Ekonomi

Pengertian Orientasi: Jenis, Manfaat, Tujuan, Kelebihan, dan Kelemahannya

Written by Rosyda

Pengertian Orientasi – Apakah kamu pernah mendengar kata orientasi? Pada dasarnya, kata tersebut bukanlah kata yang asing, khususnya di dunia pendidikan. Setiap awal tahun ajaran baru, siswa yang baru saja naik ke jenjang berikutnya akan menjalani serangkaian orientasi. Lalu, apa itu orientasi? Apa tujuan dari diadakannya orientasi?

Dalam fase atau proses orientasi ini biasanya siswa baru akan dikenalkan mengenai sejarah sekolah dan berbagai hal yang berkaitan dengan sekolahan tersebut. Sehingga diharapkan, para siswa baru akan lebih mudah dalam melakukan kegiatan belajar ataupun bersosialisasi dengan teman-teman satu sekolah. Nah, jika kamu penasaran dengan pengertian orientasi secara mendalam. Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Pengertian Orientasi?

Pada dasarnya, pengertian orientasi adalah sebuah sikap dan juga perilaku terhadap orang lain untuk menciptakan harmoni di sebuah tempat baru. Tak hanya itu saja, orientasi juga bermanfaat untuk meningkatkan kinerja individu dalam berproses di dalam tempat yang baru supaya semakin maksimal. Dengan pengertian tersebut, maka bisa kita ambil kesimpulan bahwa orientasi dalam dunia pendidikan bermanfaat untuk memperkenalkan latar belakang sekolah, lalu berkenalan dengan sesama siswa baru lain, dan menciptakan sebuah atmosfer yang terkesan lebih akrab supaya bisa mencapai tujuan yang sesuai dengan harapan.

Di dalam Masa Orientasi Siswa atau sering disingkat dengan MOS, biasanya siswa baru akan dikenalkan dengan lingkungan sekolah. Dimana pada prosesnya, pihak sekolah akan menyambut kedatangan siswa baru. Umumnya kegiatan tersebut akan diisi dengan berbagai macam kegiatan yang seru dan juga menantang. Hampir semua sekolah melakukan hal tersebut. Mulai dari tingkat SMP, SMA, hingga universitas atau perguruan tinggi.

Program tersebut dapat dijadikan wadah untuk melatih sikap disiplin, tekad, mental, dan juga mempererat tali persaudaraan para siswa baru. Perkenalan dengan sesama peserta didik baru, guru, kakak kelas, sampai karyawan lain yang ada di sekolah bisa tercipta dengan lebih optimal berkat adanya masa orientasi. Pengalaman yang seru dan juga menarik juga dapat diperoleh saat sudah selesai melewati masa orientasi tersebut.

Penerapan Orientasi

Sebagai sebuah proses pengarahan tujuan dan juga pengenalan kehidupan organisasi, orientasi juga bisa diterapkan di beberapa tempat sebagai berikut:

a. Institusi pendidikan
b. Institusi perusahaan
c. Institusi militer
d. Institusi pemerintah

Biasanya, orientasi akan digunakan dan diterapkan dalam setiap aspek kehidupan manusia, baik itu secara formal ataupun non formal. Proses pengenalan dan juga pengarahan umum dilakukan ketika seseorang akan masuk ke dalam komunitas ataupun organisasi tertentu. Baik itu berupa struktural seperti sekolah atau abstrak seperti institusi keagamaan. Orientasi yang ada di dalam institusi pendidikan biasanya dilakukan secara menyeluruh oleh satu angkatan kelas tertentu.

Beberapa prinsip orientasi di dalam institusi pendidikan juga berbeda-beda, bergantung dengan jenis sekolah dan dasar pendidikan yang dianut. Seperti misalnya kedinasan ataupun umum. Sifat orientasi yang ada di dalam ranah pendidikan biasanya berbentuk bimbingan dan juga arahan untuk peraturan serta kepatuhan.

Sementara untuk orientasi yang ada di dalam suatu institusi berbentuk abstrak seperti halnya institusi keagamaan, biasanya orientasi akan diterapkan sebagai kompas moral untuk orang-orang sebelum masuk ataupun ketika mereka ingin mendalami agama tertentu. Pengenalan dan juga arahan di dalam institusi keagamaan biasanya bersifat doktrin dan juga dogma secara tertutup dan tidak fleksibel.

Berbeda dari institusi pendidikan dan keagamaan, orientasi yang ada di dalam institusi perusahaan biasanya lebih fokus kepada nilai-nilai organisasi dan deskripsi kerja yang jelas. Hal itu hampir sama dengan sifat yang dimiliki oleh orientasi di dalam institusi pendidikan. Dimana orientasi yang ada di dalam institusi perusahaan atau pemerintahan biasanya berbentuk kepatuhan pada peraturan dengan adanya tambahan penjelasan terkait dengan hak dan juga kewajiban sebagai pegawai atau karyawan yang terikat.

Jenis-jenis orientasi

Seperti yang sudah dibahas di atas, orientasi biasanya dikenal dalam tiga ranah institusi yang berdasar pada bentuk institusi tersebut. Akan tetapi, bila dilihat dari bentuk orientasi tersebut, maka ada beberapa jenis orientasi yang perlu kamu pahami, berikut diantaranya:

1. Orientasi Formal

Orientasi formal adalah sebuah program orientasi yang biasanya dibentuk dengan perencanaan dan juga penetapan tujuan. Orientasi formal dilakukan di bidang pendidikan, pemerintahan, dan perusahaan untuk memperkenalkan orang-orang yang baru masuk di lingkungan tersebut. Untuk pegawai atau karyawan, orientasi formal dilakukan untuk pengenalan lingkungan kerja.

2. Orientasi Individu/personal

Orientasi individu adalah program orientasi yang dilakukan secara terencana pada satu orang dengan tujuan mengarahkan ataupun menjelaskan deskripsi tugas secara personal. Jenis orientasi yang satu ini biasanya dipakai untuk eksekutif yang baru masuk di sebuah perusahaan atau pejabat baru di pemerintah.

3. Orientasi Spasial

Orientasi spasial mengacu pada kemampuan untuk mengidentifikasi posisi ataupun arah objek dan titik yang ada di dalam ruangan. Tak hanya itu saja, orientasi spasial juga biasanya digunakan dalam tes psikologi untuk mencari tahu kemampuan individu terhadap suatu posisi objek atau benda-benda.

Orientasi spasial atau yang biasanya dikenal dengan sebutan kemampuan navigasi biasanya berhubungan dengan transformasi rangsangan otak dengan ruangan. Dimana jenis orientasi ini adalah sebuah keterampilan manusia secara kompleks dalam melacak posisi tubuh dan juga penyesuaian diri dengan lingkungan melalui perpindahan dan pencarian arah. Individu yang merasa kesulitan untuk menentukan arah dan membaca peta biasanya mempunyai hambatan di bagian orientasi spasialnya.

4. Orientasi Serial

Orientasi serial merupakan suatu bentuk orientasi yang dilakukan dengan cara menerapkan kriteria dan norma kepada seseorang yang memiliki pengalaman lebih banyak. Hal tersebut biasanya dilakukan di bidang pendidikan, dimana seorang siswa yang sudah diterima dan melakukan orientasi di masa sebelumnya. Mereka akan memberikan orientasi kepada siswa baru. Orientasi serial biasanya berbentuk simultan dan terus-menerus akan berlanjut. Sehingga orang-orang yang sudah menjalani orientasi akan memberikan orientasi di masa mendatang secara berkelanjutan.

5. Orientasi disjungtif

Orientasi disjungtif biasanya dilakukan dengan cara personal yaitu dalam bentuk refleksi diri maupun penyesuaian diri terhadap orang lain yang dinilai berperilaku tidak tepat. Jenis orientasi yang satu ini biasa dilakukan saat seseorang melihat orang lain yang dinilai tidak layak menjadi panutan.

Namun dari sana, mereka bisa menemukan suatu nilai kontras yang dapat diterapkan di dalam dirinya sendiri. Misalnya saja, di dalam dunia kerja, seorang pegawai menemukan bahwa atasannya mempunyai kecenderungan telat dan suka korupsi waktu. Ia sadar bahwa atasan tersebut tidak bisa menjadi panutan untuk dirinya. Dari hal itu, Ia menjadikan perilaku tersebut sebagai refleksi supaya dirinya selalu tepat waktu dan tidak melakukan korupsi waktu seperti datang terlambat atau istirahat terlalu lama dan lain sebagainya.

Manfaat Orientasi

Menurut situs Human Resource Oregon State University, dijelaskan bahwa orientasi merupakan salah satu hal penting karena mempunyai berbagai manfaat. Ada beberapa manfaat orientasi yang perlu kamu pahami. Berikut adalah penjelasan selengkapnya:

1. Memberikan Informasi

Manfaat pertama yang bisa kita dapatkan dari adanya orientasi adalah sebuah proses pemberian informasi yang ditujukan untuk berbagai pihak baru secara singkat dan akurat. Biasanya, orientasi dilakukan dalam kurun waktu yang singkat, sehingga berbagai macam hal yang kompleks tidak dijelaskan dan dipraktikkan secara lebih lengkap. Akan tetapi, secara khusus pemahaman tentang hal tersebut sudah digambarkan secara efektif dan singkat.

2. Mendorong Kepercayaan Diri

Pada dasarnya, orientasi merupakan masa atau fase dimana seseorang ataupun sekelompok orang dapat membangun rasa percaya diri untuk masuk ke dalam suatu institusi baru. Hal tersebut dikarenakan orientasi bertujuan untuk mengenalkan kepada mereka mengenai institusi baru. Sehingga hal itu akan merapatkan jarak antar anggota yang tadinya masih bersekat.

3. Meningkatkan Produktivitas

Dengan adanya rasa percaya diri, seseorang ataupun kelompok individu akan mempunyai pondasi yang kuat untuk bekerja dan berkarya secara produktif. Hal tersebut adalah salah satu manfaat dari adanya orientasi yaitu supaya sekelompok individu tadi bisa bekerja dengan orang-orang yang sudah lama bergabung secara lebih sinergis dan harmonis tanpa adanya sekat dan juga tendensi negatif lainnya.

4. Meningkatkan Retensi

Manfaat yang umum kita peroleh dari adanya orientasi adalah meningkatkan retensi seseorang ataupun sekelompok individu baru dalam suatu institusi. Orientasi bisa membuat orang-orang baru mempunyai alasan untuk bertahan dengan kuat dan tetap berada di dalam sebuah institusi tersebut.

Hal tersebut biasanya disebut dengan retensi. Bagi pegawai ataupun karyawan, orientasi dapat menahan mereka untuk resign atau keluar dari pekerjaan tersebut terlalu dini. Sementara untuk para pelajar, orientasi dan keterikatan yang ada di dalamnya akan membuat mereka enggan untuk berpindah sekolah ataupun universitas yang biasanya disebabkan keterkaitan antar individu selama masa orientasi.

5. Membentuk Komunikasi

Manfaat selanjutnya dari adanya orientasi adalah membentuk komunikasi. Hal tersebut nantinya mempunyai relevansi atau keterkaitan dengan produktivitas dan juga kolaborasi antar individu dalam sebuah institusi. Baik itu bidang pendidikan maupun dunia kerja. Orientasi tersebut akan membentuk suatu ruang komunikasi awal untuk para anggota baru. Sehingga proses relasi akan terbentuk secara alami.

Tujuan Orientasi

Secara umum, tujuan dari adanya orientasi sudah tersirat pada beberapa pembahasan sebelumnya. Akan tetapi, secara khusus berikut ini adalah beberapa tujuan orientasi yang perlu kamu pahami:

1. Ruang Belajar

Tujuan utama dari adanya orientasi yaitu sebagai media belajar untuk anggota baru dalam mempelajari sebuah institusi ataupun organisasi baru. Pembelajaran tersebut tidak hanya berkaitan dengan nilai-nilai, aturan, dan berbagai hal abstrak lainnya. Namun juga orientasi spasial berkaitan dengan ruang seperti bagian-bagian bangunan dimana institusi itu berada. Pengenalan dalam suatu institusi juga dilakukan secara kompleks supaya orang-orang mempelajarinya secara holistik.

2. Ruang Kolaborasi

Di dalam orientasi, baik itu di ranah pendidikan ataupun dunia kerja, biasanya dilakukan pengelompokan tertentu yang diberi berbagai macam tugas kelompok. Hal tersebut dilakukan bukan untuk merepotkan individu tersebut supaya mengerjakan banyak tugas. Tapi justru bertujuan untuk membangun ruang kolaborasi antar individu untuk bekerjasama. Tujuan dari orientasi yang satu ini mempunyai manfaat yang berkelanjutan, dimana nantinya orang-orang yang baru bergabung akan bekerja sama dalam hal capaian pendidikan ataupun tujuan dari sebuah perusahaan.

3. Ruang Relasional

Tujuan dari adanya orientasi yang terakhir adalah untuk membentuk ruang relasional untuk para individu baru supaya bisa membangun hubungan dengan orang-orang baru. Relasi disini sangat penting untuk dunia kerja ataupun pendidikan. Di luar urusan mengenai pekerjaan atau pendidikan, relasi bisa berdampak pada pengembangan individu ataupun pengembangan diri dan keperluan lainnya.

Secara umum, orientasi mempunyai tujuan dan maksud positif untuk individu ataupun kelompok baru di sebuah institusi yang akan mereka masuki. Orientasi bisa membuat orang-orang baru merasa lebih nyaman dan membentuk sense of belongin pada suatu institusi secara khusus. Untuk kamu yang pernah mengalami masa orientasi di dalam suatu institusi pendidikan dan merasa penasaran bagaimana rasanya orientasi di suatu perusahaan, maka tentu kamu perlu lebih dulu melamar pekerjaan di perusahaan yang melakukan orientasi.

Keuntungan dan Kelemahan Orientasi

Berikut ini adalah beberapa keuntungan atau kelebihan dan kelemahan dari adanya orientasi. Di bawah ini adalah penjelasan selengkapnya:

a. Keuntungan Orientasi

Kegiatan orientasi yang berjalan dengan efektif juga bisa berkontribusi pada keberhasilan jangka pendek dan jangka panjang. Praktik Sumber Daya Manusia atau SDM berikut ini berisi mengenai saran tentang cara membuat orientasi pegawai menjadi lebih efektif. Salah satu caranya dalam mengembangkan adanya suatu efisiensi dari orientasi adalah dengan menggunakan praktik orientasi elektronik. Beberapa perusahaan telah mengunggah informasi orientasi pegawai umum pada internet perusahaan dan situs resmi web mereka.

b. Kelemahan Orientasi

Kelemahan yang biasa muncul dari adanya program orientasi berada pada pengawas. Walaupun departemen SDM sudah secara efektif menciptakan program orientasi dan melatih para atasan untuk melakukan orientasi kepada diri mereka sendiri di bidang mereka, tapi hal itu seringkali masih gagal. Untuk menghindari kesalahan yang biasanya dilakukan oleh para atasan, maka departemen SDM harus memberikan panduan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan oleh manajer dalam program orientasi. Pilihan lain yaitu sistem buddy, yaitu dengan cara mempekerjakan karyawan yang berpengalaman untuk mengundang karyawan baru.

Tahapan Orientasi

Proses orientasi membutuhkan persiapan dan perencanaan supaya berjalan dengan efektif. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain:

1. Mempersiapkan Karyawan Baru

Pegawai baru seharusnya mempunyai rasa bahwa mereka bagian dari sebuah organisasi tersebut.Hal ini menjadi tanggung jawab unit SDM dan juga supervisor dalam membentuk persepsi pada tiap pegawai baru. Teman-teman kerja juga harus bisa menerima keberadaan karyawan baru. Sementara supervisor dan manajer juga harus berdiskusi tentang tujuan dari perekrutan pegawai baru.

2. Mempertimbangkan Pemakaian Pembimbing Teman Baik

Terdapat organisasi yang memanfaatkan rekan kerjanya untuk berperan menjadi seorang pembimbing ataupun teman baik dalam proses kegiatan orientasi karyawan baru. Hal itu akan melibatkan orang-orang yang mempunyai pengalaman lebih dengan kinerja yang lebih baik lagi untuk menjadi panutan bagi para pegawai baru.

3. Memakai Ceklis Orientasi

Anggota bagian SDM, supervisor ataupun karyawan baru dapat menggunakan daftar periksa atau ceklis orientasi dalam menyediakan informasi yang diperlukan oleh karyawan baru. Beberapa penyedia lapangan kerja juga mewajibkan karyawan baru untuk menandatangani daftar periksa sebagai salah satu tanda bahwa mereka sudah diinformasikan tentang prosedur dan juga aturan yang ada di dalam organisasi.

4. Menyediakan Informasi yang Menunjang

Informasi penting lainnya yang harus diberikan kepada para karyawan antara lain aturan kerja, tunjangan dari perusahaan, dan kebijakan lain. Selain itu kebijakan tentang keterlambatan, liburan, cuti sakit, ketidakhadiran, dan hal-hal lain harus dipahami oleh karyawan baru. Manajer atau supervisor harus menjelaskan mengenai rutinitas kerja di hari pertama.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah