Ekonomi

Mengenal Jenis-jenis Aktiva Berisiko dan Tips Mengurangi Kerugiannya

Written by Rosyda

Dalam melakukan sebuah bisnis hal yang selalu dibahas tak jauh dari masalah pengelolaan keuangan guna mencapai tujuan bisnis. Istilah yang kerap kali dibahas yakni tentang aktiva risiko. Dimana, aktiva risiko termasuk komponen penting yang bisa mempengaruhi jalannya perusahaan. Sebab, bila tidak diolah akan memberikan kerugian terhadap perusahaan.

Oleh karena itu, guna mengetahui secara lebih lengkap tentang istilah tersebut. Berikut telah disajikan tentang pengertian aktiva risiko hingga contoh aktiva risiko. Nah, tunggu apa lagi? Yuk ketahui pembahasannya berikut ini.

Pengertian Aktiva Risiko

Sebelum mengetahui tentang pengertian aktiva risiko, pertama-tama anda perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai definisi dari aktiva. Dimana, aktiva sendiri yakni segala jenis harta kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat diukur dengan uang termasuk wujud yang tidak nyata misalnya hak paten. Selanjutnya, Anda juga perlu memahami tentang risiko.

Didalam keuangan, risiko berarti bahwa adanya kemungkinan terjadi hasil aktual dapat berbeda dari hasil yang sudah diukur atau diinginkan. Sementara itu, pengertian aktiva risiko yaitu harta kekayaan atau dapat juga disebut aset yang dimiliki perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian tidak pasti.

Secara umum para ahli menghubungkan aset berisiko dengan aset yang memiliki tingkat volatilitas atau perubahan harga yang signifikan. Contohnya komoditas, ekuitas, obligasi dengan imbal hasil tinggi, real estate dan mata uang.

Dalam bidang perbankan dan keuangan, aset yang dimiliki dengan nilai yang sering berfluktuasi diakibatkan oleh perubahan suku bunga, risiko pembayaran, kualitas kredit, dan lain sebagainya termasuk pula kategori aset berisiko. Dikatakan berisiko sebab, pengembalian yang akan diperoleh di masa depan memiliki sifat tidak pasti.

Contohnya, seorang investor membeli saham gojek saat ini dan bertujuan menahan saham tersebut selama setahun. Pada saat melakukan pembelian belum mengetahui tingkat pengembalian yang akan didapatkannya. Maka pengembalian maupun balik modal yang diperoleh tergantung pada nilai harga saham gojek setahun ke depan dan dividen selama 1 tahun.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa saham adalah aktiva berisiko. Hal itu juga meliputi sekuritas yang diterbitkan oleh pemerintah atau obligasi termasuk dalam aktiva berisiko. Seperti, Obligasi dalam jangka waktu 30 tahun, investor tidak dapat memperhitungkan besaran pengembalian yang didapat bila obligasi hanya disimpan 1 tahun.

Bagaimana Pengaruh Berisiko Pada Portofolio?

Portofolio diartikan sebagai kumpulan instrumen investasi keuangan, termasuk juga antara lain obligasi, saham, reksadana, komoditas, uang tunai, setara kas dan seluruh bentuk investasi yang diperjualbelikan dalam bursa dan yang terbaru ini, yaitu cryptocurrency. Pengaruh aset berisiko dapat dilihat dari masa kenaikan dan penurunan dalam nilai mata uang kripto yang tidak teratur adalah contoh fluktuasi yang mendeskripsikan keadaan pasar.

Dimana, pasar koin kripto kala itu masih mengekor pada pertumbuhan harga bitcoin. Saat harga bitcoin melambung tinggi nilainya, maka hal itu bisa membawa dampak kondisi market kripto secara keseluruhan mengalami kenaikan pesat. Kebanyakan lembaga keuangan tradisional banyak yang mulai terjun ke dunia blockchain yang mendasari validasi transaksi mata uang kripto.

Investor pemula dalam cryptocurrency mengamati adanya keuntungan yang besar dan investor lainnya yang terdampak ingin mendapatkan kekayaan dengan cara berinvestasi, akan tetapi tidak mengukur besarnya risiko yang didapatkan. Keinginan investor dalam pengembalian modal yang cepat atas investasi ini menarik investor baru, hal tersebut bisa digambarkan sebagai hype atau overhype.

Pada akhirnya juga investasi mata uang digital itu bisa mencapai titik risikonya, yakni penurunan tajam secara tiba-tiba. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya penurunan nilai secara tiba-tiba yang menghapus tak hanya keuntungan saja, namun juga pada semua nilai beberapa investasi dalam mata uang kripto. Peningkatan diskusi untuk potensi regulasi cryptocurrency, ditambah dengan kekhawatiran spekulasi berlebihan, dan kontribusi terhadap penurunan aset berisiko ini.

Pengertian Tentang Aset Berisiko dan Aset Bebas

Risiko dalam melakukan investasi ini, yaitu seorang investor dapat memilih menginvestasikan dana pada berbagai aset baik itu aset berisiko atau aset yang bebas risiko, maupun kombinasi diantara kedua aset itu. Pilih seorang investor atas aset tersebut akan tergantung dari sejauh mana preferensi seorang investor pada risiko.

Semakin enggannya seorang investor pada risiko, maka pilihan investasi akan cenderung lebih banyak pada aset yang bebas risiko. Dimana, pengertian aset berisiko, yaitu aset-aset yang tingkat return aktual di masa depannya masih mengandung suatu ketidakpastian.

Sementara itu, pengertian aset bebas risiko adalah aset yang return di masa depan sudah bisa untuk dipastikannya pada sekarang ini dan ditunjukkan oleh varians return yang sama dengan nol. Dengan salah satu contoh dari aset bebas risiko, yakni obligasi jangka pendek yang diterbitkan oleh pemerintah. Selain itu, contoh lainnya dari aset bebas risiko diantaranya seperti surat utang yang diterbitkan oleh bank sentral suatu negara. Di Indonesia sendiri, aset tersebut berupa sertifikat bank Indonesia.

Menentukan Kelas Aset yang Optimal

Pada dasarnya, sebuah manajemen portofolio terdiri atas 3 (tiga) aktivitas utama, antara lain pembuatan keputusan alokasi aset, pemilihan porsi dana yang akan diinvestasikan pada tiap-tiap kelas aset, dan penentuan aset-aset dari masing-masing kelas aset yang sudah ditentukan. Pada pembahasan mengenai menjadi model portofolio Markowitz umumnya digunakan dalam menentukan portofolio yang terdiri atas aset individual dan bukan untuk dipakainya dalam penentuan portofolio yang terdiri atas berbagai kelas aset.

Dimana, kelas aset sendiri yaitu pengelompokan aset-aset dengan berdasarkan pada jenis-jenis aset, misalnya saja saham, obligasi, sekuritas luar negeri, dan lain sebagainya. Keputusan untuk alokasi aset ini tak cuma mencakup pemilihan alokasi dana terhadap kelas aset di satu negara saja, namun juga dapat dilakukan terhadap sejumlah negara.

Manfaat yang dapat Anda dapatkan dari diversifikasi pada berbagai kelas aset di sejumlah negara ini pada dasarnya sama dengan manfaat diversifikasi terhadap aset individual, yakni manfaat pengurangan risiko terhadap tingkat tertentu dari return yang diinginkan. Serupa halnya dengan portofolio pada aset individual, portofolio kelas aset yang optimal akan ditentukan oleh preferensi investor pada return yang diinginkan dan risiko. Bila terdapat sebuah portofolio jelas aset yang sesuai dengan preferensi investor, maka portofolio itu nantinya akan menjadi sebuah portofolio yang optimal.

Bagaimana Portofolio Investasi yang Ideal Itu?

Sebuah portofolio yang ideal akan diatur menurut keseimbangan return dan risiko. Dimana, return sendiri yaitu sebuah imbalan atau hasil yang akan diperoleh di masa akan datang yang disebabkan oleh penanaman dana maupun investasi yang dilakukan seorang investor. Sementara itu, risiko adalah sebuah peluang terjadinya penyimpangan dari suatu rata-rata tingkat pengembalian atau return yang diinginkan oleh investor.

Seperti, Anda memiliki rencana untuk membeli rumah dalam jangka waktu 3 tahun dan mungkin Anda juga tidak ingin untuk menempatkan uangmu pada aset berisiko. Serta Anda ingin tabungan Anda bisa tersedia sewaktu Anda sudah siap membayar uang muka rumah.

Jadi, Anda saat ini sedang mengoptimalkan keamanan dan juga imbal yang lebih sedikit. Portofolio Anda mungkin dialokasikan lebih cenderung kepada obligasi yang rendah dan uang kas, serta hanya sedikit pada ekuitas. Dimana, bila Anda berinvestasi guna sebuah tujuan dalam jangka waktu 10 tahun lagi, maka Anda mungkin tidak masalah dengan risiko sekarang ini mengingat horizon investasimu masih panjang.

Jadi guna memaksimalkan imbalan Anda, maka mungkin saja Anda perlu untuk mengalokasikan lebih banyak ekuitas pada portofolio Anda, kemudian obligasi dan sedikit kas. Pada intinya, bahwa Anda perlu memahami tentang return dan risiko seperti sebagaimana Anda sebelum membeli barang lain yang memiliki nilai besar. Anda perlu memastikan dan mengetahui risiko di belakangnya.

Jenis-Jenis Aktiva Berisiko

Terdapat beberapa jenis-jenis aktiva berisiko yang perlu Anda ketahui dan kenalinya. Lalu, manakah yang paling berisiko? Berikut adalah jenis-jenis aktiva berisiko yang perlu Anda pahami dan ketahuinya supaya Anda dapat mempertimbangkan sebelum akhirnya Anda berinvestasi dengan instrumen ini. Apa saja itu? Yuk ketahui pembahasan secara jelasnya dibawah ini.

1. Cryptocurrency

Banyak dari para investor menyebut bahwa cryptocurrency adalah salah satu aktiva yang paling berisiko. Tak adanya jaminan uang kembali sebab adanya penurunan nilai dari cryptocurrency mengakibatkan investor wajib kehilangan sejumlah keuntungan yang mungkin saja diperolehnya saat nilai cryptocurrency naik.

Untung maupun rugi dalam cryptocurrency ini sangat bergantung pada nilai bitcoin dan juga keadaan ekonomi global. Pemberitaan yang negatif bisa mengakibatkan harga cryptocurrency menurun secara tajam. Sehingga menyebabkan investor wajib menanggung kerugian.

Sebelum melakukan investasi menggunakan cryptocurrency ini Anda sangat penting untuk mempertimbangkan terlebih dahulu besar kecil modal yang akan diinvestasikan nantinya. Anda perlu memastikan modal tersebut yakni uang yang direlakan hilang mengingat bahwa jumlah kerugian di cryptocurrency dapat mencapai 90% dari modal. Bila Anda tidak siap dengan hal tersebut, maka cryptocurrency bukan merupakan produk keuangan yang cocok bagi Anda.

2. Saham

Jenis aktiva berisiko lainnya, selain cryptocurrency yaitu saham. Terdapat beberapa saham yang termasuk kedalam jejeran aktiva berisiko. Berhasil atau tidaknya seorang investor dalam investasi saham sangat bergantung pada ilmu dan kecekatan dalam menganalisa keadaan pasar. Karena berdasarkan sebuah analisa tersebut, menyatakan bahwa seorang investor bisa menentukan apakah harga suatu saham akan naik maupun turun.

Selain itu, menurut fluktuasi harga bahwa risiko yang ditanggung ketika bermain saham yaitu ada maupun tidaknya dividen yang dibagikan pada investor tiap tahunnya. Pembagian dividen ini dilakukan menurut kinerja suatu perusahaan selama satu tahun. Sehingga antara tingkat risiko dan return yang didapat perlu dipertimbangkan sebaik mungkin guna mengantisipasi risiko kehilangan uang dalam jumlah yang sangat besar.

3. Real Estate

Real estate adalah salah satu aktiva yang sangat menjanjikan, terutamanya dalam jangka panjang. Akan tetapi koma keadaan ini tak selamanya berjalan seperti yang Anda inginkan, khususnya ketika terjadi krisis.

Karena, akan adanya penurunan harga yang disebabkan oleh sebuah krisis ditambah dengan biaya tambahan, misalnya biaya pemeliharaan. tentunya, secara otomatis dapat mengurangi tingkat keuntungan yang diperoleh dari investasi real estate. Meski begitu, real estate selalu dianggap sebagai aktivitas yang paling aman diantara dua aktiva berisiko lainnya.

Namun kendalanya hanya terdapat pada harga yang cukup mahal. Sehingga para investor perlu untuk menabung terlebih dahulu atau mengajukan pinjaman kepada bank supaya dapat membeli satu real estate yang diinginkannya.

Tips Mengurangi Kerugian Dari Aktiva Risiko

Namanya juga berinvestasi yang diharapkan pastinya keuntungan yang maksimal. Risiko yang muncul sewaktu berinvestasi sejatinya bisa diminimalisir. Terdapat beberapa tips mengurangi kerugian dari aktiva risiko. Apa saja itu? Berikut adalah tips mengurangi kerugian dari aktiva risiko guna meminimalisir kerugian dari aktiva risiko, antara lain:

1. Membagi Modal Secara Tepat

Tips pertama yang dapat anda lakukan guna meminimalisir kerugian ketika berinvestasi yaitu membagi modal secara tepat ke dalam aktiva yang berbeda-beda. Contohnya, melakukan diversifikasi investasi ke cryptocurrency, saham, dan emas. Tentunya, produk apa saja yang menurut anda paling tepat. Terpenting uang Anda tidak ditaruh di dalam satu keranjang.

Bila salah satu aktiva anda gagal untuk, maka anda masih memiliki aktiva lainnya yang mungkin saja bisa memberikan keuntungan bagi anda. Bila, kerugian yang terjadi bisa tertutupi oleh sejumlah keuntungan dari aktiva lainnya, maka beban finansial anda akan berkurang secara otomatis.

2. Menentukan Aktiva Secara Tepat

Dalam berinvestasi, terutamanya aktiva berisiko sangat penting untuk mengetahui tujuan investasi terlebih dahulu supaya Anda bisa menentukan aktivitas secara tepat. Karena di pasar keuangan sendiri, ada berbagai jenis aktiva yang bisa anda beli. Terdapat saham, Reksadana, obligasi, dan juga deposito. Aktiva tersebut menawarkan keuntungan dengan tingkat risiko yang berbeda-beda.

Untuk aktiva yang minim akan risiko, Anda dapat memilih deposito. Namun, guna aktiva yang memiliki risiko tinggi, Anda dapat memilih saham. Jadi, sesuaikan dengan profil risiko tiap aktiva supaya tidak salah menentukan. Sehingga nantinya Anda dapat menerima berapapun besar kerugian yang terjadi.

3. Tenang Ketika Nilai Aktiva Menurun

Tips yang tak kalah penting yaitu tetap tenang ketika nilai aktiva menurun. Anda perlu memahami ketika investasi mempunyai momen pasang dan surut. Tak selamanya untung dan tak selamanya rugi, sebab porsi untung dan rugi umumnya berimbang.

Kuncinya, yakni anda perlu sabar saat Anda mengalami kerugian besar, sebab ada saat harga aktiva akan naik kembali yakni saat sentimen di pasar berubah menjadi positif. bila anda memiliki modal berlebih maka manfaatkanlah penurunan ini guna membeli aktiva lainnya yang harganya sedang turun. Sehingga saat harga naik Anda bisa memperoleh keuntungan maksimal.

4. Jangan Berlebihan

Ketakutan terbesar dari sebagian besar orang ketika melakukan investasi yaitu kehilangan uang. Itulah mengapa sejumlah orang tidak ingin berinvestasi sebab belum siap menanggung risiko kerugian yang muncul sewaktu-waktu. padahal rugi merupakan hal yang sangat wajar asalkan Anda bisa menyikapi dengan sikap positif dan tidak berlebihan.

Tidak berlebihan di sini artinya bahwa rela berhutang demi memperoleh modal guna melakukan investasi. Jadi, Anda perlu untuk tetap melakukan investasi uang dalam porsi yang wajar yakni sesuai dengan keadaan finansial tiap-tiap orang. jangan takut ketinggalan kereta sebab masih banyak keuntungan lainnya yang dapat anda peroleh di kesempatan yang berbeda.

5. Miliki Mindset Investasi yang Benar

Investor yang sukses yaitu seseorang investor yang tidak takut untuk menghadapi risiko ketika berinvestasi. Tanamkanlah mindset ini dalam diri Anda supaya apapun aktiva risiko yang anda pilih guna berinvestasi mendatangkan keuntungan seperti yang anda inginkan. bila seandainya rugi, maka anda perlu memperbanyak belajar guna menganalisis informasi yang ada pada pasar dan pengaruh pada investasi.

Mindset yang benar akan mengubah cara anda dalam berinvestasi. Sehingga tindakan yang dilakukan nantinya akan membawa anda pada keberhasilan.

Nah, itulah beberapa pembahasan terkait pengertian aktiva va resiko dan beberapa hal yang berhubungan dengannya. Semoga pembahasan diatas dapat menambah wawasan pengetahuan para pembaca terkait aktiva risiko.

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah