Pengertian marginal – Dalam operasional usaha, ada lima jenis biaya yang menyertai proses produksi yaitu biaya tetap atau fixed cost, variable cost atau biaya variabel, biaya total atau total cost, biaya rata-rata atau average cost, biaya marginal atau marginal cost. Setiap jenis biaya tersebut, memiliki pengertian, fungsi serta cara menghitung yang berbeda. Dari sejumlah macam-macam biaya tersebut, biaya marginal adalah salah satu yang paling penting yang berguna untuk memaksimalkan profit.
Pengertian marginal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya berhubungan dengan batas atau tepi yang tidak terlalu menguntungkan. Dalam ilmu ekonomi, marginal atau biaya marginal adalah perubahan total biaya yang timbul ketika kuantitas yang diproduksi bertambah atau biaya produksi kuantitas tambahan.
Dalam konteks tertentu, biaya marginal dapat diartikan sebagai biaya yang muncul dalam produksi pada satu tambahan barang maupun jasa. Agar memahami lebih lanjut tentang pengertian marginal dalam ekonomi, simak penjelasannya berikut ini.
Daftar Isi
Pengertian Biaya Marginal
Pengertian biaya marginal adalah suatu aspek penting yang wajib diperhatikan dalam proses produksi barang. Tentu saja, pihak perusahaan harus benar mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan pada suatu siklus produksi tertentu dan sangat penting agar dapat merencanakan harga serta produksi barang.
Selain itu, biaya marginal merupakan penurunan maupun peningkatan dari seluruh total biaya yang dibayarkan dikarenakan adanya penambahan maupun pengurangan pada satu unit dari produk tambahan.
Biaya marginal juga dapat didefinisikan sebagai biaya yang menggambarkan tingkat pada jumlah biaya produk yang berubah. Pengertian lain adalah biaya marginal merupakan prediksi biaya ekonomi yang akan berubah apabila outputnya pun berubah.
Pada awalnya, biaya marginal cenderung turun. Akan tetapi kemudian biaya marginal akan cepat naik dikarenakan marginal returns ke input faktor variabel yang akan mulai berkurang, hingga penggunaan faktor marginal menjadi lebih mahal.
Hal ini dikenal dengan istilah hukum hasil marginal yang semakin berkurang atau disebut pula sebagai law of diminishing marginal returns. Ketika biaya marginal meningkat, maka harga barang maupun jasa yang diproduksi oleh suatu perusahaan pun akan ikut meningkat untuk memaksimalkan profit.
Lalu, apa pentingnya dari biaya marginal? Tujuan utama dari biaya marginal adalah untuk menentukan dalam titik di mana suatu perusahaan yang mampu mencapai skala ekonomi yang menjadi nilai keuntungan yang didapatkan ketika produk menjadi lebih efisien. Hal ini dilakukan untuk dapat memaksimalkan sistem operasional dengan secara menyeluruh.
Biaya marginal merupakan teori ekonomi yang sangat penting, dikarenakan perusahaan yang memaksimalkan profitnya akan berproduksi hingga titik ketika biaya marginal sama dengan pendapatan marginal perusahaan.
Pengusaha serta manajemen memerlukan perhitungan biaya marginal, terutama sebelum proses produksi berjalan guna mengetahui target output yang dibutuhkan guna mencapai titik profit perusahaan.
Suatu perusahaan yang memaksimalkan profit akan membandingkan pendapatan marginal yang diterima dari output yang dijual dengan menggunakan biaya marginal untuk memproduksinya.
Apabila pendapatan marginal sama dengan biaya marginal, maka perusahaan akan menghasilkan kuantitas output yang dapat memaksimalkan laba.
Jika pendapatan marginal cenderung lebih kecil dibandingkan biaya marginal, maka profit dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan produksi. Namun apabila pendapatan marginal cenderung lebih besar dibandingkan biaya marginal, maka profit dapat digenjot terus dengan cara menurunkan produksi.
Oleh karena itu, penetapan biaya marginal sangatlah penting sebagai salah satu bahan untuk mengambil keputusan serta perencanaan suatu bisnis. Akan tetapi, keputusan untuk meningkatkan maupun menurunkan produksi untuk memaksimalkan profit, juga harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang lainnya. Contohnya seperti harga pasar atau adanya persaingan harga serta bagaimana daya beli konsumen.
Komponen Biaya Marginal
Suatu data yang berkaitan dengan jenis biaya pada produksi, contohnya seperti biaya tetap dan juga biaya variabel biasanya akan sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Biaya tetap tidak akan berubah, seiring dengan adanya peningkatan produksi perusahaan. Sementara itu, biaya variabel akan ada pada situasi sebaliknya.
Biaya variabel lebih bergantung pada hasil produksi dan jumlah konstan dari tiap unit yang nanti akan diproduksi oleh perusahaan tersebut. Ketika volume produksi serta output meningkat, maka biaya variabel pun akan ikut meningkat.
Contohnya adalah biaya variabel dari komisi penjualan serta biaya sumber daya manusia langsung dan juga bahan baku. Sementara itu, biaya tetap merupakan suatu biaya yang dengan konstan terlepas dari adanya pengeluaran produksi serta tidak adanya hasil output. Contohnya seperti gaji karyawan, biaya dewa, asuransi dan perlengkapan kantor.
Rumus dan Cara Menghitung Biaya Marginal
Setelah memahami apa itu pengertian marginal cost atau biaya marginal dan komponennya, berikut cara menghitung biaya marginal.
Pada dasarnya, rumus yang digunakan untuk menghitung biaya marginal adalah sebagai berikut:
Biaya marginal = perubahan biaya atau perubahan kuantitas.
Berikut penjelasan tentang rumus biaya marginal tersebut:
Perubahan Biaya
Perubahan biaya merupakan menurun atau meningkatnya biaya produksi pada setiap tingkat produksi dan selama setiap kurun waktu tertentu, khususnya apabila ada keperluan untuk melakukan produksi yang lebih banyak maupun lebih sedikit.
Jika pada pembuatan unit tambahan tersebut, dibutuhkan adanya perekrutan satu atau bahkan dua pekerja serta meningkatkan biaya dari bahan baku. Maka akan dapat dipastikan bahwa ada perubahan dalam biaya produksi secara menyeluruh.
Untuk menentukan biaya perubahan, maka Grameds bisa mengurangi biaya produksi yang ada selama proses produksi pertama yang dilakukan dari biaya produksi di gelombang selanjutnya ketika ada peningkatan produksi.
Perubahan Kuantitas
Pada berbagai tingkatan produksi, hal yang umum ketika jumlah barang yang diproduksi meningkat atau bahkan menurun. Untuk menentukan perubahan dari kuantitas, maka Grameds perlu menghitung jumlah barang yang dibuat pada proses produksi pertama, kemudian dikurangi volume output yang dibuat untuk proses produksi selanjutnya.
Setelah mengetahui keterangan dan rumus dari biaya marginal, maka Grameds perlu melakukan setidaknya tiga langkah untuk menghitung biaya marginal atau marginal cost. Berikut penjelasannya:
Langkah 1
Tentukanlah perubahan dari kuantitas produk atau jasa.
Untuk dapat menghitung biaya marginal, tentu saja Grameds harus bisa mengetahui seluruh biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu item produk maupun jasa yang dapat dihasilkan oleh perusahaan. Biaya total ini terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap wajib sama dalam seluruh analisis biaya. Oleh karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan untuk dapat menghitung biaya marginal adalah dengan menentukan di titik mana biaya tersebut nantinya dapat berubah.
Langkah 2
Hitunglah perubahan biaya.
Setelah Grameds mengetahui apa itu perubahan pada kuantitas produksi, maka tahap selanjutnya ialah menghitung perubahan biaya. Perubahan biaya tersebut, bisa diperoleh dari mengurangi total biaya produksi lama dengan biaya dari produksi yang baru.
Nilai dari keseluruhan biaya produksi, dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan biaya tetap dengan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang memiliki nilai tidak berubah selama proses periode yang Grameds evaluasi. Biaya tetap ini mencakup sewa tempat, biaya alat dan lain sebagainya.
Untuk biaya variabel sendiri, pada umumnya akan meningkat seiring dengan peningkatan dari biaya produksi. Biaya variabel ini mencakup biaya bahan baku, biaya peralatan, gaji karyawan dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan biaya variabel, Grameds bisa mendapatkannya dari interval jumlah produksi barang atau jasa.
Setelah Grameds nilai pada biaya produksi tetap serta biaya variabel, maka seluruh dari biaya produksi akan mudah untuk diperoleh. Selain itu, nilai dari biaya variabel produksi juga akan didapatkan.
Setelah mengetahui nilai dari biaya produksi tetap serta biaya variabel, maka total dari biaya produksi pun akan didapatkan. Nilai perubahan biaya produksi pun akan didapatkan.
Langkah 3
Cara menghitung biaya marginal atau marginal cost.
Biaya marginal merupakan biaya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk dapat membuat satu unit produk tambahan. Maka artinya, menghitung biaya marginal dapat dilakukan agar dapat mengetahui adanya kenaikan biaya yang dibutuhkan pada setiap tambahan item produksi.
Agar dapat mengetahui biaya marginal, maka Grameds bisa mendapatkannya dengan cara membagi perubahan biaya produksi yang dibutuhkan dengan perubahan pada jumlah produk.
Grameds juga dapat memperolehnya dengan menggunakan rumus MC = TC/ Q, di mana MC merupakan marginal cost atau biaya marginal, sementara TC merupakan perubahan biaya dan Q merupakan perubahan pada kuantitas produk.
Marginal cost atau biaya marginal akan didapatkan dengan cara membagi perubahan biaya produksi yang diperlukan dengan perubahan kuantitas produk. Selain itu, Grameds juga menghitungnya dengan rumus MC = TC/ Q seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Melakukan perhitungan pada biaya marginal akan sangat bermanfaat untuk menentukan apakah arus dari produksi harus terus diubah ataupun tidak diubah. Pada umumnya, ketika terjadi peningkatan pada volume output, maka perusahaan pun akan mampu mencapai skala ekonomi yang lebih tinggi dan biaya marginal nanti dapat ditekan.
Skala ekonomi tersebut, dapat diperoleh dari spesialisasi sumber daya manusia serta memanfaatkan mesin produksi yang bekerja lebih efisien lagi. Peningkatan dari volume output, dapat membantu pihak produsen untuk mendapatkan diskon atau potongan yang sangat besar untuk membeli bahan baku ataupun bahan mentah.
Akan tetapi pada akhirnya, pada titik tertentu akan muncul suatu skala disekonomi yaitu ketika biaya akan meningkat jauh lebih besar dibandingkan peningkatan dari output.
Masalah semacam ini, pada umumnya akan terjadi dikarenakan adanya tumpah tindih pekerjaan. Maka artinya, akan ada lebih banyak pihak pekerja yang akan mengoperasikan mesin produksi perusahaan.
Peningkatan pada jumlah karyawan, juga akan membuat pekerjaan menjadi tidak dapat berkoordinasi dengan baik. Begitu pula dengan harga bahan baku maupun harga bahan mentah yang nantinya akan menjadi lebih mahal, dikarenakan persediaan lokal telah habis.
Pada umumnya, perusahaan akan beroperasi pada output yang maksimal, apabila biaya marginal akan sama dengan total unit pada biaya rata-rata. Jika Grameds menggambarkan suatu grafik, maka biaya marginal pun akan membentuk suatu kurva yang menyerupai huruf U.
Contoh Menghitung Biaya Marginal
Pada umumnya, rumus biaya marginal merupakan perubahan total dari biaya produksi kemudian dibagi dengan perubahan dari jumlah produksi.
Biaya marginal = perubahan total biaya produksi atau perubahan dari jumlah produksi.
Contohnya, biaya marginal merupakan bagian dari biaya produksi. Biaya marginal dapat dilihat dari proses produksi. Dalam proses produksi tersebut, ada beberapa sumber daya yang tetap dan konstan terlepas dari berapa banyak jumlah permintaan tambahan yang diterima.
Sumber daya tersebut meliputi biaya tetap, contohnya seperti penjualan, administrasi dan overhead. Sedangkan sumber daya tambahan, mungkin saja akan diperlukan nantinya untuk dapat meningkatkan kecepatan produksi. Tujuannya agar dapat memenuhi permintaan tambahan.
Biaya yang digunakan untuk membeli sekaligus merawat sumber daya tersebut, disebut sebagai biaya variabel yang berubah seiring dengan perubahan pada volume produksi. Contohnya seperti biaya bahan baku serta tenaga kerja.
Contohnya, seorang pengusaha bernama Ana memiliki usaha produksi kue kering. Setiap harinya, Ana memproduksi kue sebanyak 20 kue dengan menggunakan dua buah mesin pembuat kue serta tiga karyawan.
Menjelang hari raya Lebaran, Ana menerima permintaan tambahan sebanyak 50 kue setiap harinya, maka untuk mempercepat proses produksi, Ana akhirnya menambah 3 karyawan baru dan membeli 1 buah mesin kue lagi. Selain itu, dapur yang digunakan untuk produksi pun diperluas oleh Ana.
Dalam contoh tersebut, jumlah tenaga kerja serta mesin yang bertambah termasuk dalam biaya variabel. Biaya marginal dihitung dari seberapa banyak biaya tambahan yang digunakan untuk membayar tenaga kerja baru serta membeli satu unit mesin baru tersebut. Biaya tersebut, akan menambah total dari biaya produksi. Sedangkan biaya dapur yang tetap dan konstan, tidak mempengaruhi biaya produksi.
Dari contoh kasus Ana tersebut, maka cara menghitung biaya marginal adalah dengan berikut:
Total biaya produksi, sebelum ada permintaan tambahan = Rp 5 Juta
Setelah permintaan tambahan masuk, tambahan biaya bahan baku = Rp 200 ribu
Upah tenaga kerja = Rp 1 juta
Maka artinya, ada perubahan total biaya produksi sebesar Rp 5 juta + Rp 200 ribu + Rp 1 juta = Rp 6.200.000
Ada pula, jumlah produksi yang mulanya 20, kemudian bertambah sebanyak 50. Maka, perubahan dari jumlah produksi adalah 50 – 20 = 30.
Dengan begitu, maka biaya marginalnya adalah Rp 6.200.000 / 30 = Rp 206.667. Maka, untuk memaksimalkan profit, Ana harus menjual kuenya seharga lebih dari Rp 206.667 per pcs nya.
Penutup
Itulah penjelasan tentang pengertian marginal cost atau biaya marginal. Dapat ditarik kesimpulan, bahwa biaya marginal merupakan biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membuat setiap unit tambahan dari produk usaha yang akan dihasilkan oleh perusahaan.
Agar perusahaan dapat memperoleh biaya marginal, maka dapat diketahui dengan cara menggunakan rumus perubahan biaya dibagi dengan perubahan dari kuantitas.
Perlu diketahui bahwa pendapatan marginal serta biaya marginal harus memiliki jumlah yang selalu sama. Dengan begitu, laba yang diperoleh perusahaan pun nanti akan lebih maksimal.
Ketika sudah melakukan proses perhitungan dengan rumus di atas, maka pihak perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah nilai output yang mampu menghasilkan laba paling tinggi.
Nah, bagi Grameds yang tertarik untuk mengetahui penjelasan lebih lanjut tentang biaya marginal atau materi lain tentang ekonomi, maka Grameds dapat memperoleh informasinya dengan membaca buku.
Sebagai #SahabatTanpaBatas, Gramedia.com menyediakan berbagai macam buku ekonomi, bisnis maupun akuntansi. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Jadi jangan ragu untuk membeli buku di Gramedia karena dijamin berkualitas dan original!
Penulis: Khansa
Baca juga:
- Advis
- Aggregate Supply
- Agen Pembelian
- Barang Illith
- Biaya Peluang
- Cara Mengatasi Masalah Ekonomi Modern
- Cara Untuk Menghitung Pendapatan Nasional
- Devaluasi
- Devaluasi dan Revaluasi
- Ekonomi Syariah
- Ekonomi Kreatif
- Faktor Penyebab Kelangkaan
- Geopolitik
- Hukum Permintaan
- Inti Masalah Ekonomi
- Jenis Usaha Perseorangan
- Konsep Ekonomi Kreatif
- Masalah Ekonomi Klasik
- Modal Disetor
- Pendapatan Nasional
- Pengertian Motif Ekonomi
- Pengertian Prinsip Ekonomi
- Pengertian Cash Flow
- Pengertian Ekonomi Hijau
- Pengertian Kegiatan Ekonomi
- Pengertian Kelangkaan
- Pengertian Ekonomi Makro
- Sumber Pendapatan Daerah
- Ekonomi Biru
- Ekonomi Mikro
- Resesi Ekonomi
- Rumus Pendapatan Per Kapita
- Pertumbuhan Ekonomi
- Globalisasi Ekonomi
- Ekonomi Kerakyatan
- Pelaku Ekonomi
- Masalah Ekonomi di Indonesia
- Marginal Revenue
- Ilmu Ekonomi
- Iklan Elektronik
- Jenis Usaha Perseorangan
- Karakteristik Negara Maju
- Kasbon
- Kemasan Primer
- Kemasan Sekunder
- Kemasan Tersier
- Ketahanan Pangan
- Koperasi
- Masalah Pokok Ekonomi Modern
- Macam Sistem Ekonomi
- Revenue Streams
- Rumus Pendapatan Per Kapita
- Sistem Ekonomi Indonesia
- Sistem Ekonomi Sosialis
- Sistem Ekonomi Liberal
- Sistem Ekonomi Campuran
- Sistem Ekonomi Terbuka
- Ekonomi Kerakyatan
- Peran Rumah Tangga Pemerintah
- Rasio Solvabilitas
- Jenis Kegiatan Ekonomi
- Mata Uang Tertinggi di Dunia 2024
- Pendapatan Per Kapita
- Pengertian Importir
- Pengertian Kartel
- Produsen
- Retur
- Surplus
- Syarat Uang
- Tugas OJK
- Utility
Auditing Dan Asurans: Integrated And Comprehensive Edition (Pemeriksaan Akuntansi Berbasis Standar Audit Internasional)