimah. Allah Subhanahu Wa ta’ala berfirman,

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ

“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.” [QS. Ali ‘Imran: 133]

Dan juga firman Allah ﷻ,

سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ

“Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi.” [QS. Al-Hadid: 21]

Jadi, hendaklah kita segera bertobat dari segala dosa dan jangan lah kita menunda-nunda tobat.

4. Memperbanyak Amalan Sirr

Amalan lain yang dapat membantu kita meraih husnul khatimah adalah dengan memperbanyak Amalan Sirr. Amalan sirr adalah amalan rahasia seseorang, yang hanya dia dan Sang Pencinta saja yang mengetahuinya, seperti Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,

مَنِ اسْتَطَاعَ أَنْ تَكُونَ لَهُ خَبيئَةُ مِنْ عَمَلٍ صَالِحٍ فَلْيَفْعَلْ

“Barang siapa yang mampu untuk memiliki amalan saleh yang tersembunyi, maka lakukanlah.” [6]

Sebab, amalan baik yang tersembunyi lebih disukai oleh Allah Subhanahu Wa ta’ala, dibanding amalan yang dipamerkan atau diketahui banyak orang, karena hal itu dapat menimbulkan penyakit riya’.

5. Banyak Berdoa

Memperbanyak doa kepada Allah juga dapat mengantarkan manusia kepada husnul khatimah, diantaranya :

Doa Nabi Yusuf,

تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

“Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh.” [QS. Yusuf : 101]

Dan masih banyak lagi doa-doa lain yang senada dengan doa Nabi Yusuf ini.

6. Berprasangka Baik Kepada Allah

Berprasangka baik kepada Allah juga dapat mengantarkan manusia mendapatkan husnul khatimah, terutama menjelang sakaratul maut. Dari Jabir radhiallahu ‘anhu berkata,

سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَبْلَ وَفَاتِهِ بِثَلَاثٍ، يَقُولُ لَا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللهِ الظَّنَّ

“Aku mendengar Nabi ﷺ tiga hari menjelang wafat beliau bersabda, ‘Janganlah salah seorang dari kalian meninggal dunia, kecuali dalam kondisi berprasangka baik kepada Allah’.” [7])

Dalam hadist qudsi Allah ﷻ berfirman,

أنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، فَلْيَظُنَّ بِي مَا شَاءَ

“Sesungguhnya Aku berdasarkan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Hendaknya hamba-Ku berprasangka kepadaku menurut yang dia sukai.” [8]

7. Tidak Menzalimi Orang Lain dan Memutus Tali Silaturahim

Sebaik-baik seseorang yang akan wafat ialah tidak dalam sedang menzalimi orang lain, baik dari lisan maupun perbuatan, dan tidak pula sedang bermusuhan dengan orang lain, sebab bisa jadi kita meninggal dunia dalam keadaan su’ul khatimah sebab doa dari orang yang kita zalimi.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma, Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

وَاتَّقِ دَعْوَةَ المَظْلُومِ، فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللَّهِ حِجَابٌ

“Takutlah kepada doa orang yang dizalimi, karena antara dirinya dengan Allah tidak ada penghalang.” [9]

Dan juga Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi,

مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا، مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِثْلُ الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِم

“Tidak ada satu dosa yang Allah segerakan untuk menurunkan hukuman bagi pelakunya di dunia dan yang disisakan di dalam akhirat, seperti perbuatan zalim dan memutuskan tali persaudaraan.”[10]

Jika kita pernah merendahkan orang lain, atau menghinanya, maka segeralah meminta maaf, dan segera bertobat kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala.

8. Istiqomah Dalam Kebaikan dan Beramal Shaleh

Istiqomah dalam melakukan suatu kebaikan atau amal shaleh, tentunya bisa membantu kita memperoleh husnul khatimah, sebab Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik dan gemar beramal shaleh, bahkan walaupun sedikit namun dilakukan secara terus-menerus atau Istiqomah.

Kamu juga bisa membacanya tentang istikamah, melalui buku Menjemput Husnul Khatimah Berbahagia Saat Sampai Di Ujung Usia 

Itulah beberapa kiat-kiat untuk dapat menggapai akhir hidup yang baik atau husnul khatimah. Semoga Allah memudahkan. Bacalah buku JANGAN TAKUT MATI BILA HUSNUL KHATIMAH, sehingga kita selalu yakin akan mendapatkan husnul khatimah

 

Tanda-Tanda Akhir Kematian Yang Buruk (Su’ul Khatimah)

Kematian yang buruk atau Su’ul Khatimah adalah kematian yang mengerikan dan sangat tercela, maka kita sebagai kaum muslimin hendaknya selalu bertobat dan terus memperbaiki diri agar terhindar dari kematian yang buruk.

Ada beberapa sebab yang harus diketahui kaum muslimin, mengapa su’ul khatimah banyak menimpa manusia, yang paling sering dan banyak terjadi di masyarakat adalah karena mereka lebih mementingkan urusan dunia, tidak Istiqomah dalam melakukan kebaikan-kebaikan dan beramal shaleh, rusaknya akidah, lemahnya iman, dan sering bermaksiat.

Biasanya, orang yang bergelimang maksiat, hatinya pun akan akrab dengan kemaksiatan yang dilakukannya, sehingga hatinya sulit untuk menerima kebenaran dan sulit untuk bertobat. Semua hal yang disukai semasa hidupnya akan terus tertanam dalam jiwanya, sampai ajal menjemput.

Bila yang dikerjakan semasa hidupnya adalah hal-hal yang positif dan perkara ketaatan, tentunya saat ajal tiba, ia akan ingat ketaatan, dan sebaliknya, jika seseorang lebih sering bermaksiat, maka akan cenderung lemah iman, dan tidak mengingat Allah Subhanahu Wa ta’ala.

Dalam hatinya, ada rasa takut meninggalkan dunia dan berpisah dengan hal-hal yang disukainya, Ibnul Qayyim berkata : “Oleh karena, sering kali orang yang akan meninggal mengucapkan apa yang disukainya dan banyak ia sebut, dan bahkan mungkin rohnya keluar dalam keadaan ia mengucapkan kalimat tadi”.

Misalnya, jika ia dulunya seorang penyanyi terkenal, ia meninggal dengan mendendangkan lagu atau syair sampai ia meninggal, yang harusnya kalimat tauhid lah yang ia ucapkan untuk terakhir kalinya.

Namun, keadaannya seseorang yang mempunyai kebiasaan duduk dengan orang-orang shaleh, dan senantiasa berdzikir, maka kalimat-kalimat ini lah yang akan ia ucapkan di penghujung ajalnya.

Jadi, seseorang yang semakin bertambahnya usia malah semakin bertambah pula keburukannya, maka biasanya orang seperti inilah yang sulit untuk bertobat, sehingga tidak mendapat taufik dan hidayah untuk memperbaiki diri serta beramal shaleh untuk menutupi keburukannya itu, maka yang dikhawatirkan, ia akan meninggal dalam keadaan su’ul khatimah.

Banyak pula orang yang meninggal dalam keadaan belum bersuci, sehingga meninggal dengan membawa kotoran, maka ini merupakan tipu daya setan dalam memerangi seorang hamba untuk terakhir kalinya. Seseorang yang meninggal dalam keadaan su’ul khatimah, padanya banyak kehinaan dan lemahnya keimanan, Allah Subhanahu Wa ta’ala berfirman :

وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِلْاِنْسَانِ خَذُوْلًا

“Dan adalah syaithan itu tidak mau menolong manusia” [Al-Furqaan/25: 29].

Tidak ada satupun manusia yang ingin mengalami kematian su’ul khatimah, maka dari itu, persiapanlan lah bekal sebaik mungkin untuk menghadap Allah Subhanahuwa ta’ala.

Seseorang yang suci lahir batinnya, tulus ikhlas, benar dalam ucapan dan perbuatannya, tentu Allah akan senantiasa menjaganya sampai ajal menjemput, sedangkan su’ul khatimah hanya akan dialami oleh seseorang yang rusak akidahnya, banyak melakukan dosa-dosa dan kejahatan selama hidupnya, dan rusak amalannya, sehingga kemungkinan besar su’ul khatimah akan menimpanya jika ia belum sempat bertobat.

Untuk lebih mendalami bagaimana kita mempersiapkan bekal kita menghadap Allah Subhanahu Wa ta’ala, sehingga kita terhindar dari kematian su’ul khatimah, buku Bekal Menggapai Kematian yang Husnul Khatimah sangat menarik untuk dibaca

https://www.gramedia.com/products/bekal-menggapai-kematian-yang-husnul-khatimah

Kumpulan Doa-Doa Agar Diberikan Akhir Hidup Baik (Husnul Khatimah)

Husnul Khatimah adalah kematian yang didambakan oleh setiap muslimin, maka dari itu, perbanyaklah berdoa dan beramal shaleh.

Berikut amalan-amalan doa yang sangat bermanfaat untuk kita baca, agar kita mendapatkan akhir hidup yang baik atau husnul khatimah, di antaranya:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَرَقِ وَالْحَرِيقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا

Alloohumma innii a’uudzu bika minat taroddi wal hadmi wal ghoroqi wal hariiqi, wa a’uudzu bika an-yatakhobbathonisy syaithoonu ‘indal mauti, wa a’udzu bika an amuuta fii sabiilika mudbiron, wa a’udzu bika an amuuta ladiigho.

Artinya :  “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kebinasaan (terjatuh), kehancuran (tertimpa sesuatu), tenggelam, kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari dirasuki setan pada saat mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan berpaling dari jalan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati dalam keadaan tersengat”.

[HR. An-Nasa’i, no. 5531. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih]

Surah Al-An’am

Allah Subhanahu Wa ta’ala berfirman :

قُلۡ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحۡيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ

(Qul inna salaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil-‘aalamiin)

Artinya : “Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” [QS Al-An’am: 162]

Surah Al-Baqarah 

Allah Subhanahu Wa ta’ala berfirman,

وَمِنۡهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

(Wa min-hum may yaquulu rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasanataw wa fil-aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaaban-naar)

Artinya : “Dan di antara mereka ada orang yang berdoa : “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” [QS Al-Baqarah: 201]

Surah Yusuf

فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْتَ وَلِيِّي فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

(Fatiras-samaawaati wal-ard, anta waliyyii fid-dun-yaa wal-aakhirah, tawaffanii muslimaw wa al-hiqnii bis-saalihiin)

Artinya : “Ya Allah Tuhan Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan golongan orang-orang yang saleh.” [QS Yusuf: 101]

Surah Al-A’raf

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ

(Rabbanaa afrig ‘alainaa sabraw wa tawaffanaa muslimiin)

Artinya adalah : “Ya Rabb Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan beragama Islam yakni berserah diri kepada-Mu.”

[QS Al-A’raf: 126]

Itulah beberapa doa-doa husnul khatimah yang bisa kamu panjatkan agar termasuk orang-orang yang shaleh dan mendapatkan petunjuk serta mendapat akhir hidup yang baik.

Meski kematian husnul khatimah menjadi impian setiap muslim, tapi tidak semua orang bisa meninggal dalam keadaan yang baik. Jadi, sebaiknya sebagai muslim memohon ampunan kepada Allah.

Jika ingin mencari buku tentang istiqamah, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

(Veronika Novi)

Sumber :

  • https://rumaysho.com/15114-doa-agar-tidak-mati-mengerikan.html
  • https://muslim.or.id/5602-mati-suul-khotimah.html
  • https://bekalislam.firanda.com/6049-kiat-meraih-husnul-khotimah.html
  • https://www.orami.co.id/magazine/doa-husnul-khotimah
  • https://almanhaj.or.id/46821-tanda-tanda-husnul-khatimah-dan-suul-khatimah.html

 

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika