in

Review Novel The Love Hypothesis Karya Ali Hazelwood

Bagi para pecinta kisah romcom, mari merapat. Novel The Love Hypothesis ditulis oleh Ali Hazelwood, penulis asal Italia yang dikenal suka menulis kisah romantis komedi. Novel The Love Hypothesis pertama kali diterbitkan pada bulan September 2021 dengan total 336 halaman.

Novel The Love Hypothesis menjadi novel romcom pertama Ali Hazelwood yang berhasil diterbitkan. Ini adalah kisah romansa Olive Smith dan Adam Carlsen. Saat hubungan palsu yang dilakukan ilmuwan bertemu dengan kekuatan tarik-menarik yang tidak tertahankan, menghasilkan teori cinta bagi seorang wanita yang diperhitungkan dengan cermat ke dalam kekacauan.

Sebagai kandidat Ph.D., Olive Smith tak percaya pada hubungan romantis jangka pandang, tetapi sahabatnya percaya. Inilah yang membawanya masuk ke dalam situasi ini. Untuk meyakinkan Anh bahwa Olive sedang berkencan dan sedang dalam perjalanan menuju kebahagiaan selamanya membutuhkan lebih dari sekadar trik pikiran Jedi, karena ilmuwan selalu memerlukan bukti.

Jadi, seperti ahli biologi yang menghargai dirinya sendiri, Olive panik dan mencium pria pertama yang dilihatnya. Pria itu tidak lain adalah Adam Carlsen, seorang profesor muda yang hebat dan terkenal. Itulah sebabnya Olive lega saat partner lab Stanford yang ditemuinya itu setuju untuk merahasiakan sandiwaranya dan menjadi pacar palsunya. Namun, saat konferensi sains besar menjadi kacau, karir Olive ditempatkan di atas pembakar Bunsen.

Adam membuatnya terkejut lagi dengan memberikan dukungan tak henti dengan keras dan bahkan lebih keras lagi… dengan perut six-pack yang dimilikinya. Tiba-tiba eksperimen kecil mereka terasa sangat dekat dengan pembakaran. Dan Olive menemukan bahwa satu-satunya hal yang lebih rumit daripada hipotesis tentang cinta adalah meletakkan hatinya sendiri di bawah mikroskop.

Profil Ali Hazelwood – Penulis Novel The Love Hypothesis

Sumber foto: alihazelwood.com

Ali Hazelwood adalah penulis novel romantis komedi kontemporer tentang wanita di STEM dan akademisi. Ali Hazelwood adalah penyuka kucing, Nutella, dan ia suka kuncir kuda samping. Ali juga sedang belajar merenda, dia adalah sosok gadis yang sangat sibuk dengan kehidupan yang intens dan mengasyikkan.

Hal favorit Ali di dunia adalah menjelajahi kiasan roman tradisional dan membayangkan bagaimana mereka akan bermain di lingkungan akademis. Ilmuwan yang merupakan saingan saling jatuh cinta? Kencan palsu saat rapat fakultas? Itu adalah kisah-kisah yang disukainya. Ali Hazelwood berasal dari Italia, ia pernah tinggal di Jepang dan Jerman, dan akhirnya pindah ke Amerika Serikat untuk mengejar gelar Ph.D. dalam ilmu saraf. Ali Hazelwood belum lama ini menjadi profesor.

Nama Ali Hazelwood sebagai seorang penulis sudah cukup populer, karena ia adalah Penulis Buku Terlaris versi New York Times. Hingga saat ini, Ali Hazelwood telah menerbitkan 8 buku, yaitu The Love Hypothesis, Under One Roof (The STEMinist Novellas #1), Stuck With You (The STEMinist Novellas #2), Below Zero (The STEMinist Novellas #3), Loathe to Love You (The STEMinist Novellas, #1-3), Check & Mate, Love Theoretically, dan Love on the Brain.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Sinopsis Novel The Love Hypothesis

The Love Hypothesis memiliki setting di Amerika, zaman modern. Kisah ini berpusat pada Olive Smith, seorang mahasiswa pascasarjana biologi berusia 26 tahun dari Universitas Stanford. Penelitian Olive berfokus pada kanker pankreas, tetapi setiap bab dimulai dengan hipotesis tentang kehidupan cinta atau pilihan Olive yang relevan dengan isi bab. Dua tahun sebelum peristiwa utama cerita, kontrak Olive kadaluarsa tepat sebelum wawancaranya untuk Ph.D. pencalonan di Stanford.

Sementara dia menunggu di kamar mandi hingga matanya berhenti berair, dia bertemu dengan Adam Carlsen, salah satu peneliti biologi terkemuka di dunia. Saat itu, Olive tidak mengetahui status lelaki yang ditemukannya itu. Kata-kata bijaknya meyakinkan Olive bahwa sekolah pascasarjana adalah jalan yang benar, dan dua minggu kemudian, dia menerima tawaran untuk belajar di Stanford. Hampir tiga tahun kemudian, Olive berusaha meyakinkan sahabatnya bahwa dia melupakan mantan pacarnya sehingga temannya, yang tertarik dengan mantan pacarnya bisa berkencan dengannya.

Olive sedang bekerja di lab pada malam dia mengatakan bahwa dirinya akan berkencan ketika bertemu dengan temannya itu. Putus asa untuk terlihat berkencan, Olive mencium pria pertama yang dilihatnya, yang ternyata adalah Adam. Adam memiliki reputasi jahat dan menakutkan, dan dia menuntut penjelasan. Olive terbata-bata menjelaskan situasinya, meminta maaf atas ciuman itu, dan melarikan diri, berharap dia tidak pernah melihatnya lagi. Beberapa hari kemudian, teman Olive memojokkannya di lab.

Sebelum Olive dapat memberikan penjelasan, Adam datang dan bersikap hangat terhadapnya, yang meyakinkan teman Olive bahwa hubungan mereka asli. Olive ingin mempertahankan sandiwara itu sampai teman-temannya bersatu padu, dan Adam perlu meyakinkan Stanford bahwa dia tidak akan pergi untuk mencairkan dana penelitiannya. Keduanya pun memutuskan untuk berpura-pura berpacaran selama sebulan dengan harapan hubungan palsu mereka akan saling menguntungkan.

Area fokus Olive adalah deteksi dini kanker pankreas. Ibunya meninggal karena kanker pankreas karena terlambat ditemukan, dan Olive mendedikasikan hidupnya untuk penyakit itu supaya orang lain tidak kehilangan orang yang dicintainya. Membutuhkan laboratorium yang lebih lengkap untuk tahap penelitian berikutnya, Olive menghubungi beberapa profesor di universitas lain, tetapi hanya satu yang menjawab, yaitu Tom Benton dari Harvard. Dia akan mengunjungi Stanford dalam beberapa minggu, dan Olive dengan panik mengerjakan proyeknya dengan harapan dia akan memberinya ruang di labnya.

Sementara itu, dia terus tampil bersama Adam, mereka selalu bertemu di kedai kopi kampus seminggu sekali. Pada kencan palsu kedua mereka, Tom Benton bergabung dengan mereka. Ternyata dia adalah teman Adam dan ingin bertemu dengan pacar yang dibicarakan semua orang ini. Setelah mendengarkan nada penelitiannya, Tom meminta laporan pada akhir minggu, yang disampaikan Olive.

Beberapa hari kemudian, Tom menawarkan tempat di labnya tahun depan. Olive menerima email tentang makalah yang dia kirimkan ke konferensi mendatang di Boston. Makalahnya diterima untuk panel, yang berarti dia harus memberikan pidato. Dia ketakutan, tetapi Adam membantunya bersiap sampai dia merasa lebih siap. Teman-teman Olive menemukan akomodasi lain untuk konferensi, yang membuat Olive berbagi kamar hotel dengan Adam. Panel Olive tumpang tindih dengan pidato utama, dan Adam adalah pembicara utama, yang berarti dia tidak akan dapat hadir seperti yang dia janjikan.

Setelah panel, Tom mendekati Olive dan memaksakan dirinya padanya. Ketika Olive menarik diri dan mengancam untuk melaporkannya, Tom mengancam untuk mempublikasikan penelitiannya atas namanya dan menghinanya, menyebutnya biasa-biasa saja dan tidak berbakat. Adam menemukan Olive menangis di kamar hotel mereka. Olive mengatakan kepadanya apa yang terjadi, tetapi bukan siapa yang menghinanya. Mereka menghabiskan malam bersama.

Dia berbagi cerita serupa dari tahun-tahun sekolah pascasarjananya, dan mereka bercinta. Olive menghabiskan beberapa hari berikutnya berurusan dengan emosinya, memutuskan hubungan dengan Adam karena dia merasa itu hal yang benar untuk dilakukan. Ketika dia akhirnya bertemu dengan teman-temannya, mereka mendengar penghinaan Tom, yang secara tidak sengaja direkam oleh Olive setelah panel. Mereka meyakinkan Olive untuk memberi tahu Adam kebenaran dan melaporkan Tom. Tom pun dipecat dari Harvard, dan Olive dan Adam kembali bersama. Olive menemukan penempatan lab baru lebih dekat ke Stanford, dan keduanya tinggal bersama di California.

Kelebihan Novel The Love Hypothesis

Kelebihan novel The Love Hypothesis ini terletak pada premis ceritanya yang dinilai unik. Banyak pembaca yang menyatakan bahwa ini pertama kalinya mereka menemukan novel yang relate sekali dengan kehidupan mereka, karena membicarakan tentang hipotesis, kegalauan thesis, rasa takut, dan insecurity, hingga pembicaraan tentang P-value, korelasi Spearman, margin of error, dan sebagainya. Bahasan tersebut sangat sesuai dengan pembaca yang juga sedang menyusun tesis, karena mereka belajar tentang hal itu.

Kisah The Love Hypothesis ini tidak sepenuhnya romansa, sebagian kisah ini juga mengisahkan dunia pendidikan dan pekerjaan Olive dan Adam, yang membuat kisah ini menjadi lebih berwarna dan tidak membosankan. Alur kisah The Love Hypothesis ini juga cukup cepat, dan dalam setiap babnya pembaca bisa merasa dibawa menjelajahi petualangan yang baru. Selain mengangkat kisah tentang sains, Ali Hazelwood juga mengangkat isu tentang derajat wanita yang

Ali mengangkat topik bahwa wanita dalam dunia sains masih suka dianggap sebagai kelas dua. Dikisahkan, Olive mengalami masalah tersebut. Kemudian, Ali juga membahas tentang isu kekerasan seksual yang dialami Olive. Ia mengisahkan bagaimana efek perbuatan tercela tersebut sampai membuat Olive mempertanyakan kembali keberadaannya dalam dunia sains yang sangat dicintainya.

Selain itu, dialog-dialog yang dibuat antara Olive dan Adam, juga antara Olive dan teman-temannya dinilai sangat segar. Interaksi antar tokoh mampu membuat pembaca terhibur, tertawa, dan senyum-senyum sendiri. Ali juga dinilai sukses membangun karakter yang bisa membuat pembaca jatuh hati dan simpati. Secara keseluruhan, novel The Love Hypothesis adalah bacaan yang cocok bagi anda yang lagi menginginkan bacaan yang segar dan ringan.

Kekurangan Novel The Love Hypothesis

Selain kelebihan, novel The Love Hypothesis ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan pada novel ini terletak pada sejumlah adegan dewasa, yang membuat novel ini tidak bisa dibaca oleh semua kalangan. Pembaca yang boleh membaca novel ini adalah mereka yang telah berusia 18 tahun ke atas.

Kemudian, bagi sebagian pembaca, plot kisah romansa ini dinilai cukup klise, karena formulanya banyak ditemukan di kisah-kisah lain. Namun, novel The Love Hypothesis ini memberikan kesegaran dengan membahas tentang dunia sains. Novel ini juga pastinya dapat menghibur anda dengan komedi yang lucu.

Pesan Moral Novel The Love Hypothesis

Pelajaran yang dapat kita ambil dari novel The Love Hypothesis ini, yaitu untuk bersikap adil kepada siapa pun. Jangan membeda-bedakan gender, ras, agama, status, dan sebagainya. Jangan menjadi seperti rekan kerja Olive yang merendahkan dirinya oleh karena ia adalah seorang wanita. Bersikap baiklah kepada sesama, supaya kamu dapat diperlakukan dengan baik juga.

Kemudian, dari pengalaman Olive menjadi korban pelecehan seksual, kita dapat belajar untuk tidak menjadi seperti pelaku. Selain itu, bagi anda yang pernah mendapatkan perlakuan yang sama, jangan takut untuk mengutarakan masalah itu kepada orang lain. Cari seseorang yang dapat membantu anda. Jangan takut hanya karena power atau jabatan yang dimiliki pelaku. Anda berhak mendapat keadilan, dan pelaku berhak mendapatkan pelajaran.

Selanjutnya, melalui kisah cinta Olive dan Adam, kita juga dapat mengetahui bahwa pasangan seharusnya bisa saling mendukung dan saling menghormati. Kita dapat belajar dari Adam yang selalu mendukung Olive dalam keadaan apa pun. Mendukung dan menghormati menjadi suatu unsur penting yang membuat hubungan anda menjadi lebih baik.

Bagi anda yang penasaran akan kisah romansa antara Olive dan Adam ini, kalian bisa langsung mendapatkan novel The Love Hypothesis karya Ali Hazelwood ini hanya di Gramedia.com.

Written by Nandy

Perkenalkan saya Nandy dan saya memiliki ketertarikan dalam dunia menulis. Saya juga suka membaca buku, sehingga beberapa buku yang pernah saya baca akan direview.

Kontak media sosial Linkedin saya Nandy