Agama Islam

15 Doa yang Dapat Dibaca Setelah Shalat Hajat

Written by Yufi Cantika

Doa Shalat Hajat – Selain melaksanakan shalat fardhu lima waktu, ternyata shalat sunnah juga sangat dianjurkan untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT. Salah satu shalat sunnah yang memiliki pahala besar adalah shalat hajat. Biasanya, seseorang yang tengah memiliki hajat atau tujuan tertentu, dirinya pasti akan melaksanakan shalat sunnah yang satu ini supaya keinginannya dikabulkan oleh Allah SWT. Setelah shalat hajat selesai, sebaiknya Grameds tidak langsung pergi begitu saja ya… lakukan dzikir, memuji Allah SWT, hingga membaca shalawat untuk Rasulullah SAW. Meskipun sebenarnya, Allah SWT juga sudah mengetahui hajat apa yang ingin kita panjatkan, tetapi ada baiknya jika kita tetap memohon doa kepada-Nya. Lantas, doa apa saja sih yang harus dipanjatkan ketika melaksanakan shalat hajat ini? Nah, supaya Grameds memahami hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!

https://pixabay.com/

Bagaimana Doa Niat Shalat Hajat?

Sama halnya dengan shalat fardhu dan shalat sunnah lainnya, pada shalat hajat yang dapat dilaksanakan 2 sampai 12 rakaat dengan satu salam ini tentu saja memiliki bacaan doa niat tersendiri. Bacaan doa niatnya dilakukan sebagai “penanda” dimulainya pelaksanaan shalat hajat, yakni sebelum takbiratul ihram. Nah, berikut adalah doa niat pada shalat hajat.

(Ushalli sunnatal hajati ral’ataini ada’an lillahi ta’ala)

Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT”

15 Doa yang Dapat Dibaca Setelah Shalat Hajat

https://pixabay.com/

Setelah shalat hajat selesai dilaksanakan, sebaiknya jangan langsung pergi. Sebab inilah waktu yang tepat untuk memohon kepada-Nya mengenai apa hajat atau keinginan kita. Dilansir dari jabar.nu, terdapat beberapa doa yang dapat dibaca setelah melaksanakan shalat hajat, yakni:

Doa Pertama

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Maha Suci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 104).

Doa Kedua

Artinya: “Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Maha Suci Dzat pemilik keagungan dan kemuliaan. Maha Suci Dzat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], cetakan pertama, halaman 103-104).

Doa Ketiga

(Lâ ilâha illallâhul halîmul karîm. Subhânallâhi rabbil ‘arsyil karîmil ‘azhîm. Alhamdulillâhi rabbil ‘âlamîn. As’aluka mûjibâti rahmatik, wa ‘azâ’ima maghfiratik, wal ghanîmata min kulli birrin, was salâmata min kulli itsmin. La tada‘ lî dzanban illâ ghafartah, wa lâ hamman illâ farrajtah, wa lâ hâjatan hiya laka ridhan illâ qadhaitahâ ya arhamar râhimîn.)

Artinya:

“Tiada Tuhan selain Allah yang maha lembut dan maha mulia. Maha suci Allah, penjaga Arasy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan alam semesta. Aku mohon kepada-Mu bimbingan amal sesuai rahmat-Mu, ketetapan ampunan-Mu, kesempatan meraih sebanyak kebaikan, dan perlindungan dari segala dosa. Janganlah Kau biarkan satu dosa tersisa padaku, tetapi ampunilah. Jangan juga Kau tinggalkanku dalam keadaan bimbang, karenanya bebaskanlah. Jangan pula Kau terlantarkan aku yang sedang berhajat sesuai ridha-Mu karena itu penuhilah hajatku. Hai Tuhan yang maha pengasih.”

Doa Keempat

https://karna.id/

(“Laa ilaha illallohul hakiimul kariimu subhaanallohi robbil ‘arsyil azhiim. Alhamdu lillaahi robbil aalamiin. As aluka muujibaari rohmatika wa ‘azaaima maghfirotika wal ghoniimata ming kulli birri wassalaamata ming kulli itsmin laa tada lii dzamban illa ghofartahu walaa hamman illaa farojtahu walaa haajatan hiya laka ridhon illa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.”)

Artinya:

Tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia, Maha suci Allah Tuhan Pemelihara Arsy yang Agung, segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. KepadaMu aku memohon sesuatu yang mewajibkan rahmatMu dan sesuatu yang mendatangkan keampunan-Mu, serta terpeliharanya dosa-dosa, memperoleh kebaikan pada tiap-tiap dosa, janganlah Engkau tinggalkan dosa pada diriku, melainkan Engkau ampuni, dan kesusahan, melainkan Engkau beri jalan keluarnya, dan tidak pula suatu hajat yang mendapat kerelaanMu, melainkan Engkau kabulkan, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

Doa Kelima: Istighfar

Doa kelima ini berupa istighfar yang mana adalah dzikir untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Bacaan dzikir istighfar ini dibaca sebanyak 100 kali setelah pelaksanaan shalat hajat. Nah, berikut ini adalah bacaan istighfar:

https://bersamadakwah.net/

Artinya:

“Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.” 

Doa Keenam: Shalawat

Sama halnya dengan bacaan doa istighfar, pada shalawat ini juga dianjurkan untuk dibaca setelah melaksanakan shalat hajat. Biasanya bacaan shalawat ini dibaca sebanyak 100 kali setelah membaca istighfar yang juga sebanyak 100 kali.

Bacaan doa shalawat yang dapat dibaca yakni: “Allahumma shalli alaa sayyidinaa Muhammadin shalaatarridhaa wardha an ashaabihir ridhar ridhaa”.

Artinya, “Ya Allah, beri karunia kesejahteraan atas junjungan kami Muhammad, kesejahteraan yang diridhoi, dan diridhoilah daripada sahabat-sahabat sekalian.”

Doa Ketujuh: Tasbih

Melalui bacaan doa tasbih ini, kita selaku hamba-Nya dapat mengagungkan Allah SWT sebab memiliki lafal “Subhanallah” yang berarti Maha Suci Allah. Nah, bacaan doa tasbih ini juga harus dibaca sebanyak 100 kali.

Doa Kedelapan: Hamdalah

Doa selanjutnya yang dapat dibaca setelah melaksanakan shalat hajat adalah bacaan Hamdalah. Bacaan Hamdalah ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang berbunyi “Alhamdulillahirabbil Alamin”, yang artinya ‘segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Bacaan Hamdalah ini juga dibaca sebanyak 100 kali.

Doa Kesembilan: Kalimat Tauhid

Melalui kalimat tauhid yang merupakan kalimat mengesakan Allah SWT, yakni tiada Tuhan selain Allah SWT. Bunyi dari kalimat tauhid tersebut adalah:

Doa Kesepuluh: Surah Al-Ikhlas

Shalat Al-Ikhlas yang biasanya sering dibaca ketika melaksanakan shalat fardhu, ternyata juga bisa lho dibaca ketika selesai melakukan shalat hajat. Surah Al-Ikhlas ini merupakan surah yang termuat di kitab suci Al-Quran yang mengesakan Allah SWT, berbunyi:

Dalam surah tersebut, mulai dari ayat pertama hingga terakhir, kurang lebih menyampaikan bahwa sebagai umat muslim, kita memang diwajibkan untuk selalu mengesakan Allah SWT. Allah itu hanya ada satu, tidak memiliki ibu, bapak, maupun anak. Selain itu, Allah SWT juga menjadi tempat para hamba-Nya untuk selalu bergantung atau menggantungkan diri. Maksudnya, semua hal harus kita serahkan kepada Allah SWT, sebab segala ketetapan dan ketentuan dari hidup kita berada pada kehendak-Nya. Di dunia yang fana ini, memang tidak ada yang dapat menyamai kedudukan Allah SWT dan tidak ada pula yang dapat menjadikan sekutu dari Allah SWT.

Doa Kesebelas: Surah Al-Alaq

Jika Grameds hendak membaca surah ini ketika selesai melaksanakan shalat hajat, sebaiknya dibaca sebanyak 11 kali ya… Al-Falaq artinya adalah subuh, sehingga waktu yang tepat untuk membacanya adalah ketika shalat subuh. Berikut ini adalah bacaan dari surah Al-Alaq.

Berdasarkan pada bacaan dan terjemahan dari surah tersebut, dapat dipahami bahwa Tuhan yang menguasai waktu subuh adalah Allah SWT. Allah SWT juga lah yang mampu membelah waktu malam hari menjadi pagi hari. Tidak hanya itu saja, dalam surah Al-Alaq tersebut bermakna bahwa kita harus memohon kepada Allah SWT untuk berlindung dari segala kejelekan semua makhluk-Nya yang ada di bumi ini. Semua makhluk-Nya itu beragam, dapat berupa hewan, jin, bahkan sesama manusia sekalipun yang menimbulkan bahaya.

Terlebih lagi saat malam hari, yang mana menjadi waktu “tepat” untuk para setan bergentayangan beserta manusia dan hewan yang membuat kerusakan. Dalam terjemahan surah Al-Alaq, juga terdapat kalimat “dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan pada buhul-buhul”. Maksudnya adalah kita harus berlindung dari para tukang sihir yang ternyata mereka tidak hanya berwujud manusia perempuan saja, tetapi juga laki-laki.

Kejahatan yang paling harus kita hindari adalah para pendengki yang mana menjadi sifat manusia. Yap, manusia yang bersifat dengki pasti akan selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nikmat yang dimiliki oleh orang lain.

Doa Kedua Belas: Surah An-Nas

Selain surah Al-Ikhlas dan Al-Alaq, juga terdapat surah pendek An-Nas yang ternyata dapat juga dibaca setelah melaksanakan shalat hajat. An-Nas berarti manusia, sehingga makna keseluruhan dari surah ini adalah mengenai kehidupan manusia. Berikut ini adalah bunyi dari surah An-Nas:

Doa Ketiga Belas: Ayat Kursi

Ayat kursi ini merupakan bagian dari surah Al-Baqarah yang berada pada ayat 255. Keberadaannya seringkali dijadikan sebagai dzikir hingga doa untuk melindungi diri dari gangguan setan. Jika Grameds hendak membaca Ayat Kursi ini sebagai doa penutup setelah melaksanakan shalat hajat, sebaiknya dibaca sebanyak 11 kali saja ya…

Doa Keempat Belas: Bacaan Hauqolah

Bacaan Hauqolah ini sebenarnya sangat penting bagi kehidupan manusia, terutama para umat muslim. Nah, berikut adalah bacaan Hauqolah yang sebaiknya dibaca sebanyak 100 kali setelah melaksanakan shalat hajat: “Laa haula walaa quwwata illa billahil aliyyil adziim”

Artinya: “tidak ada daya dan tidak ada kekuatan kecuali atas pertolongan Allah yang Maha Luhur dan Maha Agung”

Doa Kelima Belas

Doa kelima belas yang dapat dibaca setelah melaksanakan shalat hajat adalah bacaan Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir yang dapat dibaca sebanyak 100 kali. Bacaan ini merupakan bacaan dzikir yang sangat dianjurkan untuk dibaca setelah melakukan shalat, terutama pada shalat hajat. Meskipun ayatnya pendek, tetapi maknanya sangat dalam lho terutama tentang rasa tawakal manusia terhadap Allah SWT. Arti dari bacaan ini adalah: “cukuplah Allah sebagai tempat diri bagi kami, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong bagi kami.”

Hal-Hal yang Perlu Diketahui Tentang Shalat Hajat

https://pixabay.com/

Apa Itu Shalat Hajat?

Shalat hajat adalah salah satu shalat sunnah yang biasanya dilakukan ketika umat muslim memiliki hajat atau keinginan, baik itu hajat duniawi maupun akhirat. Biasanya, umat muslim yang melaksanakan shalat hajat adalah ketika hajat atau keinginannya itu tidak bisa dicapai dengan kekuatan manusia. Yap, manusia sangat memerlukan pertolongan dari Allah SWT supaya hajatnya dapat tercapai, sehingga mereka akan mengerjakan shalat hajat sebagai bentuk dari ibadah kepada-Nya.

Shalat hajat ini dapat dilaksanakan dengan sebanyak 2 rakaat sampai 12 rakaat, dimana dikerjakan selama seminggu berturut-turut. Sama halnya ketika melaksanakan ibadah shalat lainnya, pada shalat hajat ini juga kita sebagai hamba-Nya harus merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Hal tersebut karena sejatinya Allah SWT begitu suka terhadap umat yang merendahkan dirinya di hadapan-Nya. Yap, orang yang merendahkan dirinya di hadapan-Nya akan termasuk pada golongan mereka yang shalatnya diterima oleh Allah SWT. Pelaksanaan dari shalat hajat ini boleh dilakukan kapan saja, baik pagi, siang, maupun malam hari.

Waktu terbaik untuk melaksanakan shalat hajat ini adalah sepertiga malam, yakni sekitar pukul 1 pagi hingga menjelang waktu shalat subuh. Namun, jika hendak melakukan pada siang atau malam hari, dapat dikerjakan setelah selesai melaksanakan shalat fardhu.

Dasar pelaksanaan shalat hajat telah dijelaskan dalam fiqih sunnah yang mana disebutkan oleh Sayyid Sabiq dengan mengutip pada hadist shahih milik Abu Darda ra, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian mengerjakan shalat dua raka’at dengan sempurna maka Allah Ta’ala memberi apa saja yang ia minta, baik segera maupun lambat.” (HR. Ahmad)

Nah, berdasarkan hadist tersebut, jelas disebutkan bahwa Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa meminta kepada Allah SWT melalui shalat, apabila dalam kondisi memiliki hajat. Selain keinginan kita dapat tercapai, melalui shalat hajat ini juga dapat membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT.

Contoh Keinginan yang Dapat Dicapai Melalui Shalat Hajat

Pada dasarnya, setiap hajat atau keinginan manusia itu pasti berbeda-beda. Coba Grameds renungkan, apa yang menjadi hajatmu saat ini? Nah, hajat yang tidak diperbolehkan adalah yang bertujuan menyakiti orang lain atau bahkan mengganggu kehidupan orang lain. Terlebih karena sifat dengki. Lantas, apa saja ya keinginan yang dapat dicapai melalui shalat hajat ini?

1. Disembuhkan Dari Penyakit

Sebenarnya, hidup dan matinya manusia di seluruh bumi ini ada di tangan Allah SWT. Namun, tidak ada salahnya kok jika kita tengah sakit kemudian melaksanakan shalat hajat dengan meminta kepada Allah SWT untuk mengangkat penyakit yang tengah kita derita. Yap, sakit yang diberikan oleh Allah SWT itu merupakan ujian yang harus dijalani dan menjadi “jalan” untuk menghapus dosa-dosa kita. Jika ingin sembuh dari suatu penyakit, ada baiknya dengan menjalankan shalat hajat disertai dengan puasa nadzar ya…

2. Mendapatkan Prestasi yang Unggul

Bagi Grameds yang masih duduk di bangku sekolah dan ingin mendapatkan prestasi yang unggul, dapat pula melaksanakan shalat hajat. Namun perlu diketahui ya bahwa untuk mencapai hajat tersebut, tidak dapat melalui shalat hajat saja, tetapi juga harus belajar keras.

Sama halnya jika Grameds ingin lulus dari bangku sekolah atau universitas dengan hasil yang maksimal, maka dapat melaksanakan shalat hajat ini. Terutama jika tengah dalam mengerjakan ujian skripsi, keberadaan shalat hajat ini dapat menjadi cara supaya sidang skripsi dapat berjalan lancar. Jangan lupa untuk tetap berusaha belajar ya…

3. Jodoh

Nah, bagi Grameds yang masih jomblo dan ingin segera mendapatkan pasangan, dapat juga lho mencapainya dengan melaksanakan shalat hajat ini. Melalui shalat hajat ini, nantinya Allah SWT akan mendekatkan jodoh kita. Yap, memang jodoh itu berada di tangan Allah SWT, tetapi tetap tidak ada salahnya kok jika kita meminta kepada-Nya untuk didekatkan dengan jodoh kita. Namun, harus disertai pula dengan usaha membenahi diri sendiri menjadi pribadi yang lebih baik ya… Ingat, jodoh adalah cerminan dari diri kita, sehingga jika kita ingin jodoh yang baik, maka diri kita pun juga harus baik.

Sumber:

Santosa, Edy Yusuf Nur Samsu. (2022). IMPLEMENTASI DAN KEUTAMAAN IBADAH SHALAT HAJAT. Yogyakarta: MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN

https://jabar.nu.or.id/

Baca Juga!

About the author

Yufi Cantika

Saya Yufi Cantika Sukma Ilahiah dan biasa dipanggil dengan nama Yufi. Saya senang menulis karena dengan menulis wawasan saya bertambah. Saya suka dengan tema agama Islam dan juga quotes.

Kontak media sosial Linkedin Yufi Cantika