Business

Pengertian Cut Loss Saham, Strategi, dan Berbagai Pertimbangan

Pengertian Cut Loss
Written by Hendrik

Pengertian Cut Loss (CL) – Pada saat ini, seseorang tidak bisa hanya bergantung pada penghasilan aktif dari gaji saja, tetapi juga dari penghasilan pasif. Salah satu cara mendapatkan penghasilan pasif adalah dengan melakukan investasi membeli saham.

Tak peduli jika Anda menjadi seorang investor aktif atau pasif, selain Anda perlu memahami tentang cara bermain saham dan informasinya, salah satu hal yang paling penting untuk dipelajari mengenai investasi di saham dan trading saham adalah mengenai manajemen risiko.

Tujuan dari manajemen risiko sendiri dilakukan, supaya Anda bisa meningkatkan potensi keuntungan investasi dan meminimalisasi kerugian.

Salah satu bentuk manajemen risiko dalam praktik saham yang umum dilakukan, yaitu dengan mengetahui kapan saatnya untuk cut loss. Dalam dunia investasi saham, istilah cut loss ini mungkin telah tak asing lagi untuk didengar.

Dilansir dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK),

“cut loss adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan keadaan saat investor memutuskan untuk menjual saham di harga yang lebih rendah dari harga beli, sehingga investor mengalami kerugian.” 

Dari pengertian tersebut, banyak investor yang menganggap bahwa cut loss menjadi tindakan yang perlu dihindari, karena membuat rugi. Namun, cut loss ternyata bukan sebusu tindakan yang buruk, juga bukan sebuah tanda kegagalan dalam berinvestasi. Cut loss sendiri menjadi sebuah tindakan yang penting dalam dunia investasi, karena memungkinkan investor bisa terhindar dari kerugian yang lebih besar.

Nah, biar kamu semakin paham lagi seputar cut loss, maka bisa simak ulasan ini. Pada artikel ini, kita akan membahas lebih jauh lagi cut loss, mulai dari pengertian hingga strateginya.

Pengertian Cut Loss 

Pengertian Cut Loss

Sumber: pixabay.com/ds_30

Cut loss terdiri atas dua kata, yakni cut yang berarti memotong, dan loss yang berarti kerugian. Jadi, cut loss merupakan upaya pencegahan supaya investor tidak mengalami kerugian yang lebih besar. Benjamin Graham pernah berkata bahwa kesuksesan dalam berinvestasi adalah tentang manajemen risiko, bukan menghindari risiko.

Cut loss ini bisa dikatakan sebagai bagian dari manajemen risiko, supaya investor bisa menghindar dari kerugian yang lebih besar lagi. Memang benar adanya jika pada investasi saham, kita perlu antisipasi mengalami kerugian, tetapi bukan berarti kita tak akan pernah rugi.

Apabila kita tetap membiarkan kondisi pergerakan harga saham tanpa berani melakukan cut loss, jika harga saham terus anjlok, bisa saja modal yang kita punya malah habis total. Dengan begitu, tindakan cut loss ini harus dilakukan pada saat yang tepat.

Dalam dunia saham, dikenal juga sebuah istilah yang bernama stop loss. Cut loss dan stop loss sebenarnya merupakan tindakan yang sama-sama bertujuan untuk mencegah kerugian lebih besar investasi. Namun, cara kerja keduanya berbeda, di mana cut loss bersifat manual, sedangkan stop loss bersifat otomatis.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas mengenai pengertian cut loss, dapat diketahui bahwa cut loss adalah cara memotong kerugian investasi dengan memutuskan untuk tidak lagi menjadi investor dan menjual saham.

Cut loss dipilih oleh investor atau trader secara manual di platform sekuritas, tempat mereka melakukan investasi. Sedangkan, stop loss biasanya dilakukan oleh trader di awal transaksi, dengan menentukan harga jual apabila harga saham turun mencapai angka yang sudah ditetapkan dari awal.

Supaya Grameds lebih paham akan perbedaan keduanya, berikut diuraikan contoh kasus cut loss dan stop loss. Misalnya, Anda membeli saham A di harga 10 ribu rupiah per lembar, lalu berselang waktu sebelum perdagangan saham tutup, harga saham A turun menjadi 7 ribu rupiah per lembar.

Jika Anda ingin melakukan cut loss, Anda akan menentukan sendiri waktu di mana Anda ingin menjual saham itu langsung atau memutuskan untuk hold dan melihat prospek serta fundamental perusahaan yang baik. Sedangkan, jika stop loss, sebelum Anda membeli saham, Anda telah menentukan dari awal melalui sistem atau software, apabila harga saham yang dibeli turun mencapai 7 ribu rupiah per lembar, maka saham itu akan otomatis terjual.

Batas dan Waktu Ideal Melakukan Cut Loss 

Pertanyaan yang kerap muncul ketika membahas tentang cut loss, yaitu berapa batas ideal untuk melakukan cut loss saham? Sebenarnya, tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan ini. Dalam menentukan besaran cut loss dalam saham, harus menyesuaikan profil risiko masing-masing investor atau trader. Jadi, cut loss sangat bergantung kepada seberapa kuat seseorang menanggung kerugian.

Mengutip dari CNBC Indonesia, menurut Ajeng Kartika, seorang Analis Ekuitas PT NH Korindo, seorang yang masuk ke dalam tipe investor atau trader yang memiliki nyali besar biasanya menetapkan batas kerugian 15% hingga 20% di bawah harga beli saham. Sedangkan, bagi investor dan trader yang lebih konservatif atau cari aman, biasanya akan menentukan cut loss ketika harga saham telah turun 3% hingga 5%.

Salah satu pertanyaan lain yang paling sering diajukan ketika membahas tentang cut loss adalah kapan waktu yang tepat untuk melakukan cut loss? Sama seperti menentukan batas ideal cut loss, menentukan waktu terbaik untuk melakukan cut loss juga disesuaikan dengan profil dan strategi investasi masing-masing investor.

Profil yang dimaksud adalah profil risiko atau seberapa besar seorang investor bisa  menanggung kerugian dan menjawab sendiri waktu yang tepat baginya untuk melakukan cut loss. Contohnya, pada praktik trading kripto yang cenderung sangat fluktuatif, seorang trader harus siap menghadapi semua kemungkinan yang terjadi.

Apabila terjadi market bearish atau pergerakan pasar sedang turun, maka Anda harus siap memotong kerugian dengan cut loss trading, demi mempertahankan modal yang Anda tanam.

Oleh karena itu, tak ada waktu yang pasti untuk melakukan cut loss. Namun, ada beberapa pertimbangan yang bisa menjadi indikasi waktu yang tepat untuk melakukan cut loss, di antaranya sebagai berikut.

1. Sudah mencapai batas kerugian yang ditetapkan 

Sejumlah investor bisa menentukan waktu yang tepat untuk melakukan cut loss dengan melihat persentase kerugian dan berdasar pada tingkat dukungannya.

Batas kerugian yang ditentukan oleh setiap investor ini berbeda-beda, yang bergantung pada preferensi risiko masing-masing trader atau investor. Apabila sudah mencapai batas yang ditetapkan, boleh dipertimbangkan untuk melakukan cut loss.

2. Harga saham terus turun

Tanda yang satu ini perlu dikenali secara berkala. Apabila harga saham terus menurun secara signifikan dari harga belinya, dan di lain sisi tidak ada juga indikasi bahwa harga akan segera naik, memutuskan untuk cut loss mungkin menjadi solusi terbaik atas masalah ini. Sebab, jika saham terus dibiarkan, investor bisa saja mengalami kerugian yang lebih besar.

3. Ada perubahan pada kinerja fundamental perusahaan

Yang dimaksud dengan perubahan kinerja fundamental perusahaan adalah pendapatan perusahaan yang menurun, jumlah hutang perusahaan bertambah, dan masalah lain yang mengindikasi kinerja perusahaan semakin menurun.

Jika Anda sudah mendapati tanda-tanda tersebut, Anda boleh mempertimbangkan untuk melakukan cut loss.

Sebab pada realitanya, apabila kinerja perusahaan memburuk, harga sahamnya juga akan ikut memburuk dengan terus menurun. Maka dari itu, melakukan cut loss bisa menjadi keputusan yang paling baik.

4. Koreksi pasar

Koreksi pasar bisa dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain krisis, terjadi kerusuhan, atau keberadaan isu dalam negeri, dan sebagainya. Investor bisa terlebih dahulu meneliti apakah koreksi tersebut terjadi secara konstan atau tidak, untuk akhirnya mempertimbangkan cut loss.

Strategi dan Cara Menentukan Cut Loss Saham

Cut loss bisa diputuskan saat kerugian telah melebihi batas rugi yang telah Anda tetapkan. Selain itu, strategi yang tepat adalah melihat saat harga saham terus menurun secara signifikan, atau ketika Anda melakukan kesalahan pada saat membeli saham tanpa melibatkan proses analisis. Strategi menentukan cut loss saham yang baik dan benar adalah sebagai berikut.

1. Menentukan titik support 

Menentukan titik support cut loss menjadi cara pertama yang harus dilakukan untuk persiapan melakukan cut loss.

Jadi, nantinya, Anda tinggal melakukan cut loss atau menjual saham ketika harga saham turun melebihi titik support yang sudah ditetapkan. Perlu diingat, Anda disarankan untuk melakukan hold jika harga saham masih berada di atas titik support yang ditetapkan.

2. Mempertimbangkan harga beli saham

Memutuskan untuk melakukan cut loss saham bisa dari mempertimbangkan harga awal beli saham. Berkaitan dengan cara pertama, Anda harus terlebih dahulu menetapkan batas cut loss yang sanggup Anda tanggung sebelum melakukan trading.

Contohnya, Anda menentukan batas cut loss dari harga awal beli saham sebesar 3%. Jadi, ketika harga saham turun mencapai 3% dari harga beli, Anda bisa langsung memutuskan untuk menjual saham itu tanpa pikir panjang lagi.

Dengan menerapkan cara ini, Anda sudah menentukan batas kerugian yang bisa terjadi akibat penurunan harga saham, sehingga Anda tak mengalami kerugian yang semakin atau terlalu besar. Maka dari itu, penting untuk menetapkan batas cut loss saat membuat rencana trading saham.

3. Mengikuti rekomendasi analis 

Dengan keputusan yang diambil sendiri dan melihat pergerakan harga saham yang tak menentu, mungkin ada yang menganggap bahwa menentukan cut loss dengan berbagai pertimbangan di atas kurang efektif. Sebab, memang tidak ada yang bisa melihat prospek pergerakan harga saham di masa depan.

Selain melalui penentuan titik support dan harga beli, menentukan cut loss juga dapat dilakukan dengan cara melihat rekomendasi saham harian, dari analis saham, yang biasanya bisa dilihat dari situs sekuritas atau dikirim oleh perusahaan sekuritas kepada nasabah.

Pertimbangan dari analis yang lebih paham dengan pergerakan saham ini akan sangat membantu untuk meyakinkan Anda mengambil keputusan.

Pertimbangan Sebelum Melakukan Cut Loss

Pengertian Cut Loss

Sumber: unsplapixabay.com/sergeitokmakov

Nah, itu dia Grameds beberapa strategi menentukan cut loss. Ide di balik strategi cut loss sendiri adalah untuk mencegah kerugian lebih besar saat harga saham terus menurun dari harga beli di awal.

Misalnya saja, Anda berinvestasi pada saham A yang harga belinya 10 ribu rupiah per lembar. Namun, seiring berjalannya waktu, harga saham A ternyata menurun menjadi 3 ribu rupiah per lembar, sehingga sudah jelas sekali bahwa posisi saham Anda sudah banyak rugi.

Daripada menanggung rugi lebih besar lagi dan kehilangan seluruh modal, lebih baik Anda memutuskan untuk cut loss atau menjual rugi saham. Dengan memutuskan untuk cut loss, Anda masih bisa mendapatkan sisa modal yang kemudian bisa diinvestasikan kembali pada peluang lainnya.

Namun, terdapat poin penting yang harus Anda pahami sebelum memutuskan cut loss, yakni dengan melakukan analisis prospek saham dan fundamental perusahaannya. Sebab, bisa jadi saham yang Anda investasikan beras dari perusahaan yang memiliki sejarah keuangan yang baik, tetapi memang sedang menurun akibat faktor krisis ekonomi yang memiliki potensi untuk pulih.

Apabila sejarah keuangan atau prospek saham perusahaan tempat Anda investasi tidak lagi menunjukkan kabar baik akibat pengaruh dari banyak faktor, maka Anda bisa memilih cut loss sebagai strategi terbaik. Perlu diingat bahwa memutuskan untuk cut loss bukan sebuah indikasi kegagalan atau hal yang memalukan bagi investor atau trader. Sebab, cut loss saham menjadi bagian dari manajemen risiko.

Maka itu, cut loss harus dilakukan bukan atas dasar panik ketika harga saham turun, juga bukan sebagai keputusan spontan. Anda perlu melakukan analisa lagi dengan melihat pergerakan harga saham, support dan resistance, dan melihat analisis fundamental keuangan serta praktik bisnis perusahaan.

Apabila harga saham masih memiliki peluang untuk naik, dan memiliki prospek bisnis yang menjanjikan, direkomendasikan untuk tahan atau hold dulu, supaya Anda bisa mendapat keuntungan saat harganya kembali rebound.

Grameds, sekian artikel penjelasan tentang apa itu cut loss, beserta strategi cara melakukannya dan pertimbangan yang perlu diperhatikan. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat bagi Anda para investor atau trader pemula. Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia selalu siap memberikan informasi terbaik dan terlengkap untuk Anda.

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Rekomendasi Buku Terkait Pengertian Cut Loss

Anak Muda Maen Saham Tanpa Perlu Cut Loss

Pengertian Cut Loss

button rahmad jpg

Sebenarnya ada banyak orang yang ingin berinvestasi, tetapi kurangnya pengetahuan yang memadai membuat banyak yang mengurungkan niat tersebut. Ada juga yang sudah berinvestasi, tetapi akibat minimnya pengetahuan dan pengalaman, akhirnya mengalami kerugian pada awal tahun investasi, lalu memutuskan untuk mundur. Lebih parahnya lagi, banyak orang yang tergiur investasi dari perusahaan tertentu yang menjanjikan keuntungan besar, tetapi malah tertipu oleh investasi bodong.

Buku Anak Muda Maen Saham Tanpa Takut Cut Loss ini ditulis oleh seorang akademisi dan  praktisi berpengalaman di bidangnya, sehingga bisa menjadi bekal awal bagi para investor pemula. Di dalam buku ini, terdapat berbagai wawasan terkait investasi dan dunia saham, cara mengidentifikasi, cara menghindari emiten dengan kinerja fundamental yang kurang baik, dan juga cara menghindari kesalahan fatal yang kerap dilakukan oleh investor pemula.

Investasi Saham Ala Swing Trader Dunia

Pengertian Cut Loss

button rahmad jpg

Dunia investasi penuh dengan ketidakpastian. Akan selalu ada perubahan yang tak terduga. Seorang investor profesional juga belum tentu bisa mengelak dari kondisi tersebut. Oleh karena itu, siapapun yang terjun ke dunia investasi ini merupakan orang-orang yang berani mengambil resiko. Jiwa berani untuk mengambil risiko itu juga dimiliki sang penulis yang belum lama masuk ke dunia investasi.

Bagi Anda yang sangat awam dalam pasar modal, direkomendasikan untuk membaca buku “Start Up Guide” ini, yang setiap awal bab nya memaparkan penjelasan alasan, sehingga pembaca bisa lebih memahami atas dasar apa penulis meletakkan bab tersebut pada buku ini dan mengapa kita wajib mengetahuinya.

Pada bagian akhir dari setiap bab juga, penulis memberikan rangkuman dan daftar istilah yang perlu diperhatikan, sehingga pembaca tidak bingung saat istilah itu muncul dalam bab lainnya atau dalam keadaan sehari-hari kita nantinya dalam berinvestasi.

Investasi Saham ala Fundamentalis Dunia

Pengertian Cut Loss

button rahmad jpg

Bagaimana cara mengetahui apakah Anda sedang sehat atau sakit? Betul, cara termudah adalah dengan mengukur suhu tubuh. Suhu tubuh yang membuat Anda dikategorikan demam adalah suhu tubuh yang melebihi batas tubuh normal. Jika analogi ini dipakai dalam sebuah perusahaan, kapan seseorang atau sebuah perusahaan dikatakan “sakit” atau bangkrut? Saat mereka memiliki banyak hutang yang tidak bisa dibayar, karena perusahaan sendiri sudah tidak memiliki apa pun.

Buku ini akan membahas pendekatan-pendekatan analisis laporan keuangan yang berhasil ditangkap para pelaku pasar atau investor dunia, termasuk yang penulis lakukan. Jadi, tidak perlu heran dengan perbedaan antara satu dan yang lainnya. Bukan tidak mungkin jika suatu hari nanti, Anda memiliki analisis pendekatan fundamental terhadap laporan keuangan perusahaan dari sudut pandang yang berbeda.

Penulis: Gabriel

Rujukan:

https://idxislamic.idx.co.id/whats-on-idx-islamic/berita-dan-artikel/cut-loss-apakah-selalu-buruk-kapan-harus-melakukannya/#:~:text=Berdasar%20situs%20resmi%20Otoritas%20Jasa,belinya%2C%20sehingga%20investor%20mengalami%20kerugian.

https://landx.id/blog/cut-loss-saham-strategi-perbedaan-dan-kapan-harus-cut-loss/

www.cermati.com/artikel/amp/cut-loss-saham

Baca juga terkait Pengertian Cut Loss:

About the author

Hendrik

Saya Hendrik Nuryanto dan biasa dipanggil dengan nama Hendrik. Salah satu hobi saya adalah menulis berbagai macam tema, seperti teknologi, hingga rumus-rumus beserta soalnya.