in

10 Negara Terkaya di Dunia

Negara terkaya di dunia – Pertanyaan negara terkaya di dunia adalah pertanyaan yang akan selalu menimbulkan perdebatan ketika harus dijawab. Ini dikarenakan amat sulit untuk mendapatkan data yang akurat terkait dengan keuangan sebuah negara akibat banyaknya variabel yang harus diperhitungkan ketika mengumpulkan data.

Grameds perlu tahu bahwa terdapat sejumlah lembaga atau organisasi di dunia yang mengumpulkan data terkait pendapatan negara. Lembaga atau organisasi yang dimaksud di sini mulai dari World Bank atau Bank Dunia, Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) sampai dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

Bahkan, organisasi regional seperti CIA dari Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk negara-negara dari Eropa juga ikut mengumpulkan data mengenai kekayaan suatu negara. Di sini, setiap organisasi atau lembaga akan mendapatkan informasi yang berbeda-beda dari satu dengan lainnya.

Inilah alasan mengapa sulitnya mendapatkan data yang akurat terkait negara terkaya di dunia. Setiap sumber informasi akan menyatakan hal yang berbeda-beda sehingga kita belum tentu bisa mendapatkan data yang paling benar dan sesuai dengan keadaan negara tersebut.

 

Oleh karena itu, pada artikel kali ini, Grameds akan mempelajari negara terkaya di dunia pada tahun 2022 berdasarkan beberapa variabel, yakni berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) dan PDB per kapita serta Produk Nasional Bruto (PNB) dan juga PNB per kapita.

Kalian akan melihat seberapa jauh perbedaan yang dihasilkan menggunakan perhitungan dari masing-masing variabel tersebut. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kalian terkait kekayaan suatu negara yang dihitung berdasarkan cara yang berbeda.

Negara Terkaya di Dunia Tahun 2021 Berdasarkan Pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) per Kapita 

Unsplash

Produk Domestik Bruto atau sering disingkat sebagai PDB adalah salah satu bentuk keuangan dari nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dan dijual dalam periode waktu tertentu oleh negara. Karena sifatnya kompleks dan subjektif, maka PDB sering direvisi sebelum dianggap sebagai indikator yang dapat diandalkan.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Namun, PDB per kapita tidak mencerminkan perbedaan biaya hidup dan tingkat inflasi negara-negara tersebut. Oleh karena itu, menggunakan PDB per kapita pada paritas daya atau PPP beli bisa jadi lebih berguna saat membandingkan standar hidup antar negara.

Total PDB itu sendiri bisa dapat dipecah menjadi kontribusi masing-masing industri atau sektor ekonomi. Rasio PDB terhadap jumlah penduduk suatu wilayah disebut sebagai PDB per kapita. Dengan demikian, PDB sering digunakan sebagai metrik untuk perbandingan internasional serta ukuran kemajuan ekonomi yang luas.

Berdasarkan informasi di atas, Grameds bisa menyimpulkan kalau PDB meskipun merupakan salah satu standar yang digunakan untuk mengukur kondisi keuangan suatu negara, pada dasarnya bukanlah metode yang efektif karena masih perlu pematangan terkait perolehan informasi.

Meskipun begitu, PDB masih banyak digunakan karena metodenya dapat dikatakan lebih mudah untuk diproses. Dengan demikian, berikut adalah 10 negara terkaya di dunia tahun 2021 jika kita melihat berdasarkan PDB per kapita.

  1. Monaco

Pendapatan: ± USD 190.500

  1. Liechtenstein

Pendapatan : ± USD 180.000

  1. Luksemburg

Pendapatan : ± USD 115.000

  1. Swiss

Pendapatan : ± USD 87.000

  1. Macau

Pendapatan : ± USD 86.000

  1. Irlandia

Pendapatan : ± USD 85.000

  1. Norwegia

Pendapatan : ± USD 67.000

  1. Amerika Serikat

Pendapatan : ± USD 63.500

  1. Denmark

Pendapatan : ± USD 61.000

  1. Singapura

Pendapatan : ± USD 59.000

Negara Terkaya di Dunia Tahun 2022 Berdasarkan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per Kapita

Unsplash

Pendapatan Nasional Bruto atau sering disingkat PNB adalah total output domestik dan asing yang diklaim oleh penduduk suatu negara. PNB terdiri dari PDB ditambah pendapatan faktor yang diperoleh penduduk asing dan dikurangi pendapatan yang diperoleh dalam perekonomian domestik oleh bukan penduduk.

Membandingkan PNB dengan PDB menunjukkan sejauh mana PDB suatu negara mewakili aktivitas domestik atau internasional. Konsep PNB secara bertahap menggantikan PDB dalam statistik internasional. Meskipun identik secara konseptual, perhitungannya berbeda.

Berbeda dengan PDB yang mendefinisikan produksi berdasarkan lokasi geografis produksi, PNB menunjukkan produksi yang dialokasikan berdasarkan lokasi kepemilikan. PNB bahkan juga menghitung pendapatan berdasarkan lokasi kepemilikan dan tempat tinggal.

Jadi, Grameds bisa menyimpulkan bahwa PNB merupakan teknik yang lebih akurat dalam perhitungan pendapatan negara jika dibandingkan dengan PDB. Variabelnya terbilang lebih jelas dan lebih spesifik dibandingkan dengan menggunakan PDB untuk menghitung output negara.

Dan dengan demikian, hasil perhitungan PNB akan amat berbeda dengan perhitungan berdasarkan PDB. Coba kalian lihat daftar 10 negara terkaya di dunia tahun 2021 jika kita menggunakan PNB per kapita untuk menghitung pendapatan:

  1. Liechtenstein

Pendapatan: ± USD 116.000

  1. Swiss

Pendapatan: ± USD 84.000

  1. Norwegia

Pendapatan: ± USD 78.000

  1. Luksemburg

Pendapatan: ± USD 73.500

  1. Amerika Serikat

Pendapatan: ± USD 64.500

  1. Irlandia

Pendapatan: ± USD 64.000

  1. Denmark

Pendapatan: ± USD 63.000

  1. Islandia

Pendapatan: ± USD 62.000

  1. Qatar

Pendapatan: ± USD 56.000

  1. Singapura

Pendapatan: ± USD 54.000

Negara Terkaya di Dunia Tahun 2022 Berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) Nominal

Unsplash

Grameds bisa melihat perbedaan yang cukup signifikan terhadap posisi negara terkaya jika diukur menggunakan 2 indikator yang berbeda. Grameds pasti sudah menyadari kalau data yang disajikan di atas merupakan data yang diambil dari tahun 2021.

Ini dikarenakan untuk pendapatan per kapita, diperlukan 1 tahun periode untuk bisa mengukur kekayaannya. Ini berbeda jika kita mengukur kekayaan suatu negara hanya berdasarkan PDB atau PNB tanpa menghitung pendapatan rata-rata per kapitanya.

Di bawah ini, terdapat data mengenai PDB sebuah negara tanpa menghitung per kapitanya. Jadi, Grameds bisa melihat negara terkaya di dunia tahun 2022 yang memang diambil dengan perhitungan dan variabel yang lebih sederhana.

  1. Amerika Serikat

Pendapatan: ± USD 25 triliun

  1. Tiongkok

Pendapatan: ± USD 18 triliun

  1. Jepang

Pendapatan: ± USD 4.3 triliun

  1. Jerman

Pendapatan: ± USD 4 triliun

  1. India

Pendapatan: ± USD 3.4 triliun

  1. Britania Raya

Pendapatan: ± USD 3.1 triliun

  1. Prancis

Pendapatan: ± USD 2.7 triliun

  1. Kanada

Pendapatan: ± USD 2.2 triliun

  1. Rusia

Pendapatan: ± USD 2.1 triliun

  1. Italia

Pendapatan: ± USD 1.9 triliun

Negara Terkaya di Dunia Tahun 2022 Berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) PPP

Jika Grameds melihat data di atas, kalian pasti menyadari bahwa ada beberapa negara yang sebelumnya ditemukan pada data tahun 2021 justru malah menghilang di PDB tahun 2022. Beberapa negara yang dimaksud adalah Monako, Luksemburg dan Liechtenstein.

Alasannya cukup sederhana, karena data tahun 2022 diambil dari IMF. Sementara itu, negara-negara yang disebutkan di atas tidak tergabung ke IMF, sehingga tidak bisa dipastikan secara pasti PDB-nya jika tidak menghitung pendapatan per kapita. Data terkait PDB per kapita maupun PNB per kapita diambil dari sumber lain.

Kembali ke topik negara terkaya di dunia, perubahan perhitungan PDB secara nominal maupun PDB secara PPP lagi-lagi akan menyebabkan hasil yang berbeda-beda terkait urutan pendapatan negara. Pada dasarnya, PDB nominal merupakan perhitungan secara mendasar, sementara PDB PPP digunakan untuk hal-hal yang lebih spesifik.

Grameds bisa melihat 10 negara terkaya di dunia tahun 2022 jika menghitung PDB PPP dan melihat perubahan apa saja yang bisa kalian temukan terhadap susunan negara terkaya ini. Simak penjelasan di bawah ini.

  1. Tiongkok

Pendapatan: ± USD 30 triliun

  1. Amerika Serikat

Pendapatan: ± USD 25 triliun

  1. India

Pendapatan: ± USD 11.6  triliun

  1. Jepang

Pendapatan: ± USD 6.1 triliun

  1. Jerman

Pendapatan: ± USD 5.3 triliun

  1. Rusia

Pendapatan: ± USD 4.6 triliun

  1. Indonesia

Pendapatan: ± USD 4 triliun

  1. Brazil

Pendapatan: ± USD 3.7 triliun

  1. Britania Raya

Pendapatan: ± USD 3.7 triliun

  1. Prancis

Pendapatan: ± USD 3.6 triliun

Tingkat Perekonomian Indonesia dalam Skala Global

Mungkin ada di antara Grameds yang terkejut saat melihat daftar negara terkaya di dunia berdasarkan PDB PPP. Indonesia, yang termasuk negara berkembang, berhasil masuk ke dalam 10 besar negara dengan PDB PPP tertinggi pada tahun 2022 ini.

Sebagai informasi, Indonesia berhasil mengalahkan sejumlah negara maju seperti Italia, Kanada, Australia dan Belanda. Tentunya, ini merupakan sesuatu pencapaian tersendiri bagi negara kita, mengingat banyak dari kita yang sudah mengetahui bahwa perekonomian Indonesia masih belum mencapai titik terbaik.

Grameds pasti mengetahui bahwa banyak sektor di Indonesia yang belum merata, mulai dari pendidikan, infrastruktur, pemerintahan daerah sampai dengan perekonomian itu sendiri. Jadi, amat menyenangkan melihat Indonesia bisa mencapai 10 besar negara dengan PDB PPP.

Lantas, di mana posisi Indonesia jika kita membandingkan PDB per kapita, PNB per kapita dan PDB nominal? Mari kita coba lihat bersama-sama posisi perekonomian Indonesia jika menggunakan variabel tersebut berdasarkan sumber-sumber yang ada.

PDB Per Kapita

Pendapatan: ± USD 4700

Posisi: 113

PNB Per Kapita

Pendapatan: ± USD 4100

Posisi: 112

PDB Nominal

Pendapatan: ± USD 1.2 triliun

Posisi: 17

Pendapatan Indonesia dari segi PDB dapat dikatakan cukup tinggi. Meskipun demikian, pendapatan per kapita Indonesia masih terbilang amat rendah. Sebagai informasi pendapatan per kapita negara-negara konflik seperti Irak, Palestina dan Israel, atau sesama negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam.

Manipulasi Data

Pembahasan di atas sebenarnya sudah cukup untuk artikel mengenai negara terkaya di dunia. Namun, perlu ditekankan sekali lagi bahwa apa yang kalian baca belum tentu akurat, mengingat terlalu banyak variabel untuk menentukan kekayaan dan pendapatan suatu negara.

Terlebih, ternyata sempat terdeteksi negara-negara yang melakukan manipulasi data terkait pendapatan mereka. Hal ini semakin menyulitkan lembaga atau pihak-pihak lain yang ingin mencoba mengumpulkan data terkait keuangan dan pendapatan suatu negara.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Political Economy belum lama ini diterbitkan, tepatnya pada bulan Oktober 2022 kemarin menemukan adanya sejumlah tanda manipulasi statistik pertumbuhan ekonomi di sebagian besar negara di dunia.

Menurut penelitian, pemalsuan ini umumnya berlaku untuk negara-negara yang diperintah semi-otoriter, otoriter atau bahkan tidak memiliki pemisahan kekuasaan yang berfungsi. Studi tersebut mengambil pertumbuhan tahunan kecerahan lampu di malam hari, yang diukur dengan satelit dan membandingkannya dengan pertumbuhan ekonomi yang dilaporkan secara resmi.

Negara-negara otoriter secara konsisten melaporkan pertumbuhan PDB yang lebih tinggi daripada yang disarankan oleh pertumbuhan lampu malam mereka. Efek yang juga tidak dapat dijelaskan oleh perbedaan struktur ekonomi, komposisi sektor atau faktor lainnya.

Statistik pertumbuhan yang salah juga dapat memalsukan indikator seperti PDB atau PDB per kapita. Jadi, tidak semua informasi yang ditemukan terkait kekayaan suatu negara itu benar. Pemalsuan data ini bisa terjadi kemungkinan karena untuk menutupi kebobrokan negara dan hanya memperlihatkan yang baik-baik saja.

Prediksi Ekonomi di Tahun-Tahun Mendatang

Sebagai penutup, kita akan membahas prediksi mengenai ekonomi di masa mendatang. IMF menyatakan bahwa aktivitas ekonomi global mengalami perlambatan yang luas dan lebih tajam dari perkiraan, dengan adanya inflasi yang lebih tinggi. Hal ini sebenarnya sudah terlihat dari beberapa dekade terakhir.

Beberapa faktor yang meliputi krisis biaya hidup, pengetatan kondisi keuangan di sebagian besar wilayah, invasi Rusia ke Ukraina, dan pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, semuanya sangat membebani prospek ekonomi di masa sekarang.

Pertumbuhan global diperkirakan melambat dari 6,0 persen pada tahun 2021 menjadi 3,2 persen pada tahun 2022, dan 2,7 persen pada 2023. Hal Ini merupakan gambaran profil pertumbuhan terlemah sejak 2001, kecuali ketika krisis keuangan global dan ketika fase akut pandemi COVID-19.

Inflasi global sendiri diperkirakan akan mengalami peningkatan dari 4,7 persen pada tahun 2021 menjadi 8,8 persen pada tahun 2022 tetapi menurun menjadi 6,5 persen pada tahun 2023 dan menjadi 4,1 persen pada tahun 2024. tekanan biaya hidup sambil mempertahankan sikap yang cukup ketat sejalan dengan kebijakan moneter.

Reformasi struktural selanjutnya dapat mendukung perjuangan melawan inflasi dengan meningkatkan produktivitas dan mengurangi kendala pasokan, sementara kerja sama multilateral diperlukan untuk mempercepat transisi energi hijau dan mencegah fragmentasi.

Dengan ini, berakhir sudah pembahasan mengenai negara terkaya di dunia. Semoga Grameds bisa mendapatkan informasi yang kalian butuhkan, atau paling tidak bisa mendapatkan ilmu dan wawasan bermanfaat untuk masa mendatang.

Selain itu, semoga kita bisa senantiasa dilimpahkan rezekinya, mengingat besar kemungkinan bahwa dunia akan mengalami resesi yang akan menyulitkan perekonomian di tahun-tahun mendatang. Persiapan yang baik dan matang diharapkan bisa membantu kita untuk melewati masa gelap tersebut.

 

 

Grameds yang tertarik untuk membaca dan membeli tidak hanya buku-buku di atas, melainkan buku-buku lain sesuai dengan minat dan kesukaan persembahan dari Gramedia, #SahabatTanpaBatas, bisa mencarinya di situs kami yakni www.gramedia.com. Kami selalu berharap agar keberadaan buku-buku yang kami tawarkan bisa menambah ilmu, wawasan, informasi dan juga pengetahuan #LebihDenganMembaca. Selamat membaca dan selamat bertambah wawasan, Grameds.

Penulis: M. Adrianto S. 

Sumber:

 



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Fiska Rahma

Saya Fiska Rahma Rianda dan saya suka dunia menulis dan membaca memang menjadi hobi yang ingin disalurkan melalui sastra. Saya juga senang mereview buku dan tentang rekomendasi.

Kontak media sosial Linkedin saya Fiska Rahma