Ekonomi

4 Tujuan Kewirausahaan: Pengertian, Karakteristik dan Manfaatnya

tujuan kewirausahaan
Written by Rosyda

Tujuan Kewirausahaan – Kewirausahaan adalah sebuah perilaku, sikap, dan kemampuan untuk mengatur atau memanajemen sebuah usaha dan memiliki daya cipta guna memberikan pelayanan kepada konsumen, serta mendapatkan keuntungan dari aktivitas berniaga. Ketika penjelasan tersebut dapat diimplementasikan ke dalam suatu unit usaha, maka kewirausahaan dapat menghasilkan kesejahteraan untuk diri sendiri dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat secara luas.

Konsep tentang kewirausahaan sebenarnya pertama kali dirumuskan oleh Richard Cantillon. Cantillon adalah seorang ekonomi abad 17 asal Irlandia yang telah menghabiskan sepanjang hidupnya di negara Prancis. Cantillon sendiri memiliki sebuah pemikiran yang dikenal melalui salah satu teks tentang ilmu ekonomi modern yang kali pertama muncul, teks tersebut berjudul Essai sur la nature du commerce en général.

Seperti yang dikutip dari situs Library of Economics and Liberty, Cantillon berpendapat bahwa kewirausahaan merujuk pada sebuah aktivitas pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan organisasi dan memberanikan menanggung risiko dari usaha tersebut dengan mendapatkan imbalan berupa keuntungan. Secara sederhana, wirausahawan berarti seseorang yang memberanikan diri mengambil risiko bisnis yaitu berupa kerugian.

Pada awalnya, kewirausahaan dicap sebagai kemampuan atau keterampilan bawaan sekaligus bakat yang muncul dari praktik pengalaman langsung. Keterlibatan dari pandangan tradisional tersebut membuat kewirausahaan tidak diajarkan di sekolah maupun universitas. Mayoritas orang menganggap bahwa kewirausahaan adalah sebuah bakat yang harus diasah melalui proses mengalami secara langsung.

Namun, semakin berkembangnya kajian mengenai ilmu ekonomi modern akhirnya berhasil mengubah pandangan tradisional tersebut. Kedua peneliti asal Amerika Serikat yaitu Thomas W. Zimmerer dan Norman M. Scarborough menyepakati sebuah simpulan bahwa kewirausahaan dapat menjadi ilmu pengetahuan dan bisa diajarkan secara sistematis dan berkelanjutan. Pendapat tersebut dengan seketika diterima oleh masyarakat dan mengubah pandangan mengenai kewirausahaan. Alhasil, wirausaha dapat dilatih dan diajarkan kepada seseorang.

Menurut Zimmerer, lewat karya akademiknya yang berjudul Entrepreneurship and Venture Formation yang diterbitkan pada tahun 1996 berpendapat bahwa definisi kewirausahaan adalah sikap mental yang dihasilkan dari tempaan kedisiplinan. Ditambah lagi, kewirausahaan harus dibarengi dengan kreativitas dan inovasi dalam melakukan persaingan di pasar niaga.

Beli Buku di Gramedia

A. Tujuan Kewirausahaan

Salah satu cara untuk mengetahui tingkat kesejahteraan pada suatu negara yaitu dengan mengetahui jumlah pengusahanya. Indikator kesejahteraan bisa dilihat dari jumlah pengusaha minimal 2 persen dari jumlah keseluruhan penduduk suatu negara. Sesuai dengan data yang dikutip dari Kementerian Koperasi dan UKM bahwa pada tahun 2017, jumlah pelaku usaha di Indonesia mencapai 3,1 persen dari total populasi.

Walaupun sudah berada di atas standar minimal, jumlah pelaku usaha di Indonesia masih kalah dengan beberapa negara tetangga. Misalnya saja, Singapura telah memiliki pengusaha sejumlah 7 persen dari populasi penduduknya, sementara Malaysia dengan 5 persen, Thailand dengan 4,5 persen, kemudian Vietnam dengan 3,3 persen.

Data tersebutlah yang membuat pemerintah Indonesia segera mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendorong meningkatnya minat masyarakat terutama pemuda untuk membuat wirausaha. Beberapa kebijakan yang dikeluarkan adalah dengan pengajaran materi kewirausahaan di sekolah, universitas, hingga beasiswa kewirausahaan dari Kementerian Keuangan, dan lain sebagainya.

Segala upaya yang telah dilakukan tersebut memiliki tujuan agar dapat menjadi dorongan dan semangat kewirausahaan dari warga negara Indonesia. Upaya ini sealur dengan tujuan dari kewirausahaan itu sendiri yakni untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Mengutip dari lama lumen learning, tujuan kewirausahaan sangat variatif dan memiliki sifat individual. Tujuan kewirausahaan juga bisa bergantung dari pribadi setiap orang yang berbeda-beda. Nah, secara umum, tujuan kewirausahaan yang perlu dipahami, di antaranya yaitu: menjalankan usaha secara mandiri, mencapai kesuksesan finansial atau hidup sejahtera, sampai mendorong untuk melakukan perubahan sosial atau menginisiasi kewirausahaan sosial.

Sementara itu, mengutip dari buku Kewirausahaan yang terbit pada tahun 2019 katya dari Dede Nasrullah, dkk. Kewirausahaan memiliki sejumlah tujuan yang perlu diketahui, yaitu sebagai berikut:

1. Meningkatkan jumlah wirausaha yang berkualitas.
2. Membudayakan semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan berwirausaha di kalangan masyarakat.
3. Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat di masyarakat.
4. Meningkatkan kemampuan para pelaku wirausaha untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan.

B. Pengertian Kewirausahaan Menurut para Ahli

Secara umum, dalam pemaknaan kontemporer, kewirausahaan adalah cara “menguangkan” sesuatu dengan sifat kreatif dan inovatif yang diproses melalui usaha. Hasil akhir kewirausahaan berupa penciptaan usaha baru yang dibentuk dalam kondisi penuh risiko atau ketidakpastian.

Mengutip Modul Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X (2020) terbitan Kemdikbud, ada sejumlah rumusan definisi kewirausahaan yang dilontarkan para ahli bidang ini. Berikut ini adalah pengertian kewirausahaan yang perlu diketahui, diantaranya yaitu:

1. John J (1993)

John J mengartikan kewirausahaan sebagai usaha menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengambilan risiko yang tepat, dan melalui keterampilan komunikasi. Tujuannya yaitu memobilisasi seseorang, manusia, uang dan bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang dibutuhkan dalam menciptakan proyek agar bisa berjalan dengan baik.

2. Thomas W. Zimmerer (1996)

Zimmerer (1996) mengungkapkan, kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam upaya mencari solusi persoalan dan menemukan peluang dalam memperbaiki kehidupan. Dengan beberapa pengertian ini, maka dalam kewirausahaan setidaknya memiliki unsur tentang sesuatu yang baru (kreatif) dan sesuatu yang berbeda (inovatif), serta memberikan manfaat dan nilai lebih.

3. Robert D. Hisrich (2005)

Menurut Hisrich, pengertian kewirausahaan adalah suatu proses dinamis atau penciptaan tambahan kekayaan oleh individu, yang berani mengambil resiko besar, dengan syarat adanya kewajaran, waktu, dan komitmen karier, atau pemberian nilai pada barang/jasa yang bersifat baru dan unik maupun tidak, yang semua itu dapat terwujud jika ada dukungan dari permintaan dan penawaran (di pasar), keterampilan, serta sumber daya.

4. Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 1995

Dalam Inpres RI Nomor 4 Tahun 1995, definisi kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha, atau kegiatan yang mengarah ke upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk baru, dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa pengertian kewirausahaan (entrepreneurship) adalah proses dalam melakukan sesuatu yang baru (secara kreatif), dan sesuatu yang berbeda (hasil inovasi) yang bermanfaat serta memberi nilai lebih pada suatu jenis barang maupun jasa.

Beli Buku di Gramedia

C. Karakteristik Kewirausahaan

Kegiatan kewirausahaan dilakukan dengan praktik secara langsung dengan menciptakan nilai tambah melalui beragam cara baru sekaligus inovatif dalam mengombinasikan berbagai sumber daya, tentu tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan kemenangan dari persaingan di pasar. Oleh karena itu, seseorang harus memiliki banyak ide kreatif dan memiliki kemampuan berinovasi tingkat tinggi agar bisa menjadi pengusaha atau seorang entrepreneur.

Kemampuan seseorang merupakan sebuah objek dalam kaca mata pembelajaran kewirausahaan. Hal itu disebabkan karena kewirausahaan mempelajari nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam meningkatkan daya kreasi dan daya untuk membuat inovasi. Kemampuan kewirausahaan dapat diwujudkan ketika seseorang pelaku usaha mampu merumuskan tujuan hidup, memiliki kemampuan untuk mengatur waktu, memiliki kemampuan belajar dari sesuatu yang alaminya sendiri atau pengalaman, memiliki kemampuan untuk berani menghadapi tantangan, hingga memiliki kemampuan mental yang kuat guna melewati beragam tantangan dan rintangan saat berwirausaha.

Pelaku usaha bisa juga disebut dengan wirausahawan. Seorang wirausahawan adalah sosok yang memiliki jiwa pemberani untuk mengambil risiko dalam melaksanakan pekerjaan demi memperoleh hasil yang sangat maksimal. Wirausahawan memiliki keberanian untuk membuka usaha ketika mendapatkan peluang dan memiliki kesempatan serta tidak memiliki ketakutan sama sekali pada saat berada dalam kondisi yang tidak pasti, seperti mendapatkan kerugian atau belum untung atau balik modal.

Sosok wirausahawan adalah seorang inovator yang dapat mengaplikasikan banyak perubahan pada pasar melalui ragam kombinasi yang baru. Joseph Schumpeter (1934) berpendapat, kombinasi baru itu muncul dalam bentuk:

  • Mengenalkan produk baru atau dengan kualitas baru
  • Mengenalkan metode produksi baru
  • Membuka pasar baru
  • Mendapatkan sumber pasokan baru pada bahan atau komponen baru
  • Menjalankan organisasi baru di suatu industri.

Sedangkan, menurut buku Prakarya dan Kewirausahaan untuk peserta didik Kelas X yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2017 menjelaskan bahwa, seorang wirausahawan memiliki beberapa sifat khas yang melekat pada dirinya. Sifat khas yang dimiliki seorang wirausahawan tersebut adalah percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil risiko, berjiwa pemimpin, mengedepankan keaslian (orisinalitas), dan berorientasi ke masa depan.

Nah, berikut ini adalah enam karakteristik kewirausahaan dan contoh bentuk perilakunya pada wirausahawan, diantaranya yaitu:

1. Percaya diri

– Bekerja dengan penuh keyakinan
– Tidak memiliki ketergantungan dalam melakukan pekerjaan

2. Berorientasi pada tugas dan hasil

– Memenuhi kebutuhan akan prestasi
– Orientasi pekerjaan berupa laba, ulet, tekun, dan pekerja keras
– Terbiasa untuk mengambil inisiatif

3. Pengambil resiko

– Memiliki keberanian dalam mengambil resiko dalam bekerja
– Memiliki ketertarikan dengan pekerjaan yang menantang

4. Kepemimpinan

– Memiliki tingkah laku sebagai pemimpin yang terbuka terhadap saran dan kritik
– Mudah dalam bergaul dan mudah dalam bekerja sama dengan orang lain

5. Berpikir/berorientasi ke arah hasil (manfaat)

– Kreatif dan inovatif
– Luwes dalam melaksanakan pekerjaan
– Memiliki beragam sumber daya
– Serba bisa dan berwawasan luas

6. Keorisinilan (orisinalitas)

– Memiliki pemikiran yang maju
– Memiliki sudut pandang yang tajam.

Beli Buku di Gramedia

D. Dimensi Kewirausahaan

Ada dua kategori besar dalam dimensi kewirausahaan, yakni Kualitas Dasar Kewirausahaan dan Kualitas Instrumental Kewirausahaan. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing kategori di atas:

1. Kualitas dasar kewirausahaan,

Kualitas dasar kewirausahaan dibagi lagi menjadi tiga hal, yaitu:

a. Daya pikir, yaitu kemampuan dari seorang wirausahawan dalam berpikir kreatif untuk menemukan beragam ide baru yang belum pernah muncul dari orang lain. Daya pikir bisa digunakan seorang wirausahawan untuk menciptakan inovasi dalam melakukan pengembangan usaha.

b. Daya hati, yaitu keahlian dari seorang wirausahawan dalam mengolah keteguhan hati, tekun, ulet, dan selalu menyukai setiap usaha. Daya hati membuat seseorang wirausahawan menjadi pantang menyerah terhadap kegagalan dan selalu mencoba bangkit.

c. Daya fisik, yaitu kekuatan dari seorang wirausahawan yang memiliki ketahanan fisik dan kesehatan yang baik. Daya fisik akan sangat bermanfaat bagi seorang wirausahawan karena memiliki kesehatan yang baik akan memudahkannya dalam mengelola usaha.

Beli Buku di Gramedia

2. Kualitas instrumental kewirausahaan

Kualitas instrumental memiliki keterkaitan dengan kemampuan untuk memahami berbagai macam disiplin ilmu, baik itu satu disiplin ilmu, antar-disiplin ilmu, dan lintas-disiplin ilmu. Kewirausahaan merupakan sebuah gabungan atau kombinasi dari banyak pengetahuan dan wawasan untuk mendapatkan sikap kritis, kreatif, dan inovatif yang semakin baik.

E. Manfaat Kewirausahaan Bagi Diri Sendiri

Manfaat berwirausaha sangat banyak sekali, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain disekitarnya. Mengacu pada pendapat Thomas W. Zimmerer, sebagaimana dikutip dalam Modul Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X tahun 2020 terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada sejumlah manfaat yang dimiliki kewirausahaan bagi pribadi, di antaranya sebagai berikut.

Beli Buku di Gramedia

1. Memberikan peluang dan kebebasan untuk menentukan nasib sendiri.

Seorang pelaku wirausahawan berarti adalah menjadi pribadi yang mampu menjalankan usaha sendiri. Hal itulah yang membuat kewirausahaan bisa memberikan kebebasan dan peluang lebih besar untuk mencapai tujuan hidup.

2. Memberikan kesempatan untuk membuat perubahan

Aktivitas wirausaha dapat memberikan kesempatan kepada semua orang untuk menciptakan perubahan. Pada saat pelaku usaha berhasil menemukan kebutuhan masyarakat yang belum pernah terpenuhi, usaha yang diciptakan dan dilakukan tersebut dapat memberikan perubahan besar di masyarakat. Maka dari itu, CEO Startup Alibaba, Jack Ma pernah mengatakan bahwa, “peluang ada di tempat banyak orang mengeluh.” Keberhasilan perusahaan Go-jek juga bisa diambil sebagai contoh, salah satu terwujud Go-Jek adalah karena bisa memenuhi kebutuhan orang yang belum banyak dipenuhi, yaitu sarana transportasi mudah dan murah.

3. Memberikan peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya

Aktivitas wirausaha dapat membuat seseorang dapat mencapai potensi dirinya dengan sepenuhnya. Hal itu dapat terjadi dikarenakan seseorang yang membangun usahanya sendiri, atau menjalankan kegiatan wirausaha, sama dengan menjadi alternatif untuk mengembangkan potensi diri semaksimal mungkin. Manfaat ini bisa jadi menjadi solusi bagi banyak orang yang mungkin merasa bosan dengan bekerja di bawah perusahaan.

4. Memiliki peluang untuk meraih keuntungan

Berwirausaha sama dengan mengambil risiko berupa kerugian untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Menjalankan usaha tentu saja menjanjikan sebuah keuntungan yang bertumbuh, namun, menjadi pelaku wirausaha juga berarti harus berani menanggung risiko kerugian, atau bahkan kebangkrutan.

5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya

Semua pengusaha, baik pelaku usaha kecil sekalipun dapat memiliki peran besar di masyarakat. Peran tersebut bisa jadi berupa menyediakan lapangan pekerjaan.

6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakan

Berwirausaha secara mandiri berarti sama saja dengan menekuni suatu bidang yang sesuai dengan apa yang dipilih sendiri. Hal itu menjadikan bahwa para pelaku wirausaha berpotensi mendapatkan kebebasan untuk lebih menekuni pekerjaan yang sesuai apa yang diminati dan disukainya. Kemewahan berkecimpung di dalam dunia yang disukai tentu saja sulit dimiliki oleh para pegawai yang harus bekerja sesuai dengan perintah atasan.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah