in

Apa itu ABG? Dan Bagaimana Proses Menjadi ABG?

Apa itu ABG? – Pernahkah kamu mendengarkan istilah gaul ABG? Pasti tidak asing bukan di telinga kamu? Yap, ABG sendiri bukan merupakan kata baku yang ada di kamus Bahasa Indonesia. Kata ABG ini merupakan kependekan dari kalimat Anak Baru Gede atau yang bisa juga disebut dengan anak yang sudah memasuki fase pertumbuhan remaja yang sedang pubertas.

Istilah ABG ini sendiri sudah dikenal secara luas oleh masyarakat Indonesia. Mengapa anak-anak yang mengalami pubertas ini disebut dengan anak baru gede? Ini tentu menjadi pertanyaan kamu bukan? Mengapa tidak disebut dengan remaja pubertas saja dibandingkan menyebut mereka dengan sebutan anak baru gede? Tenang, tidak perlu terlalu dipikirkan untuk alasan mengapa kata ABG ini tercipta, kata ini berasal dari perkataan orang-orang mengenai remaja yang masih dianggap anak-anak yang baru tumbuh dewasa.

Seperti yang kamu tahu atau mungkin kamu rasakan saat ini, bahwa anak-anak muda yang baru dewasa atau remaja ini sangat-sangat ingin mendapatkan status dewasa mereka. Hal ini dikarenakan mereka memiliki beberapa hal-hal yang hanya dapat dilakukan oleh orang yang sudah dewasa ,seperti kebebasan, kepercayaan, serta kesetaraan.

Mungkin bagi kamu yang saat ini sudah dewasa, sudah melupakan seperti apa sensasi saat kamu memperjuangkan status ini bukan? Paling tidak kamu hanya ingin dianggap jika kamu ini sudah dewasa dan bukan anak kecil lagi.

tombol beli buku

Nah sebelum membahas ABG lebih dalam, kami akan mengajak kamu untuk mengetahui arti dari istilah versi bakunya ABG. Yap, remaja.

A. Pengertian Remaja atau ABG

Seperti yang kamu tahu bahwa secara umum, ABG (Anak Baru Gede) atau secara formal dan baku disebut remaja ini diartikan sebagai fase dimana seorang manusia sudah memasuki usia mereka pada rentang usia belasan tahun. Saat manusia sudah memasuki fase remaja, mereka tidak bisa disebut anak-anak tetapi mereka juga belum pantas untuk disebut dewasa. Bisa dikatakan bahwa ABG atau remaja ini merupakan fase peralihan dari fase anak-anak menuju ke fase dewasa.

Dalam pandangan biologis, fase remaja adalah fase dimana manusia mengalami perubahan-perubahan fisik. Nah, berbagai perubahan fisik yang dialami oleh seseorang yang sudah memasuki fase remaja ini disebut dengan istilah pubertas. Selain pubertas, seseorang yang sudah memasuki fase ABG atau remaja akn mengalami penghentian pertumbuhan fisik yang terjadi secara kognitif. Hal ini merupakan salah satu tanda-tanda bahwa manusia tersebut akan menuju ke fase berikutnya, yaitu fase dewasa.

Tak hanya perubahan fisik saja, seseorang yang sudah memasuki fase ABG atau remaja akan mengalami perubahan dalam cara berpikir. Perubahan cara berfikir ini sendiri dibedakan menjadi dua, yakni secara sosial atau abstrak. Sedangkan untuk perubahan pubertas serta biologis sendiri terjadi pada tinggi badan, berat badan, organ seks, massa otot, serta perubahan yang paling besar terjadi pada struktur otak.

B. Pengertian Pubertas

Secara umum, pubertas didefinisikan sebagai era dimana seorang manusia mengalami beberapa tahun untuk mengalami pertumbuhan fisik dan beberapa perubahan psikologis, dengan final berupa terjadinya kematangan seksual pada manusia tersebut. biasanya pubertas rata-rata dimulai pada usia belasan tahun sekitar 11 tahunan untuk anak perempuan dan usia 12 tahunan untuk anak laki-laki.

Untuk kepastian dari kapan seseorang mengalami pubertas sendiri ditentukan oleh satu faktor, yaitu faktor keturunan. Meskipun begitu, adanya pola olahraga dan pola diet juga tidak menutup kemungkinan dalam mempengaruhi pubertas seseorang. Faktor-faktor tadi memiliki potensi untuk memperlambat ataupun mempercepat proses pubertas seseorang.

Seperti yang sudah dijelaskan di awal tadi bahwa proses pubertas ini merupakan proses perubahan baik secara fisik maupun pikiran pada seorang manusia. Berbagai perubahan yang terjadi selama proses pubertas ini juga dipengaruhi oleh aktivitas hormon manusia tersebut. Peran hormone dalam proses pubertas ini memiliki peran organisasional yang dapat membuat melakukan beberapa perilaku tertentu sebelum pubertas yang sesungguhnya dimulai. Hormone-hormon ini yang menyebabkan terjadinya perubahan fisik maupun tindakan.

tombol beli buku

C. Proses Pubertas

Proses pubertas diawali dengan adanya lonjakan pada produksi hormone. Lonjakan ini yang menyebabkan seseorang yang dalam proses pubertas mengalami perubahan fisik. Dalam hal ini, awal pubertas dapat ditandai dengan mudah, yaitu seseorang yang sudah atau tengah mengalami masa pubertas akan mengalami perubahan suara dan ini merupakan perubahan yang sangat mudah untuk dikenali, tumbuhnya jakun pada laki-laki, adanya perkembangan pinggul serta payudara pada anak perempuan, serta beberapa perubahan dalam kapasitas kekuatan.

Setelah mengetahui definisi dari ABG atau remaja, kami akan menyajikan beberapa informasi lain alasan dibalik ungkapan ABG ini.

Menurut informasi yang kami dapatkan, anak muda yang baru beranjak remaja atau ABG ini sangat ingin dianggap dewasa oleh orang sekitarnya baik itu dari keluarganya maupun masyarakat. Mereka cenderung akan mengungkapkan atau memperlihatkan keinginan tersebut ketika mereka sudah memasuki rentang usia 15 tahunan.

Sebenarnya ini merupakan hal yang wajar dan alamiah yang mungkin akan dilakukan oleh mayoritas manusia yang sedang memasuki fase ini. Meskipun begitu, tentu tetap akan mengundang kekhawatiran dari orang tua. kamu yang masih dalam fase ini perlu mengetahui fakta bahwa, terkadang orang tua ini sulit menerima kenyataan bahwa anaknya sudah beranjak dewasa.

Orang tua cenderung lebih merasa nyaman apabila memperlakukan anak mereka baik yang sudah beranjak remaja maupun belum seperti memperlakukan anak kecil. Terkadang orang tua merasa waktu berjalan cepat dan mereka tidak ingin momen-momen saat membesarkan kamu berlalu begitu saja.

tombol beli buku

Lalu bagaimana dengan alasan mengapa seorang anak ingin dianggap sudah dewasa oleh orang tuanya? Ada tiga alasan pokok mengapa anak yang baru memasuki fase remaja sangat ingin dianggap dewasa oleh orang tuanya.

1. Kebebasan

Anak-anak yang baru memasuki fase remaja atau ABG sangat ingin mendapatkan kebebasannya. Kebebasan ini memiliki beberapa contoh, seperti kebebasan memilih pakaian, kebebasan menentukan pilihan mereka, dan masih banyak lagi. Anak-anak yang sudah memasuki fase remaja atau ABG merasa mereka sudah dewasa dan pantas mendapatkan kebebasan.

2. Kesetaraan

Anak-anak baru gede atau ABG ini kerap merasa bahwa mereka hadir namun tak dianggap. Mereka biasanya merasa tidak dianggap oleh teman yang lebih tua, kakak kelas,, senior, dan lain sebagainya. Meskipun memang tidak dikatakan secara terang-terangan, tetapi hal itu sangat mengganggu untuk anak muda.

3. Kepercayaan

Anak-anak kerap merasa bahwa mereka tidak diberikan kepercayaan oleh orang tua mereka terlebih lagi untuk masalah keuangan. Padahal memang masih wajar apabila orang tua belum bisa mempercayai anaknya mengenai keuangan, karena anak-anak belum pandai dalam mengurus keuangan. Jadi perlu untuk dipantau dan di handle.

D. Tips Memahami ABG

Selain info-info yang telah kami sajikan diatas, kami juga mempunyai beberapa prinsip serta tips yang sangat berguna bagi orang tua yang mungkin bingung bagaimana agar dapat menghadapi anaknya yang sudah masuk fase ABG.

1. Be There : sebagai orang tua yang menyayangi anaknya, mereka harus selalu siap ketika anaknya yang sudah dalam fase remaja membutuhkan tempat untuk berkeluh kesah dan butuh tempat bercerita. Di saat seperti ini, lebih baik memposisikan diri sebagai teman, dan bukan sebagai orang tuanya

2. Be Reassuring : anak-anak yang memasuki fase ABG cenderung akan menerima banyak tanggung jawab yang akan membuatnya takut. Sebagai orang tua yang baik, ada baiknya jika menenangkan anak dan mendukung serta memotivasi mereka untuk dapat menuju ke sikap yang lebih dewasa

3. Be Consistent : sebagai orang tua, kamu haruslah memiliki sikap konsisten dalam berbagai hal, seperti ketika menerapkan suatu aturan. Apabila anak melakukan kesalahan, Sebisa mungkin jangan menghukum mereka, daripada menghukum mereka lebih baik kamu memberikan pesan-pesan lain.

4. Be Ready : apabila kamu sudah menjadi orang tua, penting halnya untuk menjadikan diri kamu sebagai panutan mereka. kamu harus pandai dalam mengatur apapun.

5. Be Approving : menurut informasi yang kami dapatkan, anak-anak yang telah dalam fase remaja atau Abg sangat menyukai penghargaan. Penghargaan disini merupakan ucapan yang memberikan dukungan serta semangat.

6. Be Patient : saat anak memasuki fase remaja atau ABG mereka akan mencari jati dirinya yang tentu penuh dengan keegoisan mereka. Sebagai orang tua, kamu haruslah dapat bersabar dan lebih pengertian.

8. Be Loving : meskipun anak kamu sudah beranjak dewasa, mereka masih sangat membutuhkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Perlu diingat, dalam memberikan kasih sayang sebaiknya tidak disertai dengan perasaan berlebihan hingga terkesan memanjakan anak.

9. Be Honest : selalu bersikap jujur, agar anak-anak dapat meneladani kejujuran tersebut, dengan begitu anak akan mengikuti untuk bersikap jujur dan lebih terbuka.

10. Be Supported : jadilah orang tua yang selalu memberikan dukungan serta semangat kepada anak yang beranjak remaja. Jangan lupa untuk memberikan dukungan kepada diri sendiri terlebih dahulu agar dapat menyalurkan energy positif ketika sedang memberikan dukungan kepada anak.

11. Be Hopeful : jika tindakan anak yang beranjak dewasa sudah tidak bisa ditolerir, ada baiknya sebagai orang tua untuk menentangnya. Namun, seperti yang kamu ketahui bahwa fase remaja ini dilalui oleh setiap manusia dan fase ini tidak berlangsung lama. Jadi ada baiknya jika kamu sesekali tidak menentangnya.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Nah itulah beberapa penjelasan mengenai apa itu ABG atau remaja yang dapat kami sampaikan pada kamu. Apabila kamu adalah orang tua, maka kamu bisa menerapkan beberapa prinsip dan tips tadi. Jika kamu adalah anak-anak khususnya anak-anak yang dalam fase remaja, maka hormatilah, sayangilah, hargailah orang tua. Semoga artikel ini memuaskan dan membantu!

tombol beli buku



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Arum Rifda

Menulis adalah cara terbaik untuk menyampaikan isi pemikiran, sekalipun dalam bentuk tulisan, bukan verbal.
Ada banyak hal yang bisa disampaikan kepada pembaca, terutama hal-hal yang saya sukai, seperti K-Pop, rekomendasi film, rekomendasi musik sedih mendayu-dayu, dan lain sebagainya.