in

Sinopsis & Review Novel Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh (2001)

Supernova 1: Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh merupakan sebuah novel fiksi ilmiah yang ditulis oleh Dee Lestari yang terbit pada tahun 2001. Novel ini adalah bagian pertama dari enam seri Supernova yang ditulis oleh Dee Lestari.

Supernova 1: Kesatria Putri Bintang Jatuh 2001

https://www.gramedia.com/products/the-amazing-traveling-bukan-sekadar-jalan-jalan?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Melalui GoodReads, novel Supernova 1 ini mendapatkan rating 3,87 dari 4 bintang. Penasaran dengan sinopsis dan seputar tentang novel Supernova 1: Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh ini? Simak sinopsisnya berikut ini ya!

Tentang Penulis Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh (2001)

Supernova 1: Kesatria Putri Bintang Jatuh 2001
gramedia.com

Dewi Lestari Simangunsong atau yang lebih akrab dipanggil sebagai Dee Lestari merupakan seorang penulis, penyanyi dan penulis lagu asal Indonesia. Dee Lestari pertama kali dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai anggota dari trio vokal Rita Sita Dwi.

Dee Lestari lahir pada 20 Januari 1976 sebagai anak keempat dari lima bersaudara dari pasangan Yohan Simangunsong dan Tiurlan br Siagian. Ketiga saudara perempuan Dee Lestari adalah seseorang yang aktif dalam bidang seni, walaupun tidak seperti Dee Lestari yang menjadi penulis buku.

Kakak perempuan Dee Lestari yaitu Key Mangunsong merupakan seorang sutradara sekaligus penulis skenario. Kakak keduanya yaitu Imelda Rosalin adalah seorang pianis sekaligus penyanyi Jazz dan adik perempuannya yaitu Arina Ephipania merupakan seorang vokalis dari grup musik Mocca dan penyanyi.

Sebelum merilis Supernova pada tahun 2001, tidak banyak yang tahu bahwa Dee Lestari sebelumnya telah sering menulis. Tulisan-tulisan Dee Lestari sempat dimuat di beberapa media, seperti sebuah cerpen yang berjudul “Sikat Gigi” yang terbit di buletin seni terbitan Bandung, “Jendela Newsletter”.

Pada tahun 1993, Dee Lestari kemudian kembali mengirimkan tulisan berjudul “Ekspresi” ke “Majalah Gadis” yang saat itu sedang mengadakan lomba menulis dan Dee Lestari berhasil meraih juara pertama pada lomba tersebut.

Tiga tahun setelah memenangkan lomba menulis tersebut, Dee Lestari, kemudian menulis cerita bersambung berjudul “Rico The Coro” yang dimuat di “Majalah Mode”. Semasa sekolah, ketika masih menjadi siswa SMU 2 Bandung, Dee Lestari bahkan sempat menulis sendiri 15 karangan yang diterbitkan di buletin sekolahnya.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Novel pertama yang ditulis oleh Dee Lestari adalah Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh merupakan novel yang cukup sensasional. Novel ini dirilis pada 16 Februari 2001 dan laku sebanyak 12.000 eksemplar dalam tempo 35 hari dan terjual hingga kurang lebih 75.000 eksemplar. Novel pertama dari Dee Lestari banyak menggunakan istilah sains dan cerita cinta di dalamnya.

Lalu, pada bulan Maret 2002, Dee Lestari kembali menerbitkan novel berjudul “Supernova Satu” dalam edisi bahasa Inggris untuk tembus pasar internasional dan berhasil. Ia menggaet Harry Aveling (60) yang merupakan ahlinya dalam urusan menerjemahkan karya sastra Indonesia dalam bahasa Inggris.

Supernova karya Dee Lestari berhasil masuk nominasi Khatulistiwa Literary Award (KLA) yang digelar oleh QB World Books. Karya Dee Lestari satu in bersaing dengan sastrawan ternama lainnya seperti Danarto dengan karyanya berjudul Setangkai Melati di Sayap Jibril, Goenawan Muhammad, Dorothea Rosa Herliany dengan Kill The Radio, Sutardji Calzoum Bachri dengan Hujan Menulis Ayam dan Hamsad Rangkuti dengan karyanya Sampah Bulan Desember.

Setelah sukses dengan novel pertamanya, Dee Lestari kembali meluncurkan novel kedua dari seri Supernova yaitu Supernova 2: Akar yang terbit pada 16 Oktober 2002. Novel kedua Dee Lestari ini sempat mengundang kontroversi karena dianggap melecehkan umat Hindu.

Umat Hindu menolak dicantumkannya lambang Aum atau Omkara yang menjadi aksara suci Brahman Tuhan yang Maha Esa dalam Hidup sebagai cover dari buku Supernova 2 ini. Akhirnya, karena penolakan dari umat Hindu, lambang Omkara tidak ditampilkan lagi pada cetakan kedua dan seterusnya.

Pada Januari 2005, Dee Lestari merilis novel ketiga dari seri Supernova berjudul Supernova 3: Petir. Kisah novel ini masih berkaitan dengan dua sebelumnya dalam seri Supernova. Hanya saja, Dee Lestari memasukkan empat tokoh baru dalam novel Petir dan salah satunya adalah tokoh Elektra sebagai tokoh sentral dalam novel ini.

Sinopsis Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh (2001)

Supernova 1: Kesatria Putri Bintang Jatuh 2001

https://www.gramedia.com/products/the-amazing-traveling-bukan-sekadar-jalan-jalan?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Pada tahun 1991, Reuben yaitu seorang Indo Yahudi dan mahasiswa dari John Hopkins School of Medicine bertemu dengan Dimas yaitu mahasiswa George Washington University yang berasal dari keluarga Indonesia dengan ekonomi cukup berada di Washington, D.C.

Setelah bertemu, mereka berdua menjadi teman dekat. Terutama setelah Reuben mencoba alkohol pertamanya dan mulai melakukan refleksi tentang watak dan sifat alam semesta.

Sepuluh tahun kemudian, Reuben dan Dimas pun menjadi pasangan gay dan akhirnya menetap di sebelah selatan Jakarta. Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh Reuben tentang watak dari alam semesta dan keahlian Dimas sebagai seorang penulis serta pujangga, mereka pun mulai menulis suatu cerita cinta antara Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh.

Ferre “Re” merupakan seorang managing director dari suatu perusahaan ternama yang memiliki penampilan tampan serta penuh karisma. Akan tetapi, ia sendiri merasa kurang menjalani hidup. Hingga suatu saat ia bertemu dengan Rana yaitu seorang jurnalis yang mewawancarainya.

Pertemuan Re dengan Rana kemudian mengingatkan Re pada sebuah cerita anak-anak yang berjudul Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh. Menurut cerita tersebut, Kesatria sedang jatuh cinta pada Putri dan melakukan apapun demi mendapatkan hati sang putri.

Ia membayangkan dirinya sebagai seorang Kesatria dan Rana adalah putrinya. Di sisi lain, Rana adalah seorang wanita yang jenuh dengan kewajibannya untuk mengikuti seluruh aturan dan tradisi, termasuk selalu hidup bersama suaminya yang setia, taat dan berasal dari keluarga ternama, Arwin. Rana tidak pernah merasa memiliki suatu hubungan spesial dengan suaminya.

Cerita lalu beralih ke kisah Diva Anastasia yaitu Si Bintang Jatuh dalam novel ini. Diva merupakan seorang pragawati yang diam-diam bekerja sebagai pelacur setiap malamnya. Diva dikenal sebagai wanita dengan mulut pedas dan selalu mengkritik klien serta orang yang dianggap tidak menikmati hidup sebagaimana mestinya.

Meskipun begitu, Diva adalah sosok yang memperhatikan hal sepele. Bahkan, ia menaikkan derajat supir pribadinya bernama Ahmad dengan membantu menyekolahkan anak-anaknya dan membiayai istrinya.

Diva hanya memiliki hubungan pribadi dengan Gio, yaitu seorang Tionghoa Portugis dan Indonesia yang sering melakukan perjalanan keliling dunia.

Ferre dan Rana akhirnya jatuh cinta, tetapi Rana telah memiliki suami. Mereka harus akhirnya harus menjalani hubungan gelap di balik Arwin, koleganya dan media. Bagaimanapun, rasa cinta keduanya tidak bisa dipungkiri dan tak bisa dibendung lagi.

Kisah percintaan antara Rana, Arwin dan Ferre digambarkan begitu rumit dan sedih. Dee Lestari menggambarkan Arwin sebagai sosok laki-laki biasa yang setia dan selalu bersyukur memiliki Rana dalam hidupnya dan menjadi istrinya. Oleh karena itu, kekalutan hubungan gelap Rana dan Ferre bahkan tidak membuat Arwin membenci istrinya yang selingkuh.

Di bab lainnya dalam novel Supernova 1 ini, Dee Lestari juga menceritakan kisah Re dan Diva. Penasaran dengan kelanjutan kisah dari Re, Diva, Arwin, Rana dan tokoh lainnya? Jadi, Grameds harus segera membeli buku Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh dan membaca buku pertama karya Dee Lestari yang berhasil meraih sambutan fantastis dari para pecinta novel khususnya pecinta novel Indonesia.

Supernova 1: Kesatria Putri Bintang Jatuh 2001

https://www.gramedia.com/products/the-amazing-traveling-bukan-sekadar-jalan-jalan?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Ulasan Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh (2001)

Jika masih ragu membeli dan membaca buku Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh yang ditulis oleh Dee Lestari, maka Grameds bisa menyimak ulasan dari pembaca lain dari GoodReads berikut ini.

Melalui situs resmi dari GoodReads, novel Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh mendapatkan rating 3.87 dari 4 bintang. Berikut detail dari buku Supernova karya Dee Lestari.

  • Judul Buku : Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh
  • Jumlah Halaman : 364
  • Tanggal Terbit : Maret 2001
  • Bahasa : Indonesia
  • Penerbit : Bentang Pustaka

Menurut para pembaca Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh yang memberikan reviewnya di situs GoodReads, novel pertama yang ditulis oleh Dee Lestari ini merupakan novel yang bisa dibilang sangatlah unik karena novel ini penuh dengan romansa. Di sisi lainnya, Dee Lestari juga banyak menggunakan istilah sains, sehingga banyak mencantumkan footnote di dalamnya.

Dengan membaca buku ini, Grameds tidak hanya menikmati plot cerita yang menarik dari para tokohnya, tetapi juga belajar banyak istilah-istilah baru yang tentu saja menarik untuk dipelajari dan akan menambah pengetahuan Grameds sebagai pembaca.

Kapan lagi baca novel yang menyajikan istilah sains menarik seperti novel yang ditulis oleh Dee Lestari? Pembaca juga akan merasa kagum bahwa buku ini memiliki gaya penulisan yang dewasa dan menarik dengan teori physics untuk melengkapi kisah-kisah para tokohnya.

Namun, di sisi lain, ada beberapa pembaca yang kesulitan untuk memahami alur cerita dan maksud kisah yang ingin disampaikan oleh Dee Lestari. Salah satu penyebabnya adalah karena penggunaan istilah sains yang terlalu banyak. Jadi, istilah sains yang digunakan dalam buku ini bisa jadi nilai positif dan negatif, tergantung dari perspektif kamu ya, Grameds!

Secara garis besar, berikut beberapa kelebihan dari novel Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh yang membuat Grameds harus segera beli buku ini.

Premis dari cerita novel Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh ini cukup menarik karena menggabungkan kisah sains, sastra dan romansa. Plot dari novel ini akan memungkinkan pembaca untuk menambah pengetahuan tentang hal tersebut, karena Dee Lestari juga menyelipkan beberapa teori menarik di dalamnya.

Dee Lestari dianggap berhasil menggabungkan unsur-unsur sains dalam kehidupan nyata para tokohnya dalam novel ini. Dee Lestari juga berhasil menggabungkan dua hal yang jarang sekali ditemukan dalam kisah fiksi. Ia membuat cerita ini menjadi lebih menarik karena menggunakan permainan diksi serta konflik dari para tokoh yang ada dalam novel ini.

Tokoh-tokoh dari novel Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh dibuat oleh Dee Lestari untuk memainkan peran dalam cerita yang menarik sekaligus berani. Setiap tokoh dalam novel ini, memiliki karakter yang tidak biasa dan memiliki khas. Mungkin Grameds akan menemui beberapa tokoh yang dianggap menyimpang dalam lingkungan masyarakat, tetapi tokoh-tokoh tersebut juga memiliki sisi baik dan keunggulan.

Melalui novel ini, Dee Lestari membuktikan bahwa sebagai penulis ia memiliki gaya bercerita yang baik. Oleh sebab itu, pembacanya akan terus tertarik untuk mengikuti kisah dari setiap tokoh dalam novel Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh.

Meskipun memiliki banyak kelebihan dan mendapatkan rating cukup bagus di situs GoodReads, novel Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh ini juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut beberapa kekurangannya.

Novel Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh ini adalah novel yang diselipkan banyak teori sains di dalamnya, maka tentu saja Grameds akan membaca dan menemukan istilah sains yang baru. Bagi orang awam, istilah tersebut akan terasa asing, sehingga akan membuat pembaca kesulitan untuk memahami jalan cerita dari novel ini.

Cerita dari novel ini mengangkat hubungan yang menyimpang dari norma dan nilai yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, novel Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh ini tidak cocok dibaca oleh Grameds yang sensitif atau bahkan menentang penyimpangan seksual. Novel ini juga tidak cocok bagi Grameds yang belum cukup umur.

Meskipun memiliki beberapa kekurangan, tetapi kekurangan tersebut tidak mengurangi nilai dari buku Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh ini. Selain itu, Dee Lestari juga tidak lupa menyisipkan pesan moral di dalamya.

Melalui buku novel ini, Dee Lestari menjelaskan bahwa semua hal yang ada dalam hidup ini hanyalah relatif. Semua hal yang ada di dunia ini tidak dapat selamanya dianggap baik atau buruk.

Sesuatu hal yang terjadi di dunia ini memiliki nilai berbeda, bergantung pada perspektif seorang individu yang menilainya. Takdir bukanlah suatu hal yang pasti akan terjadi, sebab manusia memiliki andil untuk menentukan takdir yang ingin ia jalani.

Cara menentukan takdir yang dimaksud adalah tidak dengan cara memilih, tetapi dengan melakukan sebuah usaha dan tidak membiarkan orang lain atau dunia menentukan nasibnya.

Dari buku Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh karya Dee Lestari menyisipkan pesan bahwa kadang manusia harus mau berusaha dengan keras untuk mempertahankan suatu hal yang mereka inginkan.

Akan tetapi, menjaga dan mengekang suatu hal yang telah miliki juga tidak baik, maka lakukanlah penjagaan secukupnya dan jangan menggenggam hal tersebut begitu erat. Hal ini karena suatu saat, apa yang menjadi milik manusia juga akan hilang.

Manusia terlalu sering menilai kebenaran hanya dari satu sudut pandang saja. Penilaian ini tentu saja tidak dapat dianggap sebagai penilaian yang mutlak dan benar. Karena kebenaran yang utuh hanya dapat diperoleh, jika seseorang melihat dari segala sudut pandang.

Sebagai tambahan informasi, saking larisnya buku Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh ini merupakan novel pertama karya Dee Lestari ini juga sempat diangkat menjadi sebuah film berjudul Supernova yang rilis pada tahun 2014. Tentu saja, jalan ceritanya tidak jauh berbeda dengan novelnya.

Jika tertarik, Grameds mungkin bisa mencoba melihat filmnya lebih dulu kemudian membaca bukunya untuk mendapatkan sensasi cerita yang lebih.

https://www.gramedia.com/products/the-amazing-traveling-bukan-sekadar-jalan-jalan?utm_source=bestseller&utm_medium=bestsellerbuku&utm_campaign=seo&utm_content=BestSellerRekomendasi

Apabila Grameds ingin membeli buku Supernova 1: Kesatria, Putri & Bintang Jatuh dan novel-novel lain karya Dee Lestari, Grameds bisa membelinya di gramedia.com ya! Karena sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia tentu saja mendukung Grameds yang ingin mulai rajin membaca!

Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca. Jadi tunggu apa lagi? Segera beli bukunya sekarang juga ya!

Penulis: Khansa

BACA JUGA:

  1. Rekomendasi Novel Fantasi Seru Terbaik 
  2. 8 Rekomendasi Light Novel Paling Seru di Gramedia 
  3. Rekomendasi Novel Terbaru & Terbaik yang Bagus 
  4. Review Novel The Midnight Library Karya Matt Haig
  5. Review Novel Eragon Karya Christoper Paolini 
  6. Review Buku “The Secret” by Rhonda Byrne

Written by Ananda