Business

Apa Itu Industri 4.0 serta Dampak Positif dan Negatifnya

Apa Itu Industri 4.0
Written by Hendrik

Apa itu industri 4.0 – Istilah Revolusi Industri 4.0 memang bukanlah hal asing lagi. Mulai dari media internasional, nasional bahkan hingga dari tokoh-tokoh penting juga kerap menyebutkan istilah Revolusi Industri 4.0. Lantas apa itu Industri 4.0?

Secara mudahnya, Industri 4.0 adalah suatu perubahan tren yang ada di dalam area dunia industri. Yang mana pada dasarnya akan ada penggabungan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Tentunya perubahan teknologi ini juga akan memberikan dampak pada dunia industri termasuk juga yang ada di Indonesia.

Adanya Industri 4.0 diharapkan bisa menggerakkan sektor industri ke arah yang lebih kreatif sehingga menciptakan adanya peluang-peluang baru lagi. Meski begitu ada beberapa pendapat dari para ahli terkait dengan dampak serta tantangan yang akan dihadapi oleh Revolusi Industri 4.0.

Sebelum adanya Revolusi Industri 4.0 tentunya juga ada bentuk-bentuk industri sebelumnya, seperti Industri 1.0, Industri 2,0 dan juga Industri 3,0. Meski pada artikel ini akan dijelaskan mengenai apa itu Industri 4.0, namun akan diperkenalkan secara singkat mengenai jenis revolusi industri sebelumnya.

Yuk, biar semakin paham lagi terkait perkembangan revolusi industri, langsung saja, simak artikel ini sampai akhir, Grameds. 

Revolusi Industri 1.0

Revolusi Industri 1.0 adalah pemulai, awal atau cikal bakal munculnya penemuan teknologi pertama yang diharapkan mampu membantu berbagai macam jenis bidang industri. Ada masa ditemukannya, teknologi tersebut masih dalam bentuk tenaga uap yang bisa membantu proses produksi barang.

Perlu diketahui juga sebelum adanya mesin uap, ternyata bidang industri masih memanfaatkan tenaga manusia, tenaga angin dan juga tenaga air agar bisa menggerakkan suatu benda.

Namun pada Revolusi Industri 1.0 ini ternyata memiliki kelemahan, salah satunya adalah mesin uap yang digunakan akan menghasilkan pencemaran lingkungan karena uap yang telah dikeluarkan.

Meski begitu keberadaan dari Revolusi Industri 1.0 juga sudah memberikan banyak keuntungan pada masanya. Misalnya seperti proses produksi yang dulunya menggunakan tenaga manusia dan ada keterbatasan waktu produksi, ternyata adanya Revolusi Industri 1.0 sudah bisa dilakukan secara lebih berlanjut.

Jika dahulunya beberapa benda harus digerakkan dengan tenaga air atau angin dan tak semua tempat bisa menghasilkan dua sumber tenaga tersebut, namun dengan lahirnya Revolusi Industri 1.0 bisa dilakukan secara lebih efisien dan praktis.

Itu artinya, kehadiran dari Revolusi Industri 1.0 pada masa itu telah memberikan beberapa dampak positif meskipun kita tahu jika ada beberapa dampak negatif.

Revolusi Industri 2.0

Setelah mengetahui adanya kelemahan pada Revolusi Industri 2.1, maka perkembangan dimulai untuk menjadi lebih baik dan hadirlah Revolusi Industri 2.0. Dimana pada Revolusi Industri 2.0 keberadaan mesin uap akan beralih ke energi dan listrik.

Pada masa Revolusi Industri 2.0 sudah diterapkan adanya penggunaan tenaga listrik untuk proses produktivitas bidang industri. Industri 2.0 mulai terjadi sekitar akhir abad 19 dan awal abad 20. Revolusi Industri 2.0 ini bisa ditandai dari mulai munculnya pembangit tenaga listrik dan motor pembakaran dalam atau combustion chamber.

Adanya penemuan dalam Revolusi Industri 2.0 menjadikan mulai munculnya pesawat telepon, mobil, pesawat terbang dan lain sebagainya yang mampu memberikan dampak cukup signifikan.

Revolusi Industri 3.0

Revolusi Industri 3.0 adalah jenis perubahan yang terjadi pada dunia industri menuju ke era digital. Adanya Revolusi Industri 3.0 ini bisa ditandai dengan adanya mesin bergerak seperti robot dan juga computer. Pada masa Revolusi Industri 3.0, computer menjadi salah satu benda elektronik yang begitu mewah.

Robot dan juga computer pada masa ini memiliki peran yang bisa membantu proses produksi pada sebuah industri. Meski begitu akhir dari Revolusi Industri 3.0 ini adalah ketika adanya revolusi baru seperti teknologi digital dan internet yang juga menjadi tanda masuknya era Industri 4.0.

Revolusi Industri 4.0 yang sudah mulai kita rasakan saat ini bagi sebagian orang bisa menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu kita seharusnya bisa mencoba untuk mengubah tantangan yang ada menjadi sebuah peluang. Setiap cara yang diperlukan untuk mengubah tantangan menjadi peluang pada era Industri 4.0 telah terangkum pada buku Revolusi Industri 4.0: Mengubah Tantangan Menjadi Peluang di Era Disrupsi 4.0.

button rahmad jpg

Revolusi Industri 4.0

Setelah terjadi perubahan teknologi dalam dunia industri selama beberapa kali. Saat ini banyak yang mulai menggunakan Revolusi Industri 4.0. Dimana saat ini kita sebagai manusia juga sedang menghadapi keberadan Revolusi Industri 4.0.

Banyak yang memiliki pendapat jika kita tidak menginginkan kondisi tergerus, oleh karena itu keberadaan Revolusi Industri 4.0 akan dijadikan sebuah peluang baru.

Ada beberapa prinsip yang bisa diterapkan oleh suatu industri dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Beberapa prinsip yang bisa digunakan untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 adalah sebagai berikut ini.

  1. Interoperabilitas atau kesesuaian. Dimana kemampuan mesin, perangka, sensor serta manusia akan terhubung dan saling berkomunikasi antara satu sama lain melalui media internet secara keseluruhan atau biasa disebut sebagai IoT atau internet of things.
  2. Adanya transparansi informasi. Kemampuan suatu sistem informasi yang berguna untuk menciptakan salinan dunia fisik yang disuguhkan secara virtual dengan memperkaya model pabrik digital yang memanfaatkan data sensor.
  3. Adanya bantuan teknis. Suatu kemampuan sistem bantuan yang berguna untuk membantu manusia dalam proses pengumpulan data serta pembuat visualisasi agar bisa membuat suatu keputusan secara bijak. Kemampuan teknis juga bisa diartikan sebagai kemampuan untuk sistem siber fisik yang dapat membantu manusia melakukan berbagai jenis tugas yang  berat, tidak menyenangkan atau tidak memiliki tingkat keamanan bagi manusia.
  4. Keputusan mandiri bisa diartikan sebagai sistem siber fisik yang berguna untuk membuat suatu keputusan serta menjalankan tugas semandiri mungkin.

Keberadaan Revolusi Industri 4.0 awal dimulai dengan adanya perkembangan Internet of Things Atau IoT. Kehadiran era Revolusi Industri 4.0 terbilang begitu cepat dna bahkan sudah  ada beberapa perusahaan atau industri yang sempat kaget dengan adanya fenomena digital.

Selain itu bagi industri yang  tak mengikuti perkembangan Revolusi Industri 4.0 secara otomatis akan tertinggal dengan industri lainnya yang sudah memiliki kesiapan terlebih dahulu sebelumnya.

Oleh karena itu, penting sekali untuk mengubah strategi suatu industri guna sebagai modal untuk menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0. Saat ini juga sudah banyak contoh industri yang telah menerapkan Revolusi Industri 4.0 yang bisa jadi kemunculan mereka tak terduga dan bisa sampai menjadi raksasa dalam dunia bisnis.

Misalnya seperti perusahaan Grab, Gojek, Tokopedia dan lain sebagainya. Dalam bidang lain seperti industri konstruksi juga sudah mulai menerapkan Konstruksi Digital. Dimana kontruksi digital ini merupakan penerapan ilmu konstruksi dengan basis internet, digital, big data dan juga menggunakan model penyimpanan cloud.

Saat ini kita juga bisa tahu kehadiran era Revolusi Industri 4.0 dengan beberapa perubahan besar yang terjadi. Misalnya dari adanya kemajuan internet yang sudah begitu pesat. Hampir semua jenis komputer saat ini sudah bisa melakukan akses internet untuk melakukan pengendalian beberapa hal sekaligus.

Pabrik juga sudah  mulai menerapkan jaringan bersama dengan internet. Hal ini akan menjadikan pemantauan secara real time terkait dengan apa yang terjadi di pabrik bisa diketahui secara langsung.

Bahkan beberapa komputer yang ada di pabrik juga bisa dilakukan proses pengendalian atau dikontrol dengan satu server. Tentunya hal ini akan mempermudah kinerja pada pabrik tersebut. Nah inilah yang dinamakan dengan Internet of Things tadi.

Lalu yang kedua masih ada hubungannya dengan cloud computing. Adanya layanan penyimpanan cloud juga akan mempermudah bagi para pelaku industri untuk bisa melakukan pengelolaan dan penyimpanan data kapanpun dan dimanapun.

Para pengusaha yang memiliki banyak perusahaan akan begitu terbantu dengan adanya sistem cloud computing karena semua jenis data bisa langsung terhubung dalam satu server.

Revolusi Industri 4.0 yang semakin lama semakin kita rasakan keberadaannya. Tentunya kita sebagai manusia yang terus akan melakukan perubahan juga harus siap atas apa yang akan terjadi kedepannya. Oleh karena itu, diperlukan konsep serta strategi pada era Industri 4.0 ini. Nah, penjelasan akan strategi penting pada era Industri 4.0 ini sudah terangkum lengkap pada buku Konsep dan Strategi Pembelajaran di Era Revolusi Industri 4.0.

Apa Itu Industri 4.0

button rahmad jpg

Lima Teknologi Pilar Revolusi Industri 4.0

Revolusi Industri 4.0 adalah suatu fenomena yang pada dasarnya akan mengkolaborasikan teknologi siber dengan teknologi otomatisasi. Keberadaan Revolusi Industri 4.0 juga bisa dikenal sebagai cyber physical system. Dimana konsep penerapannya juga akan berpusat pada otomatisasi.

Adanya teknologi informasi pada proses pengaplikasiannya akan menjadikan keterlibatan tenaga manusia lebih berkurang dalam prosesnya. Itu artinya efektivitas dan efisiensi pada suatu lingkungan kerja juga akan bertambah secara otomatis.

Dalam dunia industri, hal tersebut bisa memberikan dampak yang cukup signifikan pada kualitas kerja dan juga biaya produksi. Meski begitu sebenarnya bukan hanya pada industri saja, namun pada seluruh lapisan masyarakat juga turut serta mendapatkan manfaat dari adanya sistem tersebut.

Pada Revolusi Industri 4.0 setidaknya ada lima jenis teknologi yang dapat menjadi pilar pengembangan sebuah industri siap digital. Mulai dari internet of things, big data, artificial intelligence, cloud computing dan juga additive manufacturing.

Setiap pilar tersebut memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda-beda. Nah, di bawah ini adalah pengertian dari setiap pilar tersebut.

1. Internet of Things Atau IoT

Internet of Things atau IoT merupakan suatu sistem yang akan memanfaatkan perangkat komputasi, mekanis dan juga mesin digital dalam satu jenis hubungan atau interrelated connection yang berguna untuk menjalankan fungsinya melalui komunikasi data di jaringan internet tanpa adanya interaksi antar manusia atau interaksi antara manusia dengan komputer.

Selain itu Internet of Things juga akan melakukan integrasi pada empat komponen. Mulai dari perangkat sensor, konektivitas, pemrosesan data dan juga antarmuka pengguna. Saat ini ada beberapa aplikasi Indonesia yang sudah menerapkan Internet of Things.

2. Big Data

Selanjutnya ada Big Data yang mungkin menjadi salah satu istilah yang cukup familiar. Big Data merupakan sebuah istilah yang akan menggambarkan suatu volume besar pada sebuah data, baik itu terstruktur maupun tidak terstruktur.

Meski begitu bukan jumlah data yang penting dalam hal ini. Namun lebih merujuk pada apa yang dilakukan oleh suatu organisasi terhadap data.

Big Data sendiri dapat dilakukan analisis untuk pengambilan keputusan maupun strategi bisnis yang lebih baik. Di Indonesia sendiri sudah ada beberapa jasa penyedia layanan Big Data.

3. Artificial Intelligence Atau AI

Artificial Intelligence atau AI juga menjadi salah satu istilah yang belakangan ini begitu popular. Artificial Intelligence atau AI ini adalah sebuah teknologi komputer atau mesin yang di dalamnya sudah memiliki kecerdasan layaknya manusia beserta bisa diatur sesuai dengan keinginan manusia. Artificial Intelligence akan bekerja dengan cara mempelajari data yang diterimanya secara berkesinambungan.

Semakin banyak data yang diterima dan dianalisis oleh Artificial Intelligence, maka AI juga akan semakin baik dalam membuat sebuah prediksi.

Contoh penerapan Artificial Intelligence adalah seperti aplikasi chatbot dan sistem pengenalan wajah atau face recognition yang  saat ini kerap dijadikan sebagai sistem absensi di berbagai jenis perusahaan atau instansi negara.

4. Cloud Computing

Berikutnya ada Cloud Computing atau sistem komputasi awan. Cloud Computing sendiri merupakan suatu teknologi yang akan menjadikan internet sebagai pusat pengelolaan data dan juga aplikasi.

Dimana para pengguna komputer akan memberikan hak akses atau login untuk menggunakan awan atau cloud yang bisa dikonfigurasi oleh peladen atau server melalui layanan internet.

Sebagai contohnya adalah seperti hosting situs web yang berbentuk paladin virtual. Selain itu Cloud Computing juga memiliki tiga jenis model. Setiap model Cloud Computing memiliki fungsinya masing-masing. Adapun tiga jenis model Cloud Computing adalah sebagai berikut.

  1. Cloud Software as a Service (SaaS) adalah suatu layanan yang memungkinkan para pengguna untuk menggunakan aplikasi yang telah disediakan oleh infrastruktur cloud.
  2. Cloud Platform as a Service (PaaS) adalah suatu layanan yang memungkinkan para pengguna untuk menggunakan suatu platform yang telah disediakan. Pada model ini pengembangan yang dilakukan akan lebih berfokus terhadap pengembangan aplikasi.
  3. Infrastructure as a Service (IaaS) adalah suatu layanan yang memungkinkan para pengguna untuk menggunakan infrastruktur yang telah disediakan. Dimana para pengguna bisa melakukan beberapa kinerja penting seperti memproses, menyimpan, berjarin serta menggunakan sumber daya terkomputasi lain dan diperlukan oleh aplikasi. Saat ini, di Indonesia memang sudah memiliki banyak perusahaan yang membuka jasa tentang layanan Cloud Computing.

5. Additive Manufacturing

Additive Manufacturing adalah salah satu bentuk terobosan baru yang ada di industri manufaktur dengan memanfaatkan mesin pencetak 3D atau kerap kita kenal dengan istilah 3D printing.

Adanya suatu gambar desain yang telah diselesaikan secara digital akan mampu dibuat menjadi benda nyata dengan ukuran yang sama dengan desain sebenarnya atau pada skala tertentu.

Teknologi Additive Manufacturing ini saat ini sudah mampu memproduksi banyak desain serta memproduksi barang yang tak bisa diproduksi oleh teknologi manufaktur tradisional.

Dampak Positif Revolusi Industri 4.0

Adanya Revolusi Industri 4.0 tentunya juga akan memberikan dampak, baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Adapun beberapa dampak positif dari Revolusi Industri 4.0 adalah sebagai berikut ini.

  1. Proses untuk mendapatkan informasi akan lebih mudah karena bisa dilakukan dimanapun dan kapan saja hanya dengan bantuan gadget maupun jenis teknologi lain.
  2. Kegiatan yang terjadi pada industri akan semakin efektif karena tenaga manusia mulai digantikan dengan keberadaan teknologi mesin.
  3. Selain bisa mengurangi biaya produksi. Adanya Revolusi Industri 4.0 juga memungkinkan untuk bisa meningkatkan hasil produksi menjadi dua kali lipat.
  4. Dari segi pendapatan nasional juga akan lebih meningkat karena produksi barang yang ada di industri dapat terselesaikan secara lebih singkat dengan kualitas terbaik.
  5. Lowongan kerja semakin terbuka bagi tenaga ahli untuk menggerakkan atau melakukan maintenance mesin produksi yang ada di industri.

Revolusi Industri 4.0 bisa menjadi ancaman maupun peluang bagi setiap orang. Oleh karena itu kita juga harus bisa menyiapkan modal untuk menghadapi setiap kemungkinan-kemungkinan yang mungkin terjadi pada era Industri 4.0 ini. Buku dengan judul Revolusi Industri 4.0 — Siap Menghadapi dan Menyambut Tantangan Revolusi Industri 4.0 telah merangkum setiap hal penting guna menyambut Industri 4.0.

Apa Itu Industri 4.0

button rahmad jpg

Dampak Negatif Revolusi Industri 4.0

Selain dampak positif, dalam Revolusi Industri 4.0 juga memberikan dampak negatif. Adapun dampak negatif dari Revolusi Industri 4.0 adalah sebagai berikut.

  1. Biaya yang dikeluarkan untuk investasi akan mengalami peningkatan. Mulai dari pembelian mesin, pelatihan SDM hingga proses maintenance.
  2. Rawan akan serangan siber karena setiap prosesnya sudah menggunakan mesin.
  3. Peningkatan urbanisasi akan terjadi di kota-kota besar.
  4. Adanya polusi udara, jumlah limbah yang meningkat dan dampak negatif lainnya.

Nah, itulah ulasan mengenai Revolusi Industri 4.0 yang ternyata saat ini sudah mulai kita rasakan keberadaannya. Jadi, apakah kamu sudah menggunakan salah satu teknologi yang berkembanga di Revolusi Industri 4.0?

Jika ingin mencari buku seputar revolusi industri, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Penulis: Hendrik Nuryanto

Rujukan:

Apa itu Revolusi Industri 4.0?

https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/

https://www.legalnow.co.id/pengertian-dampak-positif-negatif-dan-contoh-dari-revolusi-industri-4-0/

Baca juga:

About the author

Hendrik

Saya Hendrik Nuryanto dan biasa dipanggil dengan nama Hendrik. Salah satu hobi saya adalah menulis berbagai macam tema, seperti teknologi, hingga rumus-rumus beserta soalnya.