Business Ekonomi

Mengenal Pasar Perdana (IPO) dan Pasar Sekunder

Written by Rosyda

Jenis Pasar Modal – Ada beberapa instrumen dalam berinvestasi di mana masyarakat lebih mengenal benda fisik seperti properti atau emas. Meski demikian, tidak banyak yang mengetahui tentang pilihan investasi melalui pasar modal.

pexels.com

Dengan memilih untuk berinvestasi dengan menggunakan capital market atau pasar modal ini, tidak sekadar memberi peluang kepada masyarakat untuk mendapatkan keuntungan. Akan tetapi, juga memiliki peran aktif untuk meningkatkan kondisi perekonomian di dalam negeri.

Pasar modal adalah kegiatan yang memiliki hubungan dengan penawaran umum serta perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, dan lembaga serta profesi yang berkaitan dengan efek.

Sementara menurut Bruce Lliyd, pasar modal berfungsi sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan maupun instansi pemerintah melalui perdagangan instrumen dengan jangka panjang seperti saham, obligasi, dan lainnya.

Jenis Pasar Modal

Pasar modal sendiri terdapat beberapa jenis. Berdasarkan waktu transaksinya pasar modal dibedakan menjadi pasar perdana dan pasar sekunder.

1. Pasar Perdana (IPO)

Mengutip dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, pasar perdana yakni pasar di mana segala efek atau surat berharga yang diperjualbelikan untuk pertama kalinya ke masyarakat sebelum dicatat ke Bursa Efek. Periode pasar perdana ialah saat saham atau efek lainnya untuk pertama kali ditawarkan kepada para pemodal (investor) oleh pihak penjamin emisi (underwriter).

Penawaran dilakukan dengan melalui perantara pedagang efek (broker-dealer) yang bertindak sebagai agen penjual saham. Nah, proses ini biasa disebut dengan initial public offering (IPO) atau penawaran umum perdana.

Istilah populer lainnya dari pasar perdana yakni go public. Harga saham di pasar perdana adalah berjumlah tetap. Pasalnya, perusahaan telah menentukan harga serta jumlah saham yang akan ditawarkan sebelum menawarkannya di pasar perdana. Karena jumlah saham yang ditawarkan perusahaan terbatas, belum tentu seluruh investor mendapatkan sesuai dengan jumlah yang diinginkan.

Bisa saja, investor mendapatkan saham dengan jumlah yang lebih sedikit daripada yang dipesan, atau bahkan tak mendapat sama sekali. Terutama apabila terjadi kelebihan over-subscribed (kelebihan permintaan). Sebagai contoh, saham yang ditawarkan ke masyarakat dengan melalui pasar perdana berjumlah 100 juta saham. Sementara jumlah permintaan pembelian saham dari seluruh investor yakni sebesar 150 juta saham. Karena oversubscribed (kelebihan permintaan), maka investor bisa membeli saham tersebut di pasar sekunder.

Kemudian, apabila investor mendapatkan jumlah saham yang lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah yang dipesan, maka perusahaan akan melakukan pengembalian dari kelebihan dana tersebut. Membeli saham di pasar perdana menjadi daya tarik tersendiri karena ada kemungkinan capital gain didapat seusai saham tersebut melantai di bursa.

Ciri Pasar Perdana

Dikutip dari buku Pasar Modal dan Manajemen Portofolio (2011) karya Mohamad Samsul, ciri utama pasar perdana ialah sebagai berikut:

  1. Pihak emiten (penerbit surat berharga) menjual saham kepada masyarakat melalui perantara penjamin emisi.
  2. Harga yang ditawarkan sesuai dengan kesepakatan kedua pihak tersebut.
  3. Pembeli surat berharga tidak dipungut biaya transaksi.
  4. Apabila terjadi over-subscribed (permintaan saham lebih tinggi dibanding penawaran), pembeli belum tentu mendapat jumlah surat berharga sesuai dengan yang dipesan.
  5. Investor membeli saham (surat berharga) melalui penjamin emisi yang telah ditunjuk.
  6. Jangka waktu pesanan terbatas
  7. Penawaran penjualan saham biasanya melibatkan akuntan publik, notaris, konsultan hukum serta perusahaan penilai.
  8. Pasar perdana sering juga disebut sebagai pasar primer (primary market) atau pasar kesatu (first market).

Transaksi pembelian serta penjualan efek pada pasar sekunder yakni sudah tidak terjadi di antara para investor dengan perusahaan, melainkan terjadi di antara investor yang satu dengan investor yang lainnya. Pasca tercatat di bursa saham, artinya saham perusahaan tersebut dapat dengan bebas ditransaksikan oleh publik.

Misalnya investor yang telah mempunyai saham hasil transaksi di pasar perdana, biasanya akan menjual saham tersebut di pasar sekunder untuk mendapatkan capital gain. Contoh transaksi di pasar sekunder adalah transaksi saham yang sering kita lakukan menggunakan aplikasi online trading saham. Bisa dikatakan transaksi pasar sekunder adalah aktivitas perdagangan saham sehari-hari.

2. Pasar Sekunder

Pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana. Sederhananya, pasar sekunder merupakan pasar di mana segala efek yang telah dicatatkan di Bur sa Efek diperjual-belikan. Pasar sekunder memberikan kesempatan kepada para investor untuk menjual maupun membeli seluruh efek yang tercatat di Bursa usai terlaksananya penawaran pada pasar perdana (IPO). Transaksi pembelian dan penjualan efek pada pasar sekunder ialah sudah tak terjadi di antara investor dengan perusahaan.

Melainkan antara investor yang satu dengan investor yang lain. Setelah tercatat di bursa saham, artinya saham perusahaan tersebut dapat dengan bebas ditransaksikan oleh publik. Misalnya investor yang telah mempunyai saham hasil transaksi di pasar perdana, pada umumnya akan menjual saham tersebut di pasar sekunder untuk mendapatkan capital gain.

Transaksi hingga Tarik Tunai di ATM merupakan contoh transaksi di pasar sekunder yang transaksi sahamnya kerap kali kita lakukan dengan menggunakan aplikasi online trading saham. Bisa dikatakan bahwa transaksi pasar sekunder merupakan kegiatan perdagangan saham sehari-hari.

Perbedaan Pasar Perdana dan Pasar Sekunder

pexels.com

Mengutip dari laman Kompas.com, persamaan pasar perdana dengan pasar sekunder ialah sama-sama sebagai tempat jual beli saham atau surat berharga di bursa efek. Hanya saja, terdapat beberapa perbedaan diantara pasar perdana dengan pasar sekunder. Berikut perbedaannya:

  • Harga saham di pasar perdana ialah relatif tetap, menyesuailan dengan kesepakatan emiten dengan penjamin emisi sedangkan harga saham di pasar sekunder bisa berubah-ubah (fluktuatif) dikarenakan adanya permintaan serta penawaran atas saham tersebut.
  • Tak ada biaya transaksi di dalam pasar perdana, sebaliknya di pasar sekunder terdapat biaya transaksi jual-beli yang dibebankan kepada para investor.
  • Jangka waktu pemesanan saham pada pasar perdana dibatasi sedangkan jangka waktu pemesanan di pasar sekunder tidak dibatasi.
  • Kegiatan transaksi di pasar perdana hanya untuk pembelian saham sedangkan transaksi di pasar sekunder dibuka untuk penjualan dan pembelian saham.
  • Pemesanan saham di pasar perdana dilakukan lewat perantara agen penjual sedangkan pemesanan saham di pasar sekunder dilakukan dengan melalui anggota bursa.
  • Uang hasil penjualan saham di pasar perdana akan menjadi milik emiten (pihak penerbit) sementara, uang hasil penjualan di pasar sekunder akan menjadi milik sekuritas atau penjual.

Sejarah Pasar Modal

Berdasarkan pada buku “Effectengids” yang pada tahun 1939 diterbitkan oleh Vereniging voor den Effectenhandel, transaksi efek sudah berlangsung sejak 1880, tetapi dilakukan dengan tanpa organisasi resmi sehingga catatan mengenai transaksi tersebut kurang lengkap. Pada tahun 1878 terbentuk perusahaan yang berfokus untuk perdagangan komunitas dan sekuritas, yakti Dunlop & Koff yang menjadi cikal bakal dari PT. Perdanas.

Baru pada tanggal 14 Desember 1912, Amsterdamse Effectenbueurs membuka cabang bursa efek untuk pertama kalinya di negara Indonesia serta berlokasi di Batavia (kini menjadi Jakarta). Pasar modal ini adalah pasar yang tertua keempat untuk tingkat Asia setelah Tokyo, Hongkong, dan Bombay.

Awal mula alasan bahwa pihak pemerintahan Belanda mendirikan bursa efek di Batavia ini dikarenakan pada awal abad 19 tersebut berbagai perkebunan sedang dibangun secara besar-besaran supaya proses pembangunan dapat berjalan dengan baik, maka pemerintah masa kolonial Belanda tentu saja memerlukan modal. Nah salah satu sumber modal yang diapakai saat itu merupakan tabungan dari orang-orang Eropa dan juga Belanda yang memiliki penghasilan di atas rata-rata.

Atas dasar itulah, pada tanggal 14 Desember 1912 tersebut resmi berdiri pasar bursa ini dengan nama Vereniging voor de Effectenhandel yang apabila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, namanya yakni Asosiasi Perdagangan Efek. Pasar ini berlokasi di Batavia dengan efek yang diperjualbelikan berupa saham dan juga obligasi.

Fungsi Pasar Modal

pexels.com

  • Pasar modal sebagai sarana penambah modal bagi usaha

Perusahaan bisa mendapatkan dana dengan cara menjual saham ke pasar modal. Saham-saham ini nantinya akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh pemerintah.

  • Pasar modal sebagai sarana pemerataan pendapatan

Setelah jangka waktu tertentu, seluruh saham yang sudah dibeli akan memberikan bagian dari keuntungan perusahaan (deviden) kepada para pembelinya atau pemiliknya. Maka dari itu, penjualan saham dengan melalui pasar modal bisa dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.

  • Pasar modal sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi

Dengan adanya tambahan modal yang didapatkan dari pasar modal, maka produktivitas perusahaan akan turut meningkat.

  • Pasar modal sebagai sarana penciptaan tenaga kerja

Keberadaan dari pasar modal bisa mendorong muncul dan berkembangnya industri lain yang berdampak pada terciptanya sebuahnya lapangan kerja baru.

  • Pasar modal sebagai sarana peningkatan pendapatan negara

Tiap-tiap dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak oleh pemerintah serta adanya tambahan pemasukan dengan melalui pajak ini akan meningkatkan pendapatan negara.

  • Pasar modal sebagai indikator perekonomian negara

Aktivitas serta volume penjualan atau pembelian di pasar modal yang turut meningkat dengan padat memberi indikasi bahwa kegiatan bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan baik dan begitu pula sebaliknya.

Instrumen Investasi Pasar Modal

Pasar modal juga kerap diketahui dengan istilah bursa efek. Di dalamnya, Grameds bisa menemukan berbagai jenis surat berharga yang tiap hari diperdagangkan. Jenis-jenis surat berharga tersebut di antaranya ialah:

1. Saham

Saham merupakan surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan. Investor yang mempunyai saham di sebuah perusahaan, memiliki hak untuk mendapatkan pembagian laba atau deviden.

2. Reksadana

Reksadana dikenal sebagai instrumen investasi yang menjadi tempat untuk pengumpulan serta pengelolaan dana dari beberapa investor. Dana tersebut lalu dikelola oleh manajer investasi untuk dijadikan sebagai berbagai macam instrumen, seperti pasar uang, obligasi, saham, atau efek lainnya.

3. Surat Utang atau Obligasi

Grameds juga dapat mendapatkan surat berharga berupa obligasi di pasar modal. Kepemilikan surat utang bisa dipindahtangankan, serta pemegangnya mempunyai hak untuk mendapatkan bunga dan pelunasan utang pada jangka yang sudah ditentukan.

4. Exchange traded fund (ETF)

Surat berharga yang satu ini sebenarnya mempunyai kemiripan dengan reksadana, sama-sama dikumpulkan dengan kolektif. Hanya saja, EFT dapat diperjualbelikan di bursa efek layaknya saham.

5. Derivatif

Selanjutnya, ada juga surat berharga dengan bentuk derivatif. Surat berharga ini dikenal sebagai bentuk turunan dari saham. Terdapat 2 jenis derivatif yang dapat Grameds temukan di pasar modal Indonesia, yakni warrant dan right.

Manfaat Pasar Modal

pexels.com

Pasar modal mempunyai manfaat bagi para emiten yakni pihak yang melakukan Penawaran Umum, yaitu penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam peraturan Undang-undang yang berlaku dan juga bagi para investor.

Manfaat Pasar Modal untuk Emiten:

  • Jumlah dana yang bisa dihimpun berjumlah besar
  • Dana tersebut bisa diterima sekaligus pada ketika pasar perdana selesai
  • Tak ada convenant sehingga manajemen bisa lebih bebas dalam pengelolaan dana dan perusahaan
  • Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga bisa untuk memperbaiki citra perusahaan
  • Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

Manfaat Pasar Modal untuk Investor

  • Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tampak pada meningkatnya harga saham yang mencapai capital gain
  • Mendapat dividen bagi mereka yang mempunyai atau memegang saham serta juga bunga yang mengambang untuk pemegang obligasi
  • Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen dan mengurangi risiko

Obligasi Sebagai Produk Investasi Menguntungkan

Apabila Grameds baru mempunyai niat untuk melakukan investasi, mungkin Grameds dapat mempertimbangkan untuk menjadikan obligasi sebagai produk investasi terbaik. Memang, obligasi tak mempunyai popularitas seperti saham sebagai produk investasi, tetapi obligasi dapat dijadikan pintu masuk Grameds untuk memulai berinvestasi yang bisa menambah penghasilan Grameds semasa masih produktif bekerja.

Sebagai pengenalan, obligasi adalah sebuah produk investasi yang dapat ditemukan di pasar modal. Obligasi berupa surat pernyataan utang yang diterbitkan oleh pihak terkait, biasanya datang dari pemerintah atau korporasi, tetapi bisa juga diterbitkan oleh perseorangan. Obligasi sebagai produk investasi paling baik ini juga dapat diaplikasikan untuk jenis investasi jangka panjang maupun jangka pendek, karena biasanya mempunyai waktu jatuh tempo mulai dari 1 hingga 10 tahun.

Pemegang investasi obligasi pada umumnya akan diberikan tanda kepemilikan berupa bunga ataupun kupon. Apabila Grameds memilih obligasi yang diterbitkan oleh korporasi atau pemerintah, biasanya Grameds akan menerima kupon yang akan diberikan secara berkala. Kupon ini adalah bukti atau tanda atas keuntungan yang Grameds dapatkan ketika berinvestasi obligasi. Keuntungan untuk mendapatkan pendapatan tetap membuat obligasi sevagai salah satu produk investasi terbaik yang bisa Grameds miliki.

Baca juga :

  1. Persamaan Dasar Akuntansi: Pengertian, Rumus, dan Contoh
  2. Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur
  3. Contoh Neraca Lajur, Soal Neraca Lajur, Pengertian Neraca Lajur
  4. Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
  5. Mengenal Akuntansi Perusahaan Jasa Mulai dari Pengertian, Tahapan, dan Jenis Transaksi
  6. Contoh Jurnal Umum, Pengertian & Contoh Soal Jurnal Umum
  7. Pengertian, Contoh Jurnal Penutup, Cara Membuat

About the author

Rosyda

Saya adalah Fauziyah dan menulis adalah bagian dari aktivitas saya, karena menulis menjadi salah satu hal yang menarik. Sesuai dengan latar pendidikan saya, tema yang saya suka seputar ekonomi dan manajemen.

Kontak media sosial Instagram saya Rosyda Nur Fauziyah