in

Review Novel Midnight Sun Karya Stephenie Meyer

Siapa yang tidak mengetahui kisah Twilight? Ya, kisah cinta vampir dengan manusia yang rumit, tetapi sangat manis. Midnight Sun ini merupakan novel pendamping untuk kisah Twilight yang ditulis oleh Stephenie Meyer. Novel Midnight Sun diterbitkan pada tahun 2020, 15 tahun setelah novel Twilight diterbitkan. Ini adalah karya yang menceritakan kembali peristiwa Twilight dari sudut pandang Edward Cullen, bukan dari sudut pandang Bella Swan seperti di Twilight. Stephenie Meyer menyatakan bahwa ia memang sengaja merencanakan untuk menulis ulang kisah Twilight dari sudut pandang Edward.

Untuk bisa mendapatkan perasaan yang lebih baik dari karakter Edward, Stephenie Meyer mengizinkan Catherine Hardwicke, sutradara film adaptasi Twilight, dan Robert Pattinson, aktor yang memerankan tokoh Edward dalam film Twilight, untuk membaca beberapa bab lengkap dari novel ini ketika mereka dalam proses produksi film Twilight. Pada tanggal 28 Agustus 2008, Stephenie Meyer sempat menghentikan penulisan novel Midnight Sun sebagai tanggapan atas bocornya dua belas bab dari naskah yang belum selesai di internet. Stephenie merasa terlalu sedih akibat apa yang terjadi. Maka itu, ia tidak bisa untuk terus mengerjakan novel Midnight Sun, dan akan menundanya tanpa batas waktu yang ditentukan.

Stephenie Meyer membuat draf dua belas bab tersedia di situs webnya secara adil kepada para pembacanya, karena novel itu dikompromikan sebelum publikasi yang dimaksudkan. Stephenie Meyer juga menyatakan bahwa dia tidak percaya bahwa manuskrip itu dibocorkan dengan maksud jahat, dan tidak akan menyebut nama siapapun. Dalam sebuah wawancara yang dilakukan pada bulan November 2008, Stephenie Meyer mengatakan bahwa situasi itu benar-benar rumit, karena semua orang sekarang berada di kursi pengemudi, di mana mereka dapat membuat keputusan. Stephenie tidak merasa sendirian dengan naskah itu, dan tidak dapat menulis ketika saya melakukannya.

Stephenie mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk pergi selama sekitar dua tahun tanpa mendengar kabar apapun tentang Midnight Sun. Stephenie berpikir bahwa dia akan mulai mengerjakan novel itu lagi setelah dia yakin bahwa semua orang sudah melupakannya. Pada tahun 2015, setelah perilisan Life and Death: Twilight Reimagined, novel Twilight pertama yang membengkokkan gender, Stephenie Meyer akhirnya merasa nyaman untuk mulai menulis lagi. Pada bulan Mei 2020, Stephenie Meyer akhirnya mengumumkan bahwa novel Midnight Sun tersebut akan dirilis pada 4 Agustus 2020.

Novel Midnight Sun berhasil terjual sebanyak satu juta kopi dalam minggu pertama penerbitannya. Novel Midnight Sun juga berhasil diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di seluruh dunia, termasuk Bahasa Indonesia. Versi Bahasa Indonesia novel ini diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada bulan November 2020. Versi terjemahan novel dengan total 1016 halaman ini diberi judul “Midnight Sun (Matahari Tengah Malam).

Dalam novel ini, pembaca bisa menemukan sejumlah jawaban atas pertanyaan yang muncul di benak pembaca ketika menyelami kisah Twilight. Novel Midnight Sun akan memberikan kisah yang berbeda dari sudut pandang Edward. Selain dalam menyikapi hubungannya dengan Bella, kisah ini juga akan mengungkap lebih banyak tentang keluarga Cullen. Maka dari itu, bagi kalian para penggemar kisah Twilight, kalian wajib banget untuk membaca novel ini!

Profil Stephenie Meyer – Penulis Novel Midnight Sun

Sumber gambar: imdb.com

Stephenie Meyer lahir pada 24 Desember 1973, di Hartford, Connecticut. Stephenie Meyer lahir dengan nama Stephenie Morgan. Dia adalah anak kedua dari enam bersaudara dari pasangan Stephen Morgan dan Candy Morgan. Sang ayah adalah pejabat keuangan, sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Stephenie Meyer dibesarkan di Phoenix, Arizona dan bersekolah di Chaparral High School di Scottsdale, Arizona. Pada tahun 1992, Stephenie Meyer memenangkan National Merit Scholarship, yang membantu mendanai studi sarjananya di Universitas Brigham Young di Provo, Utah, di mana dia menerima gelar BA dalam Sastra Inggris pada tahun 1997.

Meskipun dia memulai dan menyelesaikan gelarnya di Universitas Brigham Young, Stephenie kemudian mengambil kelas di Arizona State University pada musim gugur 1996 dan musim semi 1997. Stephenie Meyer bertemu calon suaminya, Christian “Pancho” Meyer, di Arizona, saat mereka berdua masih anak-anak. Mereka berdua kemudian menikah pada tahun 1994, saat Stephenie Meyer masih berusia dua puluh satu tahun. Stephenie Meyer bersama pasangannya memiliki tiga anak laki-laki. Christian Meyer yang merupakan mantan auditor diketahui telah pensiun untuk mengurus anak-anak.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Sebelum menulis Twilight yang menjadi novel pertamanya, Stephenie Meyer sempat mempertimbangkan untuk kuliah di fakultas hukum, karena dia merasa tidak punya peluang untuk menjadi penulis. Stephenie kemudian mencatat bahwa kelahiran putra tertuanya, Gabe, pada tahun 1997 mengubah pikirannya. Setelah dia memiliki Gabe, dia hanya ingin menjadi ibunya. Sebelum menjadi seorang penulis, satu-satunya pekerjaan profesional Stephenie Meyer adalah sebagai resepsionis di sebuah perusahaan properti.

Nama Stephenie Meyer kini dikenal sebagai seorang novelis dan produser film Amerika. Stephenie Meyer mulai terkenal, karena menulis serial romantis vampir Twilight, yang telah terjual lebih dari 100 juta kopi, dengan terjemahan ke dalam 37 bahasa yang berbeda. Stephenie Meyer menjadi penulis buku paling tahun 2008 dan 2009 di Amerika Serikat. Ia telah menjual lebih dari 29 juta buku pada tahun 2008, dan 26,5 juta pada tahun 2009. Stephenie Meyer juga berhasil menerima penghargaan Children’s Book of the Year 2009 dari British Book Awards untuk karyanya yang berjudul Breaking Dawn, yang menjadi seri penutup Twilight.

Stephenie sebelumnya tidak memiliki pengalaman sebagai penulis. Dia mengaku menyusun ide untuk seri Twilight di dalam mimpi. Karyanya dipengaruhi oleh karya Jane Austen dan William Shakespeare. Perjuangannya untuk menerbitkan Twilight ternyata tidak mudah. Setelah menerima banyak penolakan, Little, Brown and Company menawarinya kesepakatan tiga buku senilai $750.000 yang menghasilkan empat seri buku, beberapa novel spin-off dan novela, dan serangkaian adaptasi film yang sukses secara komersial.

Selain novel dewasa muda, Stephenie Meyer juga telah mengeksplor ke novel dewasa dengan The Host (2008) dan The Chemist (2016). Stephenie Meyer juga sempat bekerja di produksi film dan mendirikan perusahaan produksi Fickle Fish Films. Stephenie Meyer juga memproduksi kedua bagian dari Breaking Dawn dan dua adaptasi novel lainnya. Keanggotaan Meyer di Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (Gereja LDS) juga memengaruhi dia dalam membentuk novelnya.

Di mana, dia membuat karakter-karakter yang tidak boleh minum, dengan pengecualian novelnya tahun 2008 yang berjudul The Host, di mana karakter Doc mengonsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan untuk mengatasi masalahnya, merokok, atau adegan seks eksplisit. Begitu juga karakter Edward dan Bella dalam serial Twilight yang dibuat tetap berpantang secara seksual sampai menikah. Tema yang konsisten dengan agamanya, termasuk hak pilihan, kefanaan, godaan, dan kehidupan kekal, sangat menonjol dalam karyanya.

Karya Stephenie Meyer juga sempat dikritik akibat gaya penulisannya yang terlalu sederhana. Para feminis juga menegaskan bahwa novel karya Stephenie Meyer mendorong peran gender tradisional. Namun, Stephenie Meyer juga tentunya mendapat banyak pujian atas berbagai karyanya yang luar biasa dan mampu menarik hati banyak orang. Stephenie Meyer bahkan berhasil masuk ke dalam daftar majalah Time dari “100 Orang Paling Berpengaruh pada tahun 2008”. Lalu, namanya juga termasuk dalam daftar 100 Selebriti Forbes dari selebritas paling berpengaruh di dunia pada tahun 2009, dengan pendapatan tahunan yang lebih 50 juta US dollar.

Sinopsis Novel Midnight Sun

Pros & Cons

Pros
  • Konsep novel ini sendiri yang menggunakan sudut pandang tokoh utama lain
  • Pembaca dapat mengerti alasan mengapa Edward melakukan berbagai hal yang dia lakukan pada kisah Twilight
Cons
  • Narasi yang dinilai terlalu panjang
  • Ketebalan novel ini juga mencapai 1000 halaman
  • Tebalnya novel menimbulkan kesan jenuh

Edward Cullen dapat merasakan dirinya jatuh cinta saat melihat seorang gadis yang bernama Bella Swan, yang baru pindah ke Forks. Bella Swan tidak sama seperti manusia lainnya, yang isi kepalanya kerap kali membuat Edward pening. Bella Swan justru membuat Edward takut, karena dia benar-benar tidak bisa membaca pikirannya. Midnight Sun akan mengisahkan pertemuan Edward dengan Bella, dan menggambarkan dari sudut pandang Edward, sang vampir, tentang bagaimana kisah cinta mereka terjalin.

Novel ini akan mengungkap detail masa lalu dan isi kepala Edward yang rumit. Ini akan menggambarkan benak Edward yang semakin menunjukkan mengapa cintanya kepada Bella Swan menjadi pertentangan hidupnya yang paling besar baginya. Bagaimana mungkin ia sangat egois untuk mengikuti kata hatinya, meskipun itu berarti dia akan membahayakan hidup Bella?

Kelebihan Novel Midnight Sun

Sebagai novel pelengkap dari kisah legendaris Twilight, tentunya novel Midnight Sun memiliki sejumlah kelebihan. Kelebihan pertama, dari konsep novel ini sendiri yang menggunakan sudut pandang tokoh utama lain. Membaca sebuah kisah dari sudut pandang orang yang juga menjadi fokus utama cerita pada kisah sebelumnya menjadi sebuah hal yang menarik.

Sebab, kisah dengan sudut pandang baru ini dapat mengungkap jawaban atas pertanyaan yang muncul akibat kisah sebelumnya, dan dapat memberikan sebuah pengetahuan baru yang sebelumnya tidak diketahui. Dengan membaca novel Midnight Sun ini, pembaca dapat mengerti alasan mengapa Edward melakukan berbagai hal yang dia lakukan pada kisah Twilight. Novel ini juga mengungkap lebih detail tentang keluarga Cullen yang sangat menarik itu.

Stephenie Meyer dinilai dapat menuliskan pikiran-pikiran Edward yang sangat kompleks itu dengan baik. Ditambah dengan menceritakan kisah masa lalu Edward beserta keluarganya, bagaimana hubungannya dengan anggota keluarganya, dikisahkan dengan lengkap dalam novel ini. Novel Midnight Sun sangat direkomendasikan untuk anda para penggemar kisah Twilight yang ingin mengenal sosok Edward lebih dalam.

Kekurangan Novel Midnight Sun

Selain kelebihan, novel Midnight Sun ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan pada novel ini terletak pada beberapa narasi yang dinilai terlalu panjang, dan ketebalan novel ini juga mencapai 1000 halaman. Hal ini menjadi kendala bagi beberapa pembaca, dan menimbulkan kesan jenuh. Ditambah lagi, alur kisah ini juga sama persis dengan kisah Twilight. Namun, Midnight Sun tetap menjadi kisah yang menarik, dengan mengungkap sudut pandang yang lain.

Pesan Moral Novel Midnight Sun

Melalui kisah Midnight Sun, kita dapat belajar untuk meneladani sikap Edward yang tidak egois. Ia sangat mencintai Bella, tetapi takdirnya sebagai seorang vampir membuatnya mau tidak mau menjauhi gadis yang sangat dicintainya itu. Demi keselamatan Bella. Sikap Edward ini menunjukkan arti cinta yang sebenarnya adalah dengan merelakan orang yang kita cintai pergi, demi kepentingan diri mereka.

Melalui kisah ini juga, kita mengetahui bahwa segala yang terjadi di dunia ini tidak dapat didefinisikan benar atau salahnya. Segala hal yang terjadi adalah relatif. Semua bergantung pada sudut pandang orang lain, dan bagaimana perasaan masing-masing orang. Oleh karena itu, kita tidak boleh menghakimi sesuatu hanya dari yang terlihat saja.

Sekian artikel ulasan novel Midnight Sun karya Stephenie Meyer. Bagi kalian yang ingin mengetahui bagaimana sudut pandang Edward Cullen dalam memperjuangkan cintanya, kalian bisa mendapatkan novel ini hanya di Gramedia.com.

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy