in

Sikap Asertif : Kelola untuk Keberhasilan Komunikasi

pixabay.com

Asertif adalah salah satu sikap keterampilan seseorang dalam berkomunikasi. Di mana sikap baik ini sangat berguna dan penting untuk diterapkan saat Anda melakukan komunikasi dengan orang lain. Sebab dengan sikap ini, Anda bisa membawakan diri dengan lebih luwes dan percaya diri.

Pihak lawan bicara pun akan jauh lebih menghargai seseorang yang memiliki sikap seperti ini. Beruntungnya, asertif dapat Anda pelajari dan dapat dilatih. Jadi, tak ada salahnya apabila Anda merasa belum bisa bersikap demikian, sebab masih ada kesempatan untuk memperbaiki komunikasi dengan belajar dan berlatih sikap asertif. Untuk itu, berikut ini akan dibahas lebih jauh mengenai sikap tersebut.

Pengertian Asertif

Sikap Asertif bisa ditandai dengan adanya kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain secara jujur, lugas, dan tegas. Tetapi, ia tetap bisa menghargai orang lain dengan sikap tersebut.

Sikap ini sangatlah penting untuk dipelajari. Sebab saat sudah menguasai sikap tersebut, Anda akan lebih mampu mengekspresikan diri dan mempertahankan sudut pandang saat berbicara. Selain itu, sikap ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan menghindarkan Anda dari adanya konflik yang bisa muncul karena kesalahpahaman.

Asertif yang dimiliki oleh seseorang juga akan membuat mereka mampu bersikap tegas dan menyampaikan opini atau pendapatnya dengan jelas, serta tidak plin plan. Ketika sudah mengatakan A, maka ia akan tetap pada pendiriannya, dan opininya tak akan mudah goyah oleh banyak hal. Mereka yang sudah memiliki sikap asertif juga tidak akan ragu untuk berkata tidak. Sayangnya, orang dengan sikap ini kadang disalah artikan dengan orang yang agresif. Terkadang, mereka juga dianggap sebagai orang yang egois.

Padahal, orang-orang asertif berbeda dengan mereka yang agresif. Meskipun terdengar serupa, namun terdapat perbedaan yang jauh dari keduanya. Agresif lebih berkonotasi negatif, beda dengan asertif.

Orang asertif lebih tahu kapan ia harus berbicara dan kapan waktunya mendengarkan. Maka dari itu, mereka lebih mudah untuk menghargai pendapat orang lain. Kukuhnya mereka ketika berpendapat bukan berarti tidak ingin mendengarkan orang lain. Namun lebih kepada mempertahankan apa yang diyakininya.

Asertif

Adapun pengertian asertif menurut para ahli yaitu sebagai berikut:

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

1. Asertif menurut Alberti dan Emmons (2010)

Menurut Alberti dan Emmons, asertif adalah perilaku seseorang yang mempertahankan dirinya demi kebaikan tanpa adanya cemas. Ia mempertahankan haknya, mengekspresikan dirinya dengan nyaman, dan menjalankan haknya tanpa melanggar hak yang dimiliki orang lain.

2. Asertif menurut Lange dan Jakubowski

Menurut Lange dan Jakubowski, asertif merupakan kemampuan seseorang untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dipikirkan, dan dirasakan kepada orang lain tanpa melukai perasaan ataupun melanggar hak-hak orang lain. Mereka dituntut untuk jujur dengan dirinya sendiri, termasuk saat mengekspresikan segala yang dirasakannya tanpa merugikan lawan bicaranya.

3. Asertif menurut Stein dan Book

Menurut Stein dan Book, sikap asertif ini adalah kemampuan seseorang dalam mengemukakan pendapatnya secara terbuka, jujur, dan jelas. Di mana mereka tetap bisa mempertahankan pendapatnya yang berada di jalur yang benar dengan tetap menghargai pendapat pihak lain dan peka terhadap kebutuhan mereka.

Jadi, berdasarkan pengertian dari beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa sikap asertif adalah sebuah kemampuan seseorang yang berani berterus terang, terbuka, langsung, dan jujur, termasuk pula perilaku seseorang yang bertindak demi kebaikan dirinya dengan mempertahankan pendapat dan haknya tanpa perasaan cemas, namun dengan tetap menjaga dan menghormati hak-hak serta kebutuhan orang lain.

Ciri-Ciri Orang yang Mempunyai Sifat Asertif

Bagi sebagian orang sikap asertif mungkin masih cukup asing. Sehingga mereka belum dapat mengenali setiap orang berdasarkan sikap tersebut. Nah, ketika Anda ingin mengenal lebih jauh tentang orang-orang yang memiliki sikap ini, berikut adalah ciri-ciri orang dengan sikap asertif:

  1. Mampu mengatakan apapun yang diinginkannya secara jujur kepada orang lain
  2. Dapat mengatakan apa yang ia butuhkan atau inginkan ke orang lain tanpa rasa sungkan
  3. Dapat memberikan ide dan saran kepada orang lain yang membutuhkan dengan penuh percaya diri
  4. Dapat dengan berani mengatakan ‘tidak’ ketika memang tidak setuju dengan sesuatu tanpa merasa bersalah
  5. Dapat menjadi perantara bagi orang lain untuk berbicara atau menyatakan opini
  6. Bisa menyampaikan ketidaksetujuan dengan cara yang baik dan benar
  7. Tidak pernah menyela pembicaraan orang lain meski bertentangan dengan pendapat pribadinya
  8. Selalu menghargai pendapat dan hak orang lain

Cara Belajar Bersikap Asertif

Dari sekian banyak orang, ada beberapa di antara mereka yang memang memiliki kemampuan bersikap asertif secara alami. Namun beberapa di antaranya harus mempelajari lebih dulu sikap asertif. Jika Anda ingin belajar bersikap asertif, maka cobalah untuk menganalisis, selama ini apa gaya berkomunikasi yang sering Anda terapkan, apakah pasif atau agresif.

Jika Anda termasuk orang yang berkomunikasi dengan pasif, maka kepercayaan diri yang dimiliki kurang. Sehingga saat mengemukakan pendapat akan merasa tidak enak, terutama ketika harus mengatakan ‘tidak’. Anda juga akan kesulitan untuk mengatakan sesuatu secara jujur kepada orang lain.

Lain halnya dengan orang yang mempunyai sikap agresif. Mereka cenderung memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, namun sayangnya, sikap tersebut justru membuat mereka tidak berempati terhadap kebutuhan orang lain. Jika dapat menganalisis bagaimana sikap Anda selama ini dalam berkomunikasi, maka akan jauh lebih mudah untuk mempelajari sikap asertif. Berikut adalah cara mempelajari sikap asertif:

1. Hargailah diri sendiri

Langkah pertama untuk bisa mempunyai sikap asertif adalah menghargai diri sendiri. Pahami dan hargai diri sendiri lebih dulu, sebab dengan begitu Anda akan menyadari bahwa Anda layak untuk diperlakukan secara hormat. Dengan menghargai diri sendiri, Anda pun dapat memiliki keberanian dan kepercayaan diri untuk mempertahankan hak-hak yang harus didapatkan.

2. Berlatih untuk berani berkata ‘tidak’

Tak sedikit orang yang canggung dan tidak enak ketika harus mengatakan tidak pada lawan bicaranya. Apalagi bagi people pleaser, pasti sangat enggan mengatakan tidak. Padahal sebenarnya dalam hati ingin berkata demikian. Namun jika ingin memiliki sikap asertif, Anda harus belajar berkata ‘tidak’ pada hal-hal yang kiranya merugikan atau yang memang tidak Anda sukai.

Dengan memiliki keberanian untuk berkata tidak pada sesuatu yang memang tak disukai tentu akan membuat setiap pekerjaan menjadi lebih mudah. Tanpa sikap semacam itu, Anda hanya akan berada pada lingkaran penyesalan sebab harus melakukan sesuatu yang tidak disukai. Ketika hendak berkata tidak, Anda bisa mempertimbangkan kebutuhan, batasan, juga tanggung jawab yang dimiliki. Jadi, cobalah untuk jujur terhadap diri sendiri dan juga orang lain, dengan begitu, orang lain juga akan memahami alasan atas penolakan yang diberikan.

3. Gunakan body language yang baik

Saat berkomunikasi dengan orang lain, pahami juga bagaimana bahasa tubuh yang sebaiknya dipakai. Sebab komunikasi tak hanya dilakukan secara verbal saja, melainkan juga nonverbal. Maka untuk bisa bersikap asertif, pelajari juga bagaimana cara berkomunikasi yang baik memakai bahasa tubuh.

Contohnya ketika hendak bicara dengan orang lain, gunakan tatapan mata yang hangat, pastikan posisi tubuh tegak namun tidak membusungkan dada. Selain itu gunakan ekspresi wajah yang ramah dan menyenangkan. Semua orang tentu akan respect terhadap lawan bicara yang sopan dan menampilkan dirinya dengan baik. Hindari pula menyilangkan tangan atau kaki dan menatap dengan penuh curiga. Sebab hal itu akan membuat lawan bicara Anda merasa terancam dan tidak nyaman untuk melanjutkan perbincangan.

Asertif

4. Pakailah kata ‘Saya’ ketika memulai kalimat

Penggunaan kata saya juga dapat melatih Anda bersikap asertif. Cobalah untuk memulai kalimat dengan kata saya, supaya orang lain dapat lebih memahami pembicaraan dari sudut pandang Anda sendiri. Penggunaan kata saya juga dapat menghindari kalimat yang berisi tuduhan ke orang yang diajak bicara.

Misal, ketika hendak menyatakan ketidaksetujuan terhadap sebuah pendapat, pakailah kata “Saya pikir ide tersebut tidak terlalu buruk, namun… “. Dibandingkan dengan penggunaan kalimat “Anda salah, seharusnya… “, tentu kalimat pertama yang memakai kata “Saya” jauh lebih halus dan tidak menyakitkan atau menyudutkan lawan bicara. Kemudian, ketika hendak meminta bantuan, gunakan kalimat “Saya akan sangat senang apabila Anda bisa membantu untuk … “, dibandingkan dengan kalimat berikut ” Seharusnya Anda membantu…”. Kalimat pertama yang memakai Saya tentu akan lebih diterima oleh orang lain dibandingkan yang kedua. Jadi, dalam berbicara, Anda juga perlu memikirkan kalimat mana yang pantas untuk diucapkan, supaya pembicaraan berlangsung dengan baik.

5. Kendalikan emosi ketika sedang berkomunikasi

Terakhir, cobalah untuk mengendalikan diri dan mengendalikan emosi. Hal ini sangat penting bagi mereka yang memang ingin memiliki sikap asertif. Sebab ketika berkomunikasi, ada kalanya Anda berada dalam situasi yang membuat frustasi, marah, atau ingin menangis. Nah, saat itulah emosi Anda pasti akan diuji. Jika tidak mampu mengendalikan emosi dengan baik, tentu Anda akan terbawa oleh perasaan sementara.

Seperti ketika Anda berkomunikasi dengan orang yang sangat sulit untuk diajak kerja sama, dan selalu menyudutkan Anda. Jika tidak mampu mengendalikan emosi, tentu Anda sudah marah-marah dengan lawan bicara tersebut dan enggan melanjutkan perbincangan.

Jadi, cobalah untuk lebih bersabar dan membicarakan masalah dengan kepala lebih dingin. Ketika merasa perbincangan tidak dapat dilanjutkan saat itu juga, Anda bisa mencoba untuk melanjutkan perbincangan di lain kesempatan dan menutup perbincangan saat itu dengan kalimat yang baik.

Mengapa begitu? Sebab emosi yang sementara akan menghalangi Anda berpikir jernih. Justru ketika sedang emosi, konflik perbincangan yang sedang terjadi tak akan menemukan solusi yang baik. Kedua pihak tentu akan mempertahankan egonya masing-masing tanpa memperhatikan hak setiap orang. Karena saat emosi, orang-orang cenderung egois dan tidak ingin kalah. Padahal, dalam sikap asertif, Anda perlu memperhatikan dan menghargai hak-hak setiap orang.

Tantangan Ketika Hendak Bersikap Asertif

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ketika ingin bersikap asertif, maka Anda harus tau apa gaya komunikasi yang selama ini Anda pakai. Apakah tipe pasif atau agresif. Sebab memang sikap asertif seringkali diartikan berada di antara kedua sikap tersebut. Jadi memang tak mudah bagi Anda ketika hendak mengubah gaya komunikasi.

Namun dengan cara belajar yang telah dijelaskan di atas, tak akan ada salahnya jika Anda mencobanya. Ketika hendak belajar asertif, berikut adalah tantangan atau hambatan yang biasanya dialami oleh orang-orang. Dengan mengetahui apa saja tantangannya, tentu belajar asertif akan jauh lebih mudah dilakukan.

  1. Ada pikiran takut dianggap jelek dan egois oleh orang lain, sebab Anda akan berbicara dengan terus terang dan jujur sesuai apa yang diinginkan dan dituju.
  2. Tidak ingin memiliki masalah berlarut-larut, sehingga hanya menuruti bagaimana pendapat dan alur yang dibuat oleh orang lain
  3. Tanpa kendali yang baik, dapat mendominasi pembicaraan dan merendahkan lawan bicara.
  4. Sudah terlalu nyaman dengan sikap pasif agresif yang biasa dilakukan. Sebab dapat berlindung dengan kalimat “saya tidak bermaksud demikian”, termasuk pula tidak ingin bertanggung jawab dengan masalah yang sedang dihadapi dalam komunikasi.

Itulah tantangan yang kiranya akan Anda hadapi saat ingin bersikap asertif. Tidak mudah memang, namun setidaknya dengan mengetahui tantangan tersebut, Anda bisa mengantisipasi hal-hal yang bisa mencegah sikap asertif.

Asertif

Apa Saja Manfaat Bersikap Asertif

Dalam komunikasi, sikap asertif akan membawa Anda pada gaya komunikasi yang sehat dan menyenangkan. Perbincangan yang tidak menyudutkan dan mengintimidasi, tentu akan jauh lebih nyaman untuk dilanjutkan. Dengan sikap tegas dan jujur yang ditampilkan, akan membuat Anda jauh dari rasa bersalah akibat tidak mampu memberikan penolakan terhadap hal-hal yang memang memberatkan bagi Anda.

Sebab bagi mereka yang menjadi people pleaser, akan sangat merasakan tekanan baik secara fisik maupun mental ketika takut dan enggan memberi penolakan. Adapun manfaat dari sikap asertif di antaranya yaitu:

  1. Membantu Anda lebih percaya diri dalam berbicara
  2. Anda akan lebih mudah untuk mengenali diri sendiri serta kebutuhan dan kapasitas yang dimiliki
  3. Akan lebih dihargai oleh orang lain sebagai imbal balik karena Anda juga menghargai mereka
  4. Membantu Anda lebih berani dalam mengambil keputusan
  5. Komunikasi dan hubungan dengan orang lain akan berjalan lebih terbuka dan sehat
  6. Terakhir, Anda juga akan merasa lebih puas saat bekerja

Itulah tadi beberapa hal tentang bagaimana pentingnya sikap asertif. Sikap ini ternyata amat berpengaruh terhadap kelancaran setiap orang dalam berkomunikasi. Dengan sikap asertif, Anda akan merasa lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi yang disertai sikap asertif juga akan berlangsung lebih sehat dan terbuka.

Maka bagi Anda yang merasa belum bisa menerapkan sikap ini, ada baiknya melaksanakan langkah-langkah latihan yang disebutkan di atas. Terutama bagi Anda yang memiliki bisnis, sikap ini akan sangat membantu dalam memperlancar urusan bisnis dengan pihak lain.



ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Sevilla

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Linkedin saya Sevilla