Business

Pengertian Bisnis Retail: Jenis, Tujuan, dan Cara Kerjanya

Written by Hendrik

Pengertian Bisnis Retail – Kita semua tentu sudah familiar dengan istilah retail yang ada di dalam dunia bisnis. Tapi, apakah Grameds tahu, apa sih sebenarnya arti dari retail itu sendiri? Apa saja contoh-contoh dari perusahaan retail yang ada di Indonesia? Bagi Grameds yang ingin tahu dan penasaran dengan topik tersebut, artikel ini akan menjawab semua rasa penasaran Grameds atas keingintahuan terkait bisnis retail.

Sederhananya, retail adalah sebuah istilah yang cukup luas dan mencakup industri berskala besar. Dimana industri tersebut telah mempekerjakan ratusan ribu pegawai. Supaya lebih jelas, berikut adalah penjelasan mengenai retail yang perlu dipahami, terlebih untuk Grameds yang tertarik dengan industri yang satu ini.

Apa Itu Retail?

Jika didefinisikan secara umum, arti dari retail adalah sebuah penjualan produk atau jasa dari sebuah bisnis kepada konsumen untuk dapat digunakan atau dikonsumsi oleh mereka sendiri. Di dalam hal bisnis, arti dari retail merupakan sebuah upaya pemasaran barang atau jasa yang dilakukan secara eceran atau satuan langsung kepada para konsumen untuk keperluan pribadi mereka maupun rumah tangga. Jadi pembelian yang mereka lakukan bukan untuk dijual kembali ya.

Bisnis retail ini juga sering disebut sebagai pengecer atau penjual eceran. Dimana jumlah barang yang dijual biasanya dalam jumlah yang kecil atau satuan. Sehingga jika suatu pabrik menjual produk barangnya dalam jumlah yang besar kepada pemilik bisnis lainnya. Maka kondisi tersebut tidak termasuk ke dalam kegiatan penjualan retail. Dalam proses pelaksanaannya, setiap pemilik usaha retail akan membeli produk atau jasa dalam jumlah yang banyak dari produsen yang kemudian bisa dijual kembali kepada para konsumen secara langsung dalam bentuk satuan yang lebih sedikit. Proses transaksi tersebut selanjutnya akan dijelaskan lebih detail dalam rantai pasokan distribusi produk.

Beli Buku di Gramedia

Pengertian Retail Menurut Para Ahli

Untuk memahami arti retail secara lebih detail, kita dapat mengambil dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para ahli seperti berikut ini:

1. Pengertian Retail Menurut Barry R. Berman dan Joel R. Evans

Mereka berdua menjelaskan bahwa arti dari retail yang sesungguhnya adalah suatu aktivitas bisnis yang berusaha untuk memasarkan produk barang maupun jasa kepada konsumen tingkat akhir untuk dipakai secara pribadi maupun untuk kebutuhan rumah tangga.

2. Pengertian Retail Menurut Philip Kotler

Disini, Kotler menjelaskan mengenai arti retail yaitu proses penjualan eceran yang mencakup semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang dan jasa kepada para konsumen tingkat akhir untuk digunakan sebagai keperluan pribadi mereka masing-masing.

3. Pengertian Retail Menurut David Gilbert

Gilbert menjelaskan bahwa retail merupakan semua usaha bisnis yang mengerahkan seluruh keahlian pemasaran produk atau jasa secara langsung supaya bisa memuaskan konsumen di tingkat akhir dengan berdasar pada organisasi penjualan produk barang maupun jasa sebagai pusat distribusinya.

4. Pengertian Retail Menurut Michael Levy dan Barton A. Weitz

Kedua ahli tersebut sepakat bahwa arti dari retail yaitu serangkaian aktivitas bisnis yang dilakukan guna meningkatkan nilai guna dari sebuah produk barang maupun jasa yang kemudian dijual kembali kepada para konsumen. Supaya dapat dipakai atau dikonsumsi secara pribadi maupun untuk kebutuhan rumah tangga.

Sejarah Perkembangan Retail di Indonesia

Bisnis retail hadir di Indonesia pada tahun 1960-an. Walaupun di dunia ini usaha retail sudah berkembang di kota-kota besar di Amerika Serikat sejak tahun 1860 an. Di Indonesia sendiri toko retail pertama kali muncul pada tanggal 23 April 1963 di gedung Sarinah Jalan. M.H. Thamrin, Jakarta. Ide pembangunan toko tersebut digagas oleh Presiden Soekarno yang saat itu mengadopsi konsep penjualan dari negara-negara Jepang serta negara Barat.

Kemudian saat masuk ke tahun 1990-an, perkembangan toko retail mulai meningkat di Indonesia. Sejak saat itu, banyak orang yang mulai mendirikan usaha retail dengan menyediakan berbagai produk unggulan dari berbagai negara yang ada di dunia. Usaha retail pun menjadi salah satu kebutuhan baru bagi masyarakat umum untuk memenuhi keperluan sehari-hari dan gaya hidup mereka. Seiring berkembangnya zaman, toko retail terus mengalami perkembangan dan inovasi. Kini, sudah banyak muncul toko retail dengan skala kecil hingga skala besar. Sehingga masyarakat semakin mudah untuk memperoleh barang atau produk yang mereka butuhkan. Keberadaan toko retail juga turut mengambil bagian dalam perkembangan perekonomian negara Indonesia.

Perbedaan Retail dan Grosir

Banyak yang mengira bahwa retail dan grosir adalah dua hal yang sama, tapi kenyataannya keduanya sangat berbeda. Dimana grosir biasanya menjual barang dalam jumlah yang besar tanpa khawatir berbagai aspek retail yang diharapkan oleh konsumen tingkat akhir, seperti merchandise dan lainnya.

Pedagang grosir juga tidak berurusan langsung dengan para konsumen tingkat akhir. Mereka justru akan menjual semua barang yang disediakan pada toko retail saja. Kita akan sangat jarang menemukan pedagang grosir yang menjual langsung barang yang mereka sediakan kepada konsumen tingkat akhir. Sebab, mereka bisanya hanya akan menjualnya ke toko retail supaya toko tersebut bisa menjual kembali kepada konsumen tingkat akhir.

Umumnya, pedagang grosir juga akan menjual produk atau barang yang disediakan dalam jumlah yang besar. Dimana hal tersebut bisa memungkinkan mereka untuk menjualnya kepada toko retail dengan harga yang rendah. Dibandingkan dengan toko retail menjual produk tersebut kembali dengan jumlah kecil dan harga yang lebih tinggi.

Dari penjelasan sebelumnya, perbedaan utama pedagang grosir dan retail terletak pada harga produk. Dimana harga retail akan selalu lebih tinggi dibandingkan dengan harga grosir. Hal ini terjadi karena adanya biaya tambahan dari penjualan barang dagangan kepada konsumen tingkat akhir. Misalnya saja biaya sewa ruko, tenaga kerja, dan lainnya yang dibebankan kepada harga dagangan. Sedangkan untuk para pedagang grosir, mereka tidak perlu memikirkan hal tersebut. Sehingga mereka mempunyai harga yang relatif lebih rendah.

Cara Kerja Bisnis Retail

Umumnya, bisnis retail akan menggunakan sebuah sistem yang bisa menyuplai barang dagangan untuk mereka. Supaya nantinya bisa dijual kembali kepada konsumen tingkat akhir. Oleh karena itu, perusahaan yang bergerak di bidang retail akan bekerjasama dengan berbagai pemilik bisnis lain. Tujuan utamanya yaitu agar perusahaan tersebut bisa menyuplai produk atau barang-barang retail. Rantai pasokan tersebut akan dimulai dari produsen, grosir, retailer, sampai konsumen tingkat akhir.

Produsen adalah salah satu pihak yang memproduksi atau membuat barang dengan mengandalkan mesin, tenaga kerja, dan juga bahan baku. Sementara pedagang grosir berperan sebagai pihak yang akan membeli barang-barang yang disediakan oleh produsen, kemudian menjualnya kembali kepada retailer atau pengecer. Setelah itu, retailer atau pihak pengecer berperan sebagai pihak yang akan menjual kembali barang-barang yang diambil dari pedagang grosir kepada para konsumen tingkat akhir. Rantai terakhir yaitu konsumen yang berberperan sebagai pihak yang akan membeli barang-barang dari retailer untuk kemudian digunakan untuk keperluan mereka sendiri.

Beli Buku di Gramedia

Mengapa Retail Itu Penting?

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa retail adalah mata rantai yang paling terakhir dalam rantai pasokan yang terjadi di antara pihak produsen dan juga pihak konsumen. Retailer berperan sebagai pihak yang cukup penting, karena mereka akan memudahkan pihak produsen untuk tetap fokus memproduksi barang tanpa perlu terpengaruh terhadap banyaknya upaya yang diperlukan untuk dapat berinteraksi dengan konsumen tingkat akhir yang ingin membeli produk mereka. Pihak pengecer atau retail akan membuat proses pembelian menjadi semakin mudah untuk konsumennya. Oleh sebab itu, biasanya bisnis retail memiliki tenaga kerja penjualan dan katalog yang berisi foto produk beserta deskripsi yang menarik.

Usaha retail adalah suatu bisnis yang menyajikan produk, fitur produk, manfaat, menyimpan produk-produk tersebut, menyediakan proses transaksi, dan juga melakukan kegiatan lainnya guna memperoleh produk serta harga yang tepat untuk konsumen tingkat akhir. Umumnya, beberapa bisnis retail juga akan menyediakan layanan tambahan untuk berbagai transaksi retail. Mulai dari pembungkusan kado, konsultasi belanja pribadi, pembayaran tempo, tagihan listrik, dan lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman konsumen dan meningkatkan pelayanan yang ada retail.

Fungsi Retail Adalah

Berikut ini adalah beberapa fungsi bisnis retail dalam siklus distribusi pemasaran barang, yaitu:

1. Memudahkan Konsumen Untuk Memperoleh Produk yang Dibutuhkan

Dengan adanya bisnis retail, para konsumen tingkat akhir menjadi lebih mudah untuk memperoleh produk yang mereka butuhkan. Tanpa adanya bisnis retail, maka konsumen tingkat akhir akan sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sebab, mereka harus membelinya ke produsen atau grosir secara langsung dan otomatis harus dalam jumlah yang banyak.

2. Mendatangkan Keuntungan Untuk Produsen dan Grosir

Selain memudahkan konsumen tingkat akhir untuk memperoleh keperluannya. Bisnis retail juga sangat bermanfaat bagi para produsen dan grosir. Sebab, retail akan mendatangkan keuntungan secara finansial untuk para produsen dan juga grosir. Pihak retail biasanya akan berbelanja atau stok barang dalam jumlah yang banyak dari pihak grosir. Kemudian pihak grosir akan mengambil semua barang-barang yang mereka sediakan dari pihak produsen. Dana yang mereka peroleh nantinya bisa dimanfaatkan untuk modal dan digunakan kembali untuk memproduksi barang.

3. Mempunyai Peran Penting Dalam Mempromosikan Produk Secara Langsung

Retailer yang telah membeli produk dari produsen atau grosir biasanya akan mempromosikan langsung produk tersebut kepada para konsumen dengan menggunakan berbagai cara. Kegiatan tersebut tentu akan sangat bermanfaat dan mampu meningkatkan tren produk yang diproduksi oleh pihak produsen.

4. Bisa Menawarkan Berbagai Macam Jenis Barang dengan Harga Variatif

Umumnya, pihak retailer akan membeli berbagai jenis barang dari berbagai macam produsen yang berbeda-beda. Harga yang mereka tawarkan juga akan bervariasi. Hal tersebut nantinya akan memberikan variasi pasar yang sejalan dengan meningkatnya rasa puas dari para konsumen.

Beli Buku di Gramedia

Jenis-jenis Retail Adalah

Jenis-jenis usaha retail dibedakan berdasarkan produk yang dijual, kepemilikan, dan juga lokasi penjualan. Berikut adalah penjelasan selengkapnya;

1. Berdasarkan Produk yang Dijual

Apabila dilihat dari produk yang mereka jual, maka bisnis retail akan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu produk retail yang menyediakan produk atau barang, retail yang menyediakan layanan atau jasa, dan jenis non-store retail yang memanfaatkan suatu media untuk memasarkan produk yang mereka sediakan. Misalnya bisnis retail berupa toko mainan dan juga toko elektronik yang memasarkan produk lebih sedikit dibandingkan pusatnya. Sedangkan untuk contoh bisnis retail yang menyediakan layanan atau jasa yaitu layanan perawatan taman, perbaikan kendaraan, pengasuh anak, dan layanan supir. Sementara untuk non retail adalah vending machine dan berbagai macam toko online yang tergabung ke dalam sistem e-commerce.

2. Berdasarkan Kepemilikan

Ada tiga jenis retail berdasarkan kepemilikannya. Pertama yaitu retail mandiri, kelompok usaha, dan waralaba. Untuk retail mandiri biasanya berjalan secara independen tanpa bergantung pada pihak lain. Contoh retail mandiri adalah toko kelontong, ruko, warung, dan lainnya. Sedangkan untuk retail waralaba atau biasa dikenal dengan istilah franchise merupakan jenis retail yang memasarkan produk yang serupa dan biasanya terdiri dari dari perusahaan pusat dan perusahaan turunan. Kemudian yang terakhir yaitu retail kelompok usaha, ini adalah sebuah kelompok perusahaan retail yang saling berkaitan atau terhubung di dalam satu manajemen. Misalnya saja swalayan dan department store.

3. Berdasarkan Lokasi Penjualan

Jika berdasarkan pada lokasi penjualan, jenis retail yang satu ini memiliki akses langsung untuk turun langsung ke jalan umum. Contoh dari retail jenis ini adalah retail strip mal atau lahan komersial lainnya. Selain itu, ada juga perbelanjaan atau pusat bisnis yang terbentuk dari kelompok pengusaha retail yang menyediakan produk dan juga layanan di dalam satu bangunan serta kawasan yang sama.

Contoh Jenis Toko Retail

Berikut ini adalah beberapa contoh jenis toko retail tempat para konsumen tingkat akhir bisa membeli barang atau produk untuk kebutuhan sehari-hari dan memenuhi gaya hidup.

1. Departemen Store

Jenis retail ini biasanya menyediakan barang dagangan yang telah diatur berdasarkan kategori. Kemudian dibagikan ke berbagai ruang retail fisik yang ada di dalam department store. Beberapa kategorinya antara lain, pakaian, sepatu, perhiasan, kecantikan, peralatan rumah tangga, kebutuhan sehari-hari, dan lainnya. Contoh dari department store yang biasa kita kunjungi adalah Hypermart, Carefour, Matahari, dan masih banyak lagi.

2. Toko Kelontong

Toko kelontong adalah warung-warung sembako kecil yang biasanya hadir di dekat rumah. Jenis retail yang satu ini biasanya menjual semua produk minuman dan makanan, kebutuhan rumah tangga, dan lainnya.

3. Warehouse Retailer

Jenis retail yang satu ini merupakan sebuah fasilitas gudang dengan tipe yang besar tanpa adanya embel-embel yang dipenuhi dengan berbagai produk yang dikemas dalam jumlah besar. Kemudian barang-barang yang disediakan akan dijual dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga eceran.

4. Specialty Retailer

Retail ini adalah spesialis yang menyediakan kategori produk tertentu. Misalnya saja, Victoria’s Secret, Nike, dan Toys R yang masuk ke dalam contoh pengecer khusus.

5. Convenience Retailer

Umumnya, jenis retail ini adalah bagian dari lokasi retail yang ada di tempat pengisian bahan bakar. Namun juga menjual berbagai macam barang dagangan dengan harga serta kenyamanan premium.

6. Mobile Retailer

Jenis retail ini biasanya menggunakan platform smartphone untuk memproses transaksi retail dan kemudian mereka akan mengirimkan produk pesanan langsung ke pelanggan.

7. Internet Retailer

Retail jenis ini biasanya menjual situs belanja online dan mengirimkan pesanannya langsung kepada rumah atau tempat kerja konsumen. Jenis retail ini biasanya akan menjual produk dagangan dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga eceran.

Dari penjelasan yang sudah dibahas di atas, bisa disimpulkan bahwa retail adalah sebuah upaya untuk memasarkan suatu produk atau jasa yang dilakukan secara eceran kepada konsumen tingkat akhir guna memenuhi kebutuhan mereka dan tidak untuk dijual kembali. Bagaimana, apakah Grameds tertarik dengan bisnis yang satu ini?

Rekomendasi Buku & Artikel

About the author

Hendrik

Saya Hendrik Nuryanto dan biasa dipanggil dengan nama Hendrik. Salah satu hobi saya adalah menulis berbagai macam tema, seperti teknologi, hingga rumus-rumus beserta soalnya.