Agama Islam

Doa Ziarah Kubur, Hukum, dan Sopan Santun Lengkap dengan Tata Cara

doa ziarah kubur
Written by Yufi Cantika

Doa Ziarah kubur merupakan salah satu amalan yang hampir selalu dilakukan oleh umat muslim, terlebih lagi pada saat menyambut datangnya bulan suci Ramadhan maupun sebelum menuju hari kemenangan Idul Fitri. Momen ziarah kubur sendiri sesuai dengan anjuran dari Rasulullah SAW sebagai cara agar para umat muslim senantiasa ingat kepada kematian dan akhirat.

Maka dari itu, sebagai manusia yang masih diberikan kesempatan untuk selalu beribadah kepada Allah SWT, tentu kita tidak boleh terlalu terbuai dengan kenikmatan hidup di dunia yang sesaat. Rasulullah SAW pun bersabda:

“Dulu aku melarangmu melakukan ziarah kubur. Sekarang, lakukanlah ziarah kubur, karena akan mengingatkan kalian terhadap akhirat.” (HR. Muslim).

yaasin tazkiyatun - doa ziarah kubur

Pada saat melaksanakan ziarah kubur, tentunya kita diperbolehkan dengan catatan tidak menimbulkan syirik atau menyekutukan Allah SWT. Tujuan seseorang melakukan ziarah kubur sendiri biasanya adalah untuk mendoakan orang yang telah meninggal, bukan untuk meminta sesuatu atau bahkan pertolongan.

Sebagai salah satu hal yang bisa dikatakan keramat, para ulama Islam telah mengatur beberapa tata cara sampai doa apa saja yang boleh dibaca pada saat melakukan ziarah kubur. Nah, berikut ini adalah sejumlah doa yang bisa dibaca sekaligus beberapa adab yang perlu kamu ketahui saat melakukan ziarah kubur.

A. Do’a Ziarah Kubur

1. Mengucapkan Salam

Sebagai seorang muslim atau muslimah, kita tahu sendiri pada saat masuk atau keluar rumah dianjurkan untuk senantiasa mengucapkan kalimat salam. Hal ini pun berlaku bagi umat muslim pada saat hendak melakukan ziarah kubur. Ada baiknya, kita mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum memasuki area makam sebagai adab kepada para penduduk makam.

Salam yang bisa kalian gunakan saat ziarah kubur, yaitu:

“Assalamu‘alaìkum dara qaumìn mu’mìnîn wa atakum ma tu‘adun ghadan mu’ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun”

Artinya:

Assalamualaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.

2. Membaca Istighfar

Setelah membaca atau mengucap salam, Hal kedua yang diketahui menjadi salah satu amalan baik pada saat ziarah kubur yaitu membaca istighfar 7 kali. Seseorang yang melakukan ziarah kubur diketahui sebagai cara untuk mengingat kematian. Maka dari itu, dengan meminta pengampunan kepada Allah SWT, kita menjadi orang yang selamat di dunia dan juga di akhirat.

“Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi”

Artinya:

“Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertobat kepada-Nya.”

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah membaca istighfar, kita bisa membaca surat Al-Fatihah kepada seseorang yang sedang diziarahi, baik itu keluarga maupun juga kerabat yang sudah wafat atau meninggal.

“Bismillāhir-rahmānir-rahīm. Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin. Ar Rahmaanirrahiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin. Ihdinash-shirraatal musthaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin.”

Artinya:

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepadaMu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kau kabulkan permohonan kami.”

4. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas

Setelah membaca surah Al-Fatihah kepada orang yang didoakan, doa berikutnya yang perlu kita baca adalah surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas.

a. Al Ikhlas

“Qul huwallahu ahad, allahu somad, lam yalid wa lam yụlad, wa lam yakul lahụ kufuwan ahad.”

Artinya:

“Katakanlah, ‘Dialah Yang Maha Esa. Allah adalah tuhan tempat bergantung oleh segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya.”

b. Al-Falaq

“Qul auudzu birobbil falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin naffaatsaati fil ‘uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.”

Artinya:

“Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai waktu subuh dari kejahatan makhluk-Nya. Dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus napasnya pada buhul-buhul. Dan dari kejahatan orang-orang yang dengki apabila ia mendengki.”

c. An-Nas

“Qul auudzu birobbinnaas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas, minal jinnati wan naas.”

Artinya : “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia. Sesembahan manusia, dari kejahatan bisikan setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia. Dari setan dan manusia.’”

5. Membaca Ayat Kursi

Setelah melantunkan beberapa surat, selanjutnya kita dianjurkan untuk membaca ayat kursi. Ayat kursi sendiri merupakan ayat yang penuh dengan keistimewaan. Hal ini dikarenakan ayat kursi menjadi salah satu ayat yang berisi tentang keesaan Allah SWT sekaligus kekuasaan yang mutlak.

Berikut ayat kursi yang bisa kita baca:

Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm.

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

6. Membaca Tahlil

Setelah membaca ayat kursi, pada saat ziarah kubur, kamu perlu membaca kalimat tahlil atau kalimat tauhid. Kalimat ini bisa kamu baca hingga sebanyak 33 kali, atau apabila dilakukan secara bersama, kamu dapat ikut imam yang memimpin tahlil.

yaasin thalil perawatan jenazah - doa ziarah kubur

“Laa Ilaaha Illallah.”

Artinya:

“Tiada Tuhan selain Allah.”

7. Membaca Doa Jenazah

Terakhir, ziarah kubur dapat ditutup dengan membaca doa jenazah ketika hendak berziarah. Berikut ini adalah doa jenazah yang perlu kalian baca pada saat ziarah kubur, yaitu:

“Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqas saubul abyadhu mìnad danasì.”

Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.

Artinya:

“Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.”

“Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR. Muslim).

B. Adab Ziarah Kubur

Selain membacakan doa ziarah kubur kepada keluarga hingga kerabat, kita sebagai seorang umat Islam tentu harus memahami juga perihal adab atau sopan santun yang perlu dilakukan pada saat melakukan ziarah kubur. Maka dari itu, beberapa adab dalam ziarah kubur yang perlu kita ketahui, antara lain yaitu:

pelatihan lengkap tazkiyatun nafs - doa ziarah kubur

1. Memakai pakaian yang baik dan sopan

Adab ziarah kubur yang pertama adalah mengenakan pakaian yang baik dan sopan. Doa pada dasarnya menjadi salah satu cara untuk bertemu kepada Allah SWT. Maka dari itu, ada baiknya pada saat hendak berdoa ziarah kubur memakai pakaian yang baik dan sopan, dan yang terpenting menutup aurat.

2. Tidak duduk di atas kuburan

Adab ziarah kubur yang kedua adalah tidak duduk di atas kuburan. Adab ini sebenarnya sesuai dengan sebuah sunnah Rasulullah SAW yang tidak memperboleh seseorang untuk duduk atau menginjak bagian atas kuburan.

“Janganlah kalian salat (berdoa) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya.” (HR. Muslim).

3. Tidak berbicara kotor selama berada di kuburan

Adab ziarah kubur yang ketiga adalah tidak berbicara kotor selama dalam wilayah kuburan. Tentu berbicara kotor di mana saja tidak baik untuk dilakukan. Terlebih lagi pada saat berada di kuburan sebagai tempat orang meninggal. Tujuan utama seseorang yang hidup berdoa di kuburan tentunya untuk mendoakan orang di dalam kubur agar mendapat ampunan atas dosa-dosanya selama hidup di dunia.

4. Tidak diperbolehkan menangis secara berlebihan

Adab ziarah kubur yang keempat adalah tidak diperboleh menangis secara berlebihan pada saat berada di kuburan. Perasaan sedih mengingat orang yang kita sayang telah meninggalkan kita, tentu bisa menimbulkan rasa sedih yang tidak dapat dibendung. Namun, kita perlu menyadari bahwa segala hal tersebut sudah merupakan ketetapan dari Allah SWT.

Rasulullah SAW juga pernah menangis pada saat melakukan ziarah kubur ibunya. Namun, Rasulullah SAW tidak berlebihan dalam menangis, bahkan sampai meratap, meraung-raung, atau menangis hingga merobek baju sendiri. Hal itu tidak boleh dilakukan di kuburan.

5. Tidak memakai sandal di kuburan

Adab ziarah kubur yang kelima ini bersifat opsional, boleh dilakukan dan boleh tidak dilakukan sesuai kesepakatan dari masyarakat setempat. Tidak menggunakan alas kaki di kuburan memiliki tujuan untuk lebih menghormati penghuni kuburan. Namun, hal ini juga bisa jadi tidak baik karena tanah kuburan diketahui bersifat najis. Maka dari itu, memakai sandal di kuburan opsional.

Demikian pembahasan tentang doa ziarah kubur, ada baiknya kita selalu mendoakan keluarga, kerabat, maupun sahabat yang telah meninggalkan kita. Selain itu, dengan melakukan ziarah kubur, kita bisa jadi akan selalu waspada terhadap sifat-sifat buruk di dunia.

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika