in

3 Fungsi Utama Terumbu Karang, Salah Satunya Jadi Pelindung Pesisir

Terumbu karang atau coral reefs dalam bahasa Inggris merupakan struktur bawang air besar yang terdiri dari kerangka-kerangka invertebrata laut kolonial yang disebut pula sebagai koral atau karang.

Meskipun terumbu karang memiliki beberapa jenis, tetapi salah satu jenis yang paling dikenal adalah hermatypic atau karang keras. Disebut karang keras, karena koral tersebut mampu mengekstraksi kalsium karbonat pada air laut untuk membuat kerangka yang keras.

Terumbu karang yang keras atau lunak ini memiliki fungsi penting untuk ekosistem bawang air. Fungsi terumbu karang yang utama ada tiga dan salah satunya adalah sebagai pelindung. Lalu, apa saja fungsi lain dari terumbu karang ini? Yuk, simak lebih lanjut penjelasannya di bawah ini.

 

3 Fungsi Terumbu Karang

(Sumber foto: www.pexels.com)

Terumbu karang memiliki fungsi sebagai penyedia ekosistem bagi kehidupan di bawah air. Sebab, terumbu karang menjadi rumah bagi banyak ikan kecil serta hewan laut lainnya untuk bersembunyi dari predator.

Selain itu, fungsi terumbu karang yang lain adalah sebagai pelindung wilayah pesisir karena mampu mengurangi kekuatan ombak besar yang menghantam area pantai. Dengan begitu, ekosistem di dalamnya pun tidak akan rusak. Berikut 3 fungsi dari terumbu karang:

1. Menjadi Penyedia Ekosistem Bawah Laut

Dikutip dari National History Museum, terumbu karang menjadi tempat tinggal dan tempat berlindung bagi beragam kehidupan. Diperkirakan ada ribuan spesies yang dapat ditemukan tinggal dalam satu terumbu karang.

Bahkan Great Barrier Reef, salah satu terumbu karang paling besar di dunia memiliki lebih dari 400 spesies karang, 1500 spesies ikan, 4000 spesies moluska serta tujuh spesies penyu yang ada di dunia.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Kawasan-kawasan laut yang memiliki terumbu karang banyak disebut sebagai Coral Triangle dan terdiri dari Asia Tenggara meliputi Malaysia, Indonesia, Filipina serta Papua Nugini dan menjadi ekosistem laut paling beragam di Bumi.

 

2. Pelindung Bawah Air

Fungsi terumbu karang yang kedua adalah bertindak sebagai pelindung bagi ekosistem di bawah air. Terumbu karang memiliki punggung yang menjadi penghalang serta mampu mengurangi energi gelombang hingga 97 persen.

Punggung tersebut mampu memberikan perlindungan penting dari ancaman gelombang tinggi seperti tsunami. Selain itu, terumbu karang juga membantu melindungi kawasan-kawasan sekitar pantai seperti hutan bakau atau padang lamun.

 

3. Berkontribusi dalam Bidang Ekonomi

Selain memiliki fungsi utama untuk keberlangsungan ekosistem bawah air, terumbu karang juga memiliki fungsi dalam bidang ekonomi, terutama pada bidang perikanan, pariwisata serta perlindungan pantai.

Terumbu karang membuat lebih dari 500 juta orang di seluruh dunia bergantung untuk mencari sumber makanan, pekerjaan hingga pertahanan daerah pesisir. Ekstrak dari hewan serta tumbuhan yang hidup di sekitar terumbu karang ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Contohnya sebagai pengobatan tradisional untuk membantu mengobati asma, kanker, radang sendi bahkan penyakit kanker. Selain itu, terumbu karang juga dapat digunakan sebagai campuran bahan industri.

Daerah yang memiliki kekayaan terumbu karang di bawah air, pada umumnya akan memiliki ekosistem bawah air yang indah dan mengundang banyak makhluk hidup cantik. Hal ini juga dapat memajukan pariwisata daerah tersebut, hingga menggerakan ekonomi masyarakat.

 

 

Dari ketiga fungsi terumbu karang tersebut, tentunya keberadaan dari terumbu karang perlu dijaga serta dilestarikan. Meskipun memiliki peranan penting dalam kehidupan bawah air dan bermanfaat untuk manusia, masih banyak orang yang tidak memahami fungsi terumbu karang. Oleh karena itu, Grameds bisa berkontribusi dengan memperkenalkan fungsi dan manfaat terumbu karang pada anak-anak sejak dini dengan buku menarik berjudul Tanya Jawab Seru tentang Terumbu Karang. Buku ini menjelaskan tentang fakta-fakta menarik yang ada pada terumbu karang dengan ilustrasi menarik serta lucu.

Tanya-Jawab Seru Terumbu Karang

Apa Sih Terumbu Karang Itu? 

(Sumber foto: www.pexels.com)

 

Apa sih sebenarnya terumbu karang itu? Mengapa mereka memegang peran penting dalam ekosistem di bawah air? Dikutip dari berbagai sumber, terumbu karang merupakan sekumpulan hewan karang.

Hewan karang tersebut saling berhubungan atau bersimbiosis dengan tumbuhan alga yang disebut sebagai zooxanthellae. Dari simbiosis tersebut, terbentuklah terumbu karang lunak serta keras yang memegang peran penting dalam ekosistem bawah air.

Secara umum, terumbu karang memiliki struktur fisik dan ekosistem yang menyertainya secara aktif hingga membentuk sedimen kalsium karbonat yang diakibatkan dari aktivitas biologi yang berlangsung pada bawah permukaan laut.

Menurut para ahli geologi, terumbu karang merupakan struktur batuan sedimen dari kapur dalam laut dan disebut sebagai terumbu. Terumbu karang juga dapat disebut koral yaitu sekelompok hewan yang berada dari ordo Scleractinia.

Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria dalam kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa terdiri dari dua subkelas, yaitu Hexacorallia serta Octocorallia yang keduanya dibedakan berdasarkan morfologi dan fisiologinya.

Koloni dari karang terbentuk dari ribuan hewan-hewan kecil yang disebut sebagai polip. Secara sederhananya, karang terdiri dari polip dengan bentuk tubuh menyerupai tabung dengan mulut yang berada di bagian atas serta dikelilingi oleh tentakel. Akan tetapi, pada kebanyakan dari spesies karang, satu individu polip berkembang menjadi banyak individu hingga membentuk koloni. Hewan kecil ini memiliki bentuk unik dengan warna beragam dan menghasilkan CaCO3.

Terumbu karang termasuk ekosistem penting untuk keberlanjutan kawasan pesisir serta lautan. Secara ekologi, ekosistem dari terumbu karang memiliki fungsi sebagai penyangga bagi kehidupan biota pesisir serta bawah laut. Ingin mengetahui lebih lanjut? Baca Mengenal Dan Mengelola Terumbu Karang. 

Mengenal dan Mengelola Terumbu Karang

Jenis-jenis Terumbu Karang

(Sumber foto: www.pexels.com)

 

Secara umum, ada empat jenis dari terumbu karang, yaitu berdasarkan bentuk dan tempat tumbuh, kemampuan memproduksi kapur, letak serta zonasinya. Berikut penjelasannya lebih lanjut:

1. Kemampuan Memproduksi Kapur

  • Karang Hermatypic

Karang hermatypic merupakan karang yang mampu membentuk bangunan karang dan dikenal dapat menghasilkan terumbu serta penyebarannya hanya dapat ditemukan di daerah tropis saja.

Jenis terumbu karang ini memiliki simbiosis mutualisme dengan zooxanthellae, yaitu sejenis alga uniseluler (Dinoflagellata unisuler), seperti Gymnodinium microadriatum, yang terdapat di jaringan-jaringan polip binatang karang dan melaksanakan fotosintesis.

Dalam hubungan simbiosisnya, zooxanthellae menghasilkan oksigen serta senyawa organik melalui proses fotosintesis yang digunakan oleh karang. Sementara itu, karang menyediakan komponen lain seperti nitrat, fosfat, dan karbon dioksida yang diperlukan oleh zooxanthellae untuk bertahan hidup.

Proses ini kemudian menghasilkan endapan kalsium karbonat dengan struktur serta bentuk yang khas dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi spesies karang tertentu.

Karang hermatipik memiliki sifat unik karena menggabungkan karakteristik hewan dan tumbuhan, sehingga pertumbuhannya selalu mengarah ke cahaya matahari.

Biasanya, jenis karang ini hidup di perairan pantai atau laut yang cukup dangkal, di mana sinar matahari masih dapat menembus dasar perairan. Selain itu, karang membutuhkan suhu air yang hangat antara 25–32 °C untuk dapat hidup.

 

  • Karang Ahermatipik

Jenis kedua dari karang yang mampu memproduksi kapur adalah ahermatipik dan tersebar sangat luas di seluruh dunia.

 

2. Bentuk dan Tempat Tumbuh

  • Terumbu atau Reef

Endapan batu kapur yang besar, terutama terdiri dari kalsium karbonat (CaCO3), banyak dihasilkan oleh hewan karang dan biota lainnya seperti alga berkapur, yang menghasilkan kapur.

Struktur dasar ekosistem pesisir sering kali terdiri dari konstruksi batu kapur yang dibentuk oleh makhluk hidup ini. Dalam konteks navigasi laut, terumbu adalah tonjolan atau punggungan laut yang terbentuk dari batuan kapur, termasuk karang hidup, di perairan dangkal.

 

  • Karang atau Koral

Karang batu, juga dikenal sebagai stony coral, adalah hewan dari ordo Scleractinia yang mampu menghasilkan kalsium karbonat (CaCO3). Karang batu termasuk ke dalam kelas Anthozoa, anggota filum Coelenterata yang hanya memiliki stadium polip.

Dalam pembentukan terumbu karang, karang batu (Scleractinia) adalah hewan yang paling penting karena menjadi penyusun utama terumbu. Karang adalah hewan klonal yang terdiri dari puluhan hingga jutaan individu yang disebut polip, mirip dengan makhluk klonal seperti tebu atau bambu yang terdiri dari banyak ruas.

 

  • Karang Terumbu

Karang hermatipik adalah karang yang berperan sebagai pembangun utama struktur terumbu karena menghasilkan kapur. Karang terumbu ini berbeda dengan karang lunak yang tidak menghasilkan kapur, dan berbeda juga dengan batu karang, yang merupakan batuan padat atau batuan vulkanik.

 

  • Terumbu Karang

Ekosistem di dasar laut tropis dibentuk terutama oleh biota laut yang menghasilkan kapur (CaCO3), khususnya jenis karang batu dan alga berkapur. Mereka berkolaborasi dengan biota dasar laut lainnya seperti Moluska, Krustasea, Echinodermata, Polikhaeta, Porifera, dan Tunikata, serta biota lainnya yang hidup di sekitar perairan tersebut, termasuk berbagai jenis plankton dan nekton.

 

3. Letak

  • Terumbu Karang Tepi

Terumbu karang tepi, juga dikenal sebagai karang tepi atau fringing reefs, merupakan jenis terumbu karang yang paling umum dan sederhana yang sering ditemui di sepanjang pinggir pantai daerah tropis.

Terumbu karang tepi umumnya tumbuh di sebagian besar pantai dari pulau-pulau besar. Mereka dapat berkembang hingga kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan yang menjulang ke atas dan ke arah laut terbuka.

Dalam proses perkembangannya, terumbu ini biasanya membentuk lingkaran yang ditandai dengan adanya formasi ban atau endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Di pantai yang curam, pertumbuhan terumbu cenderung bergerak secara vertikal.

 

  • Terumbu Karang Penghalang

Secara umum, terumbu karang penghalang mirip dengan terumbu karang tepi, tetapi jenis ini tumbuh lebih jauh dari tepi pantai. Terumbu ini berada sekitar 0,5-2 km menuju laut lepas, dengan perairan di antaranya yang memiliki kedalaman hingga 75 meter.

Terkadang, terumbu ini membentuk laguna atau celah air yang lebarnya bisa mencapai puluhan kilometer. Biasanya, terumbu penghalang berkembang di sekitar pulau besar atau benua dan membentuk rangkaian pulau karang yang terputus-putus.

 

  • Terumbu Karang Cincin

Terumbu karang cincin atau atol adalah jenis terumbu yang berbentuk lingkaran besar mirip dengan pulau. Atol banyak dijumpai di wilayah tropis Samudra Atlantik. Terumbu karang ini membentuk lingkaran yang mengelilingi batas pulau vulkanik yang telah tenggelam, sehingga tidak bersentuhan dengan daratan.

 

  • Terumbu Karang Datar

Terumbu karang datar atau gosong terumbu, terkadang disebut pula sebagai pulau datar. Terumbu ini tumbuh vertikal dari dasar laut hingga mencapai permukaan air, dan seiring waktu, berkontribusi dalam pembentukan pulau datar. Biasanya, pulau ini berkembang baik secara horizontal maupun vertikal pada kedalaman yang relatif dangkal.

 

4. Zonasi

  • Terumbu yang Menghadap Angin

Terumbu yang menghadap arah angin, disebut juga sebagai Windward Reef, merupakan sisi yang berhadapan dengan arah angin datang. Zona ini dimulai dari lereng terumbu yang mengarah ke laut lepas, di mana kehidupan karang melimpah pada kedalaman sekitar 50 meter dan biasanya didominasi oleh karang lunak.

Sementara itu, pada kedalaman sekitar 15 meter, sering ditemukan teras terumbu dengan kelimpahan karang keras yang tinggi dan pertumbuhan karang yang subur.

Menuju dataran pulau atau gosong terumbu, bagian atas teras terumbu memiliki penutupan alga koralin yang luas di punggungan bukit terumbu dengan pengaruh gelombang kuat. Daerah ini disebut sebagai pematang alga. Akhirnya, zona windward berakhir dengan rataan terumbu yang sangat dangkal.

 

  • Terumbu Membelakangi Angin

Terumbu yang berada di sisi berlawanan arah angin, juga dikenal sebagai Leeward Reef, adalah bagian yang berhadapan dengan arah angin yang datang. Zona ini biasanya memiliki hamparan terumbu karang yang lebih sempit dibandingkan terumbu yang menghadap angin, serta memiliki laguna yang cukup luas.

Kedalaman laguna biasanya kurang dari 50 meter, namun kondisi di area tersebut kurang cocok untuk pertumbuhan karang karena adanya kombinasi faktor gelombang yang lemah, sirkulasi air yang kurang optimal, dan tingkat sedimentasi yang tinggi.

 

Aktivitas yang Merusak Terumbu Karang

Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi terumbu karang paling besar di dunia. Luas dari terumbu karang di Indonesia diperkirakan mencapai hingga 60 ribu kilometer persegi dan membuat Indonesia menjadi negara pengekspor terumbu karang pertama.

Namun sayangnya, kasus kerusakan terumbu karang di Indonesia justru meningkat pesat dan hanya tersisa 6,2 persen saja yang masih berada dalam kondisi baik. Kerusakan tersebut banyak disebabkan oleh adanya tekanan pada ekosistem terumbu karang alami.

Selain itu, kuantitas perdagangan terumbu karang di Indonesia pun semakin tinggi dan terjadilah eksploitasi pada ekosistem karang. Selain kedua penyebab tersebut, ada pula beberapa aktivitas yang dapat merusak terumbu karang.

Contohnya seperti membuang sampah ke laut serta pantai, sehingga dapat mencemari air laut atau membawa pulang atau memegang terumbu karang ketika menyelam. Meskipun terdengar sepele, menyentuh karang rupanya dapat membunuh terumbu karang.

Aktivitas lainnya yang tak disangka dapat merusak terumbu karang adalah pemborosan air, penggunaan pupuk serta pestisida buatan, membuang jangkar di pesisir pantai, penambangan hingga pembangunan pemukiman.

 

Penutup

Itulah penjelasan fungsi terumbu karang yang rupanya bisa menjadi pelindung atau pagar untuk pesisir pantai. Dikarenakan fungsi-fungsi penting tersebut, Grameds juga perlu ikut menjaga ekosistem terumbu karang di Indonesia.

Bagaimana caranya? Dalam buku Pemeliharaan Terumbu Karang dijelaskan secara lengkap cara mengembalikan ekosistem terumbu karang. Baca dan pelajari lebih lanjut ya!

Pemeliharaan Terumbu Karang

 

Sumber:

  • https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/15/074500665/-3-fungsi-terumbu-karang-sebagai-salah-satu-ekosistem-yang-penting?page=all#google_vignette
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Terumbu_karang


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Laila Wu