Uncategorized

Pengertian Akuisisi Dalam Dunia Bisnis dan Manfaatnya

pengertian akuisisi
Written by Nandy

Pengertian Akuisisi dalam Bisnis – Apakah Grameds pernah mendengar istilah akuisisi? Bagi sebagian orang, akuisisi adalah salah satu istilah yang tidak familiar atau jarang terdengar. Akan tetapi, secara umum istilah tersebut merupakan sebuah proses yang dikonotasikan untuk sebuah organisasi atau non publik. Jika berdasar pada KBBI, akuisisi merupakan pemindahan kepemilikan aset atau perusahaan, baik dalam industri perbankan maupun pengambilan alih kepemilikan aset atau perusahaan.

Di dalam dunia bisnis, pasti tidak akan pernah lepas dari yang namanya akuisisi, terlebih untuk bisnis startup. Akuisisi adalah salah satu cara supaya bisnis dapat berkembang dengan pesat. Demikian pula, tantangan besar juga dapat muncul dari langkah yang terlihat mirip dengan merger.

Pengertian Akuisisi

Akuisisi adalah salah satu langkah untuk membeli sebagian atau seluruh perusahaan, entah itu dari sahamnya atau aset yang dimiliki. Nantinya, pembeli atau yang disebut sebagai acquirer akan memperoleh kendali atas perusahaan yang mereka akuisisi. Cara tersebut biasanya dilakukan oleh suatu perusahaan besar terhadap startup. Namun terkadang juga tidak selalu begitu, Intinya, akuisisi merupakan peralihan kekuasaan yang terjadi pada suatu perusahaan yang menguasai aset atau saham.

Akuisisi bisa dikatakan sebagai suatu langkah yang baik dengan atau tanpa adanya persetujuan. Di dalam suatu kondisi, perusahaan yang mengakuisisi dapat mengajar perusahaan yang diakuisisi untuk membuat sebuah ketentuan akuisisi. Apabila acquiree tidak setuju dengan ketentuan tersebut, maka akuisisi tidak akan terjadi. Sedangkan di kondisi lainnya, acquirer juga dapat memanfaatkan proxy vote supaya pihak acquiree setuju dengan rencana akuisisi tersebut. Proxy Vote merupakan suatu kondisi dimana acquirer membujuk para pemilik saham acquiree untuk mengganti jajaran direksinya dengan orang-orang yang setuju dengan rencana akuisisi.

Pengertian Akuisisi Menurut PSAK No. 2 Paragraf 08 Tahun 1999

Menurut PSAK atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, akuisisi atau acquisition merupakan sebuah penggabungan usaha atau bisnis dimana salah satunya yaitu pengakuisisi atau acquirer mendapatkan kendali atas operasi perusahaan dan aktiva neto yang diakuisisi dengan memberikan sejumlah aktiva tertentu, mengeluarkan saham, dan mengakui suatu kewajiban.

Pengertian Akuisisi Menurut Michael A. Hitt

Akuisisi adalah salah satu cara untuk membeli atau mendapatkan perusahaan lain dengan membeli sebagian besar saham yang ada di dalam perusahaan sasaran.

Pengertian Akuisisi Menurut P.S Sudarsanan

Akuisisi merupakan sebuah perjanjian, dimana perusahaan membeli saham atau aset dari perusahaan lain dan para pemilik saham dari perusahaan tersebut akan menjadi sasaran dari akuisisi. Sehingga mereka akan berhenti menjadi pemilik saham atau perusahaan tersebut.

Pengertian Akuisisi Menurut Macell Go

Akuisisi seringkali disebut sebagai sebuah investasi peranan modal. Dimana akuisisi adalah penguasaan sebagian saham dari perusahaan lain yang bersifat subsidiary. Melalui pembelian saham tersebut, hak suara perusahaan subsidiary dalam jumlah material yaitu lebih dari 50%. Berdasarkan penjelasan di atas, akuisisi bisa diartikan sebagai pengambilan kepemilikan sebuah perusahaan oleh perusahaan lain yang dilakukan dengan cara membeli seluruh atau sebagian sahamnya. Dimana perusahaan yang membeli saham tersebut memiliki tujuan yaitu untuk mengembangkan dan memajukan perusahaannya.

Pengertian Akuisisi Menurut Summer N. Levine

Menurut Levine, akuisisi merupakan sebuah kegiatan transaksi yang terjadi antara dua belah pihak. Dimana pihak yang melakukan pembelian akan menjadi pemilik sebagian besar atau seluruh aset dari pihak yang menjual.

Dari penjelasan di atas, apakah akuisisi bisa disebut sebagai penggabungan dua perusahaan seperti halnya merger? Jawabannya tentu tidak. Supaya lebih paham, berikut adalah perbedaan antara akuisisi dan merger.

Beli Buku di Gramedia

Perbedaan Merger dan Akuisisi

Banyak orang yang menganggap bahwa akuisisi sama dengan merger. Padahal kenyataannya keduanya berbeda. Dimana, akuisisi dapat terjadi di antara dua perusahaan dengan persetujuan atau tidak dengan persetujuan. Sedangkan merger dilakukan atas persetujuan dan kesepakatan dua perusahaan atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, target dari akuisisi biasanya perusahaan yang masih kecil. Sementara merger biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar atau memiliki skala yang sama. Kemudian, akuisisi juga tidak menghasilkan perusahaan baru, sebab acquirer tetap berdiri dengan nama yang sama. Oleh karena itu, akuisisi juga tidak menghasilkan saham yang baru. Sedangkan merger, perusahaan yang melakukannya akan menjadi sebuah perusahaan atau bisnis baru dengan nama dan juga pemilik yang ditentukan nantinya. Ditambah lagi, merger juga akan menghasilkan saham baru.

Berikut ini adalah daftar perbedaan antara merger dan akuisisi:

Jenis-jenis Akuisisi

Akuisisi dibedakan menjadi beberapa macam yaitu berdasarkan objek yang akan diambil alih dan jenis usaha atau bisnisnya. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:

Berdasarkan Objek yang Diambil Alih

Terdapat tiga prosedur yang bisa dilakukan untuk mengambil alih perusahaan lain yaitu konsolidasi atau merger, saham, dan aset.

1. Konsolidasi atau Merger

Merger merupakan salah satu istilah yang sering dipakai untuk menunjukkan penggabungan terhadap dua perusahaan atau lebih. Kemudian tinggal nama salah satu perusahaan yang bergabung. Sementara konsolidasi menunjukkan penggabungan dari dua perusahaan atau lebih, dimana nama dari perusahaan yang tergabung tersebut hilang. Lalu muncul nama baru dari perusahaan gabungan.

2. Akuisisi Saham

Cara kedua untuk melakukan akuisisi terhadap perusahaan lain yaitu dengan membeli sebagian atau keseluruhan saham dari perusahaan tersebut. Baik membelinya secara tunai atau menggantinya dengan sekuritas lainnya seperti saham atau obligasi.

3. Akuisisi Aset

Cara yang terakhir untuk mengambil alih sebuah perusahaan yaitu dengan membeli aktiva dari perusahaan tersebut. Cara tersebut akan menghindarkan perusahaan dari kemungkinan mempunyai pemegang saham minoritas. Hal tersebut bisa saja terjadi pada peristiwa akuisisi saham. Akuisisi aset biasanya dilakukan dengan cara memindahkan hak kepemilikan aktiva yang dibeli oleh perusahaan tersebut.

Beli Buku di Gramedia

Berdasarkan Jenis Usaha

Ada tiga jenis akuisisi berdasarkan jenis usahanya, yaitu horizontal, vertikal, dan konglomerat. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

1. Akuisisi Horizontal

Jenis akuisisi horizontal merupakan akuisisi yang biasanya dilakukan oleh sebuah perusahaan kepada perusahaan target yang mempunyai bidang bisnis yang sama. Sehingga perusahaan tersebut merupakan pesaing atau kompetitor usaha, baik dari segi memproduksi barang yang sama atau daerah yang sama. Tujuan dari akuisisi ini adalah untuk memperbesar target pasar atau membunuh kompetitor tersebut.

2. Akuisisi Vertikal

Akuisisi vertikal merupakan jenis akuisisi yang dilakukan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain yang masih di dalam satu mata rantai produksi yang sama. Biasanya adalah perusahaan yang bergerak di dalam produksi hulu ke hilir. Tujuan dari akuisisi ini adalah untuk mendapatkan kepastian adanya pasokan dan juga penjualan produk.

3. Akuisisi Konglomerat

Akuisisi konglomerat merupakan jenis akuisisi perusahaan yang tidak berhubungan dengan perusahaan lain. Baik secara vertikal maupun secara horizontal. Tujuan dari akuisisi ini adalah supaya perusahaan yang diakuisisi bisa menunjang perusahaan yang melakukan akuisisi secara keseluruhan dan untuk memantapkan kondisi portepel atau portofolio grup perusahaan.

Jika dilihat dari segi akuntansi, jika dua perusahaan atau lebih dilakukan secara bersamaan atau digabungkan dengan tujuan untuk melanjutkan bisnis tersebut, maka hal itu bisa dikategorikan sebagai bentuk akuisisi. Akibat dari adanya kombinasi tersebut, maka prosedur pencatatan akuntansinya terdiri dari dua macam, yaitu menggunakan metode pembelian atau by purchase dan metode penyatuan kepentingan atau by pooling of interest.

Tujuan Akuisisi Adalah

Sebenarnya, apa sih tujuan dari dilakukannya akuisisi? Berikut ini adalah tujuan akuisisi yang harus dipahami.

1. Mencari Jalan Untuk Menemukan Pasar Baru

Sebagian besar perusahaan memilih untuk melakukan akuisisi atau mengambil alih perusahaan lain yang mempunyai pasar berbeda. Misalnya saja, perusahaan yang bergerak dibidang IT membeli atau mengambil alih perusahaan yang bergerak dibidang farmasi. Kenapa demikian? Cara tersebut umumnya diambil saat suatu perusahaan ingin menemukan dan masuk ke dalam industri yang berbeda. Dengan adanya akuisisi, perusahaan tersebut dapat masuk ke pasar yang diinginkan dengan lebih mudah.

2. Memperoleh Konsumen Bisnis yang Diakuisisi

Saat melakukan akuisisi terhadap suatu perusahaan, terlebih perusahaan tersebut sudah terkenal. Maka kita akan memperoleh konsumen mereka juga. Hal tersebut dapat menjadi pilihan sebuah perusahaan apabila kesulitan dan memenangkan hati konsumen target akuisisi. Dengan begitu, kita tidak hanya bisa menguatkan posisi brand di pasar. Namun juga bisa menghindari kompetisi dengan perusahaan yang berpotensi menjadi kompetitor besar untuk perusahaan kita. Cara tersebut telah dilakukan oleh Facebook dengan mengambil alih Instagram

3. Meningkatkan Keuntungan Menggunakan Produk Milik Startup

Perusahaan besar dapat mengambil alih produk dari perusahaan yang masih merintis atau perusahaan kecil yang memiliki produk inovatif, namun masih kesulitan dalam menguatkan dominasi pasarnya. Setelah melakukan akuisisi, perusahaan besar akan membantu dalam memasarkan produk milik startup sembari memperoleh keuntungan dari hal tersebut. Cara itu telah dilakukan oleh IBM, sebuah perusahaan raksasa di industri software. Dimana perusahaan tersebut telah diklaim dapat meningkatkan penghasilan acquiree sebesar 40% dalam waktu dua tahun saja setelah dilakukannya akuisisi.

4. Berbagi Ilmu dan Pengetahuan

Baik perusahaan pengakuisisi atau perusahaan yang diakuisisi dapat memanfaatkan akuisisi sebagai media untuk bertukar ilmu dan juga pengetahuan baru. Terlebih jika kedua perusahaan bergerak di bidang atau industri yang sama.

5. Memperoleh Teknologi Baru dengan Mudah

Apabila startup yang memiliki teknologi unik dan juga bermanfaat. Maka hal tersebut dapat menjadi alasan untuk perusahaan besar melakukan akuisisi. Dengan cara mengambil alih startup tersebut, maka teknologi yang mereka miliki tidak akan jatuh ke tangan pesaing bisnis atau kompetitor. Tak hanya itu, acquirer juga tidak perlu lagi bersusah payah untuk mengembangkan teknologi serupa. Misalnya saja, cara Apple dalam mengambil alih Siri menjadi salah satu fitur unggulan di dalam perangkat IOS.

6. Menguatkan Bisnis Utama atau Inti

Salah satu alasan mengapa sebuah perusahaan melakukan akuisisi pada perusahaan lain yaitu untuk menguatkan bisnis utama yang mereka miliki. Jika ada dua perusahaan yang berada di dalam industri yang sama dan menargetkan pasar yang serupa, maka kemungkinannya salah satu perusahaan tersebut akan mengakuisisi perusahaan pesaing agar bisa meningkatkan penjualan. Hal itu terjadi karena dengan cara mengakuisisi perusahaan lain, maka perusahaan pengakuisisi akan memperoleh sumber daya, kapasitas karyawan, dan juga koneksi bisnis yang lebih luas.

Beli Buku di Gramedia

Tantangan Akuisisi

Walaupun banyak memberikan manfaat dan keuntungan, ternyata akuisisi juga bisa tidak lepas dari yang namanya tantangan. Berikut ini adalah penjelasan selengkapnya:

1. Perbedaan Tujuan

Dalam melakukan akuisisi, kedua perusahaan yang terlibat harus memiliki tujuan yang sama. Apabila tidak, maka akan sangat menghambat proses kinerjanya. Namun hal itu bisa dicegah dengan cara melakukan transparansi ketika mendiskusikan terkait akuisisi. Misalnya saja, janji Facebook yang akan memberikan kebebasan kepada Instagram ketika mereka mengakuisisi aplikasi tersebut.

2. Perbedaan Budaya Kerja

Tantangan selanjutnya yang bisa saja terjadi saat melakukan akuisisi adalah budaya kerja yang berbeda. Terlebih jika perusahaan besar yang mengakuisisi startup. Tentu perusahaan besar cenderung mempunyai sistem birokrasi yang lebih rumit. Sementara startup lebih lincah dalam mengembangkan bisnisnya.

3. Larinya Investor yang Tidak Menyetujui Adanya Akuisisi

Di dalam sebuah akuisisi yang disetujui, kedua perusahaan tersebut bisa saja membuat sebuah kesepakatan baru. Akan tetapi, investor atau pemilik saham perusahaan target bisa saja tidak menyetujuinya. Sebab, mereka khawatir perkembangan bisnis perusahaan tidak akan sesuai dengan rencana awal yang telah disepakati. Tak menutup kemungkinan bahwa investor yang tidak setuju akan lari atau keluar.

4. Kendala Produksi Akibat Kekurangan Pemasok

Dengan melakukan akuisisi sumber daya perusahaan lain, produksi barang tentu akan meningkat. Akan tetapi, sebelumnya kita harus memastikan bahwa perusahaan akan memperoleh pasokan yang cukup dari para supplier apabila tidak ingin proses produksinya terhambat.

Contoh Akuisisi

Di samping tantangan-tantangan yang mungkin saja terjadi saat proses pelaksanaannya, akuisisi tetap umum dilakukan, baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri. Berikut adalah beberapa contoh akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan besar:

a. Pembelian Android yang dilakukan oleh Google di tahun 2005
b. Pembelian Giphy yaitu sebuah website pencarian animasi GIF yang dilakukan oleh Facebook di tahun 2020
c. Pembelian Siri yaitu asisten virtual yang ada di perangkat IOS, dimana akuisisi tersebut dilakukan oleh Apple di tahun 2010
d. Pembelian Rabobank yaitu sebuah bank internasional yang bercabang di Negara Indonesia, oleh Bank Central Asia atau BCA di tahun 2019
e. Pembelian Bridestory yaitu marketplace vendor keperluan pernikahan yang dilakukan oleh Tokopedia di tahun 2019
f. Pembelian Jualo yaitu salah satu marketplace barang bekas Indonesia, oleh Carro marketplace yang bergerak di bidang otomotif pada tahun 2019

Bagaimana, dari penjelasan diatas, jadi tahu kan pengertian akuisisi itu apa dan beberapa manfaatnya? Bisa kita simpulkan bahwa akuisisi adalah cara sebuah perusahaan atau acquirer dalam mengambil alih perusahaan lain atau acquiree dengan persetujuan atau tanpa persetujuan. Jika berdasar pada objek yang diambil alih, akuisisi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu merger atau konsolidasi, akuisisi saham, dan akuisisi aset. Sedangkan jika berdasar pada jenis usahanya, akuisisi dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu horizontal, vertikal, dan juga konglomerat.

Apabila suatu perusahaan ingin melakukan akuisisi, amak ada beberapa tujuan yang harus dicapai, antara lain:

a. Mencari jalan untuk masuk ke pasar yang baru
b. Meningkatkan keuntungan dengan menggunakan produk milik target akuisisi
c. Memperoleh konsumen dari bisnis yang diakuisisi
d. Berbagi ilmu dan pengetahuan baru
e. Memperoleh teknologi baru dengan lebih mudah

Dengan melakukan akuisisi, maka perusahaan startup berpotensi bisa tumbuh dengan pesat. Misalnya saja seperti Gojek yang tadinya hanya menyediakan satu layanan saja, sekarang juga menjadi salah satu super aplikasi.

Itulah beberapa penjelasan mengenai pengertian akuisisi, jenis-jenis, fungsi, dan manfaatnya bagi perusahaan yang melakukannya. Cek penjelasan selanjutnya melalui buku-buku rekomendasi Gramedia ya.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

 

About the author

Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya