Bahasa Indonesia

60 Contoh Frasa Adjektiva serta Penjelasan Lengkap-Nya!

Teks Narasi
Written by Siti Badriyah

Contoh Frasa Adjektiva – Frasa adalah salah satu unsur pembentuk kalimat utuh yang sering kita temukan dalam wacana atau tulisan bahasa Indonesia, sedangkan adjektiva adalah kata yang digunakan untuk menyatakan suatu sifat atau keadaan terhadap nomina (kata benda).

Lantas, apa yang dimaksud dengan frasa adjektiva? Apa saja yang termasuk contoh-contoh dari frasa adjektiva? Semua pertanyaan ini akan terjawab dalam pembahasan ini.

Secara umum, frasa adjektiva adalah gabungan dua atau lebih kata sifat atau keadaan. Salah satu kata dari gabungan tersebut berfungsi menerangkan kata lain yang merupakan inti sifat atau keadaan. Menurut Verhaar (2001), unsur inti dari frasa adjektiva merupakan konstituen atasan, sedangkan unsur pewatasnya disebut dengan konstituen bawahan.

Redaksi Gramedia dalam kesempatan kali ini akan berbagi pembahasan mengenai pengertian dan contoh frasa adjektiva dalam kalimat. Namun, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertian dari frasa dan adjektiva sebelum membahas lebih jauh tentang jenis-jenis frasa adjektiva beserta contohnya.

Frasa Adjektiva

Pengertian Frasa Adjektiva

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), frasa berarti gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif, misalnya gunung tinggi disebut frasa karena merupakan kontruksi nonpredikatif (tidak berkaitan dengan predikat).

Adapun makna adjektiva menurut KBBI berarti frasa endosentris berinduk satu yang induknya adjektiva dan modifikatornya adverbia. Adjektiva atau kata sifat adalah kata yang menerangkan nomina (kata benda) dan secara umum dapat bergabung dengan kata lebih dan sangat. Jadi, frasa adjektiva adalah frasa yang mengandung unsur kata sifat, misalnya sangat cantik, tinggi sekali, dan sangat bodoh.

Sebagaimana keterangan yang dikutip dari buku berjudul Pintar Pidato: Kiat Menjadi Orator Hebat karya Arif Yosodipuro, frasa adjektiva adalah frasa yang dibentuk dengan menggabungkan kata sifat dan menambahkan kata keterangan, misalnya agak, paling, sangat, dan harus. Frasa ini dalam ilmu linguistik dapat diartikan sebagai suatu frasa endosentris berinduk satu yang induknya adjektiva dan modifikatornya adverbia.

Perhatikan contoh berikut ini!

Sebenarnya, orang tua siswa mau membayar, tetapi kebutuhan rumah tangga mereka lebih penting untuk dipenuhi”.

Frasa lebih penting dalam kalimat tersebut di atas termasuk frasa adjektiva. Unsur intinya, yaitu kata penting, berkategori kata sifat (adjektiva) yang dikombinasikan dengan kata lebih.

Pengertian dan Contoh Frasa Adjektiva

Pengertian mudahnya dari adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan yang lebih khusus tentang sesuatu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat.

Perhatikan contoh berikut!

  • Anak kecil.
  • Beban berat.
  • Baju merah.
  • Meja bundar.
  • Alam gaib.
  • Pemain ganda.

Adjektiva juga merupakan inti frasa yang disebut frasa adjektiva. Sebagai inti frasa, adjektiva dapat dibatasi dengan berbagai pemarkah, seperti pemarkah aspektualitas dan pemarkah modalitas yang ditempatkan di sebelah kirinya.

Contoh:

  • Tidak bodoh.
  • Tidak keras kepala
  • Harus dapat memuaskan.
  • Sudah harus tenang.
  • Belum dapat tertarik.
  • Akan tidak rapi.

Adjektiva dalam frasa adjektiva dapat diikuti pewatas yang berposisi di sebelah kanannya.

Contoh:

  • Sakit gigi.
  • Bodoh kembali.
  • Kaya juga.

Frasa adjektiva ini dapat kalian gunakan dalam penulisan paragraf deskriptif. Jika kalian ingin lebih memahami tentang adjektiva, cobalah buku buku berjudul Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

Frasa Adjektiva

Ciri-Ciri Frasa Adjektiva

Frasa ini memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan frasa lainnya. Apa saja itu?

  • Frasa ini bisa diubah, dibatalkan, atau ditolak dengan kata “tidak”. Contohnya: tidak bisa, tidak baik, tidak seperti itu, dan lain sebaganya.
  • Menyediakan kata-kata perbandingan seperti lebih banyak, lebih sedikit, kebanyakan, dan lain sebagainya.
  • Mengikat informasi tambahan seperti sangat luas, sangat benar, sangat berat, sangat baik, terendah, tertinggi, dan lainnya.

Jenis-Jenis Frasa Adjektiva

Frasa adjektiva terbagi menjadi lima jenis, yaitu frasa adjektiva atributif, predikatif, modifikatif, koordinatif, dan apositif. Berikut ulasan dan contoh-contohnya.

1. Frasa Adjektiva Atributif

Frasa adjektiva atributif, yaitu frasa yang terdiri atas unsur inti (adjektiva) dan unsur yang diterangkan (nomina). Kata sifat dalam frasa ini biasanya menerangkan kata benda yang diikutinya, misalnya gadis kecil, kursi tua, meja bulat, dan topi hitam.

Berikut beberapa contoh frasa adjektiva atributif dalam kalimat.

  • Bagian informasi di pusat perbelanjaan itu mengumumkan seorang gadis kecil yang kehilangan orang tuanya.
  • Kami semua sepakat akan menghadiri reuni yang diadakan bulan depan. Kami akan mengenakan gaun biru.
  • Dia datang ke rumahku memakai baju merah.
  • Ayah melarang membuang kursi tua yang ada di teras belakang. Menurutnya, kursi itu memiliki banyak kenangan.
  • Kakak membawa sepeda rusak itu ke bengkel untuk diperbaiki.
  • Meja bulat itu tampak cantik jika diletakkan di ruang makan yang tidak terlalu lebar.
  • Pemuda malas itu setiap hari hanya meminta uang kepada orang tuanya.
  • Entah punya siapa topi hitam yang tertinggal di depan masjid itu.
  • Setelah upacara bendera, kepala sekolah akan memperkenalkan guru baru sebagai pengganti guru biologi kami yang sakit.
  • Adik begitu gembira ketika ibu membelikan jam tangan baru sebagai hadiah ulang tahunnya.
  • Pada musim penghujan seperti ini, setiap hari ibu menyediakan air hangat untuk kami mandi.

2. Frasa Adjektiva Predikatif

Frasa adjektiva predikatif, yaitu frasa yang adjektiva atau kata sifatnya bersifat menerangkan unsur predikat. Frasa itu biasanya mengacu dalam suatu kondisi atau peristiwa, misalnya baik, sehat, lembut, dan basah.

Berikut beberapa contoh frasa adjektiva predikatif dalam kalimat.

  • Tak ada yang menyangka jika hidupnya selama ini di perantauan tidaklah baik.
  • Sejak keluarganya terindentifikasi kasus flu burung, kini dia sadar pentingnya hidup sehat dan berolahraga.
  • Tutur katanya sangat lembut, pantas saja anak-anak sangat menyukainya.
  • Semua buku pelajarannya basah tersiram air minum di dalam tasnya.
  • Kondisinya sangat buruk sejak dia dikeluarkan dari tempatnya bekerja.
  • Finansial perusahaannya kacau balau ketika diambil alih anaknya.
  • Lukanya sangat parah, sehingga membuatnya tak tertolong lagi.
  • Saat turun hujan, jalanan itu sangat licin.
  • Lulusan SMA pun saat ini susah mendapatkan pekerjaan.
  • Pembawaannya yang tenang membuat banyak orang kagum dengan sikapnya.

3. Frasa Adjektiva Modifikatif

Frasa adjektiva yang satu ini merupakan kata sifat yang dibatasi, sehingga menjadi lebih spesifik. Frasa adjektiva modifikatif berfungsi untuk memperjelas suatu keadaan dari kata sifat itu sendiri. Frasa ini biasanya diikuti dengan keterangan seperti sangat, agak, paling, dan lain sebagainya.

Berikut beberapa contoh frasa adjektiva modifikatif dalam kalimat.

  • Gedung itu adalah gedung paling tinggi yang saya temukan di kota ini.
  • Cendrawasih merupakan salah satu hewan yang hampir punah di Indonesia.
  • Anoa merupakan salah satu hewan yang hampir punah di Indonesia.
  • Kukang adalah hewan yang bergerak sangat lambat.
  • Hewan siput berjalan dengan sangat lambat.
  • Yono adalah murid paling bodoh di kelasnya.
  • Rumah Budi adalah rumah paling besar di Perumahan Sanur itu.
  • Motor balap melaju sangat kencang di sirkuit itu.
  • Dibandingkan dengan rumah Budi, rumah Danang memang lebih dekat jaraknya dengan sekolah.
  • Rania adalah mahasiswa paling aktif di kelas ini.
  • Andi dianggap sebagai siswa paling cerdas di sekolah kami.
  • Setelah memulai usaha tersebut, Dani menjadi orang yang sangat kaya di kampung ini.
  • Koruptor itu langsung jadi sangat miskin usai kekayaannya disita negara.
  • Dia adalah wanita paling cantik yang pernah aku lihat.
  • Avelin merupakan gadis paling seksi di Kampung Durian Runtuh.
  • Pulau Bali merupakan salah satu pulau yang memiliki panorama dan pemandangan yang sangat indah.
  • Kepala sekolah berpidato lebih lama dari biasanya.
  • Setelah melihat ayahnya bekerja keras, mata Dinda menjadi sedikit berkaca-kaca.
  • Rumah sangat besar saya temukan di perumahan baru itu.
  • Pemain bola itu berlari dengan sangat cepat.
  • Atlet itu berenang dengan sangat cepat.
  • Dia adalah mahasiswa paling tinggi di kampus kami.
  • Dia menjadi sangat kaya karena mendapatkan warisan dari orang tuanya.
  • Mantan direktur itu menjadi sangat miskin karena perusahaannya sudah bangkrut.

4. Frasa Adjektiva Koordinatif

Frasa adjektiva koordinatif adalah frasa yang tersusun dari adjektiva atau kata sifat yang saling melengkapi antara satu kata dengan kata lainnya. Frasa ini menggabungkan dua kata sifat dengan contoh dalam kalimat sebagai berikut.

  • Kondisi mal sudah aman terkendali setelah perusuh itu berhasil ditangkap oleh polisi.
  • Beberapa butir telur hancur lebur setelah terjatuh ke lantai.
  • Pemerintah berharap generasi muda bisa menciptakan sesuatu yang kreatif dan inovatif.
  • Dia sangat suka dengan makanan gurami asam manis.
  • Rumah yang besar dan megah itu adalah rumah bapak Gubernur.
  • Pak Alex sangat menyukai karyawan yang memiliki kemampuan bekerja dengan cepat dan rapi.
  • Pengelola angkutan umum menerapkan tarif yang sama untuk jarak jauh dekat.
  • Kondisi Hiroshima dan Nagasaki 74 tahun yang lalu sangat hancur dan lebur.
  • Beliau adalah sosok yang cerdas dan bijaksana.
  • Kondisi taman ini sangat bersih dan indah.  

5. Frasa Adjektiva Apositif

Frasa adjektiva apositif adalah frasa yang terdiri atas dua atau lebih kata sifat. Kata tersebut menjelaskan kata sebelumnya. Sama seperti frasa adjektiva koordinatif, frasa ini juga saling melengkapi antara satu kata dengan kata lainnya.

Berikut ini beberapa contoh frasa adjektiva apositif dalam kalimat.

  • Acara itu banyak ditonton oleh anak muda.
  • Menjelang akhir bulan banyak orang yang mulai hidup hemat dan irit.
  • Putri adalah teman kerjaku yang cantik jelita.
  • Banyak pekerja bangunan yang mengeluh jatah makan siang mereka kurang dan sedikit.
  • Banyak yang suka dengan Agus karena sifatnya yang ramah dan sopan.
  • Tanaman itu menjadi layu dan mati karena lama tidak disiram.
  • Saat malam hari, suasana desa sunyi dan senyap.
  • Gerakan tariannya lemah gemulai. Setelah bertahun-tahun mengidap penyakit gizi buruk, sekarang tubuhnya menjadi kurus kering.
  • Dia melakukannya dengan cermat dan cerdik.

Frasa Adjektiva

Contoh Frasa Adjektiva Lainnya

Berikut ini beberapa contoh lain dari frasa adjektiva dalam bahasa Indonesia.

  • Saya menemukan batu sangat besar di pinggir jalan (frasa adjektiva modifikatif).
  • Burung cendrawasih adalah salah satu burung yang hampir punah di Indonesia (frasa adjektiva modifikatif).
  • Ibu sedang memasak gurami asam manis (frasa adjektiva koordinatif).
  • Dia bekerja dengan cepat dan rapi (frasa adjektiva koordinatif).
  • Ayah membawa sepeda motor rusak ke bengkel terdekat (frasa adjektiva atributif).

Dalam suatu frasa terdapat suatu inti, yakni unsur yang diterangkan oleh unsur lain, yang berfungsi sebagai unsur yang menerangkan. Sesuai konsep pengertian dari adjektiva, frasa adjektiva merupakan unsur yang menerangkan nomina dalam sebuah kalimat.

Perbedaan Frasa Verba dan Frasa Adjektiva

Frasa verba dan frasa adjektiva memiliki perbedaan. Yusri dan Mantasiah dalam buku berjudul Linguistik Mikro Kajian Internal Bahasa dan Penerapannya (2020) menuliskan jika sesuatu hal dapat dikatakan frasa verba karena unsur penyusun utamanya berupa kata kerja atau verba. Contoh frasa verba adalah: “memasak sayur”, “menjemur pakaian”, “menghitung uang”. Sementara itu, frasa adjektiva adalah unsur penyusun utamanya adalah kata sifat atau adjektiva. Berikut adalah contoh frasa adjektiva: “gelap gulita”, “besar sekali”, “cerdas sekali”.

Kesimpulan

Penggunaan frasa adjektiva sebagai salah satu unsur pembentuk kalimat yang terdapat dalam susunan tata bahasa sebagai salah satu komponen penting yang memengaruhi pemahaman maksud dalam komunikasi tulis. Chaer (2015) membagi kelas kata menjadi dua macam, yaitu kata-kata dari kelas terbuka dan kata-kata dari kelas tertutup.

Disebut kelas terbuka karena anggota kelas ini dapat bertambah atau berkurang sewaktu-waktu sesuai dengan perkembangan budaya dan kemasyarakatan. Kedudukan dan fungsi dari kelas kata terbuka, yakni sebagai pengisi fungsi-fungsi sintaksis. Sementara itu, dari anggota kelas tertutup kecil kemungkinannya untuk bertambah.

Kata berkategori adjektiva merupakan kelas kata terbuka, artinya anggota kelas kata adjektiva dapat bertambah atau berkurang sewaktu-waktu, sesuai dengan perkembangan budaya dan kemasyarakatan. Kedudukan adjektiva dalam fungsi sintaksis adalah sebagai pengisi fungsi predikat, di samping sebagai “pengiring” kategori nomina.

Salah satu jenis frase yang masih sering dibicarakan sampai saat ini, yaitu frase adjektiva karena beberapa pendapat para ahli mengemukakan pengertian yang tidak selaras. Kridalaksana (2007) menyatakan bahwa adjektiva berperilaku mirip dengan verba, yaitu sama-sama bisa didampingi tidak dalam konstruksi, tetapi berlainan daripada verba, juga dapat didampingi agak dalam konstruksi. Sementara itu, Ramlan (1985) berpendapat bahwa adjektiva merupakan bawahan dari verbal.

Frasa adjektiva atau kata sifat (bahasa Latin: adjectivum) adalah kelas kata yang mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik. Kata sifat dapat menerangkan kuantitas, kecukupan, urutan, kualitas, maupun penekanan suatu kata. Beberapa pakar bahasa Indonesia memberikan batasan atau pengertian adjektiva bahasa Indonesia.

Penetapan kriteria yang diajukan oleh masing-masing pakar bahasa Indonesia berbeda-beda antara pakar yang satu dengan pakar lainnya. Pengertian adjektiva yang dikemukakan oleh Wirjosoedarmo dalam Hasyim (1993) bahwa adjektiva adalah kata yang menerangkan tentang keadaan sifat, watak, tabiat suatu benda atau sesuatu yang dianggap benda. Adapun penjelasan menurut Alwi, dkk (2003), “adjektiva adalah kata yang memberikan keterangan
yang lebih khusus tentang sesu
atu yang dinyatakan oleh nomina dalam kalimat.

Frasa adjektiva adalah konstruksi yang termasuk ke dalam jenis frasa yang bertipe endosentris. Sifat endosentris inilah yang menyebabkan, sehingga dalam konstruksi frasa adjektiva kita mengenal adanya unsur pusat dan unsur atribut. Kalau diperhatikan struktur frasa adjektiva, yang menjadi atribut dalam konstruksi tersebut umumnya hanya diisi oleh kategori adverbia (kata keterangan). Selanjutnya, adverbia adalah kategori yang mendampingi adjektiva, verba, numeralia, atau preposisi dalam konstruksi sintaksis (Kridalaksana, 1986).

Rujukan

Buku

  • Anwar, Miftahulkhairah; Ridwan, Sakura (2015). Sintaksis: Memahami Satuan Kalimat Perspektif Fungsi. Jakarta: Bumi Aksara. ISBN 978-602-2175-32-2.
  • Chaer, Abdul (2015). Sintaksis Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta. ISBN 978-979-5189-09-1.

Internet

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

About the author

Siti Badriyah

Tulis menulis menjadi salah satu hobi saya. Dengan menulis, saya menyebarkan beragam informasi untuk orang lain. Tak hanya itu, menulis juga menggugah daya berpikir saya, sehingga lebih banyak informasi yang dapat saya tampung.

Kontak media sosial Instagram saya Siti Badriyah