Ekonomi

Pengertian CSR: Sejarah, Prinsip, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya

pengertian csr
Written by Rosyda

Pengertian CSR – Ketika ada sebuah perusahaan besar berdiri di lingkungan masyarakat, maka secara otomatis perusahaan besar tersebut memiliki tanggung jawab sosial kepada masyarakat atau lingkungan tempatnya berdiri. Tanggung jawab sebuah perusahaan kepada masyarakat memiliki sifat yang wajib. Artinya apabila perusahaan tidak melakukan tanggung jawabnya kepada masyarakat atau lingkungan di sekitarnya, maka perusahaan tersebut terancam mendapatkan sanksi.

Nah, Corporate Social Responsibility atau disingkat CSR merupakan salah satu program yang digunakan untuk melaksanakan kewajiban dari perusahaan. Untuk memahami CSR lebih jauh, artikel ini akan menjelaskan mengenai pengertian CSR, manfaat CSR, jenis-jenis dari CSR, hingga contoh-contoh CSR dari sebuah perusahaan besar. Berikut ini adalah penjelasannya.

A. Pengertian CSR

Corporate Social Responsibility atau biasa disebut sebagai CSR merupakan istilah bahasa Inggris. Kata “Corporate” memiliki arti perusahaan, sementara “Social” berarti sosial, dan “Responsibility” bermakna tanggung jawab. Secara etimologi, pengertian dari Corporate Social Responsibility dapat dimaknai sebagai kegiatan perusahaan yang memiliki tanggung jawab secara sosial kepada masyarakat sekitar dan masyarakat secara luas hingga pemangku kepentingan.

Beli Buku di Gramedia

Dalam sebuah penelitiannya pada tahun 2008, Widjaja dan Yeremia mengungkapkan bahwa bentuk kerja sama antara perusahaan (tidak hanya Perseroan Terbatas (PT)) dengan segala pemangku kepentingan baik secara langsung atau secara tidak langsung melakukan interaksi dengan perusahaan untuk tetap menjamin keberadaan dan keberlangsungan hidup usaha (sustainability) perusahaan tersebut.

Pendapat dari Widjaja dan Yeremia tersebut sama dengan sebuah tanggung jawab sosial dan lingkungan. Perusahaan diharuskan memiliki komitmen untuk ikut serta dalam berperan melakukan pembangunan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan melestarikan lingkungan yang bermanfaat, baik untuk perusahaan atau perseroan sendiri, komunitas masyarakat setempat, hingga masyarakat pada umumnya.

CSR adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap sosial atau lingkungan sekitar. Bentuk-bentuk tanggung jawab dari sebuah perusahaan besar bisa sangat beragam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, perbaikan terhadap lingkungan, pemberian beasiswa kepada anak dari masyarakat sekitar yang kurang mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, hingga sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial.

Tanggung jawab tersebut merupakan sebuah bentuk timbal balik dari perusahaan besar yang berada di wilayah sebuah masyarakat. Sudah menjadi fakta umum bahwa dengan berdirinya sebuah bisnis atau perusahaan besar memiliki potensi merusak lingkungan. Oleh karena itu, CSR diharapkan agar sebuah perusahaan dapat membantu mengurangi potensi kerusakan lingkungan atau bahkan malah potensi kerusakan lingkungan nol persen.

CSR sendiri memang dirumuskan sebagai bentuk strategi dari sebuah perusahaan besar untuk memenuhi dan mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan dari pemangku kepentingan atau stakeholdernya. Fenomena CSR banyak muncul setelah banyaknya kesadaran akan sustainability atau keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang lebih penting daripada sekedar keuntungan atau profitability.

Beli Buku di Gramedia

B. Sejarah Singkat CSR

CSR baru populer digunakan di Indonesia pada tahun 1990-an. Beberapa perusahaan sebetulnya sudah lama melaksanakan konsep CSR, hanya saja mereka menyebutnya CSA atau Corporate Social Activity yang berarti aktivitas soisal perusahaan. Walaupun memiliki istilah yang berbeda dengan CSR, beberapa kegiatan CSA yang dilakukan oleh perusahaan telah mendekati konsep CSR, di mana perusahaan memperhatikan ‘peran serta’ dan ‘kepedulian’ terhadap aspek sosial hingga lingkungan. Dengan menggunakan konsep investasi sosial dari perusahaan, dimulai pada tahun 2003, Departemen Sosial tercatat sebagai lembaga pemerintah yang aktif dalam melakukan pengembangan terhadap konsep CSR dan melakukan advokasi kepada beragam perusahaan nasional.

Kepedulian sosial dari sebuah perusahaan berdasarkan alasan bahwa kegiatan perusahaan telah membawa dampak negatif bagi kondisi lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat, terutama daerah-daerah yang berada di sekitar perusahaan. Ditambah lagi, pemilik perusahaan sesungguhnya bukan hanya para pemegang saham atau shareholder, namun juga para stakeholder atau biasa disebut para pihak yang memiliki kepentingan terhadap keberadaan dari perusahaan.

C. Prinsip-Prinsip CSR

CSR merupakan sebuah konsep yang memberikan pandangan baru terhadap bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat. CSR digunakan sebagai bentuk alasan bahwa kegiatan produksi yang dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung telah membawa dampak for better or worse bagi situasi dan kondisi sosial ekonomi dan lingkungan di sekitar perusahaan berdiri dan beroperasi.

Selain itu, pemilik perusahaan sebetulnya tidak hanya para stakehoder dalam komponen internal dari perusahaan. Stakeholder berarti juga semua pihak eksternal atau luar perusahaan yang berkepentingan terhadap adanya perusahaan. Pihak-pihak luar perusahaan yang sangat bergantung pada keberadaan sebuah perusahaan yaitu seperti karyawan, pelanggan, konsumen, distributor, masyarakat luas hingga masyarakat sekitar, bahkan pemerintah selaku pembuat kebijakan memiliki kepentingan terhadap berdiri sebuah perusahaan.

Berikut ini adalah beberapa prinsip dari CSR atau Corporate Social Responsibility yang dapat bermanfaat untuk lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat menurut Pearce II dan Robinson, di antaranya yaitu:

1. Mengidentifikasi misi jangka panjang yang tahan lama

Perusahaan memberikan kontribusi sosial terbesar jika mengidentifikasi tantangan kebijakan yang penting dan berlangsung lama serta berpartisipasi pada solusinya dalam jangka panjang.

2. Mengontribusikan yang telah dilakukan

Perusahaan memaksimalkan manfaat dan kontribusi perusahaannya jika perusahaan itu dapat meningkatkan kemampuan inti serta mengontribusikan produk dan jasa yang didasarkan pada keahlian yang digunakan dalam atau yang dihasilkan dari operasi normalnya.

3. Mengontribusikan jasa khusus skala besar

Perusahaan memiliki dampak sosial terbesar ketika perusahaan memberikan kontribusi khusus kepada usaha kooperasi berskala besar.

4. Menimbang pengaruh pemerintah

Dukungan pemerintah bagi partisipasi perusahaan dalam CSR atau paling tidak kerelaannya untuk menghilangkan hambatan sehingga dapat memberikan pengaruh positif yang penting.

5. Menyusun dan menilai total paket manfaat

Perusahaan memperoleh manfaat terbesar dari kontribusi sosialnya jika memberikan harga pada total paket manfaat. Penilaian ini sebaiknya mencakup kontribusi sosial yang diberikan maupun dampak reputasi yang memperkuat atau memperkaya posisi perusahaan di mata para konstituennya.

D. Faktor Pentingnya CSR

Sulistyaningtyas dalam penelitian yang terbit pada tahun 2006 mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan CSR atau tanggung jawab sosial dari sebuah perusahaan menjadi sangat penting untuk dilaksanakan dengan sesuai. Berikut ini adalah beberapa faktor pentingnya CSR, di antaranya yaitu:
1. Adanya arus globalisasi, yang memberikan gambaran tentang hilangnya garis pembatas diantara berbagai wilayah di dunia sehingga menghadirkan universalitas. Dengan demikian menjadi sangat mungkin perusahaan multinasional dapat berkembang dimana saja sebagai mata rantai globalisasi.
2. Konsumen dan investor sebagai public primer organisasi profit membutuhkan gambaran mengenai tanggung jawab organisasi terhadap isu sosial dan lingkungannya.
3. Sebagai bagian dalam etika berorganisasi, maka dibutuhkan tanggung jawab organisasi untuk dapat mengelola organisasi dengan baik (lebih layak dikenal dengan good corporate governance).
4. Masyarakat pada beberapa negara menganggap bahwa organisasi sudah memenuhi standar etika berorganisasi, ketika organisasi tersebut peduli pada lingkungan dan masalah sosial.
5. Tanggung jawab sosial setidaknya dapat mereduksi krisis yang berpotensi terjadi pada organisasi.
6. Tanggung jawab sosial dianggap dapat meningkatkan reputasi organisasi.

E. Tujuan CSR

Berdasarkan Harvard Business Review, CSR yang dilakukan oleh perusahaan memiliki tujuan utama untuk melakukan penyelarasan sebuah kegiatan sosial dan lingkungan perusahaan dengan tujuan dan nilai bisnisnya.

Selain itu, sebuah perusahaan yang melakukan CSR harus diarahkan kepada upaya untuk meningkatkan triple bottom line (TBL) perusahaan, yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan. Tujuan CSR adalah agar perusahaan dapat melakukan pembangunan dan peningkatan pada tiga dimensi tersebut. Tiga dimensi kinerja CSR sering juga disebut dengan istilah three pillars di antaranya yaitu:

1. People atau Sosial

People atau masyarakat mengacu kepada beragam inisiatif sosial yang membentuk strategi CSR dari perusahaan. Sebagai contoh, pemberian yang dilakukan perusahaan, keterlibatan masyarakat, dan berbagai upaya perusahaan untuk melakukan peningkatan kualitas hidup pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal.

2. Planet atau Lingkungan

Planet mengacu kepada dampak ekologis atau lingkungan dan praktik lingkungan dari sebuah perusahaan. Sebagai contoh, melakukan upaya reboisasi di daerah perusahaan beroperasi, menutup lubang-lubang bekas galian tambang, hingga pengembalian fungsi tanah bekas tambang.

3. Profit atau Keuntungan

Profit memuat tidak hanya keuntungan yang didapatkan oleh sebuah perusahaan.untuk pemegang sahamnya, namun, keuntungan yang juga dirasakan oleh masyarakat secara lebih umum. Sebagai contoh, perusahaan dan masyarakat sama-sama mendapatkan keuntungan dari keberhasilan perusahaan, masyarakat sekitar bisa membuka usaha di sekitar perusahaan, dan lain sebagainya.

F. Manfaat CSR

Setelah memahami bagaimana pengertian, sejarah, prinsip, hingga tujuan dari CSR. Perlu diketahui bahwa selain memiliki manfaat meminimalisasi potensi kerusakan lingkungan, CSR juga memiliki berbagai keuntungan lainnya. Berikut ini adalah beberapa manfaat dari Corporate Social Responsibility, di antaranya yaitu:

1. Bagi Lingkungan Hidup

Pertama, CSR dapat memberikan manfaat untuk membantu melakukan upaya pelestarian lingkungan hidup bahkan seharusnya perusahaan dapat mencegah segala potensi kerusakan alam. Dalam konsep CSR, sebuah perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan dalam jangka waktu tertentu saja, melainkan harus berperan serta dan berkontribusi aktif terhadap kualitas lingkungan melalui dana CSR perusahaan.

2. Bagi Masyarakat

Kedua, CSR bisa memberikan manfaat untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat. Konsep CSR mengharuskan perusahaan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan kepada masyarakat sekitar. Tidak hanya itu, dalam CSR, perusahaan juga dapat menyerap tenaga kerja dari warga sekitar atau lingkungan perusahaan beroperasi.

3. Bagi Perusahaan

Ketiga, manfaat CSR yang didapatkan perusahaan adalah untuk memberikan citra baik perusahaan di mata masyarakat. Jika perusahaan memiliki kesan baik di mata masyarakat, maka proses keberlangsungan jangka panjang dan branding dari perusahaan juga akan lebih mudah. Kegiatan CSR yang sering dilakukan perusahaan untuk meningkatkan citra yaitu seperti beasiswa sepak bola, pendirian sumur di daerah kering, pemberdayaan masyarakat, dan lain sebagainya.

Beli Buku di Gramedia

4. Bagi Pemerintah

Keempat, CSR terbukti sangat bermanfaat untuk pemerintah sebagai pembuat kebijakan. CSR dapat ikut serta dalam mendukung program-program dari pemerintah dalam melakukan pembangunan daerah. CSR telah berhasil memberikan kontribusi dalam pembangunan daerah seperti pelestarian lingkungan, pengurangan pengangguran, pengentasan kemiskinan, pembangunan fasilitas kesehatan, pembangunan lembaga pendidikan, dan lain sebagainya.

G. Jenis CSR

Setelah memahami berbagai pengertian, sejarah, prinsip, tujuan hingga manfaat dari CSR, berikut ini adalah beberapa jenis CSR, di antaranya adalah:

1. Rehabilitasi Alam

Beli Buku di Gramedia

Pertama, jenis CSR yang paling utama dan paling sering dilakukan adalah rehabilitasi alam. Perusahaan memiliki tanggung jawab besar terhadap pencegahan kerusakan alam sekaligus pelestariannya, terkhusus bagi perusahaan yang menghasilkan limbah. Adapun contoh-contoh kegiatan rehabilitasi alam yang bisa dilakukan oleh perusahaan yaitu reboisasi hutan, penanaman tumbuhan bakau, hibah bibit tanaman produktif, dan lain sebagainya.

2. Pengolahan Limbah Berwawasan Lingkungan

Kedua, pengelolaan limbah berwawasan lingkungan diharapkan dapat mencegah adanya limbah yang beracun sehingga dapat meracuni masyarakat. Pengelolahan seharusnya membuang hasil limbah, limbah tidak menimbulkan kerusakan ekosistem.
Dalam mengolah limbah berwawasan lingkungan, perusahaan perlu melakukan pemilahan agar jenis limbahnya dapat diurai sesuai sifatnya yaitu organik, anorganik, dan beracun. Selanjutnya, perusahaan wajib mengolah limbah-limbah sesuai dengan tekniknya agar bisa diserap alam dengan baik.

3. Filantropi

Ketiga, aktivitas CSR yang paling mudah dilakukan adalah filantropi. Aktivitas filantropi adalah kegiatan kemanusiaan untuk menolong orang-orang yang dalam kesusahan. Contoh kegiatan-kegiatan filantropi sangat beragam, mulai dari penggalangan dana melalui donasi, membuka kampung wirausaha, hingga bantuan dana UMKM, dan lain sebagainya.

4. Penggunaan Sumber Energi Terbarukan

Keempat, konsep CSR dapat mendorong perusahaan untuk menggunakan sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, air, hingga uap alam. Penggunaan energi terbarukan dapat digunakan perusahaan untuk ikut serta dalam upaya melestarikan sumber daya yang terancam punah seperti minyak bumi dan gas alam.

5. Budaya Kerja Ramah SDM

Kelima, menciptakan budaya kerja yang ramah bagi SDM merupakan jenis CSR yang tidak berdasarkan materi. Jenis CSR ini membuat perusahaan dapat memberikan penanaman nilai dan sikap kepada karyawannya. CSR ini sangat baik karena dapat meningkatkan karakter karyawan menjadi lebih baik.

6. Kegiatan Volunteering

Keenam, jenis CSR kegiatan volunteering atau kerelawanan dapat dilakukan secara rutin atau insidental. Program kerelawanan ini bisa dilakukan rutin apabila dengan mengirimkan tenaga pengajar, tenaga medis, tenaga pendamping masyarakat ke daerah terluar di Indonesia. Sementara itu, kegiatan kerelawanan yang bersifat insidental dapat dilakukan pada saat ada bencana alam.

7. Pemberdayaan Ekonomi Karyawan

Ketujuh, jenis CSR adalah untuk melakukan pemberdayaan ekonomi karyawan. Pendanaan CSR bisa digunakan karyawan dalam meningkatkan skillnya, harapannya agar karyawan mampu berdaya secara ekonomi. Sebagai contoh, membentuk koperasi karyawan, melatih kemampuan wirausaha, dan menyediakan bantuan pendanaan usaha bagi karyawan.

G. Contoh CSR

Nah, setelah memahami pengertian CSR berserta seluk beluknya. Berikut ini adalah contoh-contoh penerapan CSR dari berbagai perusahaan. Saat ini, banyak perusahaan yang membuat program CSR dengan baik dalam berbagai tujuan dan bentuk kegiatan. Berikut ini adalah contoh program CSR yang telah dilaksanakan oleh berbagai perusahaan, dari besar hingga kecil di Indonesia dan dunia, di antaranya adalah:

1. Google

Perusahaan raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Google memiliki banyak program CSR. Beberapa program CSR dari Google seperti Google AdGrant dan Google Green. Program AdGrant telah memuat Google dapat memberikan hibah untuk memberdayakan lebih dari 20 ribu organisasi nirlaba di 50 negara.

2. Lego

Lego sebagai perusahaan yang yang bergerak di bidang produksi mainan edukasi memiliki dua program CSR, yaitu Sustainable Materials Center dan Build the Change. Dalam melaksanakan program CSR, Lego bekerja sama dengan WWF dan memiliki komitmen untuk memproduksi mainan dari bahan yang ramah lingkungan.

3. PT Telkom Indonesia

Telkom Indonesia sebagai perusahaan jaringan miliki negara memiliki program CSR yang bernama Indonesia Digital Learning (IDL). Indonesia Digital Learning berupaya untuk mendorong perubahan paradigma digital bagi seluruh guru di tanah air. Program CSR ini juga berhasil meningkatkan kompetensi, keterampilan, dan kualitas guru dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

4. PT Unilever Indonesia

Unilever Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi produk kebutuhan rumah tangga. Perusahaan ini memiliki banyak program CSR melalui produk-produknya, di antaranya adalah kampanye cuci tangan dengan sabun (Lifebuoy), pelestarian kuliner nusantara (kecap Bango), dan edukasi kesehatan gigi dan mulut (Pepsodent).

5. PT Pembangkitan Jawa Bali

Dalam melaksanakan program CSR, perusahaan pembangkitan Jawa Bali ini meluncurkan program CSR Akademi Komunitas yang memberikan beasiswa D1 Kelistrikan kepada masyarakat di sekitar unit pembangkit. Harapan para penerima beasiswa yang telah lulus tersebut akan dipekerjakan di unit pembangkit.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah