in

Inilah Ciri Orang Bodoh beserta Cara Mengatasinya

Ciri Orang Bodoh – Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti bertemu dengan orang–yang kamu pikir–bodoh. Berhadapan dengan mereka bisa jadi sangat menyebalkan dan sayangnya kamu tidak bisa melakukan apapun untuk menghilangkan mereka dari kehidupanmu. Karena orang-orang seperti itu akan selalu ada di sekitarmu. Sialnya lagi, tidak ada cara yang pasti untuk menghadapi mereka.

Mungkin kamu pernah bertanya-tanya, mengapa orang lain begitu bodoh sehingga sulit memahamimu? Buku dari DR. Syarif Arafah yang berjudul Mengapa Orang di Sekitarmu Bodoh? karena dalam buku ini terdapat cerita inspiratif yang kadang jenaka, disertai tips, cara, dan panduan praktis nan efektif dan sederhana ini menjelaskan secara terang mengapa orang sering tidak bisa memahami kita, atau sebaliknya.

Ciri Orang Bodoh

Akan tetapi, kamu masih bisa mengenali ciri-ciri orang bodoh dan kebiasaannya secara mudah. Dengan begitu setidaknya kamu bisa menghindar dari mereka atau menjaga agar kamu tidak dicap bodoh oleh orang lain.

Biasanya orang bodoh tidak memiliki keinginan untuk mengembangkan diri meskipun mereka memiliki potensi yang besar. Golongan orang seperti ini pantas disebut bodoh karena mereka tidak memanfaatkan potensi besar tersebut.

Selain itu, masih ada beberapa ciri orang bodoh yang harus kamu ketahui. Apa saja ciri-ciri tersebut? Baca artikel ini sampai selesai, ya.

10 Ciri-Ciri Orang Bodoh

Banyak sekali yang beranggapan bahwa kebodohan sangat berhubungan erat dengan tingkat kecerdasan. Padahal masih ada ciri-ciri lain yang perlu diperhatikan untuk mengidentifikasi kebodohan seseorang.

1. Merasa paling benar

Ciri-ciri orang bodoh yang pertama adalah sering merasa diri paling benar diantara yang teman-temannya. Perilaku seperti ini muncul karena mereka menganggap dirinya lebih superior sehingga tidak ingin mengakui kecerdasan orang lain.

Selain itu, orang bodoh juga bisa dengan mudah beradu argumen hanya karena ingin menjadi pemenang. Sekalipun pada kenyataannya tidak ada yang sedang berkompetisi. Namun mereka sering berpikir bahwa lawan bicaranya mudah dikalahkan sehingga mereka merasa perlu berada di posisi yang lebih tinggi.

Cek di Balik Pena : Beby Chaesara

Misalnya ketika Grameds sedang mengobrol ringan dengan teman-teman di sekolah atau cafe. Lalu ada seseorang yang tiba-tiba memulai perdebatan atas obrolan tersebut. Tentu sangat menyebalkan, kan? Sialnya, orang-orang seperti ini ada di mana-mana, mulai dari circle pertemanan, pekerjaan sampai dengan keluarga.

2. Menyepelekan orang lain

Orang bodoh juga sangat senang menyepelekan orang lain, terlebih jika sejak awal dia sudah merasa lebih baik. Contohnya saat Grameds sedang mengobrol bersama teman-teman, lalu obrolanmu ditanggapi dengan sikap yang dingin. Perilaku seperti ini menunjukan bahwa dia tidak menganggapmu dengan serius. Oleh karena itu, tidak masalah jika kamu menganggapnya sebagai orang bodoh.

Bisa juga seperti ini: bayangkan kamu sedang curhat ke tentang masalah yang cukup serius. Orang bodoh akan dengan sengaja tiba-tiba ikut campur sambil memberikan pernyataan yang kurang enak didengar. Padahal perilaku mengganggu seperti ini seringkali membuat orang yang menerimanya merasa terganggu. Dan orang bodoh tidak mempermasalahkan hal ini.

3. Tidak mau memahami pemikiran orang lain

Berikutnya, orang bodoh cenderung tidak mau memahami pemikiran orang lain. Bahkan untuk nasihat yang baik sekalipun. Misalnya begini, ketika mereka mendapatkan nasihat baik dari orang terdekatnya, mereka tidak punya keinginan memahami maksud dari nasihat tersebut.

Jika di antara teman-temanmu ada yang seperti itu, lebih baik tidak usah lanjutkan pembicaraan lebih jauh lagi. Karena dia sendiri mungkin tidak akan pernah mengubah pemikirannya.

4. Bercanda di waktu yang tidak tepat

Bercanda untuk menghangatkan suasana memang harus dilakukan, tapi jangan pernah bercanda di momen-momen tertentu. Misalnya bercanda di rumah sakit, di upacara pemakaman, saat teman sedang bersedih atau ketika kondisi hatinya tidak baik-baik saja.

Bercanda di waktu yang tidak tepat adalah salah satu ciri-ciri orang bodoh, sebisa mungkin hindari kebiasaan ini ya!

5. Sering menyombongkan prestasi diri sendiri

Sering menyombongkan prestasi diri sendiri merupakan ciri-ciri orang bodoh berikutnya. Orang seperti ini tidak bisa tahan melihat temannya merasa bahagia karena berhasil mencapai sesuatu. Tak jarang mereka lebih memilih untuk menyombongkan prestasinya sendiri daripada memuji atau memberi selamat kepada temannya.

Kamu yang pernah mengalami situasi seperti ini pasti tahu bagaimana rasanya–menyebalkan sekali, bukan? Buat kamu yang belum merasakannya, jangan merasa insecure jika ada teman yang membanding-bandingkan prestasinya denganmu. Karena pada dasarnya, mereka hanya sedang menutupi perasaan insecure yang mereka rasakan.

6. Tidak serius dengan ucapannya sendiri

Orang bodoh, ajaibnya, bisa tidak serius dengan apa yang mereka ucapkan. Contohnya, mereka mampu berbicara soal kesuksesan atau rencana-rencana besar yang mereka miliki sepanjang waktu. Tapi saat berhadapan dengan kesulitan, mereka lebih memilih lari daripada menghadapinya.

Jadi jika mereka sedang mendapatkan tekanan dalam pekerjaan, mereka akan menyalahkan pekerjaannya tanpa alasan yang jelas. Kebiasaan ini merupakan bentuk pertahanan diri mereka karena secara sadar mereka sedang memanipulasi dirinya sendiri.

7. Ingin terlihat pintar

Ciri-ciri orang bodoh berikutnya adalah mereka sangat ingin terlihat pintar di mata orang lain. Ini dilakukan karena mereka tidak mau orang-orang mengetahui bahwa mereka itu bodoh atau tidak tahu apa-apa.

Oleh karena itu, mereka menyembunyikan jati dirinya dan berusaha menampilkan bahwa mereka tahu banyak hal. Padahal cara seperti ini sangat mudah diketahui dan sebenarnya normal-normal saja jika memang tidak mengetahui banyak hal.

8. Close minded

Kamu harus mengingat bahwa orang-orang yang tidak mempunyai keinginan untuk mengubah pola pikir mereka sendiri tidak akan pernah mengalami kemajuan dalam hidupnya. Bahkan setelah mengetahui bahwa ada orang lain yang berhasil melakukannya.

Orang seperti ini pantas disebut sebagai orang bodoh karena pola pikirnya belum berkembang. Mereka cenderung menilai orang lain berdasarkan pola pikirnya. padahal cara seperti ini hanya akan memperburuk hubungan mereka dengan orang lain dan mencegahnya untuk berkembang.

Mereka terjebak dengan pemikiran yang mereka anggap benar dan tidak pernah mau menerima pemikiran maupun perspektif lain. Sekalipun perspektif tersebut ternyata dapat membantu mereka untuk tumbuh dan berkembang.

9. Melakukan kesalahan yang sama berulang kali

Seseorang juga bisa dikatakan bodoh saat mereka terus melakukan kesalahan yang sama berulang kali. Terlebih jika setelah melakukan kesalahan, mereka sudah berjanji–baik pada diri sendiri atau orang lain–tidak akan mengulanginya lagi. Tapi setelah beberapa saat, kesalahan tersebut masih saja diulangi.

Orang seperti ini pantas disebut bodoh karena mereka sudah menghilangkan kepercayaan orang lain. Seorang manusia yang tidak belajar dari kesalahannya bisa saja merasa dirinya lebih superior dan egois. Dalam pikirannya mungkin muncul anggapan bahwa orang lain yang harus berubah dan menyesuaikan dengan dirinya (atau kesalahannya).

10. Merasa lebih baik dari orang lain

Orang bodoh seringkali merasa bahwa dirinya lebih baik dibanding orang lain. Untuk membuktikan hal ini, mereka bisa menyebarkan gosip negatif tentang orang lain. Anehnya, mereka cenderung tidak sadar atau tidak peduli bahwa kebiasaan ini dapat mengancam hubungan pertemanan mereka.

Kebiasaan Remeh yang Menyebabkan Kebodohan Pada Otak Kamu

Setelah melihat daftar di atas, setidaknya kamu sudah tahu seperti apa ciri-ciri orang bodoh yang bisa kamu hindari. Namun kurang lengkap rasanya jika kamu belum mengetahui tentang kebodohan remeh yang berpotensi menyebabkan kebodohan pada otakmu.

Ya, beberapa kebiasaan sepele yang kamu lakukan setiap hari ternyata bisa merusak kesehatan otak. Akibatnya, kinerja dan fungsi otak pun jadi menurun yang menyebabkan kamu kesulitan mengolah informasi yang kamu terima.

1. Kurang istirahat

Jika Grameds sering bergadang untuk hal-hal yang kurang penting, seperti bermain game, lebih baik kurangi dari sekarang. Karena kekurangan istirahat terus-menerus berpotensi menimbulkan kerusakan serius pada otak.

Salah satu dampak yang paling mudah terasa adalah kamu bakal kesulitan berkonsentrasi dan fokus saat melakukan kegiatan sehari-hari. Jadi pastikan tubuh dan otakmu mendapatkan waktu istirahat yang cukup ya.

2. Tidak mengasah otak

Otak manusia sebenarnya sama seperti otot, saat dilatih dengan rutin akan semakin baik kualitasnya. Dengan kata lain, jika kamu tidak mengasah otak, otakmu akan kesulitan untuk berpikir karena fungsinya menurun.

3. Merokok

Merokok sejak dulu diketahui mempunyai efek yang berbahaya bagi kesehatan tubuh seperti paru-paru dan otak. Merokok dapat menimbulkan penyusutan serta kerusakan pada otak. Hasilnya, kemampuan otakmu pun akan menurun.

Punya 3 kebiasaan ini dan ingin mengubahnya tapi tidak pernah berhasil? Mungkin kamu harus membaca buku Seni Mengubah Kebiasaan Buruk karya Dewi Indra P. Di sini Dewi menguraikan secara sederhana metode dan praktik nyata untuk mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik yang lebih bermanfaat. Selain itu, dia juga menunjukkan bagaimana kebiasaan dapat memengaruhi dirimu dan orang-orang di sekitarmu.

Ciri Orang Bodoh

Cara Mencegah Kebodohan

Kebodohan memang bukan hal yang bisa kamu kontrol namun setidaknya bisa dicegah jika kamu tahu caranya. Lagipula siapa yang ingin terus-menerus terjebak dalam kebodohannya sendiri? Lalu apa bisa kamu lakukan untuk mencegah kebodohan? Simak caranya baik-baik di bawah ini.

1. Akui kelemahanmu sendiri

Apakah kamu sering berpikir bahwa kamu lebih pintar dibanding teman-temanmu? Kebiasaan ini sering ditemui pada orang-orang yang sebenarnya tidak mempunyai banyak kemampuan. Kamu mungkin mengatakan bahwa kamu memang pintar, apalagi jika melihat nilai-nilai akademis. Ada istilah tersendiri untuk kebiasaan ini yaitu illusory superiority.

Jika kamu sering melakukannya, berarti kamu terjebak dalam “confirmation bias” atau kecenderungan melihat bukti yang hanya mendukung sudut pandangmu. Dalam perspektif psikologi, istilahnya dikenal dengan “bias blind-spot” atau kecenderungan untuk menyangkal kekurangan yang ada dalam pikiranmu sendiri.

Agar kamu tidak dicap sebagai orang bodoh atau terlihat bodoh di mata orang lain, mulailah dengan mengakui kelemahan yang kamu miliki. Karena memang tidak ada manusia yang sempurna dan setiap orang mempunyai kelemahan masing-masing.

2. Menjadi open minded

Untuk mencegah kebodohan, kamu juga bisa menjadi seorang yang open minded. Open minded adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan hal-hal yang baru, termasuk mengubah pemikiran berdasarkan bukti-bukti baru yang kongkrit.

Banyak orang yang berusaha untuk menjadi open minded dan banyak juga yang merasa kesulitan melakukannya. Langkah-langkah yang bisa kamu ambil untuk menjadi orang open minded diantaranya adalah mengetahui asumsi dasar dari keputusan yang kamu miliki. Pikirkan juga apakah asumsi tersebut bisa diverifikasi?

Lalu cari juga apakah ada informasi lain yang harus kamu cari agar sudut pandangmu jadi lebih seimbang? Pernahkah kamu melihat situasi lain yang mirip dan bisa dijadikan perbandingan?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini kamu bisa menstimulasi otakmu untuk menerima lebih banyak informasi yang berbeda dari sudut pandangmu.

3. Berdebat dengan diri sendiri dan menempatkan diri dalam posisi orang lain

Selanjutnya coba pilih perspektif yang berlawanan dengan perspektif awalmu, lalu cobalah berdebat dengan keyakinan awal tersebut. Argumen internal ini dapat membantu kamu melawan kecenderungan untuk meyakini bukti pertama yang muncul dihadapanmu.

Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan menempatkan diri dalam posisi orang lain sehingga kamu bisa membayangkan sudut pandang mereka. Cara ini cukup efektif untuk menghadapi masalah pribadi.

4. Bagaimana jika…

Tidak bisa dipungkiri, sistem pendidikan di Indonesia sedikit banyak berpengaruh atas cara pikir siswa yang kurang praktis dan kreatif. Siswa di Indonesia lebih mengandalkan hafalan sehingga tidak mampu bersikap fleksibel dalam hidupnya. Cara untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir yang praktis adalah dengan memperbanyak pertanyaan “bagaimana jika…” terhadap hal-hal yang besar dan luar biasa–seperti peristiwa sejarah di Indonesia, misalnya.

Hal ini mungkin terdengar fantastis, namun efektif untuk memaksamu mempertimbangkn kemungkinan yang berbeda serta melatih kamu membentuk hipotesis. Hasil akhirnya kamu akan memiliki pola pikir yang luas saat berhadapan dengan hal-hal yang tidak terduga.

5. Jangan meremehkan checklist

Saat berhadapan dengan situasi yang rumit, manusia cenderung melupakan hal-hal yang fundamental. Karena itu, sangat dianjurkan untuk bergantung pada checklist atau to do list sebagai pengingat.

Bahkan tidak sedikit pekerja maupun kalangan profesional yang mengandalkan secarik kertas tempel di layar komputer mereka. Dengan bantuan kertas kecil ini mereka tetap bisa mengontrol pekerjaannya.

6. Mengandalkan orang lain

Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan manusia lain agar tetap hidup. Maka dari itu, penting untuk mengandalkan orang lain saat kamu sedang berada dalam masalah. Apalagi jika orang tersebut mampu menilai keahlian dan kekuranganmu.

Penilaian mereka diperlukan karena tidak ada manusia di dunia ini yang mampu menilai dirinya sendiri secara objektif. Terlebih kita semua sangat rentan terhadap sikap terlalu percaya diri dan juga kebodohan.

Dengan mengobrol, berkonsultasi, atau meminta saran kepada orang lain, kamu bisa mendapatkan perspektif berbeda yang bisa sangat membantu.

7. Memikirkan kemungkinan terburuk

Sifat optimis dalam hidup diperlukan agar kamu bisa terus melangkah maju. Akan tetapi, saat harus mengambil keputusan penting, yang paling utama adalah memikirkan kemungkinan terburuk jika kamu mengambil keputusan yang kurang tepat. Dengan begitu kamu bisa menyiapkan jalan keluar jika harus berakhir dalam keterpurukan.

8. Memikirkan probabilitas, bukan kepastian

Salah satu ciri ciri orang bodoh yang disebutkan di atas adalah melakukan kesalahan yang sama berulang kali. Untuk menghindari hal ini terjadi, kamu bisa membuat rencana dengan memikirkan probabilitas bukan kepastian.

Jadi daripada bertanya “akankah aku berhasil atau gagal jika melakukan sesuatu yang baru?” lebih baik bertanya “berapa persen kemungkinan aku berhasil atau gagal saat melakukan sesuatu yang baru?” Cara seperti ini bisa membantumu mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa depan.

9. Mengetahui perbedaan antara fakta dengan opini

Di sekolah, guru-guru pernah mengajarkan bahwa opini berkaitan erat dengan pendapat dan pemikiran pribadi. Sementara fakta adalah sesuatu yang benar-benar terjadi. Untuk mencegah kebodohan, kamu harus bisa membedakan keduanya karena sangat menolong ketika kamu ingin menjaga nama baik.

Ketika pandemi semakin meningkatkan penggunaan internet dan media sosial, kamu pasti sering menemukan pertanyaan yang menggelitik. Nah disinilah kamu harus berhati-hati, karena tidak semua pertanyaan bisa dijawab dengan opini. Jika salah memberikan opini, kamu akan terlihat bodoh di mata orang lain.

Untuk melatih Grameds membedakan fakta dan opini, buku Kitab Anti Bodoh dari Bo Bennett, Ph.D bisa kamu gunakan karena buku ini memberikan kursus singkat cara berpikir benar dan berargumentasi yang berhasil guna. Memandu kamu melihat sesuatu sebagaimana keadaan sebenarnya, bukan sebagaimana yang kamu kira.

Ciri Orang Bodoh

10. Biasakan dirimu untuk mengakui bahwa kamu tidak tahu

Sebagian besar orang merasa malu untuk mengakui bahwa dirinya tidak tahu. Padahal ketidaktahuan itu wajar-wajar saja. Bahkan jika kamu bisa menerima kenyataan ini, kamu dapat mengembangkan diri lebih jauh lagi. Mengetahui batasan pengetahuan juga bisa mencegah kebodohan lho.

Kebodohan bukan hal yang dapat kamu kontrol sepenuhnya, namun kamu masih bisa mencegah atau mengubahnya dengan memperbaiki pola pikir. Selesai sudah pembahasan tentang ciri ciri orang bodoh. Semoga bermanfaat, ya!

Penulis: Gilang Oktaviana Putra

BACA JUGA:

  1. Pengertian Kecerdasan Emosional & Cara Meningkatkannya
  2. 15 Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak agar Lebih Pintar
  3. Pola Pikir: Mengembangkan Cara Berpikir Cerdas dan Kreatif
  4. Kemampuan Kognitif untuk Berpikir
  5. Berpikir Kreatif dan Inovatif, Kenali Perbedaannya


ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."

logo eperpus

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Written by Sevilla

Saya hampir selalu menulis, setiap hari. Saya mulai merasa bahwa “saya” adalah menulis. Ketertarikan saya dalam dunia kata beriringan dengan tentang kesehatan, khususnya kesehatan mental. Membaca dan menulis berbagai hal tentang kesehatan mental telah membantu saya menjadi pribadi yang lebih perhatian dan saya akan terus melakukannya.

Kontak media sosial Linkedin saya Sevilla