Bahasa Indonesia

Cara Menulis Kutipan Langsung dan Tidak Langsung Beserta Contohnya

Written by Siti Badriyah

Cara Menulis Kutipan Langsung dan Tidak Langsung – Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang cukup sering dianggap remeh oleh pelajar di bangku sekolah. Sebagai bahasa ibu, banyak pelajar menganggap bahwa dirinya sudah menguasai bahasa yang sudah sering mereka gunakan sejak mereka bisa berbicara.

Namun, pada kenyataannya, masih banyak dari mereka yang mengalami kesalahan ketika menulis bahasa Indonesia atau berbicara. Hal ini bisa jadi diakibatkan karena mereka tidak menganggap pelajaran Bahasa Indonesia dengan serius, menyebabkan terjadinya kesalahan yang tidak perlu.

Mengenal Kutipan Langsung dan Kutipan Tidak Langsung

Salah satu kesalahan yang bisa ditemukan, kali ini dalam menulis teks laporan ilmiah, adalah ketika mereka menulis kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Padahal, cara menulis kutipan langsung dan kutipan tidak langsung tidak begitu sulit untuk dipahami, lho.

Sebelum mempelajari tata cara menulis kutipan langsung dan kutipan tidak langsung untuk teks ilmiah, ada baiknya Grameds mengenal dan memahami terlebih dulu kedua jenis bentuk penulisan tersebut. Berikut penjelasannya.

Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah bentuk kutipan yang menyalin langsung dari sumber teks asli, tanpa melakukan perubahan apapun dalam penulisannya. Ketika menulis kutipan langsung, Grameds juga perlu mencantumkan sumber asal kutipan, yang biasanya dicantumkan di awal atau akhir kalimat.

Selain itu, kutipan langsung juga memiliki 2 jenis, yaitu kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek. Kutipan langsung panjang berisikan 40 kata atau lebih, dan bisa memakan 3 baris dari satu paragraf. Sementara kutipan langsung pendek memiliki jumlah kata di bawah 40, dan jumlah barisnya tidak mencapai 3 baris.

Kutipan Tidak Langsung

Berlawanan dengan kutipan langsung, kutipan tidak langsung adalah jenis kutipan di mana Grameds diizinkan untuk mengubah isi dari kutipan, tanpa menghilangkan esensi serta maksud dari kutipan terkait. Grameds juga tentunya juga wajib mencantumkan sumber asal kutipan.

Terdapat 2 pilihan ketika menulis kutipan tidak langsung. Yang pertama adalah dengan melakukan parafrase dari kutipan, yaitu mengganti sejumlah kata dan kalimat tanpa mengubah makna kutipan. Cara kedua adalah dengan merangkum, meringkas, dan menyimpulkan isi dari kutipan.

Beli Buku di Gramedia

Cara Menulis Kutipan Langsung dan Tidak Langsung

Jika Grameds sudah memahami apa itu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung, kita bisa masuk ke pembahasan langkah-langkah serta cara menulis kutipan langsung dan tidak langsung.

Cara menulis kutipan langsung dan tidak langsung tidak sulit, kok. Namun, tetap ada sejumlah hal yang wajib diperhatikan, mulai dari format penulisan serta cara mengutip. Berikut dasar-dasar yang wajib disimak untuk menulis kutipan langsung dan kutipan tidak langsung.

Pengambilan Sumber

Pada umumnya, sumber-sumber kutipan diambil dari jurnal ilmiah, buku, atau karya ilmiah lainnya. Meskipun begitu, Grameds juga bisa menyadur dari website di internet, dengan catatan website tersebut menyajikan fakta yang bisa divalidasi bukti kebenarannya.

Dasar-dasar Penulisan Kutipan

Selain itu, terdapat juga hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Grameds, khususnya mengenai format penulisan kutipan yang benar. Format penulisan ini berlaku baik untuk menulis kutipan langsung atau menulis kutipan tidak langsung. Berikut pemaparannya.

  • Menulis nama penulis dari sumber kutipan

Jika tidak bisa menemukan penulis asli dari sumber kutipan, dapat menuliskan nama penerbit atau nama organisasi yang menulis sumber kutipan. Berikut contoh dari penulisan nama penulis sumber kutipan:

    • Sumadiria (2005)
    • Oxford Paperback Dictionary (1979)
  • Tata cara penulisan sumber kutipan

Setidaknya terdapat 4 cara yang bisa terapkan dalam menulis sumber kutipan. Penulisan kutipan ini bergantung apakah Grameds ingin mencantumkan halaman di mana kutipan tersebut diambil atau tidak. Berikut contoh dari 4 penulisan sumber kutipan:

    • Djuraid (2007)
    • Djuraid (2007:19)
    • (Djuraid, 2007)
    • (Djuraid, 2007:19)
  • Meletakan sumber di akhir kalimat

Cara penulisan tersebut merupakan cara yang umumnya digunakan dalam menulis kutipan. Grameds juga bisa menggabungkan sumber dengan kalimat penulisan. Berikut kedua contoh dari kedua penulisan kutipan:

“Media pembelajaran adalah segala bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan untuk belajar baik melalui buku, film, kaset, dan media pendidikan lainnya” (Briggs, 1970), atau;

Briggs (1970), mengungkapkan pendapat yaitu “media pembelajaran adalah segala bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan untuk belajar baik melalui buku, film, kaset, dan media pendidikan lainnya.”

  • Mengutip 2 penulis sumber kutipan

Ada kalanya Grameds menemukan 2 penulis yang mengarang tulisan sumber kutipan. Jika menemukan kasus tersebut, Grameds cukup menambahkan tanda “dan” (&) di antara kedua penulis. Selebihnya, bisa mengikuti kaidah yang sebelumnya sudah dijelaskan. Berikut contoh penulisannya:

Doug Newson & James A. Wollert (1985:11), mengatakan “berita adalah apa saja yang ingin dan perlu diketahui orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat.”

  • Mengutip tulisan yang sudah dikutip sebelumnya

Terkadang, penulis mengutip tulisan dari penulis lain di dalam tulisannya. Dalam situasi ini, Grameds bisa menyatakan bahwa kutipan ini telah dikutip oleh penulis lain. Berikut cara penulisannya:

“Berita merupakan laporan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi yang ingin diketahui oleh umum, dengan sifat aktual, terjadi di lingkungan pembaca, mengenai tokoh terkemuka, akibat peristiwa tersebut berpengaruh terhadap pembaca.” (Nasution, dikutip dalam Aliet, 2008).

  • Mengutip banyak sumber berbeda

Grameds juga bisa mengutip 2 sumber berbeda, dan memasukkannya ke dalam satu kalimat yang sama. Caranya adalah dengan memisahkan kedua sumber dengan tanda “titik koma” (;), serta mengurutkannya berdasarkan abjad. Berikut contoh penulisannya:

“Uang merupakan sesuatu yang lazim dipakai dalam bertransaksi atau alat penukar, serta mempunyai kemampuan dalam mentransformasikan serta mengubah dunia sosial terhadap dunia aritmatik dan digunakan sebagai sarana reifikasi paling murni.” (A. C. Pigou, 1949; Georg Simmel, 1900).

Beli Buku di Gramedia

Cara Menulis Kutipan Langsung

Seperti yang sudah dibahas, kutipan langsung memiliki 2 jenis dalam penulisannya, yaitu kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek. Keduanya juga memiliki cara penulisannya sendiri, dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan Grameds dalam menulis 2 jenis kutipan tersebut. Berikut pemaparannya.

1. Penulisan Kutipan Langsung Panjang

Yang perlu diperhatikan dalam menulis kutipan langsung panjang adalah format penulisannya. Berikut merupakan hal-hal yang perlu terapkan dalam menulis kutipan langsung panjang:

  • Spasi berbentuk spasi tunggal.
  • Kutipan tidak disatukan ke dalam teks, melainkan ditulis secara terpisah.
  • Penulisan kutipan tidak menggunakan tanda petik.
  • Penulisan sumber kutipan hanya perlu menyebutkan nama pengarang, tahun terbit, serta halaman jika diperlukan.
  • Penulisan teks dibuat menjorok ke dalam.

Untuk memperjelas format penulisan kutipan langsung panjang, berikut adalah contoh teks dari gaya penulisan terkait:

Informasi mengenai alam laut belum sebanyak informasi yang didapatkan di alam daratan, karena betapa luasnya permukaan laut. Hal ini sesuai dengan pernyataan sejumlah ahli (Austin, 1988; Prager dan Earle, 2000). Mereka mengatakan:

Lautan merupakan habitat terbesar dunia yang di dalamnya masih tersimpan banyak rahasia yang belum terungkap. Laut menutupi lebih dari dua per tiga atau tujuh puluh persen permukaan bumi. Luas keseluruhan wilayah laut yang menutupi bumi adalah 3,61 x 108 km2, dengan kedalaman rata-rata 3.800 m dan menyediakan sekitar 97 persen dari keseluruhan ruang kehidupan di bumi. 

2. Penulisan Kutipan Langsung Pendek

Kutipan langsung pendek juga memiliki format penulisannya tersendiri, yang berbeda dengan cara menulis kutipan langsung panjang. Berikut penjelasan tata cara penulisan kutipan langsung pendek yang bisa Grameds terapkan:

  • Sumber kutipan disatukan atau berada sejajar dengan teks.
  • Penulisan kutipan wajib menggunakan tanda petik.
  • Penulisan sumber kutipan dapat diletakkan di awal maupun akhir tulisan. Jika menulis sumber di awal kalimat, nama penulis diletakkan di luar tanda kurung. Jika menulis sumber di akhir kalimat, nama penulis diletakkan di dalam tanda kurung beserta tahun serta nomor halaman.

Di bawah ini merupakan contoh penulisan kutipan langsung pendek untuk memperjelas cara penulisan jenis kutipan ini:

Kata teknologi bisa menjurus ke topik kesenian, sebagaimana penjelasan dari Capra (2004), yaitu “teknologi merupakan salah satu pembahasan sistematis seni terapan atau pertukangan. Hal ini lebih mengacu pada literatur Yunani menyebutkan tentang Technologia yang berasal dari techne kata, yang artinya wacana seni.”

Beli Buku di Gramedia

Cara Menulis Kutipan Tidak Langsung

Seperti halnya dengan cara penulisan kutipan langsung, kutipan tidak langsung juga memiliki sejumlah kaidah yang perlu diperhatikan agar tidak salah dalam menulis. Seperti yang sudah disebutkan, Grameds memiliki 2 opsi untuk menulis kutipan tidak langsung, yaitu dengan melakukan parafrase atau menyimpulkan isi dari sumber kutipan.

1. Cara Melakukan Parafrase untuk Kutipan Tidak Langsung

Parafrase adalah metode untuk menulis ulang suatu kalimat atau paragraf, tanpa menghilangkan isi maupun makna yang terkandung di dalam teks, dalam kasus ini, sumber kutipan. Grameds mengganti struktur kata beserta diksi di dalamnya, tanpa mengganti arti yang ingin disampaikan penulis.

Berikut adalah contoh jika ingin mencoba melakukan parafrase untuk kutipan tidak langsung:

Teks asli:

“Orang dewasa adalah seseorang yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukannya di dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.” (Elizabeth Hurlock, 1991).

Teks setelah melakukan parafrase:

Berdasarkan pemikiran Elizabeth Hurlock (1991), dapat disimpulkan bahwa orang dewasa merupakan orang yang sudah mengakhiri proses perkembangan dan pertumbuhan, serta mampu hidup berdampingan dengan orang dewasa lainnya dalam kehidupan sosial masyarakat.

2. Cara Merangkum untuk Kutipan Tidak Langsung

Seperti yang Grameds tahu, merangkum adalah proses untuk mengambil inti dari sebuah teks maupun percakapan, dan menghilangkan penjelasan-penjelasan yang dianggap kurang penting serta tidak memiliki pengaruh apapun kepada inti dari informasi terkait.

Di bawah ini, bisa melihat contoh dari proses merangkum sumber kutipan, untuk menulis kutipan tidak langsung.

Teks asli:

“Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.” (Shannon & Weaver, 1949)

Teks setelah dirangkum:

Shannon & Weaver (1949), berpendapat bahwa komunikasi adalah interaksi manusia untuk mempengaruhi satu sama lain, menggunakan berbagai medium dalam prosesnya. 

Beli Buku di Gramedia

Cara Menulis Kutipan dari Internet

Pada dasarnya, tidak disarankan untuk mengambil sumber kutipan dari internet, terlebih untuk keperluan tulisan ilmiah. Grameds mungkin sudah tahu, bahwa tidak semua tulisan di internet berasal dari sumber yang valid dan dapat dibuktikan kebenarannya.

Meskipun begitu, masih ada sejumlah website yang dapat dibuktikan kebenarannya, sehingga bisa dijadikan sumber untuk mengutip tulisan. Jika Grameds berhasil menemukan website terkait, berikut cara menulis kutipan yang berasal dari internet.

  • Memastikan ulang bahwa website tersebut memiliki informasi valid untuk karya ilmiah. Ini tetap harus dilakukan agar karya ilmiah tidak memiliki kesalahan dalam penyampaian informasi.
  • Mencari nama penulis serta tahun tulisan dimuat dalam website tersebut. Nama penulis ini nantinya akan menjadi sumber penulis yang dicantumkan ketika mengutip tulisan dari website tersebut.
  • Selebihnya, proses pengutipan sumber dari internet sama dengan mengutip tulisan dari karya ilmiah lain. Berikut salah satu contoh dari menulis kutipan yang sumbernya berasal dari internet:

Penyerangan Rusia terhadap Ukraina membawa dampak bagi harga minyak dunia. Hal ini selaras dengan pernyataan Siladitya Ray (2022), yang mengungkapkan bahwa pasar saham global terus diguncang oleh konflik yang semakin dalam di Ukraina, sementara harga minyak mentah global sempat mencapai level tertinggi 14 tahun.

Tujuan dan Alasan Mengutip

Sejauh ini, kita sudah mempelajari cara menulis kutipan langsung dan tidak langsung dengan benar. Tetapi, Grameds mungkin berpikir, untuk apa mengutip tulisan lain? Apakah kita tidak bisa menulis karya ilmiah hanya dengan pemikiran kita sendiri?

Percaya atau tidak, mengutip memiliki beberapa alasan dan tujuan, di mana semuanya akan berguna untuk membantu mempermudah proses penulisan karya ilmiah. Jika dikerucutkan, tujuan maupun alasan untuk mengutip tulisan lain terbagi menjadi 2. Berikut penjelasan singkat terkait alasan dan tujuan dalam mengutip.

  • Mengutip tulisan dengan tujuan untuk menunjang fakta, konsep, serta gagasan yang ada di dalam karya ilmiah, dengan menggunakan fakta-fakta lain sesuai dengan topik bahasan tulisan.
  • Mengutip tulisan dengan alasan menambah penjelasan yang ada di dalam karya ilmiah. Hal ini tentunya menyesuaikan dengan topik yang sedang dibahas. Penambahan penjelasan bisa diletakkan secara langsung di dalam teks, maupun di catatan kaki.

Beli Buku di Gramedia

Pembuatan Daftar Pustaka

Ketika kita mengutip dari suatu karya ilmiah, kita wajib menuliskan sumber lengkap dari mana kita mengutip pernyataan tersebut di dalam daftar pustaka. Ini adalah sesuatu yang tidak boleh dilewatkan di akhir proses penulisan karya ilmiah. Jika Grameds tidak menuliskan daftar pustaka secara lengkap terkait hasil kutipan yang diambil, akan ada kemungkinan untuk dianggap memalsukan fakta, karena sumber penulisan tidak begitu jelas dan tidak dapat dibuktikan benar atau tidaknya.

 

Cukup sekian artikel pembahasan mengenai cara menulis kutipan langsung dan tidak langsung. Semoga dengan artikel ini, Grameds bisa meminimalisir atau bahkan menghilangkan kesalahan dalam mengutip sebuah tulisan untuk keperluan karya ilmiah.

Tentu, masih banyak lagi pengetahuan-pengetahuan lain, dari kami, Gramedia, #SahabatTanpaBatas, yang ingin kami berikan kepada Grameds. Jika berminat memperdalam ilmu pengetahuan di bidang apapun, Grameds bisa mengunjungi situs www.gramedia.com untuk mencari buku-buku sesuai minat dan ketertarikan.

Beli Buku di Gramedia

Penulis: Adrianto Sukarso

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah